You are on page 1of 72

ANALISIS VARIANSI

VARIANSI (S2) melukiskan derajad


perbedaan atau variasi nilai data individu
yang ada dalam kelompok atau kumpulan
data
A. PENGERTIAN VARIANSI
1. Hakikat variansi
Variansi adalah besaran statistika untuk
menunjukkan ukuran penyebaran data
Makin menyebar suatu data makin besar nilai
variansinya. Makin tidak menyebar suatu data
makin kecil nilai variansinya
Pada data seragam atau data yang tidak
menyebar, variansi adalah nol
2. Kefektifan Faktor
Suatu penyebab atau faktor dapat saja menyebabkan
sebaran data bertambah
Misalnya terdapat sekumpulan ayam yang jaraknya
menghasilkan suatu variansi
Muncul seekor anjing (penyebab atau faktor) maka
ayam akan lebih menyebar sehingga variansi
bertambah
Faktor yang dapat meningkatkan variansi dikenal sebagai
faktor efektif
Dengan demikian, untuk mengetahui keefektifan suatu
faktor kita dapat menghitungnya dari peningkatan variansi
data
Pada faktor yang tidak efektif, variansi data tidak
bertambah
Kefektifan faktor
Faktor




3. Perbedaan Rerata
Keefektifan faktor dapat juga terjadi pada sejumlah
kelompok data
Misalkan terdapat sejumlah induk ayam, masing-
masing dengan sejumlah anak ayam. Letak induk
ayam merupakan rerata kelompok anak ayam itu
Letak anak ayam dengan masing-masing induk
mereka menghasilkan suatu variansi dikenal
sebagai variansi dalam kelompok
Letak induk ayam dengan induk ayam lainnya
menghasilkan suatu variansi dikenal sebagai
variansi antara kelompok
Ketika anjing muncul, induk ayam menyebar
sedangkan anak ayam mengikuti induk mereka
masing-masing
Variansi dalam kelompok induk ayam tidak
berubah karena anak ayam mengikuti induk
mereka masing-masing
Variansi antara kelompok induk ayam berubah
karena induk ayam menyebar
Karena letak induk ayam dianggap sebagai rerata
di antara anak ayamnya maka keefektifan ini juga
menghasilkan perbedaan rerata
Keefektifan faktor terhadap sejumlah kelompok data
menyebabkan rerata kelompok data berbeda satu
dan lainnya
Dengan demikian variansi dapat digunakan untuk
menguji adanya perbedaan rerata di antara sejumlah
kelompok data
Keefektifan faktor dan perbedaan rerata


Variansi dalam
kelompok



Variansi antara kelompok
Variansi total
Setiap kelompok memiliki rerata; rerata bergeser ke kanan setelah
terkena faktor
Hubungan Variansi
Sebelum terkena faktor-faktor efektif
Var (A) / Var (D) 1
Setelah terkena faktor efektif
Var (A) / Var (D) 1
Distrubusi probabilitas pensampelan adalah F
sehingga
F = Var (A) / Var (D)
dan pengujian hipotesis dilakukan dengan merujuk
F ke Ftabel pada taraf signifikansi tertentu
4. Contoh Perbedaan Rerata
Kita melihat contoh pada sapi yang diberi pakan top
Sapi itu dibagi menjadi empat kelompok yakni
kelompok X1, X2, X3, dan X4
Pertambahan bobot badan (pbb)di dalam masing-
masing kelompok menghasilkan variansi dalam
kelompok
Tanpa pakan top rerata pbb setiap kelompok adalah
sama atau hampir sama sehingga rerata pbb di
antara kelompok adalah kira-kira sama dan variansi
antara kelompok adalah nol atau kecil sekali
Sapi itu diberi pakan top dengan rancangan
X1 tanpa pakan top
X2 sedikit pakan top
X3 pakan top sedang
X4 pakan top cukup
Jika pakan top efektif maka pbb pada tiap kelompok akan
berbeda sehingga rerata pbb di antara kelompok tumbuhan X1,
X2, X3, dan X4 akan berbeda
Perbedaan rerata pbb di antara empat kelompok itu dapat
dipantau dari variansi
Variansi dalam kelompok tidak berubah atau hampir tidak
berubah karena tiap anggota kelompok memperoleh pakan top
yang sama (tiada, sedikit, sedang, cukup)
Variansi antara kelompok berubah karena pbb pada tiap
kelompok berbeda
Perbedaan rerata kelompok dapat dipantau dari perubahan
variansi antara kelompok
Biasanya perbedaan rerata kelompok ini dipantau dari
perubahan perbandingan variansi antara kelompok terhadap
variansi dalam kelompok
Kefektifan faktor pakan top dan perbedaan rerata

