You are on page 1of 14

Dampak Akibat Pernikahan Dini Terhadap

dan Pengetahuan Remaja Tentang Resiko


Kesehatan Pernikahan Dini
Latar Belakang
Dalam UU Perkawinan menyebutkan
bahwa batas minimal perkawinan
seseorang adalah berusia 19 tahun
untuk laki-laki dan 16 tahun untuk
perempuan), namun juga terjadi
dikalangan anak dibawah umur,
khususnya anak perempuan.Banyak
kasus-kasus pernikahan anak
perempuan di bawah umur yang terjadi
di Indonesia terutama di pedesaan.
Baru saja kita mendengar berita
diberbagai media tentang kyai kaya yang
menikahi anak perempuan yang masih belia
berumur 12 tahun. Berita ini menarik
perhatian khalayak karena merupakan
peristiwa yang tidak lazim. Apapun
alasannya, perkawinan tersebut dari
tinjauan berbagai aspek sangat merugikan
kepentingan anak dan sangat
membahayakan kesehatan anak akibat
dampak perkawinan dini atau perkawinan di
bawah umur.
Remaja adalah usia transisi. Seorang
individu telah meninggalkan usia anak-anak
yang lemah dan penuh ketergantungan, akan
tetapi belum mampu ke usia yang kuat dan
penuh tanggung jawab, baik terhadap
dirinya maupun terhadap masyarakat.
Semakin maju masyarakat, semakin panjang
usia remaja, karena ia harus
mempersepsikan diri untuk menyesuaikan
diri dengan masyarakat yang banyak syarat
dan tuntutannya (www.bkkbn.go.id.2005)
Pernikahan dini yaitu merupakan
institusi agung untuk mengikat dua insan
lawan yang masih remaja dalam satu
ikatan keluarga. Pernikahan dini adalah
pernikahan yang dilakukan oleh
seseorang ketia orang tersebut masih
berada dibangku SMP atau sekitar umur
15- 18 tahun.
Menurut Suryono (2005), bahwa faktor yang
mendorong seseorang untuk melangsungkan
pernikahan dini, diantaranya:
1. Orang tua dari gadis meminta
masyarakat kepada keluarga laki laki
apabila mau menikahkan anak gadisnya.
2. Masalah ekonomi keluarga
3. Adanya perkawinan anak anak
tersebut, maka dalam keluarga gadis
akan berkurang satu anggota
kelurganya menjadi tanggung jawab.
4. Di lingkungan masyarakat
Masalah dan Dampak Negatif Pernikahan Dini
menurut Rounali dan Vindari (2011) yaitu :

1. Secara fisiologis
2. Secara psikologis
3. Secara sosial ekonomi
Berikut beberapa risiko kehamilan dan persalinan yang dapat
dialami oleh remaja (usia kurang dari 20 tahun)
1. Kurang darah (anemia) ada masa kehamilan dengan akibat
yang buruk bagi janin yang dikandungnya seperti
pertumbuhan janin terhambat, kelahiran prematur.
2. Kurang gizi pada masa kehamilan yang dapat
mengakibatkan perkembangan biologis dan kecerdasan
janin terhambat. Bayi lahir dengan badan rendah.
3. Penyulit pada saat melahirkan seperti perdarahan dan
persalinan lama.
4. Preeklamsi dan eklampsi yang dapat membawa maut bagi
ibu maupun banyinya.
5. Ketidak seimbangan besar bayi dengan lebar
panggul. Biasanya ini akan menyebabkan macetnya
persalinan. Bila tidak diakhiri dengan operasi Caesar
maka keadaan ini akan menyebabkan kematian ibu
maupun janinnya.
6. Pasangan yang kurang siap untuk menerima
kehamilan cenderung untuk mencoba melakukan
pengguguran kandungan (aborsi) yang dapat
berakibat kematian bagi wanita.
7. Pada wanita yang menikah sebelum usia 20 tahun
mempunyai risiko kira kira dua kali lipat untuk
mendapatkan kanker servik dibandingkan dengan
wanita yang menikah pada umur yang lebih tua.
Menurut Penelitian Para Ahli
Riset para peneliti di Keck School of
Medicine, University of Southern
California (USC) mengindikasikan,
perempuan yang melahirkan di bawah
usia 25 tahun memiliki risiko besar
mengidap kanker endometrium.
Sebaliknya, perempuan yang melahirkan
di atas usia 40 atau lebih mengalami
penurunan risiko kanker endometrium
sebesar 44 persen.
Resiko Remaja yang Hamil Pada Usia
Dini
Seperti dikutip dari WebMD, ada beberapa
risiko yang bisa timbul dari kehamilan di usia
dini, yaitu:
1. Kurangnya perawatan selma hamil dan sebelum
melahirkan
2. Tekanan darah tinggi
3. Kelahiran premature
4. Berat badan bayi lahir rendah
5. Risiko tertular penyakit menular seksual (PMS)
6. Depresi pasca melahirkan (postpartum
depression)
7. Timbul perasaan sendiri dan terasing
Adapun akibat resiko tinggi kehamilan
usia dibawah 20 tahun antara lain:
Resiko bagi ibunya :
1. Mengalami perdarahan.
2. Kemungkinan keguguran / abortus.
3. Persalinan yang lama dan sulit.
4. Kematian ibu.
Dari bayinya :
1. Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
2. Berat badan lahir rendah (BBLR).
3. Cacat bawaan.
4. Kematian bayi.kematian bayi yang masih
berumur 7 hari pertama hidupnya atau
kematian perinatal

You might also like