Professional Documents
Culture Documents
PELAYANAN KESEHATAN
REPRODUKSI TERPADU
Sumber :
-Susenas 2012
-Mini Survey 2013
Kasus kematian maternal di Provinsi Bali tahun 2005-2015
No Kab/Kota 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Buleleng 11 9 13 18 9 12 11 10 9 14 14
2 Jembrana 5 2 6 3 4 4 4 6 3 2 7
3 Tabanan 2 1 1 5 3 3 4 7 4 2 3
4 Badung 3 8 3 4 5 5 8 9 7 3 8
5 Denpasar 2 6 6 3 3 3 9 10 4 3 9
6 Gianyar 2 6 4 2 6 3 5 4 6 4 0
7 Klungkung 3 3 3 4 3 2 3 4 0 2 2
8 Bangli 3 3 4 2 4 3 5 4 6 2 5
9 Karangas
4 8 2 5 8 2 6 9 10 16 7
em
Provinsi 35 46 42 46 45 37 55 63 49 48 55
Kasus kematian Bayi di Provinsi Bali tahun
2005-2015
N Kab/Kota 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
o
1 Buleleng 105 89 80 52 56 35 61 89 43 60 65
2 Jembrana 39 52 45 31 47 26 57 51 30 35 34
3 Tabanan 22 42 57 37 49 50 52 41 76 60 52
4 Badung 28 40 43 35 55 87 39 20 20 33 23
5 Denpasar 111 150 97 101 134 19 16 12 9 9 10
6 Gianyar 31 56 58 64 74 60 64 74 65 75 59
7 Klungkung 15 30 25 72 23 71 27 20 26 23 18
8 Bangli 25 36 34 34 48 35 38 28 38 41 37
9 Karangase
52 56 40 25 68 74 72 86 66 70 81
m
Provinsi 428 551 479 451 554 457 426 421 373 406 379
HASIL CAPAIAN PROGRAM PPIA
3 KAB/KOTA DI PROVINSI BALI TH 2014
Ibu hamil
Ibu Target Ibu Ibu Hamil yang ANC yang
Sasaran Ibu Hamil yang Ibu Hamil
Hamil Hamil K1 Ditawarkan Tes HIV positif
Nama Ibu Dites HIV HIV Positif
K1 yang HIV dirujuk ke
Kab/Kota Hamil
Des201 ditawarkan layanan ART
2014
4 Tes HIV
Abs % Abs % Abs % Abs %
Badung 8515 6812 4,087 3508 85.83 2758 78.62 7 0.25 7 100
Buleleng 12403 11782 7,069 5374 76.02 4701 87.48 21 0.45 18 85.71
Denpasar 19532 19531 11,719 5029 42.91 4921 97.85 17 0.35 14 82.35
PROVINSI 40,450 38,125 22,875 13,911 60.81 12,380 88.99 45 0.36 39 86.67
HASIL CAPAIAN PROGRAM PPIA
9 KAB/KOTA DI PROVINSI BALI TH 2015
Target Ibu Hamil Ibu Hamil yang Ibu Hamil yang Dites Ibu Hamil HIV
Sasaran Ibu Hamil Ditawarkan Tes HIV HIV Positif
K1 yang
Nama Kab/Kota Ibu Hamil K1 s.d Des
ditawarkan Tes
2015 2014
HIV Abs % Abs % Abs %
Kota Denpasar 16855 16926 10,156 7583 74.67 7337 96.76 39 0.53
PROVINSI 70,905 69,648 41789 39,442 94.38 31,330 79.43 137 0.44
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
Kep.Riau
DIY
DKI
Kaltim
Babel
Bali
Banten
Sulut
Jabar
Jatim
Sumsel
Jateng
Riau
Indonesia
37.2
36.8
2007
Jambi
Kalbar
Gorontalo
2013
Maluku
Sulsel
Malut
Proporsi Balita Pendek
Sulteng
Kalteng
Aceh
Sumut
Sultra
Lampung
Kalsel
Pabar
NTB
Kecenderungan Provinsi: Riskesdas 2007-2013
Sulbar
NTT
Kondisi Masalah Gizi di Bali
Secara Nasional Prevalensi Balita Gizi kurang di Bali
sudah di bawah target Nasional (15 %) namun prevalensi
Balita pendek (stunting 33 % tahun 2013 ). (Diatas
ambang batas masalah kesmas yang sudah ditetapkan
WHO 20 %).
