You are on page 1of 42

Oleh :

Moh. Farid Rahman


Disampaikan dalam Acara Ujian Dinas dan Penyesuaian Ijasah PNS
Universitas Brawijaya, 22 November 2016
Undang-undang No 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun
1999.
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002.
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah No 13 Tahun 2002
Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan
Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002.
Keputusan Kepala BKN No. 12 Th 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan
PP No 99 Th 2000, sebagaimana telah diubah dengan PP No 12 Th 2002
Keputusan Kepala BKN No. 11 Th 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan
Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002.
UU Nomor 43 Tahun 1999 sbg perubahan atas UU
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian, Pasal 17 :
1) PNS diangkat dalam Jabatan dan Pangkat tertentu
2) Pengangkatan PNS dalam suatu jabatan dilaksanakan
berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan
kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang
ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif
lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku,
agama, ras, atau golongan.
3) Pengangkatan PNS dalam pangkat awal ditetapkan
berdasarkan tingkat pendidikan formal.
PP No. 99 Th 2000 Jo. No. 12 Th 2002

JABATAN STRUKTURAL : suatu kedudukan yang


menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
seseorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan
organisasi negara.
JABATAN FUNGSIONAL : kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang PNS
dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian
dan/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.
JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU : kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk
kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.
PP No. 99 Th 2000 Jo. No. 12 Th 2002.

PANGKAT adalah kedudukan yang menunjukkan


tingkat seseorang PNS berdasarkan jabatannya dalam
rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan
sebagai dasar penggajian.
KENAIKAN PANGKAT adalah penghargaan yang
diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian PNS
terhadap negara.
Periode kenaikan pangkat PNS ditetapkan pada tanggal
1 April dan 1 Oktober setiap tahun, kecuali ditentukan
lain dalam PP ini.
Kenaikan Pangkat PNS secara Sistem :
Kenaikan Pangkat REGULER
Kenaikan Pangkat PILIHAN
Kenaikan Pangkat REGULER : penghargaan yang
diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat
pada jabatan.
Dilaksanakan minimal 4 tahun setelah menduduki
pangkat terakhir.
Kenaikan Pangkat PILIHAN : kepercayaan dan
penghargaan yang diberikan kepada Pegawai
Negeri Sipil atas prestasi kerjanya yang tinggi.
Dilaksanakan minimal 1 tahun setelah menduduki
pangkat terakhir.
JABATAN
KENAIKAN PANGKAT REGULER FUNGSIONAL
UMUM

JABATAN
FUNGSIONAL
TERTENTU
KENAIKAN PANGKAT PILIHAN

JABATAN
STRUKTURAL
PANGKAT GOL/RUANG PANGKAT GOL/RUANG
JURU MUDA I/a PENATA MUDA TK I III/b
JURU MUDA TK I I/b PENATA III/c
JURU I/c PENATA TK I III/d
JURU TK I I/d PEMBINA IV/a
PENGATUR MUDA II/a PEMBINA TK I IV/b
PENGATUR MUDA PEMBINA UTAMA
TK I II/b MUDA IV/c

PENGATUR PEMBINA UTAMA


II/c MADYA IV/d

PENGATUR TK I II/d PEMBINA UTAMA IV/e


PENATA MUDA III/a
(Keputusan Kepala BKN No. 11 Th 2002)
Batas Kenaikan
No IJAZAH*) GOL/RUANG
REGULER
1 SD I/a II/a
2 SLTP I/c II/c
SLTA
3 II/a III/b
DIPLOMA I
4 DIPLOMA II II/b III/b
5 DIPLOMA III II/c III/c
DIPLOMA IV
6 III/a III/d
S1
S2
7 Dokter III/b IV/a
Apoteker
8 S3 III/c IV/b
Catatan : *Ijazah dari PTN atau PTS terakreditasi, Ijazah dari PT-LN hanya dapat dihargai
apabila telah diakui dan ditetapkan sederajat oleh Menteri.
1. Kenaikan pangkat regular diberikan kepada PNS yang
tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan
fungsional tertentu, termasuk PNS yang :
a. Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki
jabatan struktual atau jabatan fungsional tertentu; dan
b. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi
induk dan tidak menduduki jabatan pimpinan yang telah
ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional
tertentu.
2. Kenaikan pangkat regular diberikan sepanjang tidak
melampaui pangkat atasan langsungnya.
3. Kenaikan pangkat regular dapat diberikan kepada PNS
setingkat lebih tinggi apabila yang bersangkutan :
a. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat
terakhir ; dan
b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai
baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
PP Nomor 12 Th 2002, Pasal 6 dan 7, Kep KBKN No 12 Th 2002

