You are on page 1of 18

ANALISIS DESKRIPTIF

(UNIVARIAT)
TUJUAN
Untuk menjelaskan/mendeskripsikan
karakteristik masing-masing variabel yang
diteliti
Fungsi analisis adalah menyederhanakan atau
meringkas kumpulan data hasil pengukuran
sedemikian rupa sehingga kumpulan data
tersebut berubah menjadi informasi yaang
berguna.
Ringkasan tersebut dapat berupa ukuran2
statistik, tabel dan juga grafik
Pada dasarnya analisis merupakan kegiatan
meringkas kumpulan data menjadi ukuran
tengah dan ukuran variasi.
Selanjutnya membandingkan gambaran-
gambaran tersebut antara satu kelompok
subjek dan kelompok subjek yang lain, sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam analisis
Dalam peringkasan data, jenis data (numerik
atau katagorik) akan sangat menetukan bentuk
peringkasan
Peringkasan Data Numerik
1. Ukuran Tengah
Ukuran tengah merupakan cerminan dari
konsentrasi nilai-nilai pengukuran
Berbagai ukuran dikembangkan untuk
mencerminkan ukuran tengah tersebut, dan
yang paling sering dipakai adalah mean, median
dan modus
A. MEAN
Mean adalah ukuran rata-rata yang merupakan hasil bagi
dari jumlah semua nilai pengukuran dibagi oleh banyaknya
pengukuran
Secara sederhana perhitungan nilai mean dapat dituliskan
dengan rumus:
Keuntungan nilai mean adalah mudah menghitungnya
dan sudah melibatkan seluruh data dalam
penghitungannya.
Kelemahan nilai mean adalah nilai mean sangat
dipengaruhi oleh nilai ekstrim, baik ekstrim tinggi
maupun rendah; Mean tidak dapat mewakili rata-rata
kumpulan nilai pengamatan
Contoh: ada 5 pasien diukur lama hari rawatnya: 1
hari, 2 hari, 3 hari, 4 hari, 2 hari, 90 hari
Mean = (1+3+4+2+90)/5=25 hari
dari perhitungan didapatkan rata-rata lama hari 25
hari, hasil ini tdk dpt mewakili karena secara visual
datanya sebgian besar kurang dari 5 hari. Keadaan ini
terjadi karena ada nilai yg ekstrim tinggi yi/ 90 hari.
B. Median
Median adalah nilai dimana setengah banyaknya
pengamatan mempunyai nilai dibawahnya dan
setengah lagi mempunyai nilai diatasnya.
Penghitungan nilai median hanya
mempertimbangkan urutan nilai hasil
pengukuran, besar beda antar nilai diabaikan.
Median tidak dipengaruhi nilai ekstrim
Langkah penghitungan nilai median:
1. Data diurutkan/di-array dari nilai kecil ke besar
2. Hitung posisi median dengan rumus = (n+1)/2
3. Hitung nilai mediannya
Contoh: ada usia 6 mahasiswa: 20th, 26th, 24th, 30th,
40th, 36th.
Data diurutkan: 20,24,26,30,36,40
Posisi: (6+1)/2=3,5
Mediannya adalah data yang urutannya ke 3,5 yaitu
(26+30)/2=28
Jadi 50% mhs berumur dibawah 28th dan 50% mhs
berumur diatas 28th
C. MODE/MODUS
Mode adalah nilai pengamatan yang mempunyai
frekuensi/jumlah terbanyak.
Contoh mode: data umur mahasiswa: 18th,
22th, 21th, 20th, 23th, 20th
Dari data tsb berarti mode-nya adalah 20
tahun
Hubungan Mean, Median dan Modus
Hubungan nilai mean, median dan modus akan
menetukan bentuk distribusi data:
Bila nilai mean, median dan modus sama, maka
bentuk distribusi datanya normal
Bila nilai mean > median > modus, maka
bentuk distribusi datanya menceng/miring
kanan
Bila nilai mean < median < modus, maka
bentuk distribusi datanya menceng/miring kiri
2. Ukuran Variasi / Penyebaran
Nilai nilai hasil pengamatan akan cenderung
saling berbeda satu sama lain atau dengan kata
laib hasil pengamatan akan bervariasi
Untuk mengetahui seberapa jauh data
bervariasi digunakan ukuran variasi/penyebaran
Terdapat beberapa jenis ukuran variasi antara
lain: range, jarak inter kuartil dan standar
deviasi
A. Range
Range merupakan ukuran variasi yang paling
dasar, dihitung dari selisih nilai terbesar dengan
nilai terkecil.
Kelemahan range adalah dipengaruhi nilai
ekstriim
Keuntungannya, penghitungan dapat dilakukan
dengan cepat
B. Jarak Inter Kuartil
Nilai observasi disusun berurutan dari nilai kecil ke besar,
kemudian ditentukan kuartil bawah dan atas.
Kuartil merupakan pembagian data menjadi 4 bagian yang
dibatasi oleh 3 ukuran kuartil, yaitu kuartil I, kuartil II dan
kuartil III.
Kuartil I mencakup 25% data berada dibawahnya dan 75%
data berada diatasnya
Kuartil II mencakup 50% data berada dibawahnya dan 50%
data berada diatasnya
Kuartil III mencakup 75% data berada dibawahnya dan
25% data berada diatasnya
Jarak inter kuarti adalah selisih antara kuartil III
dan kuartil I.
Ukuran ini lebih baik dari range, terutama kalau
frekuensi pengamatan banyak dan distribusi
sangat menyebar
C. Standar Deviasi
Variasi data diukur melalui penyimpangan/deviasi dari nilai-
nilai pengamatan terhadap nilai mean-nya
Rata-rata hitung dari kuadrat deviasi terhadap mean
disebut varian yang rumusnya:

Semakin besar nilai varian, akan semakin bervariasi


Standar deviasi merupakan akar dari varian:

Semakin besar SD, semakin besar variasinya,


apabila tidak ada variasi maka SD=0
Bila data yang terkumpul tidak menunjukan
adanya nilai ekstrim (distribusi normal), maka
perhitungan nilai mean dan SD merupakan cara
analisis univariat yang tepat
Bila dijumpai nilai ekstrim (distribusi tidak
normal), maka nilai median dan inter kuartil
range (IQR) yang lebih tepat dibandingkan nilai
mean
PERINGKASAN DATA KATAGORIK
Pada data katagorik peringkasan data hanya menggunakan
distribusi frekuensi dengan ukuran persentase atau
proporsi.
Ukuran variasi pada data katagorik variasi maksimal
apabila jumlah antar katagori berjumlah sama
Contoh:
Kelas A: mahasiswa 50 dan mahasiswi 50
Kelas B: mahasiswa 90 dan mahasiswi 10
Pada kelas A, jenis kelamin mahasiswa bervariasi (heterogen)
karena 50% pria dan 50% wanita
Pada kelas B, jenis kelamin mahasiswa tidak bervariasi
(Homogen) karena 90% pria dan 10% wanita

You might also like