X1

X2

X3

X4

Setiap kelompok memiliki rerata; rerata bergeser ke kanan setelah


terkena faktor pakan top yang efektif
5. Faktor dan Level
Pada contoh pakan top itu, kita mengenal faktor dan
level
Pakan top sebagai penyebab peningkatan pbb
dikenal sebagai faktor
Perbedaan kadar pakan top pada berbagai
kelompok dikenal sebagai level yakni level tanpa
pakan top, level sedikit pakan top, level pakan top
sedang, dan level pakan top cukup
Biasanya dalam hal ini, kita akan menguji perbedaan
rerata peningkatan pbb di antara level yang berbeda
(kelompok berbeda)
Dengan kata lain terjadi pengujian statistika tentang
perbedaan rerata pada level
6. Contoh Faktor dan Level
Dalam analisis variansi, setiap faktor memiliki level. Ada yang
dua level, ada yang tiga level, dan seterusnya
Beberapa contoh
Faktor kelamin (2 level)
Level lelaki
Level perempuan
Faktor bahasa (3 level)
Level halus
Level sedang
Level kasar
Faktor status sosial ekonomi (3 level)
Level tinggi
Level menengah
Level rendah
7. Analisis Variansi Satu Jalan
Banyaknya faktor di dalam analisis variansi
menentukan banyaknya jalan pada analisis variansi
Analisis variansi pada satu faktor dengan beberapa
level dikenal sebagai analisis variansi satu jalan
Sebaiknya analisis variansi satu jalan digunakan
apabila terdapat lebih dari dua level (tiga atau lebih
level)
Analisis variansi satu jalan dengan dua level
sebenarnya adalah selisih dua rerata dan hal ini
dapat dilakukan melalui pengujian hipotesis selisih
dua rerata
Faktor pada analisis variansi satu jalan dikenal juga
sebagai faktor utama
B. ANALISIS VARIANSI
1. Pemilahan variansi
Variansi untuk efek utama perlu dipilah ke dalam
beberapa bagian. Pemilahan ini dikenal sebagai
analisis variansi
Pilahan variansi ini menyebabkan variansi total
dipilah menjadi variansi dalam kelompok dan
variansi antara kelompok
Secara tidak langsung, variansi total terkait dengan
variansi dalam kelompok dan variansi antara
kelompok
Kaitan di antara mereka itu terjadi melalui
komponen Jumlah Kuadrat Simpangan (JK) dan
Derajat Kebebasan (DK) yakni melalui hubungan
Variansi = (JK) / DK
2. Macam Variansi
Setiap variansi merupakan pembagian di antara JK dan DK
sehingga

Variansi total

Vartot = (JKtot) / (DKtot)

Variansi dalam kelompok

Vardk = (JKdk) / (DKdk)

Variansi antara kelompok

Var ak = (JKak) / (DKak)


3. Penggunaan Analisis Variansi
Analisis variansi digunakan untuk menguji
hipotesis tentang perbedaan rerata populasi
(biasanya lebih dari dua populasi)
Pada pengujian hipotesis tentang perbedaan
rerata populasi, analisis variansi hanya dapat
memutuskan bahwa paling sedikit ada satu
rerata yang tidak sama
Jika terdapat lebih dari dua rerata maka
analisis variansi tidak dapat menunjuk
pasangan rerata mana saja yang beda
Setelah berhasil menguji hipotesis melalui
analisis variansi (dalam hal lebih dari dua
rerata) maka untuk mengetahui mana di
antara pasangan rerata yang berbeda,
pengujian diteruskan dengan menggunakan
pengujian komparasi ganda
4. Komparasi Ganda
Dalam hal lebih dari dua populasi, analisis variansi
hanya mampu menyatakan paling sedikit ada satu
rerata yang beda
Analisis variansi tidak dapat menunjuk rarata mana
saja yang beda
Analisis variansi juga tidak dapat menunjuk rerata
mana lebih besar atau lebih kecil dari rerata lain
Keputusan tentang rerata mana yang beda serta
rerata mana yang lebih besar atau lebih kecil dari
rerata lain dilakukan melalui uji komparasi ganda
Ada banyak uji komparasi ganda, meliputi uji
LSD Fisher
HSD Tucky
Scheffe
Duncan
5. Persyaratan Analisis Variansi
Ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi pada
penggunaan analisis variansi
Persyaratan itu meliputi
Skala data pada variabel harus interval atau rasio
Populasi berdistribusi probabilitas normal
Variansi populasi adalah homogen yakni variansi
populasi adalah sama
Dalam hal variansi populasi tidak sama, maka data
dapat ditranformasi sehingga variansi dari data
yang ditransformasi adalah homogen (tidak
dibahas di sini)
C. Analisis Variansi Satu Jalan