Pegawai Negeri Sipil yang kenaikan pangkatnya


mengakibatkan pindah golongan dari golongan II
menjadi golongan III dan golongan III menjadi
golongan IV, harus telah mengikuti dan lulus ujian
dinas yang ditentukan, kecuali bagi kenaikan
pangkat yang dibebaskan oleh ujian dinas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
KEPUTUSAN KBKN NOMOR 12 TAHUN 2002
Umum
a) Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat Pengatur
Tingkat I golongan ruang II/d dan Penata Tingkat I
golongan ruang III/d yang akan naik pangkat wajib
lulus ujian dinas.
b) Ujian dinas dibagi dalam 2 (dua) tingkat, yaitu :
1) Ujian dinas tingkat I untuk kenaikan pangkat dari Pengatur
Tingkat I golongan ruang II/d menjadimenjadi Penata Muda
golongan ruang III/a; dan
2) Ujian dinas tingkat II untuk kenaikan pangkat dari Penata
Tingkat I golongan ruang III/d menjadi Pembina golongan
ruang IV/a
(Peraturan Internal Unit Kerja)

Ujian Dinas Tingkat I


PNS yang berpangkat Pengatur Tingkat I (II/d), dengan
masa kerja dalam pangkat minimal 2 (dua) tahun
Pendidikan minimal SLTA atau sederajat;
Belum mengikuti diklat SEPADA/ADUM/DIKLATPIM IV.
Ujian Dinas Tingkat II
PNS yang berpangkat Penata Tingkat I (III/d), dengan
masa kerja dalam pangkat minimal 2 (dua) tahun;
Pendidikan minimal Sarjana atau sederajat;
Belum mengikuti diklat SEPADYA/SPAMA/DIKLATPIM III;
Menduduki jabatan eselon IV.
PP Nomor 12 Th 2002, Pasal 9
Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada PNS yang :
a. menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu;
b. menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan
dengan Keputusan Presiden;
c. menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya;
d. menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara;
e. diangkat menjadi pejabat negara;
f. memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah;
g. melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan
struktural atau jabatan fungsional tertentu;
h. telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar; dan
i. dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi
induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah
ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu
PP Nomor 12 Th 2002, Pasal 12

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural


dan pangkatnya masih satu tingkat di bawah jenjang
pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu,
dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi,
apabila :
a) telah 1 (satu) tahun dalam pangkat yang dimilikinya;
b) sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam
jabatan struktural yang didudukinya; dan
c) setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Jenjang Pangkat, Golongan/Ruang
No Eselon TERENDAH TERTINGGI
Pangkat Gol/Ruang Pangkat Gol/Ruang
1 Ia Pemb Utama IV/e Pemb Utama IV/e
2 Ib Pemb Utama Madya IV/d Pemb Utama IV/e
3 II a Pemb Utama Muda IV/c Pemb Utama Madya IV/d
4 II b Pembina Tk I IV/b Pemb Utama Muda IV/c
5 III a Pembina IV/a Pembina Tk I IV/b
6 III b Penata Tk I III/d Pembina IV/a
7 IV a Penata III/c Penata Tk I III/d
8 IV b Penata Muda Tk I III/b Penata III/c
9 V Penata Muda III/a Penata Muda Tk I III/b

