You are on page 1of 62

KEBIJAKAN PROGRAM

KESEHATAN IBU DALAM


PENINGKATAN KUALITAS
ANTENATAL MELALUI
PELAYANAN ANTENATAL
TERPADU

Dinas Kesehatan
Propinsi Sumatera Barat
LATAR BELAKANG

1. UU RI No. 36 tentang Kesehatan, pasal 126:Upaya


kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga kesehatan
ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan
berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu
2. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
3. Pemerintah menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas,
alat dan obat dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan ibu secara aman, bermutu, dan terjangkau.
4. Ketentuan lebih lebih lanjut mengenai pelayanan
kesehatan ibu diatur dengan peraturan pemerintah
1

Situasi Kesehatan Ibu dan


Pelayanan Antenatal
JUMLAH KEMATIAN IBU TAHUN 2012)
Penyebab Kematian Ibu tahun 2012

Lain lain; 34,35 Perdarahan; 29,76

Hipertensi dalam
Partus lama; 1,65 kehamilan; 26,69

Abortus; 1,77
Infeksi; 5,51

Perdarahan Hipertensi dalam kehamilan Infeksi Abortus Partus lama Lain lain

Laporan Rutin Direktorat Bina Kesehatan


Ibu tahun 2012
10
15
20
25
35
40
45
50

30

0
5
Dhrmsry 2013
Pdg Prmn
Tn.Datar
Pessel
Agam
Psmn
Solsel
Mtwi
Kab.Slk
Pasbar
Pdg Prmn
50 Kota
Sjj
Kt Solok
Swl
Pdg
Bkt
Pykmbh
Prmn
Sumbar
JUMLAH KEMATIAN IBU DI SUMBAR S/D JUNI
PENYEBAB KEMATIAN IBU DI SUMBAR S/D JUNI 2013

Lain-lain
Perdarahan
28%
32%

Infeksi
13%
Eklamsia
27%
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL TAHUN 2012
Penyebab Kematian Neonatal tahun 2012

Lain-lain, 26.82
BBLR, 38.18

Masalah
Laktasi, 1.18
Infeksi, 3.9
Asfiksia, 28.99
Tetatus
Neonatorum, 0.57

BBLR Asfiksia Tetatus Neonatorum Infeksi Masalah Laktasi Lain-lain


Laporan Rutin Direktorat Bina Kesehatan
Ibu tahun 2012
JUMLAH KEMATIAN NEONATUS S/D JUNI 2013

45

40

35

30

25

20

15

10

0-6 hr 7-28 hr
0
5
15
20
25

10
50 Kt
Slk Kab
Pdg
Sjjg
Tnh Dtr
Pdg Par
Agam
Pessel
Pas
Mtw
Dhmry
DI SUMBAR

Pasbar
Swh Lunto
Solsel
Par
JUMLAH KEMATIAN BAYI S/D JUNI 2013

Kt Slk
Pdg Pjg
Bkt
Pykbh
0
1
3
5
7
9

2
4
6
8
Tnh Dtr 10
Pdg Par
Solsel
Pdg
Mtw
Slk Kab
Sjjg
Dhmry
Agam
50 Kt
Pasbar
Pessel
Swh Lunto
Par
Pas
Pykbh
Kt Slk
JUMLAH KEMATIAN BALITA S/D JUNI 2013 DI SUMBAR

Pdg Pjg
Bkt
CAKUPAN K1 PERPROPINSI, TAHUN 2012

TARGET
K1 97

Sumber: Laporan Program


CAKUPAN K4 PERPROPINSI, TAHUN 2012

TARGET
K4 88

Sumber: Laporan Program


CAKUPAN PROGRAM KES.IBU DI SUMBAR S/D JUNI 2013
K1
50

40

30

20
PK K4
10
Cakupan
0
Target

KF PN
CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM PELAYANAN
ANTENATAL TERPADU DI INDONESIA
TAHUN 2011 /2012
CAKUPAN K4 DAN Fe3 PERPROPINSI,
TAHUN 2012

