You are on page 1of 37

ANALISIS ALIRAN DAYA

Elektro UNDIP
Komponen Sistem Tenaga Listrik
Sistem tenaga listrik (Electric Power System)
meliputi 3 komponen, yaitu
Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik
Sistem Transmisi Tenaga Listrik
Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Arah Energi

Generator

GS

Penggerak Trafo Trafo


Mula Penaik Penurun
Tegangan Tegangan Trafo
Distribusi

pembangkitan transmisi distribusi


Pemodelan Elemen Sistem Tenaga
Listrik
Generator
G atau G

Generator sinkron berdasarkan jenis kutubnya


dibagi atas :
a. Generator sinkron berkutub silindris (non
salient pole)
b. Generator sinkron berkutub menonjol
(salient pole).
Pemodelan Elemen Sistem Tenaga
kurva kemampuan suatu generator
Pemodelan Elemen Sistem Tenaga
Transformator dan Tapping trafo

atau

Transformator berfungsi untuk mengubah tegangan dari


suatu tingkat tegangan ke tingkat tegangan yang lain,
seperti transformator penaik tegangan dari generator ke
saluran transmisi atau transformator penurun tegangan
dari saluran transmisi ke saluran distribusi.
Transformator juga memberikan kemungkinan penyetelan
besar tegangan melalui tapping, sehingga dengan adanya
mekanisme ini transformator menjadi sarana tambahan
untuk mengatur aliran daya aktif maupun reaktif.
Lilitan transformator dengan
pengubah kedudukan tap
Transformator daya pada umumnya dilengkapi
dengan tap pada lilitannya untuk mengubah
besarnya tegangan yang keluar dari
transformator

Pengubah Tap
Diagram Reaktansi trasformator Ideal
Y

1/a

V1 I1 V1/a V2

Selanjutnya dari diagram reaktansi


transformator ideal dapat diturunkan
persamaan arus dan tegangan sebagai berikut:
Y12

Y
Y
I1 a V1
atau 1 11 12 1
I Y Y V
I Y Y V2
Y11 +Y12 Y22 +Y21
2 I2 Y21 Y22 V2
a 2
a

Penentuan dan Perhitungan Parameter
Saluran
Resistansi atau Tahanan Penghantar

Rt Rt0 1 t t0

R2 T t2

R1 T t1
Penentuan dan Perhitungan Parameter
Saluran
Induktansi konduktor tiga fasa
S
7
L 2 10 ln H per meter per fasa
GMR

S
X L =2 f 1000 ln / km per fasa
GMR
a c

b b

c a
Penentuan dan Perhitungan Parameter
Saluran
Jika saluran dalam kondisi seimbang maka
nilai kapasitansi dapat didekati sebagaimana
formulasi untuk nilai induktans
2 8,85 1012
Cn
S
F per meter per fasa ke netral
ln
GMR

1
Xc / km per fasa ke netral
2 f Cn
Representasi Model Saluran Pendek,
Menengah, Panjang
Representasi saluran transmisi terbagi
menjadi tiga kelas yaitu :
Saluran transmisi pendek (< 80 km)
Saluran transmisi menengah ( 80 240 km)
Saluran transmisi panjang (> 240 km)
Diagram pengganti saluran transmisi
pendek
relasi tegangan dan arus adalah sebagai
berikut:
Vs = Vr + ZIr
Is = Ir
Is R jX Ir

Z
Vs Vr
Diagram pengganti saluran transmisi
menengah nominal PI
relasi tegangan dan arus adalah

Zy Ip

1 Z
Is R jX Ir

s
V 2 Vr
I I
s y Zy 1 Zy
2 Z

r Vs y/2 y/2 Vr


4 2
Diagram pengganti saluran transmisi
panjang ekivalen PI
Is Ir
I+dI x
R. x
jX. I