1. Pendahuluan
Analisis variansi satu jalan hanya memiliki satu
faktor, katakan saja faktor X
Faktor X ini terdiri atas dua atau lebih level,
katakan saja level X1, X2, X3, dan seterusnya
Analisis variansi satu jalan biasanya digunakan
untuk faktor yang memiliki tiga atau lebih level
Pada analisis variansi satu jalan hanya ada satu
efek utama dan tidak ada interaksi
Hipotesis yang diuji pada analisis variansi satu
jalan ini adalah perbedaan rerata di antara
populasi level pada faktor X
Apabila uji hipotesis telah berhasil, maka
pengujian diteruskan ke komparasi ganda
2. Perhitungan Variansi
Notasi
VAR = variansi
VART = variansi total
VARD = variansi dalam kelompok
VARA = variansi antara kelompok
JK = jumlah kuadrat
JKT = jumlah kuadrat total
JKD = jumlah kuadrat dalam kelompok (JKP = jumlah kuadrat perlakuan)
JKA = jumlah kuadrat antara kelompok (JKG = jumlah kuadrat galat)
db = derajat kebebasan
dbT = derajat kebebasan total
dbD = derajat kebebasan dalam kelompok
dbA = drajat kebebasan antara kelompok
n = banyaknya data
k = banyaknya kelompok
nk = banyaknya data di dalam kelompok ke-k
n = n1 + n2 + + nk
X = data
Xk = data di dalam kelompok ke-k
X = X 1 + X2 + + X k
Hubungan
Terdapat hubungan di antara besaran pada total,
dalam kelompok, dan antara kelompok

JKT = JKD + JKA


dbT = dbD + dbA

Jika 2 dari 3 besaran ini diketahui, maka besaran


ketiga dapat dihitung

Jika JKT, JKA, dbT, dan dbA diketahui, maka dapat


dihitung

JKD = JKT JKA


dbD = dbT dbA
Rumus
Jumlah kuadrat
( X ) 2
JK T X 2

n
( X )2 ( X 2 ) 2 ( X k ) 2 ( X ) 2
JK A 1
...
n1 n2 n Xk n
JK D JK T JK A

Derajat bebas
dbT = n -1
dbA = k 1
dbD = dbT dbD = n - k
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis terhadap populasi dilakukan melalui sampel
acak serta memenuhi persyaratan
Pengujian hipotesis dilakukan terhadap rerata kelompok
(biasanya 3 atau lebih kelompok) pada taraf signifikansi
melalui hipotesis

H0 : 1 = 2 = = k
H1 : Ada rarata yang beda

Pengujian hipotesis hanya mengetahui apakah ada rerata yang


beda (tanpa mengetahui rerata mana saja yang beda)
Pengujian hipotesis dilakukan terhadap variansi yakni di antara
variansi antara kelompok dengan variansi dalam kelompok
melalui

F = (VARA) / (VARD) untuk F > 1


4. Beberapa Contoh
Contoh 1
Sejumlah benih secara acak dibagi ke dalam 5 ulangan. Mereka
diberi jumlah pemupukan top yang berbeda. X1 tanpa pemupukan
top, X2 sedikit, X3 sedang, X4 agak cukup, dan X5 cukup.
Peningkatan tumbuh (cm) mereka diuji dengan taraf signifikansi
0,05 dan 0.01.
Peningkatan pbb pada sampel adalah
Perlakuan
U X1 X2 X3 X4 X5
1 10 11 16 23 26
2 9 9 16 21 24
3 9 7 14 20 22
4 6 7 13 20 20
5 6 7 12 17 20

Langkah 1. Hipotesis

H0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 5 atau tidak ada pengaruh


H1 : Ada pengaruh
Langkah 2.
Perlakuan
U X1 X2 X3 X4 X5
1 10 11 16 23 26
2 9 9 16 21 24
3 9 7 14 20 22
4 6 7 13 20 20
5 6 7 12 17 20
40 41 71 101 112

X = 365 X2 = 6299
n1 = 5 X1 = 40 n2 = 5 X2 = 41
n3 = 5 X3 = 71 n4 = 5 X4 = 101
n5 = 5 X5 = 102 n = 25
Langkah 3. Perhitungan
Jumlah Kuadrat

( X )2
JK T X 2

n
2
365
6299
25
6299 5329
970
( X1 )2 ( X 2 )2 ( X 5 )2 ( X )2
JK A ...
n1 n2 n5 n
40 2 412 712 1012 112 2 365 2

