You are on page 1of 43

1 PENDAHULUAN

2 TINJAUAN PUSTAKA

3 METODE PENELITIAN

4 HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

5 KESIMPULAN & SARAN


BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

WORLD HEALTH ORGANIZATION

UU NO.3 TAHUN 1998 TENTANG KESEJAHTERAAN USIA LANJUT


WHO

India
China
242%%
220%
Lansia di Indonesia

2004-2015
UH jadi 72,7
tahun
UH dari
68,6 --> 70,8 thn

2030-2035
Jumlah penduduk lansia di
Balikpapan pada tahun 2013
sekitar 2,94%
dari total penduduk yang
jumlah penduduk lansia
mencapai 552.792 orang
di Kelurahan Kariangau
pada tahun 2016 adalah
92 orang
BPS (2014)
rasio ketergantungan lansia sebesar
12,71 (setiap 100 orang penduduk usia
produktif harus menanggung sekitar
Fisik 13 orang lansia.

Perubahan
fisiologis
Orientasi
Psikologis Atensi
Kalkulasi
Fungsi Memori
Kognitif Bahasa
WHO
terjadi pada 121 juta manusia
SENAM VITALISASI OTAK (SVO)

disusun berdasarkan memori gerak (kinestik)


berasal dari berbagai gerakan tarian di
Indonesia yang melibatkan
berbagai proses imajinasi, pendengaran,
sensorik, emosional dalam satu gerakan.

merangsang kerja sama belahan otak dan antar bagian-


bagian otak lainnya --> meningkatkan suplai oksigen -->
meningkatkan fungsi kognitif lansia

Lansia SEHAT, MANDIRI,AKTIF, PRODUKTIF, DAN BERDAYA GUNA


bagi keluarga dan masyarakat
(UU No. 33 Tahun 1998)
BAB 1 PENDAHULUAN
PERNYATAAN MASALAH

Bagaimana gambaran fungsi kognitif lanjut usia


(lansia) di wilayah kerja puskesmas kariangau?

Bagaimana pengaruh senam vitalisasi otak


terhadap fungsi kognitif lansia pada di wilayah
kerja Puskesmas Kariangau Balikpapan ?
BAB 1 PENDAHULUAN
TUJUAN

TUJUAN UMUM
BAB 1 PENDAHULUAN
TUJUAN

TUJUAN KHUSUS
BAB 1 PENDAHULUAN
MANFAAT

pengalaman tentang senam


vitalisasi otak dan melakukan pengetahuan tentang
SVO bagi lansia di wilayah SVO dan kesehatan lansia
kerja Puskesmas Kariangau Penulis
di wilayah Kariangau
angka kejadian gangguan
fungsi kognitif dan penyakit
lainnya pada lansia
MANFAAT

bentuk implementasi
promosi kesehatan
dari program lansia Puskesmas Masyarakat
puskesmas dan
kesehatan lansia di
wilayah kerja PKM
Kariangau
Profil Puskesmas Kariangau

Luas Agustus
wilayah 2009
170.150 PKM 24
km2 jam
Puskesmas
Kariangau
2014 -->
Pola
4.336 jiwa
Pengelolaan
(13 RT,
Keuangan Rt.06 Kel. 1.360 KK)
BLUD Kariangau,
Kec.
Balikpapan
Barat, KIK
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
FUNGSI KOGNITIF

UU NO.3 TAHUN 1998 TENTANG KESEJAHTERAAN USIA LANJUT

Faktor endogen
Healthy Aging Patological Aging
Faktor Eksogen
Perubahan Anatomi & Fisiologi pada
Lansia

SSP dan Saraf Kardiovaskular Respirasi


di Otak

Psikososial &
Fungsi Kognitif

Ekskresi Metabolisme Muskuloskeletal


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
FUNGSI KOGNITIF

proses dimana semua maksud sensori (taktil, visual, dan auditori)


akan diubah, diolah, disimpan sehingga individu mampu
melakukan penalaran terhadap masukan sensoris tersebut

Atensi Visuospasial Proses Bahasa Memori


Berpikir
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
KOGNITIF PADA LANSIA

berkurangnya kemampuan meningkatkan fungsi


intelektual,
berkurangnya kemampuan mengakumulasi informasi baru
dan mengambil informasi dari memori,
kemampuan mengingat kejadian masa lalu lebih baik
dibandingkan kemampuan mengingat kejadian yang baru
saja terjadi.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
PENILAIAN FUNGSI KOGNITIF
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
PENILAIAN FUNGSI KOGNITIF mini cog-CDT

