Professional Documents
Culture Documents
BAHAN AJAR
DIKLAT
DITJEN ANGGARAN
JAKARTA, 9 JULI 2012
Bangunan Sederhana
Bangunan Khusus
Pasal 14
SKEMATIK
Klasifikasi
Standar Luas
BIAYA
Standar
PEMBANGUNA PEKERJAAN Jumlah Lantai
N STANDAR
BANGUNAN HSBGN
BARU
PERAWATAN Non-Standar
BANGUNAN Bgn + Lingk
BIAYA Non-Standar
PEKERJAAN Lainnya
NON STANDAR Non-Standar
Fungsi Khusus
PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
PENGERTIAN
PERMEN PU No. 45/PRT/M/2007
BANGUNAN SEDERHANA
adalah bangunan gedung negara dengan karakter sederhana serta
memiliki kompleksitas dan teknologi sederhana Masa penjaminan
kegagalan bangunannya adalah selama 10 (sepuluh) tahun
BANGUNAN TIDAK SEDERHANA
adalah bangunan gedung negara dengan karakter tidak sederhana
serta memiliki kompleksitas dan/atau teknologi tidak sederhana
Masa penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama paling
singkat 10 (sepuluh) tahun
BANGUNAN KHUSUS
adalah bangunan gedung negara yang memiliki penggunaan dan
persyaratan khusus, yang dalam perencanaan dan
pelaksanaannya
memerlukan penyelesaian/teknologi khusus Masa penjaminan
PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
TIPE PENGGUNA
KHUSUS - Menteri
- Pimpinan Lembaga Tinggi Negara
A - Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Inspektur Jenderal
- Pejabat yang setingkat
- Anggota Lembaga Tinggi Negara/Dewan
B - Direktur/Kepala Pusat/Kepala Biro
- Pejabat yang setingkat
- Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/d dan IV/e
C - Kepala Sub Direktorat/Kepala Bagian/Kepala Bidang
- Pejabat yang setingkat
- Pegawai Negeri Sipil Gol. IV/a dan IV/c
D - Kepala Seksi/Kepala Sub Bagian/Kepala Sub Bidang
- Pejabat yang setingkat
- Pegawai Negeri Sipil Gol. III
E - Pegawai Negeri Sipil Gol I dan Gol II
PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
STANDAR
STANDARLUAS
LUASBANGUNAN
BANGUNANGEDUNG
GEDUNGKANTOR
KANTOR
A.
A.RUANG
RUANG KANTOR
KANTOR LUAS RUANG (m2)
R. PELAYANAN
KETERANGAN
R. PENUNJANG JABATAN JABATAN
JABATAN
R. KERJA JML
R. R. R. R. R. R. R. R. JML
CATATAN
TAMU RAPAT TUNGGU ISTIRAHAT SEKRET STAF SIMPAN TOILET STAF
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menteri/ Ketua
1 28.00 40.00 40.00 60.00 20.00 15.00 24.00 14.00 6.00 247.00 8
Lembaga
2 Wakil Menteri 16.00 14.00 20.00 18.00 10.00 10.00 15.00 10.00 4.00 117.00 5
Keterangan :
1. Untuk ruang kantor / ruang penunjang Gubernur disetarakan dengan
ruang kantor / ruang penunjang Menteri.
Keterangan:
1. Standar luas ruang tersebut diatas merupakan acuan dasar, yang dapat
disesuaikan berdasarkan fungsi/sifat tiap eselon/jabatan.
2. Luas ruang kerja untuk Satuan Kerja dan Jabatan Fungsional dihitung
tersendiri sesuai dengan kebutuhan di luar standar luas tersebut di atas.
Vn X Hn
HSBGN =
L tb X K
*) pembiayaannya tidak termasuk dalam standar harga satuan tertinggi per-m2, dan harus
dianggarkan tersendiri sebagai biaya non-standar.
1. Untuk Rumah Negara klas C, D, dan E, pelaksanaan pembangunannya disamping seperti
ketentuan pada tabel tersebut diatas, dibangun berdasarkan "Dokumen Pelelangan Disain
Prototip Daerah Setempat" yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya atau meng
gunakan disain Perum Perumnas yang telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya.
2. Untuk bangunan rumah negara yang dibangun dalam bangunan gedung bertingkat banyak
(rumah susun), maka ketentuan-ketentuan teknisnya mengikuti ketentuan teknis untuk
bangunan gedung negara sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Apabila bahan-bahan tersebut sukar diperoleh atau harganya tidak sesuai, dapat diganti
dengan bahan lain yang sederajat tanpa mengurangi persyaratan fungsi dan mutu dengan
pengesahan Instansi Teknis Setempat.
PENGELOLA TEKNIS
Pengelolaan Teknis
PERPRES No. 73 Tahun 2011 Pasal 11.
BIAYA
HSBGN PEKERJAAN BIAYA
STANDAR KONSTRUKSI FISIK
BIAYA PEKERJAAN
NON STANDAR BIAYA MK/
max 150% dari
HSBGN BIAYA
Perpres 73 Pasal 16, (3) PENGAWASAN
BIAYA
PERENCANAAN
BIAYA
PENGELOLAAN
KEGIATAN
BIAYA KESELURUHAN
BANGUNAN
BIAYA KONSTRUKSI FISIK
Bab IV. C.1.d PERMEN PU No. 45/PRT/M/2007