Catatan : setelah adanya UU no 5 Th 2014 ttg ASN, eselon disetarakan


Contoh :
Seorang Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan
sebagai Kepala Bagian Tata Usaha pada Fakultas
MIPA UB.
Dalam hal demikian, maka batas jenjang pangkat
tertinggi Pegawai Negeri Sipil tersebut adalah
Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b, karena
Kepala Bagian adalah eselon III a yang jenjang
pangkat terendahnya Pembina golongan ruang IV/a
dan tertinggi Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b.
Contoh Kasus :
Seorang Pegawai Negeri Sipil UB, Morinda, S.Sos
dengan jenjang pangkat Penata Tingkat I golongan
ruang III/d terhitung mulai tanggal 1 April 2013. Pada
tanggal 7 Mei 2015 di angkat dalam jabatan Kepala
Bagian Tata Usaha pada Fakultas X (eselon III a ) dan
dilantik tanggal 20 Mei 2015.
Dalam hal demikian, maka terhitung mulai tanggal 1
Oktober 2016 yang bersangkutan dapat dinaikkan
pangkatnya menjadi Pembina golongan ruang IV/a,
apabila telah lulus ujian dinas tingkat II, atau
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan tingkat III
(SPAMA/SPADYA), dan memenuhi syarat kenaikan
pangkat lainnya .
Ketentuan sekurang-kurangnya telah 1 (satu )
tahun dalam jabatan struktural yang
didudukinya sebagaimana dimaksud yaitu :
1. Dihitung sejak yang bersangkutan dilantik dalam
jabatan yang definitif.
2. Bersifat kumulatif tetapi tidak terputus dalam
tingkat jabatan struktural yang sama
PNS yang diangkat dalam jabatan struktural dan
pangkatnya masih satu tingkat di bawah jenjang
pangkat terendah untuk jabatan yang diduduki tetapi
telah 4 (empat) tahun atau lebih dalam pangkat
terakhir yang dimiliki, dapat dipertimbangkan kenaikan
pangkatnya setingkat lebih tinggi pada periode
kenaikan pangkat setelah pelantikan apabila setiap
unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
PNS yang menduduki jabatan struktural dan
pangkatnya telah mencapai jenjang pangkat terendah
yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat
dipertimbangkan kenaikan pangkat pilihan setingkat
lebih tinggi, apabila :
1. sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat
terakhir; dan
2. setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
PP No. 99 Tahun 2000, pasal 13
Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan
fungsional tertentu, dapat dinaikkan pangkatnya
setiap kali setingkat lebih tinggi, apabila:
a) sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam
pangkat terakhir;
b) telah memenuhi angka kredit yang ditentukan;
dan
c) setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir.
Dosen mempunyai Jabatan Fungsional Tertentu
Kanaikan pangkat dosen termasuk kenaikan pangkat pilihan
Kenaikan pangkat dosen dengan pemenuhan angka kredit
tertentu
Perhitungan angka kredit dosen diatur melalui :
Permenpan-RB RI No. 46 Tahun 2013, tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Jabatan
Fungsional Dosen Dan Angka Kreditnya.
Peraturan Bersama Mendikbud dan Kepala BKN No.
4/VIII/PB/2014 dan 24 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 17 Tahun 2013 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 46 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
dan Angka Kreditnya, beserta Lampiran 1-2, Lampiran
3 dan Lampiran 4-12.
PNS yang memperoleh :
a) STTB/Ijazah SLTP atau yang setingkat dan masih berpangkat Juru Muda Tingkat I, golongan
ruang I/b ke bawah dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Juru, golongan ruang I/c;
b) STTB/Ijazah SLTA, Diploma I atau yang setingkat dan masih berpangkat Juru Tingkat I,
golongan ruang I/d ke bawah dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur Muda,
golongan ruang II/a;
c) STTB/Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Diploma II dan masih berpangkat
Pengatur Muda, golongan ruang II/a ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi
Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b;
d) Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Akademi, atau Ijazah Diploma III, dan masih berpangkat
Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya
menjadi Pengatur, golongan ruang II/c;
e) Ijazah Sarjana (S1), atau Ijazah Diploma IV dan masih berpangkat Pengatur Tingkat I,
golongan ruang II/d ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda,
golongan ruang III/a;
f) Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker dan Ijazah Magister (S2) atau Ijazah lain yang setara, dan
masih berpangkat Penata Muda, golongan ruang III/a ke bawah, dapat dinaikkan
pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b;
g) Ijazah Doktor (S3) dan masih berpangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b ke
bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata, golongan ruang III/c
Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dapat diberikan apabila :
a) diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan
pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan Ijazah yang
diperoleh;
b) sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat
terakhir;
c) setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
d) memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang
menduduki jabatan fungsional tertentu; dan
e) lulus ujian penyesuaian kenaikan pangkat (penyesuaian
ijazah).
Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah untuk:
1. Pendidikan SLTP atau yang sederajat, sekurang-kurangnya
berpangkat juru muda tingkat I Golongan Ruang I/b;
2. Pendidikan SLTA, Diploma I, atau yang sederajat, sekurang-kurangnya
berpangkat Juru Golongan Ruang I/c;
3. Pendidikan Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Diploma II,
sekurangkurangnya berpangkat Pengatur Muda Golongan Ruang II/a;
4. Pendidikan Sarjana Muda, Akademi, atau Diploma III, sekurang-
kurangnya berpangkat Pengatur Muda Golongan Ruang II/a;
5. Pendidikan Sarjana (S1), atau Diploma IV, sekurang-kurangnya
berpangkat Pengatur Golongan Ruang II/c;
6. Pendidikan Dokter, Apoteker, Magister/Pascasarjana (S2), Profesi,
atau pendidikan lain yang setara, sekurang-kurangnya berpangkat
Penata Muda Golongan Ruang III/a; dan
7. Pendidikan Doktor (S3), atau pendidikan lain yang setara,
sekurangkurangnya berpangkat Penata Muda Tingkat I Golongan
Ruang III/b.
Pasal 21
1) Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau
diperbantukan di luar instansi induknya dan diangkat
dalam jabatan pimpinan, dapat diberikan kenaikan
pangkat setiap kali setingkat lebih tinggi, apabila :
a) sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat
terakhir; dan
b) setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
2) Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan
sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali.
Pasal 27
1) Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia atau akan
diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun karena
mencapai batas usia pensiun, dapat diberikan kenaikan
pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi, apabila :
a) memiliki masa bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil selama :
a) sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun secara terus menerus dan
sekurang-kurangnya telah 1 (satu) bulan dalam pangkat terakhir;
b) sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun secara terus menerus dan
sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir; atau
c) sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-
kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.
b) setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
c) tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
2) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
mulai berlaku :
a) tanggal Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan meninggal dunia;
b) tanggal 1 (satu) pada bulan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun."
PNS yang menduduki jabatan
fungsional dapat dinaikkan pangkat/jabatan
setingkat
lebih tinggi apabila telah mencapai
angka kredit kumulatif yang ditentukan
dan
syarat lain yang ditentukan.