1.Mintalah lansia untuk mendengarkan dengan cermat,


mengingat dan kemudian mengulangi tiga kata yang tidak
berhubungan yang akan disampaikan oleh pemeriksa
(bola, melati, kursi)
2.Instruksikan lansia untuk menggambar jam pada
selembar kertas kosong atau berikan dengan lingkaran
yang telah disediakan pada selembar kertas
3.Lansia menulis penunjukan waktu 11.10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
SENAM VITALISASI OTAK

PEMANASAN LATIHAN INTI 1

PENDINGINAN

LATIHAN INTI 2 JEDA


BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Desain penelitian kuantitatif, metode penelitian eksperimen semu


atau quasi eksperiment dengan pretest-posttest without
Penelitian control

Pusban dilaksanakan pada tanggal 15 April 2017.


Tempat & SVO dilaksanakan pada tanggal 17 April 2017 setiap 3-4
Waktu hari dan dilaksanakan sebanyak 4 kali di Pusban
Kariangau.

Bahan & uji mini mental state examination (MMSE), mini cog-CDT.
Instrumen diperiksa sebelum & sesudah SVO
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

penyusunan rancangan penelitian, didiskusikan


Pra dengan dokter pendamping dan penanggung
Lapangan jawab program

memeriksa fungsi kognitif lansia di pusban di


Tahap
Kelurahan Kariangau, memberikan penyuluhan
Lapangan terkait SVO dan melakukan SVO selama 2
Penelitian
minggu.

Analisa menganalisa data yang telah dikumpulkan


Data selama tahap lapangan

menuliskan laporan hasil analisa yang ditulis


Penulisan sesuai dengan prosedur penelitian yang baik
Laporan
Senam
Vitalisasi
Otak
(SVO)
Definisi
Operasional

Fungsi
Kognitif
Lansia
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
ALUR PENELITIAN

Koordinasi dengan pegawai PKM


bertempat tinggal di sekitar
pusban

Pemeriksaan fungsi kognitif pada


lansia dan penyuluhan tentang
SVO
SVO 4x

Pemeriksaan ulang fungsi kognitif


pada lansia
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
TEKNIK ANALISA DATA
Penelitian dilakukan pada pusban
Kariangau

15 Populasi

10 responden
KARAKTERISTIK RESPONDEN DI WILAYAH
PUSKESMAS PEMBANTU WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KARIANGAU

Karakteristik responden
berhubungan dengan fungsi kognitif yang akan dinilai pada responden.
Fungsi kognitif dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia,
jenis kelamin, pendidikan, riwayat penyakit degneratif yang dimiliki,
dan beberapa faktor lainnya yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif seseorang.
Gambaran Fungsi Kognitif Responden berdasarkan
hasil MMSE & Mini cog-CDT di wilayah Puskesmas
Pembantu Wilayah Kerja Puskesmas Kariangau
SEBELUM SENAM VITALISASI OTAK

SETELAH SENAM VITALISASI OTAK


Gambaran Fungsi Kognitif Responden berdasarkan
hasil MMSE & Mini cog-CDT di wilayah Puskesmas
Pembantu Wilayah Kerja Puskesmas Kariangau

Terdapat perbedaan hasil pemeriksaan pada kedua instrumen -->


pemeriksaan menggunakan MMSE dipengaruhi tingkat pendidikan,
perbedaan bahasa, dan budaya.

Bias yang terjadi dapat dipastikan kembali dengan melakukan uji


mini cog-CDT.