Sumber: Laporan Program


20 TERTINGGI PENYEBAB MEDIS KEMATIAN
IBU
NO
Code ICD 10 PENYEBAB KEMATIAN N %
URUTAN
1 O72 Perdarahan Post partum 1533 20.4
2 O15 Eclampsia 1222 16.2
O10- Hypertension and Oedem disorder
3 694 9.2
O13,O16
4 O14 Pre-eclampsia 535 7.1
5 O99.4 Diseases of circulatory system 480 6.4
6 O00-O08 Abortion outcome (abortion, KET, Mola Hidatidosa) 311 4.1
7 O98.0 Tuberculosis 307 4.1
8 O85 Puerperal sepsis 222 2.9
9 O99.5 Diseases of Respiratory System 196 2.6
10 O46 Antepartum Haemorrhage 174 2.3
11 O99.8 Other specific diseases & condition 167 2.2
12 O90.3 Cardiomyopaty in puerperium 126 1.7
13 O32 Malpresentasion of fetus 108 1.4
14 O88 Obstetric embolism 82 1.1
15 O36 Suspect fetal problems 80 1.1
16 O63 Long Labour 77 1
17 O42 Premature ruptur membran 74 1
18 O44 Placenta previa 72 1
19 O45 Premature separation of placenta(abruptio placenta) 75 1
20 O21 Excessive vomiting in pregnancy 66 0.9
Sumber : Hasil Kajian determinan kematian maternal di 5 region, Litbangkes, 2012
KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL
89.6

88.4

86.1

85.9
90

80

66.2
70 48.5

60
Persen

50

28.6
40

19.9
30

20

10

0
BB TB Tensi TT Tab.Fe T.Fundus 5T P.Darah
Komponen Antenatal Care

Sumber: Riskesdas 2010 Complience Fe3 : 18%


Sumber : Hasil Assesment Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu di 10 Provinsi, 2012
Sumber : Hasil Assesment Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu di 10 Provinsi, 2012
TREND ANEMIA PADA IBU HAMIL
MENURUT SKRT DAN RISKESDAS
Anemia
80
70 73.3
63.5
60
50 50.9
40 40.1
Anemia
30
24.5
20
10
0
1986 1992 1995 2001 2007

Menurut WHO > 20% : merupakan masalah kesehatan


masyarakat
2

Isu Aktual
Pelayanan Kesehatan Ibu
Khususnya Antenatal
Isu Aktual
Data K1, K4 dan Pn sudah baik, tetapi
jumlah kematian ibu dan neonatalnya
masih tinggi
Masih tingginya jumlah kematian ibu, yang
penyebab utamanya masih perdarahan,
eklampsia dan lain-lain (Jantung, DM,
malaria,TB dll)
Masih tingginya kematian neonatal akibat
BBLR dan asfiksia
Masih adanya kematian bayi karena Tetanus
Isu Aktual
Masih banyak ibu hamil yang mempunyai
masalah gizi (anemia defisiensi Fe, KEK)
Indonesia merupakan daerah endemis malaria
tinggi (80 % Kab/Kota Endemis Malaria)
dimana Ibu hamil merupakan kelompok yang
rentan
Meningkatnya kasus IMS,HIV AIDS, dimana
di daerah risiko tinggi, pencegahan penularan
HIV/AIDS dari ibu ke bayi belum dilaksanakan
menyeluruh.
Hasil Riskedas 2010 5T baru mencapai 19,9%
Berdasarkan data laporan program tahun
2011, juga sebagian besar provinsi melakukan
pelayanan antenatal belum sesuai standar
3

Kebijakan dan Strategi


Peningkatan Cakupan dan
Kualitas Pelayanan
Antenatal
1. Akses pelayanan antenatal (K1)
Jumlah ibu hamil yang pertama kali
mendapat pelayanan antenatal oleh
tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah
kerja dalam satu tahun

Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali


mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Indikator (akses) ini di gunakan untuk mengetahui
jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program
dalam menggerakkan masyarakat
2. Cakupan pelayanan antenatal (K4)
Jumlah ibu hamil yang memperoleh
pelayanan antenatal K4 di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah
dalam waktu satu tahun
Cakupan K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan
standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi
waktu: 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali ke-2, dan 2 kali
pada trimester ke-3 di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil dan
kemampuan manajemen atapun kelangsungan program
KIA
Sesuai review Midterm Indikator SPM : sesuai standar --
-- > min 7T
INDIKATOR, CAPAIAN DAN TARGET
NO INDIKAT CAPAIAN (%) TARGET (%)
OR
LAP RISKESD
PROGRAM AS

200 2010 2010 201 201 201 201 2014


9 0 1 2 3

94,2 95,3
1 K1 92,8 95 96 97 98 100
4 0

85,1 85,5
2 K4 61,3 86 88 90 93 95
3 6
KONSEP PENGEMBANGAN
PELAYANAN ANTENATAL
MASALAH UPAYA
KESEHATAN IBU Cakupan pelayanan
DAN ANAK DEMAND :
Antenatal belum
Pengembangan
optimal :
Jumlah kematian Kelas Ibu Hamil
Pengetahuan ibu dan
ibu dan Neonatus Pemantapan
keluarga rendah
Masih Tinggi pelaksanaan P4K
Belum optimalnya kinerja
Penyebab
petugas
kematian ibu
disamping Kualitas pelayanan SUPPLY :
penyebab utama : antenatal belum Pemantapan konsep
perdarahan , pre optimal : Pelayanan Antenatal
eklampsia dan Belum semua petugas Terpadu :
infeksi masih melakukan pelayanan 10 Malaria
tingginya T, terutama pemeriksaan PPIA
disebabkan oleh Lab wajib (Hb, protein Immunisasi
penyebab lain2 urin dan Gol darah) Gizi
(PTM, malaria, TB Pelayanan antenatal PTM
dll) yg hrs yang diberikan hanya TB
diintervensi juga sebatas pel kehamilan, Pelaksanaan 10 T
Meningkatnya belum memperhatikan termasuk
kasus HIV penyakit lain yang dapat Pemeriksaan lab
mempengaruhi wajib
kehamilan
PELAYANAN ANTENATAL
Pengertian
Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
terhadap ibu hamil untuk menjaga kehamilannya

Tujuan
Mempersiapkan ibu hamil agar dapat bersalin
dengan sehat dan selamat, dan memperoleh
bayi yang sehat
Deteksi & antisipasi dini kelainan kehamilan
Deteksi & antisipasi dini kelainan janin
YANG PERLU DIPAHAMI
Kehamilan merupakan periode platinum
untuk tumbuh kembang manusia.
Pemeriksaan antenatal bukan hanya
menyiapkan persalinan dan pencegahan
komplikasi namun juga:
menyiapkan generasi berikut yang lebih baik
edukasi untuk ibu. Ingat kata-kata: When You
Teach Women You Teach Nation
pemenuhan hak janin sejak dalam kandungan (
Nutrisi dan simulasi yg bermanfaat)
Janin adalah individu tersendiri.
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
7 T (SPM) 10 T (PWS KIA)
1 Timbang Badan dan Ukur 1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi
Tinggi Badan Badan
2 Ukur Tekanan Darah 2 Ukur Tekanan Darah
3 Skrining Status Imunisasi TT 3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
(dan Pemberian Imunisasi 4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
TT) 5 Tentukan Presentasi Janin dan
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri Denyut Jantung Janin
5 Pemberian Tablet Besi (90 6 Skrining Status Imunisasi TT
Tablet selama kehamilan) (dan Pemberian Imunisasi TT)
7 Pemberian Tablet Besi (90
6 Temu Wicara (KIE Tablet selama kehamilan)
Interpersonal dan konseling) 8 Test Lab Sederhana (Hb,
7 Test Lab Sederhana (Hb, Protein Urin) dan atau
Protein Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HBsAg,
berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC
Sifilis, HIV, Malaria, TBC 9 Tata Laksana Kasus
10Temu Wicara (Konseling) 33

