You are on page 1of 19

TANTANGAN DAN PELUANG DALAM

PELAYANAN KESEHATAN
REPRODUKSI TERPADU

KABID KESMAS DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI


LATAR BELAKANG
CAKUPAN KB RENDAH 66,2 (SDKI 2012)
AKI DAN AKB MASIH TINGGI
KEHAMILAN REMAJA TINGGI
(BANGLI, KLUNGKUNG, JEMBRANA,
KARANGASEM, BULELENG).
PENYAKIT MENULAR IMS SANGAT
MENGKAWATIRKAN TERUTAMA IBU HAMIL
PENYAKIT TIDAK MENULAR CENDERUNG
MENINGKAT RISIKO LANSIA
CPR BALI (SDKI 2007-2012)
SDKI 2007 SDKI 2012
Suatu Cara 69,4 % 66,2 %
Suatu Cara 65,4 % 59,6 %
Modern
Suatu Cara 4% 6,6 %
Tradisional

Suatu Cara Tradisional Terdiri Dari :


1. Pantang Berkala : 2,9 %
2. Senggama Terputus : 3,6 %
3. Lainnya : 0,1 %
PENCAPAIAN KAB/KOTA MENURUT
BERDASARKAN HASIL SUSENAS 2012 DAN MINI SURVEY 2013
CPR
Kabupaten/ UNMET MIX KB ASFR PROPORSI
No TFR MODER UKP
Kota NEED MKJP HAMIL
N 15-19 TH 20-24 TH 25-29 TH 30-34 TH 35-39 TH 40-44 TH 45-49 TH
1 Jembrana 2,6 61,55 2,7 21,90 52 158 145 95 53 20 3 3,0 20
2 Tabanan 2,4 75,15 8,4 32,83 41 169 149 87 24 4 2 3,3 21
3 Badung 2,1 67,12 8,4 40,28 18 104 150 94 48 6 3 3,6 21
4 Gianyar 2,2 70,43 9,7 52,55 19 95 161 115 41 5 2 3,0 22
5 Klungkung 2,8 62,34 12,2 43,00 44 177 177 105 29 19 3 2,2 23
6 Bangli 2,7 79,10 5,6 41,01 86 206 120 69 40 11 5 2,8 20
7 Karang Asem 3,1 67,20 7,0 39,33 57 212 141 111 62 26 5 0,7 21
8 Buleleng 2,5 67,48 2,3 28,21 53 156 95 119 62 19 4 0,8 20
9 Denpasar 1,9 49,86 4,3 36,68 18 90 115 87 61 8 3 3,9 23

10 Bali 2,3 63,00 6,2 37,31 2,7 21

Sumber :
-Susenas 2012
-Mini Survey 2013
Kasus kematian maternal di Provinsi Bali tahun 2005-2015

No Kab/Kota 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Buleleng 11 9 13 18 9 12 11 10 9 14 14
2 Jembrana 5 2 6 3 4 4 4 6 3 2 7
3 Tabanan 2 1 1 5 3 3 4 7 4 2 3
4 Badung 3 8 3 4 5 5 8 9 7 3 8
5 Denpasar 2 6 6 3 3 3 9 10 4 3 9
6 Gianyar 2 6 4 2 6 3 5 4 6 4 0
7 Klungkung 3 3 3 4 3 2 3 4 0 2 2
8 Bangli 3 3 4 2 4 3 5 4 6 2 5
9 Karangas
4 8 2 5 8 2 6 9 10 16 7
em
Provinsi 35 46 42 46 45 37 55 63 49 48 55
Kasus kematian Bayi di Provinsi Bali tahun
2005-2015
N Kab/Kota 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
o
1 Buleleng 105 89 80 52 56 35 61 89 43 60 65
2 Jembrana 39 52 45 31 47 26 57 51 30 35 34
3 Tabanan 22 42 57 37 49 50 52 41 76 60 52
4 Badung 28 40 43 35 55 87 39 20 20 33 23
5 Denpasar 111 150 97 101 134 19 16 12 9 9 10
6 Gianyar 31 56 58 64 74 60 64 74 65 75 59
7 Klungkung 15 30 25 72 23 71 27 20 26 23 18
8 Bangli 25 36 34 34 48 35 38 28 38 41 37
9 Karangase
52 56 40 25 68 74 72 86 66 70 81
m
Provinsi 428 551 479 451 554 457 426 421 373 406 379
HASIL CAPAIAN PROGRAM PPIA
3 KAB/KOTA DI PROVINSI BALI TH 2014

