Professional Documents
Culture Documents
Pernyusun :
Farida Fidiyaningrum (1102011099)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. HF
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir/umur : 29 Mei 1988 (29 Th)
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan terakhir : SMA
Status pernikahan : Cerai Hidup
Status pekerjaan : Anggota Polisi
Alamat : Buaran 15/8
Jatinegara, Jakarta Timur
Tanggal masuk perawatan : 08 Juli 2017 di bangsal
melati
Riwayat Psikiatri
Autoanamnesis : Pada tanggal 10 Juli di bangsal melati
Keluhan Utama :
Pasien mengamuk dan melakukan gerakan-gerakan tidak beraturan yang
tidak disadari pasien.
Keluhan Tambahan :
Pasien berbicara melantur dan mengeluarkan kata-kata kasar, serta
mendengar bisikan-bisikan.
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Gangguan Medik
Pasien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit karena
penyakit lain, tidak ada trauma kepala, kecelakaan ataupun
operasi
5
Gejala
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 juni 2017 juni 2017 Juli 2017
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat Pekerjaan
Pembicaraan
Pasien dapat berbicara lancar dan spontan, artikulasi jelas dan ide
cukup
Mood Eutimia (saat pemeriksaan)
Halusinasi :
auditori : mendengar bisikan-bisikan yang membuat dirinya seperti ini
adalah istrinya, dan mendengar bisikan-bisikan yang menjelek-
jelekan Tuhan.
visual : Terkadang melihat almarhum kedua orangtuanya sehabis sholat.
Orientasi :
Pikiran abstraktif :
Baik (Pasien dapat menyebutkan persamaan buah jeruk dengan apel)
Visuospasial :
Baik (Pasien dapat menggambarkan bentuk yang diminta oleh pemeriksa)
Kontinuitas : Koheren
Hendaya bahasa : Tidak ada
Isi pikir
RTA
Terganggu
TILIKAN
Aksis IV:
Aksis II:
Masalah berkaitan
Z03.2 (tidak ada dengan istrinya, yakni
diagnosis aksis II) ingin bercerai
Evaluasi
Multiaksial
Aksis I:
Aksis V :
F20.0 Skizofrenia
GAF 60-51
Paranoid
Diagnosis kerja
Psikoterapi
Kepada pasien
Psikoterapi suportif dengan memberikan motivasi kepada pasien agar bisa
cepat kembali pulih dan berkumpul lagi bersama keluarganya, berempati dan
memberikan perhatian pada pasien, tidak menghakimi pasien, menghormati
pasien sebagai manusia seutuhnya dan peduli pada aktivitas keseharian
pasien.
Kepada keluarga
Diperlukan peran serta keluarga dalam penanganan
pasien. Psikoedukasi dapat dilakukan dengan menjelaskan
segala hal tentang penyakit pasien dari penyebab, gejala-
gejalanya, faktor-faktor yang memberatkan dan cara
pencegahannya. Dengan begitu keluarga bisa menerima dan
mengerti keadaan pasien serta mendukung proses terapi dan
mencegah kekambuhan.
Perlu juga diberikan penjelasan mengenai terapi yang
diberikan pada pasien dengan menerangkan mengenai
kegunaan obat terhadap gejala pasien serta efek samping
yang dapat muncul. Selain itu juga ditekankan pentingnya
pasien kontrol dan minum obat secara teratur sehingga
diharapkan keluarga turut serta untuk bekerja sama dalam
berjalannya program terapi.