Korner dk (2012) --> korelasi hasil pemeriksaan menggunakan


mini cog-CDT dan pemeriksaan lain hampir sama sekitar 93-97%
dan instrumen ini juga dapat mendeteksi gangguan fungsi kognitif
walaupun kondisi gangguan masih ringan.
Gambaran Fungsi Kognitif Berdasarkan Usia

Raz & Rodrigue --> perubahan post mortem yang ditemukan


pada otak lanjut usia, meliputi volume dan berat otak yang
berkurang, pembesaran ventrikel dan pelebaran sulkus,
hilangnya sel-sel saraf di neokorteks, hipokampus dan
serebelum, penciutan saraf dan dismorfologi,
pengurangan densitas sinaps, kerusakan mitokondria dan
penurunan kemampuan perbaikan DNA.
Gambaran Fungsi Kognitif Berdasarkan Jenis Kelamin

Zulsita (2010) --> wanita memiliki risiko lebih besar mengalami


gangguan fungsi kognitif --> rendahnya level estradiol di dalam
tubuh. Estradiol diperkirakan bersifat neuroprotektif dan dapat
membatasi kerusakan akibat stress oksidatif serta terlibat
sebagai protektor sel saraf dari toksisitas amiloid pada pasien
Alzheimer.
Gambaran Fungsi Kognitif Berdasarkan Pendidikan

Bias dari penggunaan instrumen MMSE. Penilaian


menggunakan MMSE dipengaruhi oleh antara lain tingkat
pendidikan, budaya, dan bahasa responden.

pendidikan yang lebih tinggi, berisiko rendah menderita


penyakit Alzheimer (Kramer, Hillman, 2009)

cognitive reserve hypothesis --> orang yang beredukasi


memiliki lebih banyak sinaps pada otak dan mampu
melakukan mengkompensasi dengan baik terhadap
hilangnya suatu kemampuan
Gambaran Fungsi Kognitif Berdasarkan
Riwayat Penyakit Degneratif

Zhu et al (1998) --> penyakit degeneratif dapat menimbulkan


gangguan vaskular di otak yang kemudian dapat memicu
terjadinya kematian sel di otak. Hal ini yang dapat menyebabkan
terjadinya penurunan fungsi kognitif.
Pengaruh Senam Vitalisasi Otak (SVO) terhadap Fungsi
Kognitif lansia di Wilayah Puskesmas Pembantu Wilayah
Kerja Puskesmas Kariangau
sig. 0,005 --> adanya pengaruh svo terhadap fungsi kognitif
lansia di wilayah puskesmas pembantu wilayah kerja
puskesmas Kariangau.

1. Aziz (2016) di Bantul, Yogyakarta --> adanya pengaruh senam


vitalisasi otak terhadap kejadian demensia pada lansia di BPSTW
Yogyakarta
2. Blongkod (2015) --> pengaruh senam vitalisasi otak terhadap
peningkatan fungsi kognitif lansia di Panti Sosial Trena Werdha
Senam
Ilomatavitalisasi otak --> disusun oleh dokter
di Kota Gorontalo-->peningkatan spesialis
fungsi kognitifsaraf
padadan
fisioterapi
kelompokyanglansiagerakannya telah disesuaikan
yang melakukan untukotak.
senam vitalisasi lansia.
Setiap gerakannya berfungsi untuk menstimulasi bagian tertentu
otak sehingga membantu dalam meningkatkan fungsi kognitif pada
lansia.
BAB 5 KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan

Hasil fungsi kognitif sebelum SVO berdasarkan


hasil MMSE, baik = 1 responden (10%), gangguan
ringan = 5 responden (50%), gangguan berat = 4
responden (40%) Berdasarkan hasil mini cog-CDT,
normal = 5 responden (50%), gangguan fungsi
kognitif = 5 responden (50%)
Senam Vitalisasi Otak (SVO) berpengaruh terhadap
fungsi kognitif lansia yang dibuktikan dengan uji T
berpasangan dengan hasil sig. <0,05.
BAB 5 SARAN

Bagi Lansia

Lansia diharapkan agar lebih rajin dalam


memeriksakan kondisi kesehatannya ke
pelayanan kesehatan terdekat serta mengikuti
kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan salah
satunya senam vitalisasi otak.
BAB 5 SARAN

Bagi
Masyarakat

Masyarakat diharapkan agar lebih


meningkatkan pengetahuan tentang
pentingnya aktivitas fisik bagi lansia contohnya
senam vitalisasi otak
BAB 5 SARAN

Bagi Petugas
Kesehatan

Petugas kesehatan diharapkan agar dapat lebih


meningkatkan sosialisasi tentang senam vitalisasi otak
kepada lansia dan mengadakan senam vitalisasi otak
secara rutin terutama lansia yang bertempat tinggal di
sekitar puskesmas pembantu

You might also like