dikecualikan dari ujian dinas

pangkat boleh lebih tinggi dari Pimpinan


seseorang duduk dalam
jabatan tertentu
UNDANG-UNDANG NOMOR seseorang didayagunakan
43 TAHUN 1999 untuk tugas jabatan yang
didudukinya
seseorang ditetapkan
Pasal
PNS diangkat dalam untuk memperoleh hasil
17 kerja tertentu
ayat jabatan dan pangkat
(1) tertentu

dasar pembentukan
Pasal Pengangkatan PNS profesional
17 berdasarkan prinsip Dengan
ayat profesionalisme sesuai pengangkatan dalam
(2) kompetensi jabatan berdasarkan
kompetensi
JABATAN
memimpin unit kerja dengan
tugas manajerial

Pengelompokkan tugas teknis non manajerial tanpa


jenjang, KARIER: KP REGULER, ditetapkan oleh
PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN setempat
Contoh:
Caraka, Pengumpul Data, Pengolah data, Pemroses
Kepegawaian, Pengadministrasi Umum, dll

Pengelompokkan tugas teknis non manajerial,


berjenjang berdasarkan tingkat kesulitan, bersifat
kemandirian; ditetapkan oleh MENTERI PAN dan RB
Contoh:
Dosen, Guru, Auditor, Pustakawan, Arsiparis,
Pranata Komputer, Pranata Lab Pendidikan; 115
JFT
30
JABATAN STRUKTURAL :
kepemimpinan dan manajerial
serta mempunyai kode etik