5 5 5 5 5 25
884,4
JK D JK T JK A 970 884,4 85,6

Derajat Kebebasan
dbT = n 1 = 25 1 = 24
dbA = k 1 = 5 1 = 4
dbD = dbT dbA = 24 4 = 20
Langkah 4. Kriteria pengujian
Taraf signifikansi = 0,05 dan 0.01
Derajat kebebasan = 4 dan 20
Nilai kritis
F(0,95)(4)(20) = 2,87 F(0,99)(4)(20) = 4.43

Langkah 5. Pengujian

Sumber variansi db JK KT Fhitung Ftabel 0,05 0.01


Antara kelompok k-1 JKA JKA / dbA KTA / KTD
(Perlakuan)
Dalam kelompok (n-1)-(k-1)JKD JKD / dbD
(Galat)
Total n-1 JKT
* = nyata/signifikan
** = sangat nyata/signifikan
ts = tidak signifikan
Langkah 5. Pengujian

Sumber variansi db JK KT Fhitung Ftabel = 0,05 0.01


Antara kelompok 4 884,4 221,1 51,65** 2,87 4.43
Dalam kelompok 20 85,6 4,28
Total 24 970

Langkah 6. Kesimpulan
Terdapat pengaruh yang sangat nyata (p < 0.01) pada
pemupukan top terhadap tumbuh benih
Pemupukan berpengaruh sangat nyata (p < 0.01) terhadap
tumbuh benih
Contoh 1
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara A, B, dan C. Sampel acak menghasilkan
A 41 53 54 55 43
B 45 51 48 43 39
C 34 44 46 45 51

Contoh 2
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara A, B, dan C. Sampel acak menghasilkan
A 21 23 24 25 23
B 25 21 28 23 29
C 24 24 26 25 21
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 3
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara I, II, dan III. Sampel acak menunjukkan
I 45 40 50 39 53 44
II 59 43 47 51 39 49
III 41 37 43 40 52 37
Contoh 4
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara hasil pada bulan Nov, Des, dan Jan. Sampel acak
menunjukkan hasil
Nov 43 37 59 55 38 48
Des 54 41 48 35 50 49
Jan 36 28 34 41 30 32
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 5
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara I, II, III, dan IV. Sampel acak menunjukkan
I 20 25 22 23
II 18 27 30 25
III 32 25 23 30
IV 24 27 31 28

Contoh 6
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara A, B, C, dan D. Sampel acak menunjukkan
A 78 87 81 89 85
B 94 91 87 90 88
C 73 78 69 83 76
D 79 83 78 69 81
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 7
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara I, II, III, dan IV Sampel acak menunjukkan
I 37 35 38 36 34
II 27 32 32 34 30
III 32 36 33 34 40
IV 35 27 33 31 29

Contoh 8
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara P, Q, R, dan S. Sampel acak menunjukkan
P 3 4 5,5 3,5 4
Q 3 3,5 4,5 4 5,5
R 2 3,5 5 6,5 6
S 3 4 5,5 2,5 3
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 9
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara A, B, C, D, dan E. Sampel acak menunjukkan

A 4,4 4,6 4,5 4,1 3,8


B 5,8 5,2 4,9 4,7 4,6
C 4,8 5,9 4,9 4,6 4,3
D 2,9 2,7 2,9 3,9 4,3
E 4,6 4,3 3,8 5,2 4,4
Contoh 10
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara X, Y, dan Z. Sampel acak menunjukkan hasil

X 55 60 63 56 59
Y 57 53 64 49 62
Z 66 52 61 57 55
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 11
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara A, B, dan C. Sampel acak menunjukkan
A 15 18 12 12 9 10
B 17 22 5 15 12 20
C 6 9 12 11 11 8

Contoh 12
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara I, II, III, dan IV. Sampel acak menunjukkan hasil
I 15 17 14 12
II 12 10 13 17
III 11 14 13 15
IV 13 12 12 14
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 13
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara A, B, C, dan D. Sampel acak menunjukkan
A 16 21 24 28 29
B 29 18 20 19 30
C 14 15 21 19 28
D 21 28 20 22 18
Contoh 14
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara A, B, C, D, dan E Sampel acak menunjukkan hasil
A 17,5 16,9 15,8 18,6
B 16,4 19,2 17,7 15,4
C 20,3 15,7 17,8 18,9
D 14,6 16,7 20,8 18,9
E 17,5 19,2 16,5 20,5
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 15
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara A, B, C, dan D. Sampel acak menunjukkan
A 4,4 4,6 4,5 4,1 3,8
B 5,8 5,2 4,9 4,7 4,6
C 4,8 5,9 4,9 4,6 4,3
D 2,9 2,7 2,9 3,9 4,3