termasuk P4K serta KB PP


Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu
N Jenis Trim I Trim II Trim III
o Pemeriksaan
1 Keadaan umum
2 Suhu tubuh
3 Tekanan darah
4 Berat badan
5 LILA
6 TFU
7 Presentasi janin
8 DJJ
9 Pemeriksaan Hb *
10 Golongan darah
11 Protein urin * * 34
Pemeriksaan Pelayanan Antenatal ...lanj
No Jenis Pemeriksaan Trim I Trim II Trim III
12 Gula darah/reduksi * * *
13 Darah malaria * * *
14 BTA sputum * * *
15 IMS/Sifilis * * *
16 Serologi HIV * * *
17 USG * * *
Keterangan :
: pemeriksaan rutin
: pemeriksaan atas indikasi
* malaria : px rutin pada daerah endemis malaria
* HIV : px rutin pada daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi
sedangkan pada epidemi rendah hanya pada ibu hamil IMS dan TB

35
KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN
DAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL
1. Penemuan dini ibu hamil melalui kegiatan P4K
dengan Stiker dan Buku KIA, dengan
melibatkan Kader & Perangkat Desa
2. Meningkatkan cakupan Antenatal dengan
meningkatkan pengetahuan dan perubahan
perilaku Ibu dan keluarga melalui
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
3. Peningkatan kualitas pelayanan antenatal
melalui pelaksanaan konsep Pelayanan
Antenatal Terpadu (termasuk penguatan
pelaksanaan 10T)
4. Pelaksanaan PWS KIA sebagai alat surveilans
KIA
36
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan


antenatal komprehensif dan berkualitas yang
diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu
dengan program lain yang memerlukan intervensi
selama kehamilannya

Tujuan :
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga
mampu - menjalani kehamilan dengan sehat,
- bersalin dengan selamat, dan
- melahirkan bayi yang sehat. 37
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Pencatatan
Kartu Ibu atau rekam medis lainnya yang
disimpan di fasilitas kesehatan
Kohort ibu , Register --- > form terpadu
(kumpulan data-data dari kartu ibu)
Buku KIA (dipegang ibu)
Pencatatan dari program yang sudah ada
(cat. Imunisasi, malaria, gizi, HIV-AIDS, TB, dll)
Pelaporan Laporan nakes puskesmas
LB3 KIA kohort, PWS analisa
PWS KIA dinkeskab/kota dinkesprov
pusdasure/kes ibu menkes UKP4
PWS Imunisasi umpan balik 38
Form 1 perbaikan
DETEKSI RUJUKAN
Status T
RISIKO KASUS RISTI
Mempu
nyai K1 K4 FE1 FE3 NO
MA NE
Jumlah Buku Total NA N
Prop Kab/K T1 TE ON
Pendud Bum KIA T2+ KE NA
. ota RN AT
uk il S KE
T2 T3 T4 T5 AL AL
S

% % % % Ab % Ab % Ab % % % % %
Abs Abs Abs Abs Abs Abs Abs Abs
s s s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
b%b%b%

7 7 7 7 7 7
67 8 69 0 1 2 3 4 5

Jumlah bidan yang melakukan kelas ibu hamil


Pelaksanaan kelas

A A A

Jumlah suami/keluarga yang mengikuti kelas


ibu hamil

ibu hamil
s

Jumlah Ibu Hamil yang mengikuti kelas ibu


hamil
s

Jumlah Kelas Ibu Hamil yang terbentuk


%

Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil


Ab
s
% % % % % % % % % % % %

Ibu Hamil diobati


Pencegahan
Hepatitis B

Kehamilan

bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs
A
dalam

6 6 6 6
3 4 5 6

Ibu Hamil Hasil Tes (+) Hepatitis B


A

Ibu Hamil diperiksa Hepatitis B


A

Ibu Hamil diobati


Pencegahan
IMS dalam
Kehamilan

5 6 6 6
9 0 1 2

Ibu Hamil Hasil Tes (+)