Z
Vs V+dV x
Y/2. Y/2. x V Vr

X= l dx x
X= 0

secara umum saluran transmisi panjang


diformulasikan
Vs Cosh(l ) Z c Sinh (l ) Vr
1
Sinh (l ) Cosh(l )
I s Z c Ir
Representasi Kabel bawah tanah
Nilai reaktansi induktif dan kapasitansi urutan
positif untuk tiga konduktor kabel dengan
menggunakan perisaian (shielded cables)
dapat diformulasikan dengan
1, 79G 1
XL M / km per fasa
fK 1609

0, 0892 K 1
C F / km per fasa
G 1609
Surge Impedance Loading (SIL)

SIL = karakteristik spesifik suatu Saluran Transmisi dalam menghantarkan daya


listrik tanpa rugi-rugi tegangan

SIL = kV 2 / Zc (MW) Zc = (L/C) (Ohm)

P < SIL
Vs P = SIL Vr

P > SIL

Analisa Sistem Tenaga, PraJabatan PLN


16
Representasi Kapasitor dan Reaktor
Dalam suatu sistem tenaga listrik seringkali
diperlukan kapasitor shunt dan reactor shunt
sebagai alat kompensasi pada saluran
transmisi. Kompensasi diperlukan untuk
memperbaiki tegangan agar tegangan tetap
pada batas-batas yang diizinkan

(a) (b)
Representasi Beban
Ada tiga cara merepresentasikan beban dalam
sistem tenaga listrik :
Beban direpresentasikan sebagai daya konstan
Aliran daya
Beban direpresentasikan sebagai arus konstan
Beban direpresentasikan sebagai impedansi
konstan
Studi Aliran Daya
Manfaat Studi Aliran Daya
1. Untuk mengetahui komponen jaringan sistem tenaga listrik pada
umumnya.
2. Mengetahui besarnya tegangan pada setiap bus (rel) dari suatu sistem
tenaga listrik.
3. Menghitung aliran-aliran daya, baik daya nyata maupun daya reaktif
yang mengalir dalam setiap saluran, dan memeriksa apakah semua
peralatan yang ada dalam sistem cukup besar untuk menyalurkan daya
yang diinginkan.
4. Efek penataan kembali rangkaian-rangkaian dan penggabungan sirkit-
sirkit baru pada pembebanan sistem.
5. Kondisi-kondisi berjalan dan distribusi beban sistem yang optimum.
6. Kerugian-kerugian sistem yang optimum.
7. Rating tranformator dan tap range tranformator yang optimum.
8. Perbaikan dan pergantian ukuran konduktor dan tegangan sistem
Dalam studi aliran daya dikenal
berbagai bus antara lain :

1.Bus Referensi
Adalah bus yang mempunyai besaran V tegangan
dengan harga skalarnya dan sudut fasa tegangan (v)
dengan titik nol sebagai referensinya.
2. Generator Bus (Bus Pembangkitan)
Adalah bus yang diketahui daya nyata (P) dan
tegangan V pada harga skalarnya.
3.Bus Pembebanan
Adalah bus yang diketahui daya aktif beban (PL) dan
daya reaktif beban (QL).
Kebutuhan Data Analisis Aliran Daya
Data Masukan :
1. Bus Swing/ Slack ( |V| , ) -> Generator
PV Control ( P , |V| ) -> Generator
PQ Control ( P , Q ) -> Beban / Load

2. Branch Saluran Udara (OHL) R,


Kabel (Cable) X,
Transformator (Transformer) Ych,
Reaktor Seri (Series Reactor) Tap

Hasil dari studi aliran daya :