JABATAN FUNGSIONAL :
keahlian dan/atau keterampilan
spesialistik dan mandiri serta mempunyai kode etik
NO JABATAN AKADEMIK GOLONGAN AK
1 ASISTEN AHLI III/a 100
III/b 150
2 LEKTOR III/c 200
III/d 300
3 LEKTOR KEPALA IV/a 400
IV/b 550
IV/c 700
4 GURU BESAR IV/d 850
IV/e 1050
KUALIFIKASI UNSUR UTAMA UNSUR
NO JABATAN
AKADEMIK DIK LIT PENGMAS PENUNJG
1 ASISTEN MAGISTER
> 55% > 25% < 10% < 10%
AHLI
2 LEKTOR MAGISTER > 45% > 35% < 10% < 10%
3 LEKTOR MAGISTER/
> 40% > 40% < 10% < 10%
KEPALA DOKTOR
4 GURU DOKTOR
> 35% > 45% < 10% < 10%
BESAR
AHLI UTAMA
IV/d IV/e
MINIMAL S1 AHLI MADYA
LITBANG, KONSEP/ IV/a IV/c
TEORI AHLI MUDA
III/c III/d
METODE OPERASIONAL AHLI PERTAMA
PENERAPAN DISIPLIN III/a III/b
ILMU

PENYELIA
III/c III/d
PELAKSANA LANJUTAN
MINIMAL SMU/SMK III/a III/b
MAKSIMAL D3 PELAKSANA
TEKNIS OPERASIONAL II/b II/d
PENERAPAN KONSEP/ PELAKSANA PEMULA
II/a
METODE OPERASIONAL

PRANATA KOMPUTER, ANALIS KEPEGAWAIAN, PRANATA LAB PENDIDIKAN


PERMENPAN DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR
03 TAHUN 2010 tentang JABFUNG PRANATA
LABORATORIUM PENDIDIKAN DAN ANGKA
KREDITNYA
PLP: Jabatan yg mempunyai ruang lingkup tugas, tg
jawab,dan wewenang untuk melakukan
pengelolaan lab pendidikan yg diduduki PNS
dengan HAK dan KEWAJIBAN yg diberikan oleh
pejabat yg berwenang
Berijazah SMA Berijazah S1/D-IV
Pangkat minimal Pangkat minimal
Pengatur, golongan
Penata Muda, gol.
ruang II/c
ruang III/a
DP3 rata-rata 1
tahun terakhir DP3 rata-rata 1
bernilai BAIK tahun terakhir
bernilai BAIK
DASAR HUKUM

1. PERATURAN MENPAN No. PER/3/M.PAN/3/2009 ttg


Jabfung Arsiparis dan Angka Kreditnya

2. Keputusan Bersama Kepala Arsip Nasional dan Kepala


BKN No. 18 Tahun 2009 dan No. 21 Tahun 2009 tentang
Juklak Jabfung Arsiparis dan Angka Kreditnya

3. KEPPRES RI NO. 46 Tahun 2007


Arsiparis adalah PNS yg diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang dan untuk melaksanakan kegiatan
kearsipan.

Tugas pokok Arsiparis :


melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip dan pembinaan
kearsipan yang meliputi: ketatalaksanaan kearsipan,
pengolahan arsip,perawatan da pemeliharaan arsip, pelayanan
kearsipan, dan publikasi kearsiapan; bimbingan dan supervisi
kearsipan dan akreditasi dan sertifikasi kearsipan.
Dasar Hukum:
Keputusan Menpan Nomor
132/Kep/M.PAN/12/2002
PP Nomor 16 Tahun 1994
KEPPRES RI Nomor 87 Tahun 1999
Berijazah D-II Berijazah S1/D-IV
Pangkat minimal Pangkat minimal
Pengatur Muda Tk I Penata Muda, gol.
gol. ruang II/b ruang III/a
DP3 rata-rata 1 DP3 rata-rata 1
tahun terakhir
tahun terakhir
bernilai BAIK
bernilai BAIK
Pejabat fungsional kategori KETERAMPILAN
yang memperoleh ijasah D-IV/S1 dapat
diangkat ke dalam jabatan fungsional kategori
KEAHLIAN apabila :

kualifikasi pendidikan sesuai


lulus diklat kompetensi kategori keahlian
telah menduduki golongan ruang III/a
memenuhi angka kredit yang ditentukan
setiap unsur penilaian dalam DP-3 minimal baik
Setiap Tetes Keringat untuk
Berkarya ..

You might also like