A

Ibu Hamil diperiksa IMS


A

Ibu Hamil diobati


Kecacingan

Kehamilan

A
dalam

4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 5 6 7 8 7 8 9 0 1112 3 4 1516 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 29 30 31 32 33 4 5 6 7 3839 0 1 42 43 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Ibu Hamil Hasil Tes (+)


A

Ibu Hamil diperiksa Ankylostoma


A

Obat**
Kehamilan
TB dalam

Ibu Hamil Hasil (+)


A

Ibu Hamil diperiksa Dahak


Integrasi Program

Ibu Hamil meninggal karena malaria


% b%

Ibu Hamil mendapatkan Kina/ ACT


Pencegahan Malaria Dalam Kehamilan

s
(PMDK) didaerah Endemis Malaria

Total
bs
A

Ibu Hamil
Form 6 perbaikan

Malaria (+) Mikroskopis


RDT
%

Ibu Hamil Total 4 4


bs

diperiksa
A

darah Mikroskopis
Malaria RDT
b%b%

3 3 3 3
Ibu Hamil mendapatkan kelambu A A

s
K1 di daerah endemis malaria

s
Jumlah ibu hamil di daerah endemis malaria

%
Puskesmas yang melaksanakan
PMDK

Ab
s
Persalinan Perabdominam (SC)
Pencegahan Penularan HIV

Ibu Hamil
dari Ibu ke Anak (PPIA)

HIV (+) Persalinan Pervaginam

b % b % b % % b % % b % % b % % % b% b % b %

1 1 1 2 2 2 22 2 2 2 2
Ibu Hamil Mendapat ART

A A A

s
Ibu Hamil Hasil Tes (+)

s s
Ibu Hamil dites HIV
Ibu Hamil ditawarkan Tes

bs bs
A
Ibu Hamil Datang dengan HIV (+)

A
>140 g/dl
Darah
Gula

s
Diperiksa

Ab
s

1 1
Positif (+)
Protein

s
urin
Diperiksa

Ab
s

1
KEK (Lila < 23,5)

s
KEK
Diperiksa LiLa

Ab
s
Anemia (<8 mg/dl)

s
Hb
Anemia (8-11 mg/dl)

A A

s
Diperiksa

s
N KAB/K
O OTA

2
1
TARGET DAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN
PROGRAM PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Target

Indikator Pencapai
2012 2013 2014 2015
an 2012

Jumlah puskesmas
6965 5340 7751 8531 9321
yang melaksanakan
(75%) (57,28%) (83%) (92%) (100%)
ANC Terpadu

DO :
Puskesmas yang sudah melaksanakan 7 T ( termasuk gizi dan
imm) ditambah dengan pelayanan terpadu dengan malaria / PPIA /
PTM / IMS disertai berjalannya sistem pencatatan dan pelaporan
4