1. Tegangan setiap Busbar ( kV , )


2. Loading/ Pembebanan setiap Branch (MW, Mvar, Ampere)
3. Loses (rugi-rugi jaringan) sistem (% MW, % Mvar)
Satuan Per Unit (p.u)
Dalam analisa sistem tenaga dikenal istilah per-unit
yang meruapakan standar dalam perhitungan yang
digunakan. Satuannya dikenal dengan isitilah pu
Biasanya dasar perhitungan untuk mendapatkan
satuan per unit yang ditetapkan terlebih dahulu adalah
MVA dasar dan kVdasar, dan selanjutnya dihitung
impedansidasar dan arusdasar
Data Untuk Studi Aliran Daya
1. Data Saluran Transmisi
Data saluran transmisi yang dimaksud adalah besarnya harga-
harga tahanan (R), reaktansi (X) dan suseptansi dari setiap
cabang saluran transmisi (Y/2) dan data ini biasanya dalam p.u.
2. Data Transformator dan Tapnya
Untuk transformator adalah reaktansi dan tap-tapnya.
3. Data Bus (Rel)
yaitu data pembangkitan dan pembebanan. Data bus (rel) yang
dimaksud adalah data pembangkitan dan data beban dalam per
MW dan MVAR, serta data tegangan bus dalam satuan per unit.
4. Data Tambahan
Data tambahan yang dimaksud adalah penggunaan kapasitor.
Persamaan Jaringan
penggunaan persamaan simpul dapat dilihat
dari sistem tiga bus berikut ini:
Bus-1 Bus-3 Bus-2
yb yd
G1 G2

V3 ye
I1 V1 V2 I2
ya yc

I1 ya yb 0 yb V1
I 0
2 y d ye y d ye V2
I 3 yb yd ye yb yc yd ye V3
Latihan : Tentukan Matriks Admitansi Bus
Solusi Matriks Y-Bus

Untuk elemen Y-Bus:


Solusi Mattriks Y-Bus
Solusi Matriks Y-Bus
Metode Perhitungan Aliran Daya
Metode Topologi untuk jaringan radial.
Metode iterasi Gauss Sheidel yang merupakan
pengembangan dari metode iterasi Gauss dengan
menggunakan matrik admitansi.
Metode Newton Raphson dengan
menggunakan matrik admitansi bus.
Metode Fast Decoupled yang merupakan
penyederhanaan dari metode Newton Raphson.
Hasil Analisis Aliran Daya
1. Tingkat Pembebanan
2. Mutu tegangan
3. Rugi rugi
Contoh Hasil Perhitungan Aliran Daya
Diketahui suatu sistem sebagai berikut:

G1
1 2 G2
6

5
3

4 G3
G4
Contoh Hasil Perhitungan Aliran Daya
Diketahui suatu sistem sebagai berikut:
Bus-i Bus-j R X 1/2B Tap
1 2 0.05 0.2 0 1
2 3 0.1 0.5 0 1
3 4 0.2 0.6 0 1
4 5 0.1 0.3 0 1
5 6 0.2 0.4 0 1
1 6 0.1 0.15 0 1
2 5 0.2 0.5 0 1

Bus Kode V Deg PL PL PG PG Qmin Qmax Inject


(MW) (MVar) (MW) (MVar) (MVar
)
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 1.002 0 20 10 10 5 0 0 0
3 2 1.084 0 0 0 30 20 0 0 0
4 2 1.025 0 0 0 20 10 0 0 0
5 0 1 0 40 15 0 0 0 0 0
6 0 1 0 30 10 0 0 0 0 0

Catatan:
Kode bus : 1 untuk slack bus
Kode Bus : 2 untuk voltage bus
Kode Bus : 0 untuk load bus
Hasil Perhitungan Aliran Daya
Metode Gauss Seidell
Hasil Perhitungan Aliran Daya
Metode Newton raphson
Hasil Perhitungan Aliran Daya
Metode Fast Decoupled
Aliran Daya
1. Aliran daya metode gauss-seidel:
1. data1
2. lfybus
3. Ybus
4. lfgauss
5. busout
6. lineflow
7. clear all
2. Aliran daya metode newton-rhapson:
1. data1
2. lfybus
3. Ybus
4. lfnewton
5. busout
6. lineflow
7. clear all
3. Aliran daya metode decouple
1. data1
2. lfybus
3. Ybus
4. decouple
5. busout
6. lineflow
7. clear all

36
Terima Kasih

You might also like