Contoh 16
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara X, Y, dan Z. Sampel acak menunjukkan hasil
X 55 60 63 56
Y 57 53 64 49
Z 66 52 61 57
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 17
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara A, B, C, dan D. Sampel acak menunjukkan
A 16 21 24 28
B 29 18 20 19
C 14 15 21 19
D 21 28 20 22
Contoh 18
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara A, B, C, D, dan E Sampel acak menunjukkan hasil
A 17,5 16,9 15,8
B 16,4 19,2 17,7
C 20,3 15,7 17,8
D 14,6 16,7 20,8
E 17,5 19,2 16,5
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 19
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara A, B, C, D, dan E. Sampel acak menunjukkan

A 4,4 4,6 4,5 4,1


B 5,8 5,2 4,9 4,7
C 4,8 5,9 4,9 4,6
D 2,9 2,7 2,9 3,9
E 4,6 4,3 3,8 5,2
Contoh 20
Pada taraf signifikansi 0,05 dan 0.01, diuji apakah terdapat perbedaan
rerata di antara X, Y, dan Z. Sampel acak menunjukkan hasil

X 55 60 63 56
Y 57 53 64 49
Z 66 52 61 57
D. Komparasi Ganda (Multiple Comparison)

1. Pendahuluan
Pada analisis variansi, apabila H0 ditolak, maka
ada perbedaan di antara rerata, namun belum
diketahui rerata mana saja yang berbeda
Pengujian lebih lanjut untuk menemukan rerata
mana yang berbeda dilakukan melalui komparasi
ganda
Pada komparasi ganda dilakukan pengujian
perbedaan rerata pada setiap pasang rerata (atau
pasangan rerata yang diminati saja)
Misalnya pada 4 rerata 1, 2, 3, dan 4
komparasi ganda itu mencakup
1 2 2 3 3 4
1 3 2 4
1 4
Pengujian dimulai dari selisih rerata sampel
2. Metoda Komparasi Ganda
Ada beberapa metoda komparasi ganda, di antaranya
Uji LSD (least significant difference) Fisher
Uji Scheffe
Uji HSD (honestly significant difference) Tukey
Uji Duncan
Pemilihan penggunaan metoda bergantung kepada
preferensi masing-masing pemakai
Di sini, contoh komparasi ganda menggunakan
metoda Uji LSD Fisher yang dikenal juga sebagai uji t
terproteksi
Rumus untuk uji Scheffe dan uji HSD Tukey juga
diberikan
3. Uji LSD Fisher
Setiap pasangan selisih rerata memiliki statistik uji
untuk pasangan itu
Pada pasangan I j, statistik uji itu adalah
Xi X
t
j

ij
1 1
ij VARD
n


i nj
nk

Catatan: Jika ni dan nj berbeda pada setiap pasang


selisih rerata maka ij perlu dihitung untuk setiap
pasang
Kriteria pengujian
Pengujian pada taraf signifikansi melalui uji dua
ujung dengan nilai kritis
Ujung bawah t()()
Ujung atas t(1)()
Keputusan
Selisih pasangan rerata adalah signifikan jika

t < t()() atau t > t(1)()


Contoh 15
Komparasi ganda LSD Fisher diterapkan pada contoh
1 dengan taraf signifikansi 0,05
VARD = 25,65 n =25 k=5
X1 = 40 / 5 = 8,0
X2 = 41 / 5 = 8,2
X3 = 71 / 5 = 14,2
X4 = 101 / 5 = 20,2
X5 = 112 / 5 = 22,4 = 0,05
Pengujian dilakukan terhadap selisih pasangan rerata
1 2 2 3 3 4 4 5
1 3 2 4 3 5
1 4 2 5
1 5
Statistik uji
Karena n1 = n2 = n3 = n4 = n5 = 5, maka untuk
semua pasang selisih rerata, ij adalah sama yakni
1 1
ij VARD
n

