You are on page 1of 19

Asuhan Keperawatan Pada

Pasien dengan ASMA


Kelompok 10
Gilang Guswara
Ernita Fistila
Hari Muhammad Akbar

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN


MUHAMMADIYAH ( STIK )
Tahun ajaran 2014/2015
Konsep Teoritis
Definisi
Asma adalah penyakit yang menyebabkan otot-otot di
sekitar saluran bronchial (saluran udara) dalam paru-paru
mengkerut, sekaligus lapisan saluran bronchial mengalami
peradangan dan bengkak (Espeland, 2008).
Asma adalah suatu peradangan pada bronkus akibat reaksi
hipersensitif mukosa bronkus terhadap bahan alergen
(Riyadi, 2009).
Asma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran
nafas sangat mudah bereaksi terhadap berbagai
rangsangan atau pencetus dengan manifestasi berupa
serangan asma (Ngastiyah, 2005).
Anfis
Etiologi

Klasifikasi Asma berdasarkan etiologi di bagi


menjadi 2 yaitu
1. Asma Bronkhial Tipe Atopik ( Ekstrinsik )
2. Asma Bronkhial Tipe Non-Ato[ik ( Intrinsik )
Asma Bronkhial Tipe Atopik
( Ekstrinsik )

1. Hiperreaktivitas bronchus
2. Mukosa dan dinding bronchus pada klien
dengan asma akan terjadi edama
3. Akibat dari bronkhospasme
4. Adanya stressor baik fisik maupun psikologis
Asma Bronkhial Tipe Non-Atopik
( Intrinsik )

1. Alergen
2. Infeksi saluran pernafasan
3. Tekanan jiwa
4. Olahraga/ kegiatan jasmani yang berat
5. Obat-obatan
6. Polusi udara
7. Lingkungan kerja
Secara umumnya tanda dan gejala asma
adalah :
1. Sesak nafas
2. Batuk berdahak atau batuk kering
3. Mengi,karna pengaruh hormon kortisol yang
rendah dan karna berbagai faktor lain
4. Nafasnya pendek-pendek
5. Bibir dan kuku tampak kebiruan
6. Kadar O2 yang menurun dan CO2 yang
meningkat
MANIFESTESI KLINIK
1. Intermintten,
2. Persisten ringan
3. Persisten sedang
4. Persisten berat
Pemeriksaan Diagnostic
1. Pengukuran Fungsi Paru ( Spirometri )
1. Tes Provokasi bronchus
2. Pemeriksaan kulit
2. Pemeriksaan Laboratorium
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pengobatan Nonfarmakologi
2. Pengobatan Farmakologi
KOMPLIKASI
1. Status asmatikus
2. Atelektasis
3. Hipoksemia
4. Pneumotoraks
5. Emfisema
Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan adanya


bronkhokonstriksi, bronkhospasme, edema mukosa dan dinding bronkus,
sertas ekresi mucus yang kental.
2. Resiko tinggi ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan
peningkatan kerja pernapasan, hipoksemi adan ancaman gagal napas.
3. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan serangan sama menetap
4. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan penurunan nafsu makan,
5. Gangguan ADL yang berhubungan dengan kelemahan fisik umum, keletihan.
6. Cemas yang berhubungan dengan adanya ancaman kematian yang
dibayangkan (ketidakmampuan untuk bernapas )
7. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan informasi yang tidak
adekuat mengenai proses penyakit dan pengobatan.
Konsep
Keperawatan
Pengkajian
Biodata
Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan,
agama, suku/ bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat dan nomor
register.
Riwayat kesehatan
Keluhan utama
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan keluarga
Pemeriksaan Psiko-Sosio-Kutlural
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan diagnostik
B1 (Breting)

Inspeksi
Pada klien asma terlihat adanya peningkatan usaha dan frekuensi pernapasan ,
serta penggunaan oto bantu pernapasan.
Inspeksi dada terutama untuk melihat postur bentuk dan kesimetrisan, adanya
meningkatan diameter anteroposterior, retraksi otot-otot interkostalis, sifat dan irama
pernapasan dan frekuensi pernapasan.
Palpasi
Pada palpasi biasanya kesimetrisan, ekspansi, dan taktil fremitus normal.
Perkusi
Pada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor, sedangkan diafragma
menjadi datar dan rendah.
Auskultrasi
Terdapat suara pesikuler yang meningkat disertai dengan ekspirasi lebih dari 4 detik
atau lebih dari 3 kali inspirasi. Dengan bunyi napas tambahan utama wheezing pada
akhir ekspirasi.
Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan adanya bronkhokonstriksi, bronkhospasme, edema mukosa dan dinding bronkus, serta sekresi mucus yang kental.
Tujuan : dalam waktu 3x24 jam setelah diberikan intervensi bersihan jalan napas kembali efektif.
kriteriaevaluasi :
Dapat mendemontrasikan batuk efektif
Dapat menyatakan strategi untuk menurunkan kekentalan sekresi
Tidak ada suara napas tambahan dan wheezing (-)
Pernapasanklien normal (16-20x/menit) tanpaadapenggunaanototbantunapas.

Rencana intervensi
Rasional
Kajiwarna, kekentalandanjumlah Karakteristik sputum dapat menunjukkan berat
ringannya obstruksi
sputum Meningkatkan ekspansi dada
Aturposissemifowler Batuk yang terkontrol dan efektif dapat
memudahkan pengeluaran secret yang melekat di
Ajarkancarabatukefektif jalan napas
Bantu klienlatihannapasdalam Ventilasi maksimal membuka lumen jalan napas dan
meningkatkan gerakan secret kedalam jalan napas
Pertahankan intake cairansedikitnya besar untuk dikeluarkan.
2500 ml Fibrasi yang adekuat membantu mengencerkan
secret dan mengefektifkan pembersihan jalan napas.
/harikecualitidakdiindikasikan Fisioterapi dada merupakans trategi untuk
Lakukan fisioterapi dada mengeluarkan secret.
Kostikosteroid berguna pada keterlibatan luas
denganteknik postural drainase, dengan hipoksemia dan menurunkan reaksi
perkusi, danfibrasi dada inflamasi akibat edema mukosa dan dinding
bronkus.
Kortikosteroid
THE END

Wassalam

You might also like