You are on page 1of 19

eMedicine - Ileal Atresia Article by Ricardo Riego de Dios, MD.

htm

ATRESIA ILEAL

HA
Latar belakang
Sekitar 95% of intestinal obstructions
diperoleh dalam dua minggu kehidupan oleh
karena atresia dan/atau stenosis dari usus halus
(l970Ileal atresia represents 50% of small-
intestinal atresias (Hernanz-Schulman, 1999).
Ileal atresia lebih sering daripada jejunal atresia.
Pathophysiology:
Ischemi adalah penyebab jejunal dan ileal atresia
dan stenosis.
Pada proksimal atresia, ukuran colon normal
atau mendekati normal, bagian distal atresia
biasanya colon yang tidak terpakai atau
mikrocolon dengan diameter < 1 cm.
Atresia usus halus, mekonium ileus, volvulus,
intususepsi dan penyebab idiopatik, dapat diperberat
dengan adanya perforasi, menyebabkan peritonitis
mekonium.
Dapat terjadi fibrosis dan kalsifikasi peritoneal.
Kalsifikasi dapat berbentuk irregular, linear, bulat atau
bentuk umum lainnya. Dapat juga terjadi klasifikasi
intra luminal pada kasus-kasus obstruksi berat.
Peritonitis mekonium terjadi pada 2,5% kasus. (de
Lorimier, 1969).
Gbr .1
Tipe I : adanya diafragma tipis yang
menutupi lumen.
Tipe II : kedua ujung yang
buntu dihubungkan dengan pita
fibrous usus yang atretik
Tipe IIIA: kedua ujung yang buntu
berakhir dengan defek mesenterik
berbentuk V; merupakan bentuk yang
paling sering dijumpai.
Tipe IIIB: atresia kupasan apel atau
pohon natal, meliputi defek
mesenterik yang lebar, berbentuk V,
dimana usus yang buntu pada bagian
distal dikelilingi pembuluh darah.
Tipe IV : multipel atresia
Frequency:
Di Amerika Serikat, insiden atresia usus halus bervariasi, dari 1/332 (Walker,
2000) sampai 1/5000 (Okada, 2002). kelahiran hidup. 15% atresia ileal
terjadi di proksimal dan 30% di distal. (Belknap, 1994).
Mortality/Morbidity: Secara umum, diagnosa dini atresia ileal menurunkan
angka mortalitas.
Angka survival total atresia ileal adalah 75,3% ; untuk atresia multipel adalah
16%. (de Lorimier, 1969).
Menurut Martin dan Zerella (1976), angka survival untuk masing-masing
subtipe sebagai berikut :
Tipe I : 85%
Tipe II : 66%
Tipe III (atau tipe IV dengan kalsifikasi) : 29%
Tipe IV (atau tipe IIIB dengan kalsifikasi) : 57%
Race:
Tidak ada predileksi ras spesifik. Atresia usus halus multipel
dengan kalsifikasi luminal dojumpai pada turunan Perancis
kanada dengan pola penurunan autosomal resesif.
Angka kematiannya tinggi, serta dihubungkan dengan dilatasi
duktus biliari.
Juga dijumpai bentuk non herediter atresia intestinal multipel
dengan kalsifikasi intraluminal.

Jenis Kelamin
Tidak ada predileksi jenis kelamin untuk penyakit ini.
Usia
Kebanyakan atresia ileal didiagnosa dalam 24 jam pertama
setelah lahir. Prematuritas neonatus berhubungan dengan
beratnya subtipe atresia. (Martin, 1976).
Clinical Details:
Polyhydramnios occurs in one fourth of cases and is more
common in proximal jejunal atresia than in distal ileal atresia
(Stringer, 1989).
The clinical manifestations of ileal atresia appear in the first 24
hours of life. The most common presenting symptom is bilious
vomiting, which may be associated with abdominal distension or
an inability to pass meconium.
In one quarter of cases, a probable etiology is identified at the
time of surgery. These causes include malrotation, volvulus,
gastroschisis, or intussusception.
Extra-GI anomalies are rare and occur in less than 7% of
patients (de Lorimier, 1969).
Pemeriksaan Penunjang
Bayi baru lahir yang dicurigai obstruksi intestinal
dilakukan foto polos abdomen, yang dapat
membedakan obstruksi tinggi (proksimal) dan
rendah (distal). Hasilnya menentukan langkah
penanganan berikutnya.
Bila hanya tampak sedikit lengkungan usus yang
dilatasi, berarti obstruksi tinggi. Atresia
duodenal ditandai dengan gambaran double-
bubble.
Ultrasonography
CT and MRI have no role in the diagnosis of
ileal atresia.
Contrast enema
Gbr. 2. Ileal atresia.
Upright radiograph of
the abdomen
demonstrates many
dilated loops of bowel
and air-fluid levels.
Degree of Confidence
The degree of confidence in plain radiographic findings
is high for determining the presence of high versus low
obstruction.
Contrast enema study offers a high degree of
confidence in the diagnosis if good reflux of contrast
agent into the small bowel can be achieved.
Gbr. 3. Same patient as in gbr. 2.
Contrast enema study
demonstrates microcolon with
abrupt cut-off of contrast material
filling of the ileum. Image shows
no filling of dilated bowel
proximal to the obstruction and a
lack of filling defects in the small
bowel.
Gbr. 4. Ileal atresia.
Contrast enema
menunjukkan colon
yang kecil, tidak terpakai
dengan with abrupt
truncation of the
column of contrast
agent in the distal ileum.
Gbr. 5. Meconium ileus.
Main differential
consideration. Plain
radiograph of the abdomen
demonstrates dilated loops
of bowel with no rectal air
and with a soap-bubble
appearance in the right lower
quadrant.
Gbr. 6. Meconium ileus. Pasien
yang sama dengan gambar 5.
Contrast enema menunjukkan
microcolon dengan reflux
contrast agent kedalam small
bowel of a caliber similar to that
of the colon. Round, tubular
filling defects that represent
inspissated meconium are
demonstrated in the small
bowel.
THANK YOU..

You might also like