i nJ
1 1
4, 28
5 5
1,712
1,31

nk
25 5
20
Kriteria pengujian
Nilai kritis pada = 0,05
ujung bawah t(0,025)20) = 2,086
ujung atas t(0,975)(20) = 2,086
Keputusan
Pada taraf signifikansi 0,05, terdapat perbedaan
rerata jika
t < 2,086 atau t > 2,086
Pengujian
(a) 1 2
X1 X2 = 8,0 8,2 = 0,2
t = ( 0,2) / (1,31) = 0,15
Tidak signifikan
(b) 1 3
X1 X3 = 8,0 14,2 = 6,2
t = ( 6,2) / (1,31) = 4,73
Signifikan
(c) 1 4
X1 X4 = 8,0 20,2 = 12,2
t = ( 12,2) / (1,31) = 9,31
Signifikan
(d) 1 5
X1 X5 = 8,0 22,4 = 14,4
t = ( 14,4) / (1,31) = 10,99
Signifikan
(e) 2 3
X2 X3 = 8,2 14,2 = 6,0
t = ( 6,0 / (1,31) = 4,58
Signifikan
(f) 2 4
X2 X4 = 8,2 20,2 = 12,0
t = ( 12,0) / (1,31) = 9,16
Signifikan
(g) 2 5
X2 X5 = 8,2 22,4 = 14,2
t = ( 14,2) / (1,31) = 10,84
Signifikan
(h) 3 4
X3 X4 = 14,2 20,2 = 6,0
t = ( 6,0) / (1,31) = 4,58
Signifikan
(i) 3 5
X3 X5 = 14,2 22,4 = 8,2
t = ( 8,2) / (1,31) = 6,26
Signifikan
(j) 4 5
X4 X5 = 20,2 22,4 = 2,2
t = ( 2,2) / (1,31) = 1,68
Tidak signifikan
Pada taraf signifikansi 0,05, perbedaan rerata terdapat semua
kecuali pada
1 2 4 5
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 16

Melalui komparasi ganda uji LSD Fisher, tentukan pasangan selisih


rerata yang berbeda pada

(a) Contoh 2 dengan = 0,05


(b) Contoh 3 dengan = 0,05
(c) Contoh 4 dengan = 0,05
(d) Contoh 5 dengan = 0,01

Contoh 17

Melalui komparasi ganda uji LSD Fisher, tentukan pasangan selisih


rerata yang berbeda pada

(a) Contoh 6 dengan = 0,01


(b) Contoh 7 dengan = 0,05
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 18

Melalui komparasi ganda uji LSD Fisher, tentukan pasangan selisih


rerata yang berbeda pada

(a) Contoh 10 dengan = 0,05


(b) Contoh 11 dengan = 0,05
(c) Contoh 12 dengan = 0,05
(d) Contoh 13 dengan = 0,01
(e) Contoh 14 dengan = 0,05

Catatan: Contoh 10 sampai 13 mempunyai n yang berbeda sehingga


setiap pasangan selisih rerata memiliki ij yang tidak selalu sama
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

4. Uji Sheffe

Uji
Scheffe dilakukan melalui distribusi probabilitas pensampelan F-Fisher
Snedecor

F
X i X j
2

Statistik uji 1 1
VARD k 1
n n
i j

atas = k 1
bawah = n k

k = banyaknya kelompok
ni, nj = ukuran kelompok
n = jumlah semua ukuran kelompok
Xi, Xj = rerata kelompok pada sampel
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 19

Komparasi ganda Scheffe diterapkan pada contoh 1 dengan taraf


signifikansi 0,05

VARD = 4,28 n =25 k=5


X1 = 40 / 5 = 8,0
X2 = 41 / 5 = 8,2
X3 = 71 / 5 = 14,2
X4 = 101 / 5 = 20,2
X5 = 112 / 5 = 22,4 = 0,05

Pengujian dilakukan terhadap selisih pasangan rerata

1 2 2 3 3 4 4 5
1 3 2 4 3 5
1 4 2 5
1 5
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Statistik uji

Karena n1 = n2 = n3 = n4 = n5 = 5, maka untuk semua pasang selisih


rerata, terdapat kesamaan pada

1 1
VARD ( k 1) ( 4,28)( 5 1)

1

1

n n 5 5
i j
6,85

atas k 1 5 1 4
bawah n k 25 5 20

Kriteria pengujian

Nilai kritis F(0,95)(4)(20) = 2,87


------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Pengujian

(a) 1 2

X1 X2 = 8,0 8,2 = 0,2


F = ( 0,04) / (6,85) = 0,006
Tidak signifikan

(b) 1 3

X1 X3 = 8,0 14,2 = 6,2


F= ( 38,44) / (6,85) = 5,61
Signifikan

(c) 1 4

X1 X4 = 8,0 20,2 = 12,2


F = ( 148,84) / (41,85) = 21,73
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

