You are on page 1of 75

Struktur kimia yang bagian molekul yang

bermacam-macam polar yang larut dalam air

Dapat di sintesa oleh tumbuh tumbuhan (kec. Vit. B12)


Kacang-kacangan
Padi padian
Tumbuhan hijau
Terdapat juga pada sel ragi, daging dan susu
Tidak stabil dalam penyimpanan selalu ada dalam diet
kec. Vit B12, dapat disimpan dalam liver
normal manusia sampai beberapa tahun
Berperan sebagai koenzim atau kofaktor pada reaksi enzimatik
Jarang menimbulkan keracunan
Di ekskresi melaui urine
VITAMIN LARUT AIR

VITAMIN C VITAMIN B-KOMPLEK

Melepaskan Energi Hematopoietik Lain lain

1. Thiamine B1 1. Vitamin B6
2. Riboflavin B2 1. Folic acid
2. Thiamine B1
3. Niacin B3 2. Vitamin B12
3. Folic Acid
4. Biotin 3. Vitamin B6
4. Niacine B3
5. Vitamin B6 4. Pantothenic Acid
VITAMIN C asam askorbat
Sudah diketahui sejak tahun 1790,
Berhasil diisolasi pada tahun 1928
Strukturnya ditentukan pada tahun 1933
Kristal putih, tak berbau
Tidak larut lemak atau minyak
Stabil dalam
Larutan asam
Suhu dingin
Peka terhadap
Pemanasan
Oksidasi (Cu pereduksi kuat )
Sinar matahari
Larutan alkali
Sebagian besar hewan dapat mensintesis sendiri dalam hatinya kecuali
manusia, ikan, primata dan guinea pigs.
Derivat monosakarida, dengan gugus endiol dan 2 rumus bangun
Asam askorbat
Asam dehidroaskorbat
(teroksidasi, 2elektron dan 2 proton dihilangkan)
METABOLISME
Absorpsi Sel intestinal Ilium
Sodium dependent vitamin C transporter (SVCT)
SVCT1
SVCT2
Asam dehidroaskorbat
Glucosa transporter (GLUT)
GLUT 1
GLUT 3
Setelah sekali di absorpsi maka akan di bentuk kembali ke
asam askorbat oleh enzym asam dehidroaskorbat reduktase
yang memerlukan glutatio (GSH)
Hanya diserap kurang lebih 50%

Transport Didalam darah Asam askorbat dan asam dehiroaskorbat dalam


bentuk bebas
METABOLISME
Asam askorbat
Eksresi Urine Asam oksalat
Asam dehidroaskorbat
Intoksikasi
Dosis di atas 1 g / hari dapat menyebabkan
mual,
kram perut,
diare, dan
batu ginjal.
Kelebihan vitamin C bisa menyebabkan kelebihan zat besi
FUNGSI
Vitamin C mempunyai struktur yang sederhana tetapi fungsinya sangat
compleks peranannya didalam tubuh
Sintesis kolagen
sintesis carnitin
Sintesis dan katabolisme tyrosin
Sintesis neurotrasmiter

Reaksi yang lebih spesifik Sebagai enzym katalisis pada beberapa reaksi
yang mengandung mineral (copper dan besi) sebagai kofaktor
Reducing agent (anti oksidan) mempertahankan atom copper dan besi
pada metalloenzym

Dibutuhkan dalam proses


Peyembuhan luka
Keadaan infeksi febris
Reaksi stress
pertumbuhan
FUNGSI
Anti oksidan
Free radicals are caused by:
smoking
bad fats in the diet
exhaust fumes in the air
Damage cells, especially T-cells.
Neutralize harmful reactions in the watery parts of the body
(i.e., blood, intercellular fluid).
Protects LDL, low density lipoprotein cholesterol from the
free radical damage.
Only when LDL is damaged, can cholesterol lead to heart
disease.
DEFISIENSI
Asupan kurang 3- 4 bulan SCURVY / skorbut
Gangguan pembentukan jaringan kolagen dan dinding pembuluh
darah perdarahan dan anemia
Kadar vit. C dalam darah, urine, makanan dapat diukur dengan
cat sodium 2.6 dichlorofenol indofenol
Kadar normal dalam plasma 0.6 2.5 mg / 100ml

Di dapatkan pada jaringan hewan dan tumbuhan, didistribusikan ke


seluruh jaringan (kel. Adernal, otak, ginjal, hati, pankreas, timus,
dan limpa, mempunyai konsentrasi lebih tinggi)
B Complex Vitamins
Vitamin Chemical name
B1 Thiamine
B2 Riboflavin
B3 Nicotinamide (niacin)
B4 Adenine (no longer considered a vitamin)
B5 Pantothenic acid
B6 Pyridoxine
B7 Biotin
B8 Inositol
B9 Folacin (folic acid)
B10 p-aminobenzoic acid (PABA) / H1
B11
L-carnitine / b-hydroxy-g-trimethylammonium butyrate
B12
Cyanocobalamin

12
THIAMINE VITAMIN B1
Kristal putih (C12H17N4OS)
Larut air dan sedikit pada alkohol
Bau dan rasa seperti ragi
Mudah dioksidasi tiochrome (penentu kadar thiamie)
In aktif direduksi atau terkena UV
Stabil terhadap asam atau pemanasan kering sampai 100C