Penanganan balita pendek sangat tergantung dari peran
lintas sektor terkait dengan penanggulangan kemiskinan,
sosial, ekonomi dan lingkungan.
Dari sektor kesehatan lebih banyak intervensi pada bayi
dan balita sedangkan intervensi pada remaja dan bumil
masih sangat minim bahkan belum tersentuh.
Pelayanan Kesehatan Terintegrasi
Menurut Siklus Reproduksi
Pencegahan
penyakit Kespro remaja
Gizi Gizi
Anak Kesehatan Jiwa
PPKtP WUS dan
PUG Keluarga dan PHBS
Remaja PKHS
Bumil,
Bulin,
PUS
Bufas, ANC, PN, PK, PNC
Yan KB Yan BBL
dan BBL
Kondar KB pasca salin
Faskes yan KB Gizi,
Penanganan efek PMTCT, IMS
samping KB Malaria,
Keswa
16
PELUANG
LINTAS PROGRAM MAUPUN LINTAS
SEKTOR MEMPUNYAI SASARAN YANG
SAMA DENGAN PENDEKATAN
BERBEDA
PROGRRAM INTEGRASI LP/LS SANGAT
MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT
KESEHATAN
Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi
K/L UPAYA
K/L UPAYA
BKKBN/ 1. Penyediaan alokon
BKKBN/ 1. Penyerasian kebijakan pembangunan KKB
SKPD KB 2. Penyediaan data dan informasi KKB (Pendataan SKPDKB 2. Penyediaan sarpras pelayanan KB melalui DAK
keluarga, statistik rutin KB, mini survei KB) 3. Pendistribusian alokon ke faskes (BOKB)
3. Fasilitasi pembentukan SKPD KB
Kemenkes/ 1. Penyediaan pelayanan medis
Dinkes pemasangan alokon
Peningkat 2. Peningkatan kuantitas dan kualitas Bidan
Kemendagri Penguatan regulasi kepada pemda tentang kebijakan, an dan Dokter
anggaran dan kelembagaan KB.
pelayanan 3. Penyediaan faskes pelayanan KB
Pemda 1. Pembentukan SKPD KB KB BPOM Pengawasan mutu alokon
2. Perumusan kebijkan KKB dalam RPJMD/RKPD
3. Dukungan anggaran KB melalui APBD BPJS Jaminan Pelayanan KB di Faskes (provider)
PU/ Dinas PU Penyediaan akses jalan untuk menjangkau
fasilitas kesehatan
K/L UPAYA
Pembangunan 1. Peningkatan pembinaan
Pembinaan BKKBN PIKKRR
Keluarga Remaja 2. Peningkatan pembinaan BKR
1. Peningkatan wajib belajar 12
tahun (untukpendewasaan usi
Kemendik perkawinan)
K/L UPAYA bud/ 2. Peningkatan kualitas
Dinas pendidikan (khususnya untuk
BKKBN/ Pemberdayaan dan ketahanan keluarga pendidikan memahami kesehatan
SKPD KB melalui BKB, BKR, BKL, UPPKS reproduksi dan penyiapan
PROGRAM kehidupan ber keluarga)
Kemensos Program keluarga harapan PRIORITAS Kemenag Penyuluhan agama dengan
muatan keluarga sakinah dan
Kemendikbud PAUD
pendewasaan usia kawin Slide - 18