(d) 1 5

X1 X5 = 8,0 22,4 = 14,4


F = ( 207,36) / (6,85) = 30,27
Signifikan

(e) 2 3

X2 X3 = 8,2 14,2 = 6,0


F = ( 36,00 / (6,85) = 5,26
Signifikan

(f) 2 4

X2 X4 = 8,2 20,2 = 12,0


F = ( 144,00) / (6,85) = 21,02
Signifikan
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
(g) 2 5

X2 X5 = 8,2 22,4 = 14,2


F = ( 201,64) / (6,85) = 29,44
Signifikan

(h) 3 4

X3 X4 = 14,2 20,2 = 6,0


F = ( 36,00) / (6,85) = 5,26
Signifikan

(i) 3 5

X3 X5 = 14,2 20,4 = 6,2


F = ( 38,44) / (6,85) = 5,61
Signifikan

(j) 4 5

X4 X5 = 20,2 22,4 = 2,2


------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

5. Uji HSD (Honestly Sifnificant Difference) Tukey

Syarat : Ukuran kelompok semuanya harus


sama (atau direratakan secara rerata
harmonik)

Jenis Pengujian : Ada dua jenis pengujian, melalui

Jumlah pada kelompok, T


Rerata pada kelompok, X

Notasi yang digunakan

k = banyaknya kelompok
n = ukuran kelompok
=nk
Ti, Tj = jumlah pada kelompok
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Tabel q

k
2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 0,05 3,64 4,60 5,22 5,67 6,03 6,33 6,58 6,80 6,99
0,01 5,70 6,98 7,80 8,42 8,91 9,32 9,67 9,97 10,24

6 0,05 3,46 4,34 4,90 5,30 5,63 5,90 6,12 6,32 6,49
0,01 5,24 6,33 7,03 7,56 7,97 8,32 8,61 8,87 9,10

7 0,05 3,34 4,16 4,68 5,06 5,36 5,61 5,82 6,00 6,16
0,01 4,95 5,92 6,54 7,01 7,37 7,68 7,94 8,17 8,37

8 0,05 3,26 4,04 4,53 4,89 5,17 5,40 5,60 5,77 5,92
0,01 4,75 5,64 6,20 6,62 6,96 7,24 7,47 7,68 7,86

9 0,05 3,20 3,95 4,41 4,76 5,02 5,24 5,43 5,59 5,74
0,01 4,60 5,43 5,96 6,35 6,66 6,91 7,13 7,33 7,49

10 0,05 3,15 3,88 4,33 4,65 4,91 5,12 5,30 5,46 5,60
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

Tabel q

k
2 3 4 5 6 7 8 9 10
12 0,05 3,08 3,77 4,20 4,51 4,75 4,95 5,12 5,27 5,39
0,01 4,32 5,05 5,50 5,84 6,10 6,32 6,51 6,67 6,81

13 0,05 3,06 3,73 4,15 4,45 4,69 4,88 5,05 5,19 5,32
0,01 4,26 4,96 5,40 5,73 5,98 6,19 6,37 6,53 6,67

14 0,05 3,03 3,70 4,11 4,41 4,64 4,83 4,99 5,13 5,25
0,01 4,21 4,89 5,32 5,63 5,88 6,08 6,26 6,41 6,54

15 0,05 3,01 3,67 4,08 4,37 4,59 4,78 4,94 5,08 5,20
0,01 4,17 4,84 5,25 5,56 5,80 5,99 6,16 6,31 6,44

16 0,05 3,00 3,65 4,05 4,33 4,56 4,74 4,90 5,03 5,15
0,01 4,13 4,79 5,19 5,49 5,72 5,92 6,08 6,22 6,35
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

Tabel q

k
2 3 4 5 6 7 8 9 10
19 0,05 2,96 3,59 3,98 4,25 4,47 4,65 4,79 4,92 5,01
0,01 4,05 4,67 5,05 5,33 5,55 5,73 5,89 6,02 6,14

20 0,05 2,95 3,58 3,96 4,23 4,45 4,62 4,77 4,90 5,01
0,01 4,02 4,64 5,02 5,29 5,51 5,69 5,84 5,97 6,09

24 0,05 2,92 3,53 3,90 4,17 4,37 4,54 4,68 4,81 4,92
0,01 3,96 4,55 4,91 5,17 5,37 5,54 5,69 5,81 5,92

30 0,05 2,89 3,49 3,85 4,10 4,30 4,46 4,60 4,72 4,82
0,01 3,89 4,45 4,80 5,05 5,24 5,40 5,54 5,65 5,76

40 0,05 2,86 3,44 3,79 4,04 4,23 4,39 4,52 4,63 4,73
0,01 3,82 4,37 4,70 4,93 5,11 5,26 5,39 5,50 5,60
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

Kriteria pengujian

Jenis jumlah pada kelompok


BT q( )( k , ) ( ( n)(VARD )