Ibu hamil
Ibu Target Ibu Ibu Hamil yang ANC yang
Sasaran Ibu Hamil yang Ibu Hamil
Hamil Hamil K1 Ditawarkan Tes HIV positif
Nama Ibu Dites HIV HIV Positif
K1 yang HIV dirujuk ke
Kab/Kota Hamil
Des201 ditawarkan layanan ART
2014
4 Tes HIV
Abs % Abs % Abs % Abs %

Badung 8515 6812 4,087 3508 85.83 2758 78.62 7 0.25 7 100

Buleleng 12403 11782 7,069 5374 76.02 4701 87.48 21 0.45 18 85.71

Denpasar 19532 19531 11,719 5029 42.91 4921 97.85 17 0.35 14 82.35

PROVINSI 40,450 38,125 22,875 13,911 60.81 12,380 88.99 45 0.36 39 86.67
HASIL CAPAIAN PROGRAM PPIA
9 KAB/KOTA DI PROVINSI BALI TH 2015

Target Ibu Hamil Ibu Hamil yang Ibu Hamil yang Dites Ibu Hamil HIV
Sasaran Ibu Hamil Ditawarkan Tes HIV HIV Positif
K1 yang
Nama Kab/Kota Ibu Hamil K1 s.d Des
ditawarkan Tes
2015 2014
HIV Abs % Abs % Abs %

Jembrana 4899 5054 5,054 3859 76.36 2651 68.70 8 0.30


Tabanan 5350 5279 5,279 3711 70.30 3245 87.44 15 0.46
Badung 8914 8571 5,143 5047 98.14 4592 90.98 19 0.41

Gianyar 6796 6767 4,060 111.52 3091 68.26 19 0.61


4528
Klungkung 3222 3237 1,942 2583 132.99 1566 60.63 6 0.38

Bangli 3937 3682 1,105 245 22.18 205 83.67 1 0.49

Karangasem 8624 7933 4,760 5028 105.63 3887 77.31 11 0.28

Buleleng 12308 12199 7,319 6858 93.70 4756 69.35 19 0.40

Kota Denpasar 16855 16926 10,156 7583 74.67 7337 96.76 39 0.53

PROVINSI 70,905 69,648 41789 39,442 94.38 31,330 79.43 137 0.44
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
Kep.Riau
DIY
DKI
Kaltim
Babel
Bali
Banten
Sulut
Jabar
Jatim
Sumsel
Jateng
Riau
Indonesia
37.2

36.8

2007
Jambi
Kalbar
Gorontalo

* Menurut indeks : BB/U ( Sangat Pendek+Pendek)


2010
Sumbar
Bengkulu
Papua

2013
Maluku
Sulsel
Malut
Proporsi Balita Pendek

Sulteng
Kalteng
Aceh
Sumut
Sultra
Lampung
Kalsel
Pabar
NTB
Kecenderungan Provinsi: Riskesdas 2007-2013

Sulbar
NTT
Kondisi Masalah Gizi di Bali
Secara Nasional Prevalensi Balita Gizi kurang di Bali
sudah di bawah target Nasional (15 %) namun prevalensi
Balita pendek (stunting 33 % tahun 2013 ). (Diatas
ambang batas masalah kesmas yang sudah ditetapkan
WHO 20 %).
Penanganan balita pendek sangat tergantung dari peran
lintas sektor terkait dengan penanggulangan kemiskinan,
sosial, ekonomi dan lingkungan.
Dari sektor kesehatan lebih banyak intervensi pada bayi
dan balita sedangkan intervensi pada remaja dan bumil
masih sangat minim bahkan belum tersentuh.
Pelayanan Kesehatan Terintegrasi
Menurut Siklus Reproduksi
Pencegahan
penyakit Kespro remaja
Gizi Gizi
Anak Kesehatan Jiwa
PPKtP WUS dan
PUG Keluarga dan PHBS
Remaja PKHS

