You are on page 1of 17

OLEH:

NOVI INDRIANI
Body mekanik ----> penggunaan tubuh yang
efisien, terkoordinir dan aman untuk
menghasilkan pergerakan dan
mempertahankan keseimbangan selama
aktivitas.
Body Aligement (Postur Tubuh) ---->
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh
dalam hubungannya dengan bagian tubuh
yang lain
1. Gravitasi
3 faktor yang perlu diperhatikan dalam gravitasi:
Pusat gravitasi ( center of gravitasi ), titik yang berada
dipertengahan tubuh
Garis gravitasi ( Line Of gravitasi ), merupakan garis
imaginer vertikal melalui pusat gravitasi.
Dasar tumpuan ( base of suport ), merupakan dasar
tempat seseorang dalam keadaan istirahat untuk menopang
atau menahan tubuh.
2. Keseimbangan
3. Berat
1. Gerakan ( ambulating )
2. Menahan ( squating )
3. Menarik ( pulling )
4. Mengangkat ( lifting )
5. Memutar ( pivoting )
Faktor Yang Mempengaruhi Body
Mekanik Dan Ambulasi

1. Status kesehatan
2. Nutrisi
3. Emosi
4. Situasi dan Kebiasaan
5. Gaya hidup
6. Pengetahuan
IMOBILISASI

Imobilisasi ----> ketidakmampuan untuk bergerak


secara aktif akibat berbagai penyakit atau
impairment (gangguan pada alat/ organ tubuh) yang
bersifat fisik atau mental
Imobilisasi ----> suatu keadaan tidak bergerak /
tirah baring yang terus menerus selama 5 hari atau
lebih akibat perubahan fungsi fisiologis
KONDISI PATOLOGIS YG
MEMPENGARUHI IMOBILISASI
1. Cedera tulang: penyakit reumatik seperti pengapuran
tulang atau patah tulang (fraktur)
2. Penyakit saraf: adanya stroke, penyakit parkinson,
paralisis, dan gangguan saraf tepi
3. Penyakit jantung dan pernapasan akan menimbulkan
kelelahan dan sesak napas ketika beraktivitas
4. Gips ortopedik dan bidai
5. Penyakit kritis yang memerlukan istirahat
6. Menetap lama pada posisi gravitasi berkurang,
seperti saat duduk atau berbaring
7. Keadaan tanpa bobot diruang hampa, yaitu
pergerakan tidak dibatasi, namun tanpa melawan
gaya gravitasi
Infeksi saluran kemih
Atrofi otot karena disused
Konstipasi
Infeksi paru
Gangguan aliran darah
Dekubitus
ASKEP DENGAN MASALAH
MOBILISASI DAN BODY ALIGMENT
A. PENGKAJIAN
1. Pemeriksaan fisik berfokus pada aktivitas dan
olahraga yang menonjolkan kesejajaran tubuh,
cara berjalan, penampilan dan pergerakan
sendi, kemampuan dan keterbatasan gerak,
kekuatan dan massa otot, serta toleransi
aktivitas
2. Kesejajaran Tubuh
Posisi klien berdiri, duduk, dan berbaring
3. Cara berjalan
----> untuk mengidentifikasi mobilitas klien dan risiko cedera
akibat jatuh. Hal ini dilakukan dengan meminta klien berjalan
sejauh kurang lebih 10 kaki di dalam ruangan
4. Penampilan dan pergerakan sendi
Pemeriksaan ini meliputi inspeksi, palpasi, serta pengkajian
rentang gerak aktif atau rentang gerak pasif.
Hal-hal yang perlu dikaji antara lain :
1. Adanya kemerahan atau pembengkakan sendi
2. Adanya deformitas
3. Perkembangan otot yang terkait dengan masing-masing sendi
4. Adanya nyeri tekan
5. Krepitasi
6. Peningkatan temperatur di sekitar sendi
7. Derajat gerak sendi
5. Kemampuan dan keterbatasan gerak
tujuan untuk mendapatkan data tentang
adanya indikasi rintangan dan keterbatasan
pada pergerakan klien dan kebutuhan untuk
memperoleh bantuan
6. Kekuatan dan masa otot
7. Toleransi aktifitas
Toleransi aktivitas adalah jenis dan jumlah
latihan atau kerja yang dapat dilakukan
seseorang, Ex:jalan, latihan rentang gerak,
atau aktivitas sehari-hari
8. Masalah terkait mobilitas
Dilakukan melalui metode inspeksi, palpasi, dan
auskultasi; pemeriksaan hasil tes laboratorium;
serta pengukuran berat badan, asupan cairan, dan
haluaran cairan
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan adanya kelemahan akibat spasme
muskulusletal pada ekstremitas, nyeri akibat
peradangan sendi, atau penggunaan alat
bantu dalam waktu lama
2. Resiko cedera berhubungan dengan adanya
paralisis, gaya berjalan tidak stabil, atau
penggunaan tongkat yang tidk benar
3. Kurangnya perawatan diri berhubungan
dengan kelemahan fisik secara umum
Meningkatkan kekuatan, ketahanan otot dan
fleksibilitas sendi
Meningkatkan fungsi kardiovaskular
Meningkatkan respirasi
Meningkatkan fungsi gastrointestinal
Meningkatkan fungsi perkemihan
Memperbaiki gangguan fisiologi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pengaturan posisi tubuh sesuai dengan kebutuhan
pasien :
1. Posisi fowler
2. Posisi semifowler
3. Posisi trendelenburg
4. Posisi dorsal recumbent
5. Posisi litotomi
6. Posisi genu pectoral

Latihan ROM pasif dan aktif


1. Fleksi dan ekstensi siku
2. Pronasi dan supinasi
3. Pronasi fleksi bahu
4. Abduksi dan adusi
5. Rotasi bahu
Peningkatan fungsi system tubuh
Peningkatan kekuatan dan ketahanan otot
Peningkatan fleksibelitas sendi
Peningkatan fungsi motorik, perasaan nyaman
pada pasien dan ekspresi pasien dan ekspresi
pasien dengan adanya keceriaan
TERIMAKASIH.............................

You might also like