Berbeda jika |Ti Tj| BT

VARD
B R ( q( )( k , ) )



Jenis rerata kelompok n

Berbeda jika |Xi Xj| BR


------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

Contoh 20

Komparasi ganda Tukey diterapkan pada contoh 1 dengan taraf


signifikansi 0,05

VARD = 25,65 n = 5 k=5


T1 = 40 X1 = 40 / 5 = 8,0
T2 = 41 X2 = 41 / 5 = 8,2
T3 = 71 X3 = 71 / 5 = 14,2
T4 = 101 X4 = 101 / 5 = 20,2
T5 = 102 X5 = 102 / 5 = 20,4 = 0,05

Pengujian dilakukan terhadap selisih pasangan rerata

1 2 2 3 3 4 4 5
1 3 2 4 3 5
1 4 2 5
1 5
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

Kriteria pengujian

Dari tabel Tukey

q(0,05)(5,20) = 4,23

sehingga
q( )( k , ) ( n )(VARD ) ( 4,23) (5)( 25,65)
47,90

VARD 25,65
q( )( k , ) ( 4,23)
n 5
9,58
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

Pengujian melalui jumlah pada kelompok


Kriteria 47,90

(a) |T1 T2| = 1 Tidak signifikan


(b) |T1 T3| = 31 Tidak signifikan
(c) |T1 T4| = 71 Signifikan
(d) |T1 T5| = 72 Signifikan
(e) |T2 T3| = 30 Tidak signifikan
(f) |T2 T4| = 70 Signifikan
(g) |T2 T5| = 71 Signifikan
(h) |T3 T4| = 40 Tidak signifikan
(i) |T3 T5| = 41 Tidak signifikan
(j) |T4 T5| = 1 Tidak signifikan
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------

Pengujian melalui rerata pada kelompok


Kriteria 9,58

(a) |X1 X2| = 0,2 Tidak signifikan


(b) |X1 X3| = 6,2 Tidak signifikan
(c) |X1 X4| = 12,2 Signifikan
(d) |X1 X5| = 12,4 Signifikan
(e) |X2 X3| = 6,0 Tidak signifikan
(f) |X2 X4| = 12,0 Signifikan
(g) |X2 X5| = 12,2 Signifikan
(h) |X3 X4| = 6,0 Tidak signifikan
(i) |X3 X5| = 6,2 Tidak signifikan
(j) |X4 X5| = 0,2 Tidak signifikan
Daftar analisis variansi

Sumber
variasi/kera derajad jumlah F F
gaman kebebasan kuadrat Kuadrat tengah F tabel tabel
(SK) (dk) (JK) (KT) hitung 0.05 0.01
Rata-rata 1 Ry R = Ry/1
Antar
kelompok k-1 Ay A = Ay/(k-1)
(ni-1) D = Dy/(ni-1) A/D
Dalam Atau Atau
kelompok ni-(k-1)-1 Dy D= Dy/ ni-(k-1)-1
Total ni Y2
Keterangan
Ry = J2/ni dengan J = J1 + J2 + .+ Jk
Ay = (J2/ni) Ry
Y2 = jumlah kuadrat (JK) dari semua nilai
pengamatan
Dy = Y2 Ry - Ay
Contoh

pertambahan berat ternak (kg)

1 2 3 4
12 14 6 9
data hasil 20 15 16 14
pengamatan 23 10 16 18
10 19 20 19
17 22
Jumlah 82 80 58 60
Rata-rata 16.40 16.00 14.50 15.00
Penyelesaian
k=4
ni = 18
D = Dy/(ni-1) atau D= Dy/ ni-(k-1)-1 = 14
Ry
82 80 58 60
2

78.400
4.355,56
5544 18
82 2 80 2 58 2 60 2
Ay 4.355,56 10.24
5 5 4 4
Y 2
12 2
20 2
...... 19 2
4.738
Dy 4.738 4.355,56 10,24 372,2
Analisis variansi

Sumber
variasi/ker derajad jumlah F F F
agaman kebebasa kuadrat Kuadrat tengah hitun tabel tabel
(SK) n (dk) (JK) (KT) g 0.05 0.01

Rata-rata 1 4355,56 4355,56


Antar
kelompok 3 10,24 3,41
0,128
Dalam
kelompok 4 372,20 26,58

Total 18 4738
Soal

pertambahan berat ternak/ikan (kg)

1 2 3 4
34 42 44 46
data hasil 36 39 45 47
pengamatan 38 41 47 48
36 43 43 45
39 41 45 43
Jumlah
Rata-rata

You might also like