Pemantauan
Penyelenggaraan
Pelayanan Antenatal
Terpadu
Pedoman
Perencanaan dan penganggaran
Sarana dan Fasilitas sesuai standar
Logistik yang dibutuhkan
Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan
kab/kota
Tenaga kesehatan pemberi pelayanan
Informasi sistem dan tempat rujukan bagi
masing-masing kasus
Informasi daerah endemisitas dan resiko
tinggi bagi penyakit yang mempengaruhi
kehamilan
Sosialisasi NSPK
Penyusunan Perencanaan dan penganggaran untuk
penyelenggaraan pelayanan antenatal terpadu
Melaksanakan pelayanan antenatal terpadu di
Sarana dan Fasilitas sesuai standar
Menggunakan Logistik sesuai kebutuhkan
Standarisasi Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan
kab/kota
Standarisasi Tenaga kesehatan pemberi pelayanan
Menggunakan Informasi, sistem dan tempat
rujukan bagi masing-masing kasus dalam
pelayanan
Menggunakan Informasi daerah endemisitas dan
resiko tinggi bagi penyakit yang mempengaruhi
kehamilan
Tersosialisasi NSPK
Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu di faskes
sesuai dengan Perencanaan yang didukung dengan
anggaran baik tkt Provinsi maupun Kab/kota
Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu di Sarana
dan Fasilitas sesuai standar
Digunakannya Logistik sesuai kebutuhkan
Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan kab/kota mampu
mengelola pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu
Tenaga kesehatan mampu memberikan pelayanan
antenatal terpadu
Digunakannya Informasi, sistem dan tempat rujukan
dalam pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu
Digunakannya Informasi daerah endemisitas dan
resiko tinggi terjading penyakit yang mempengaruhi
kehamilan dalam memberikan pelayanan antenatal
PENUTUP
Pelayanan antenatal minimal dilakukan sebanyak 4
kali (1,1,2)
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal
maka perlu dilakukan Pelayanan antenatal terpadu
Melalui pelayanan Antenatal yang berkualitas
diharapkan ibu dapat melahirkan dengan selamat
dan bayi lahir dengan sehat dan cerdas
Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan
antenatal terpadu yang disebabkan oleh berbagai
faktor (ketersediaan logistik, pencatatan pelaporan
dll)
Perlu dimantapkan sistem Pencatatan dan
Pelaporan Pelayanan Antenatal
47
5

Ilustrasi Kasus
Pelayanan Antenatal Terpadu

Masalah
Ibu hamil beresiko
Ibu Hamil dengan
Komplikasi Kebidanan Penanganan Ibu Hamil
Ibu Ibu Hamil dengan
lebih lanjut
sesuai sehat
Hamil masalah gizi masalah
Ibu Hamil dengan PTM Persalinan
ANC Ibu Hamil dengan IMS
Rujuk Aman
Ibu Hamil dengan HIV
AIDS
Ibu Hamil dengan
malaria
Ibu Hamil dengan TB

Note : Walaupun dirujuk,


bidan penanggung jawab
wilayah tetap melakukan
pemantauan
Contoh Kasus 1 Perlukah
Imunisasi TT
Anamnesis :
Tdk ada
Riwayat
Keluhan
Seorang wanita, Demam
usia 22 tahun,
mempunyai 1 Batuk lebih dari
anak, datang Pemeriksaan 3 minggu,
dengan keluhan Fisik : pernafasan
mesntruasi BB = 45kg..... cuping hidung ..
terlambat selama
HB = 9, LiLa 20
2 minggu. Apa Diagnosis:
yang akan anda ...........
lakukan Tekanan Darah
140/90
Terapi :
........... Keputihan
Riwayat imunisasi TT saat bayi dan
sekolah tidak ingat.
Diimunisasi TT dua bulan yang lalu
sebelum menikah sebanyak 2 kali, dengan
jarak antar imunisasi pertama dan kedua
adalah sebulan

Perlukah Imunisasi TT ??
Skrining status TT pada WUS
Perlindungan TT Jarak Minimal
0 tahun 1 1 bulan
3 tahun 2 6 bulan
5 tahun 3 12 bulan
10 tahun 4
12 bulan
> 25 tahun 5
Disebut ANC berkualitas apabila pada saat :
Kunjungan pertama (K1) minimal sudah mempunyai status T1 atau mendapat
imunisasi TT1 pada saat K1 tersebut
Kunjungan ke empat (K4) minimal sudah mempunyai status T2 atau
mendapat imunisasi TT2 pada saat K4 tersebut
Pernah mengalami demam yang tidak
terlalu tinggi
Rumah pasien berada di wilayah endemis
malaria, dengan API > 5
PETA ENDEMISITAS MALARIA DI
INDONESIA