Bumil,
Bulin,
PUS
Bufas, ANC, PN, PK, PNC
Yan KB Yan BBL
dan BBL
Kondar KB pasca salin
Faskes yan KB Gizi,
Penanganan efek PMTCT, IMS
samping KB Malaria,
Keswa
16
PELUANG
LINTAS PROGRAM MAUPUN LINTAS
SEKTOR MEMPUNYAI SASARAN YANG
SAMA DENGAN PENDEKATAN
BERBEDA
PROGRRAM INTEGRASI LP/LS SANGAT
MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT
KESEHATAN
Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi
K/L UPAYA
K/L UPAYA
BKKBN/ 1. Penyediaan alokon
BKKBN/ 1. Penyerasian kebijakan pembangunan KKB
SKPD KB 2. Penyediaan data dan informasi KKB (Pendataan SKPDKB 2. Penyediaan sarpras pelayanan KB melalui DAK
keluarga, statistik rutin KB, mini survei KB) 3. Pendistribusian alokon ke faskes (BOKB)
3. Fasilitasi pembentukan SKPD KB
Kemenkes/ 1. Penyediaan pelayanan medis
Dinkes pemasangan alokon
Peningkat 2. Peningkatan kuantitas dan kualitas Bidan
Kemendagri Penguatan regulasi kepada pemda tentang kebijakan, an dan Dokter
anggaran dan kelembagaan KB.
pelayanan 3. Penyediaan faskes pelayanan KB
Pemda 1. Pembentukan SKPD KB KB BPOM Pengawasan mutu alokon
2. Perumusan kebijkan KKB dalam RPJMD/RKPD
3. Dukungan anggaran KB melalui APBD BPJS Jaminan Pelayanan KB di Faskes (provider)
PU/ Dinas PU Penyediaan akses jalan untuk menjangkau
fasilitas kesehatan

BPS penyediaan data dan informasi KKB yang bersumber


dari sensus dan survei. K/L UPAYA
Penguat BKKBN/ 1. Advokasi, KIE, dan Penggerakan melalui
an SKPD KB Media dan Petugas
Penguatan Advokasi 2. Peningkatan kuantitas dan kualitas lini
regulasi, dan KIE lapangan
kelembagaan, 3. Penyediaan sarpras penyuluhan KB
serta data dan Pengendali KB
melalui DAK
informasi an Jumlah 4. Dukungan operasional BPKB (BOKB)
Penduduk Kemenkes Promosi kesehatan reproduksidan
keluarga berencana
KEGIATAN (TFR/
Kemenag Penyuluhan Program KB dengan Bahasa
PRIORITAS kelahiran) Agama

K/L UPAYA
Pembangunan 1. Peningkatan pembinaan
Pembinaan BKKBN PIKKRR
Keluarga Remaja 2. Peningkatan pembinaan BKR
1. Peningkatan wajib belajar 12
tahun (untukpendewasaan usi
Kemendik perkawinan)
K/L UPAYA bud/ 2. Peningkatan kualitas
Dinas pendidikan (khususnya untuk
BKKBN/ Pemberdayaan dan ketahanan keluarga pendidikan memahami kesehatan
SKPD KB melalui BKB, BKR, BKL, UPPKS reproduksi dan penyiapan
PROGRAM kehidupan ber keluarga)
Kemensos Program keluarga harapan PRIORITAS Kemenag Penyuluhan agama dengan
muatan keluarga sakinah dan
Kemendikbud PAUD
pendewasaan usia kawin Slide - 18

You might also like