Sumber : Laporan Program Ditjen P2PL


1. Untuk daerah endemis malaria, pada
kunjungan 1 ANC semua ibu hamil
dilakukan :
Pemberian Kelambu berinsektisida
Skrining darah malaria (RDT/ mikroskopis)
Pemberian terapi Kina (Tr I)/ACT (Tr II) pada ibu
hamil positif malaria
2. Pemeriksaan darah malaria ulang pada trimester
II/ III /IV bagi ibu hamil yang positif
3. Melakukan KIE : Kesling, penggunaan Repelent,
Tanaman Repelent
Batuk berdahak selama 2-3 minggu atau
lebih.
Riwayat Batuk berdahak bercampur darah
(+),
sesak nafas, badan lemas,
nafsu makan menurun
berat badan menurun,berkeringat malam
hari tanpa kegiatan fisik
demam meriang lebih dari satu bulan.

SUSPEK TB
Rujuk untuk pemeriksaan dahak
Bila Positif Terapi
Prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan
tidak berbeda dengan pengobatan TB pada
umumnya. Menurut WHO, hampir semua OAT
aman untuk kehamilan, kecuali streptomisin
karena bersifat permanent ototoxic dan dapat
menembus barier placenta. Keadaan ini
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan
pendengaran dan keseimbangan yang
menetap pada bayi yang akan dilahirkan.
Keberhasilan pengobatannya proses
kelahiran dapat berjalan lancar dan bayi yang
akan dilahirkan terhindar dari kemungkinan
tertular TB.
Tindak Lanjut
Tindak Lanjut :
Pemberian PMT Ibu Hamil
Pemberian tablet tambah darah 3 x 1
Rujuk ke Bagian Gizi untuk dilakukan
konseling gizi
Rujuk bila setelah 1 bulan tidak ada
perubahan

Diagnosis : Ibu Hamil Anemia dan


KEK
Anamnesis riwayat hipertensi sebelum
kehamilan
Cek Protein Urine
Rujuk ke dokter untuk mendapatkan
terapi
Konseling Gizi untuk menjaga tekanan
darah

Diagnosis : Hipertensi Dalam


Kehamilan
Inspeksi vagina : terdapat keputihan yang
berbau, berwarna
Tes dan Konseling Atas Insiatif Petugas Kesehatan (TKiPK/PITC)
Kunjungan Antenatal
Pelayanan ANC
Pelayanan ANC:
1. Timbang Berat Badan
2. Ukur Teknan Darah TKiPK/PITC Menolak
3. Ukur LILA
4. Ukur Tinggi fundus uterus
5. Pemeriksa DJJ Janin
Setuju Informed Ulangi informasi pentignya tes
6. Imunisasi TT Consent HIV
7. Tablet besi 90 tablet
8. Tes laboratorium Pemeriksaan HIV Setuju Menolak
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara dan konseling bersama laboratorium
rutin Rujuk Ke KTS/VCT

Non reaktif Reaktif Intermediate

Konseling Pasca Konseling Pasca Konseling Pasca Tes**


Tes Tes**

Periksa ANC sesuai ANC sesuai Jadwal


ANC sesuai Jadwal
Jadwal Tes Ulang 2 mgg,1 bulan,
ARV sesuai Pedomanl
3 bln,6 bln, 1tahun

Reaktif Non reaktif

Pemeriksaan ANC
sesuai Jadwal

Persiapan Persalinan
PPHIA
Upaya PPIA dilaksanakan melalui kegiatan
pencegahan secara komprehensif meliputi
empat komponen ("empat prong)

Pencegahan penularan HIV pada perempuan


usia reproduksi

Pencegahan kehamilan yang tidak


direncanakan pada perempuan dengan HIV

Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil


dengan HIV ke bayi yang dikandungnya

Pemberian dukungan psikologis, sosial dan


perawatan kepada ibu dengan HIV beserta
anak dan keluarganya

You might also like