Pyrimidine Thiazole

Methylene bridge
Terdistruksi pada pemanasan basa
Enzym tiaminase (dalam ikan mentah tertentu)
Tidak tahan panas
Thiamine inaktif
Defisiensi Tiamin Paralisis chastek
Di alam dalam bentuk tiamin HCl

Metabolisme
Sintesa Tumbuh - tubuhan
Bakteri
Absorpsi
Jejunum, duodenum, dan ilium
Dapat secara aktif dan pasif, tergantung dari jumlah yang ada didalam
intestinal
Jumlah besar secara difusi pasif
2 thiamin transporter
ThTr 1
Terdapat pada semua jaringan dari intestinal dan ginjal
ThTr 2
Kerusakan pada gen SLC19A2 Mengkodekan ThTr 1 Defisiensi thiamin
Alkohol menghambat ekpresi dari ThTr 1 dan ThTr 2 Absorpsi di intestin
X
Didalam plasma dalam bentuk bebas (unphosphorylated), terikat pada
Albumin atau TMP

Stored T1/2 10 sampai 20 hari


Hepar
Otot skletal
Jantung Ekskresi Urine
Ginjal
Otak
ATP AMP
TPP
Thiamine
Thiamine Pirophosphotranferase Thiamin Pirophosphat
(thiamine pirophosphokinase)

FUNGSI
coenzym
Berperan di dalalm
Non coenzym
Energy transformation (peranan sebagai
coenzyme)
Synthesis pentosa and nicotinamide adenine
dinucleotide phosphate (NADPH; peranan sebagai
coenzyme)
Membrane and nerve conduction (non coenzyme
capacity)
Koenzim, dalam bentuk TPP atau TDP pada reaksi :

Pada
Oxidative reaksi Transketolase
decarboxylation Piruvat
di Pentose phosphate
pathway
of pyruvic acid. (hexose monophosphate shunt).
Thiamine PP
Pyruvate
CO2 dehydrogenase

Ribosse
Acetyl5-P
CoA

Xylulose 5-P
Oxaloacetate Citrate

Transketolase Thiamine PP
Malate Isocitrate

Oxidative decarboxylation CO2


Sedoheptulose
of ketoglutaric acid. 7-P
Fumarate -Ketoglutarate
Thiamine PP
-Ketoglutarate
Glycceraldehyde 3-P
dehydrogenase CO2

TTP (thiamine Succinate


triphosphate) isSuccinyl
requiredCoA
for nerve function
(unrelated to coenzyme activity).
DEFISIENSI
Diet kurang
Gangguan pencernaan / kerusakan organ
Pemberian ikan mentah yang mengandung enzyme
tiaminase
Berat
1. Gangguan pertumbuhan
2. Polineuritis, dapat disertai dengan perubahan
kardiovaskular dan oedema
Dry beri-beri
3. Gangguan saluran pencernaan
Nafsu TPP
Wet beri-beri
4. Kurangnnya makan
Penumpukan
Acut pernicious
Gangguan
5. Wernicke beri-beriyang dikatalisis
pencernaan
Korsakoffsubstrat
syndrome
(piruvat,
Konstipasipentosa , ketoglutarat)
Wet beriberi dilated cardiomyopathy Due to
peripheral dilation of arterioles

Dry beriberi peripheral


neuropathy, atrophy
Ataxia Confusion
(inability to coordinate muscular movements due to nervous
disorders).
Confusion
Memory loss/confabulation
(to fill in gaps in memory by fabrication).
Opthalmoplegia
cant follow light source.
Nystagmus
involuntary jerking of the eye
KEBUTUHAN
Umur
Aktifitas
Besarnya tubuh
Kehamilan dan laktasi
Diet lemak dan protein, Tiamin,
Diet tinggi karbohidrat , tiamin
Keadaan demam

SUMBER
Semua tumbuhan dan jaringan hewan
Yang diperkaya dengan tiamin adalah produk tepung,
metega, jagung
RIBOFLAVIN VITAMIN B2
Kristal berwarna kuning orange
Larut air dan berfluoresensi kuning kehijauan
Tidak muda teroksidasi
Stabil pada pemanasan dan asam
Peka terhadap sinar UV
Di alam didapati sebagai pigmen bebas riboflavin fosfat atau
sebagai penyusun flavo protein

AIR
Struktur Heterotricyclic , terikat pada ribitol
Pigmen riboflafin merupakan turunan dari Dimetil
iso-alloxin dengan rantai samping D-Ribitol

Flavin

D- Ribitol

Flavin RIBOFLAVIN
Flavin mononucleotide ( FMN )
Metabolisme
chlorpromazin
Absopsi Mukosa usus

Flavokinase Riboflavin fosfat atau
Fosforilasasi
Riboflafin mononukleotida
Penimbunan relatif terbatas
Pada hati dan ginjal di dapatkan jumlahnya lebih
banyak
Disimpan dalam jumlah kecil di
Hati
Limpa
Ginjal
Otot jantung
Di alam
Pigmen bebas
Terikat dengan fosfatflavoprotein
Terikat dengan alkohol anti vitamin (galaktoflavin)

Mg++, ATP Mg++, ATP


Riboflavin F.M.N F.A.D
Flavokinase FAD sintase

Ekskresi
Faces
urine
FUNGSI
Metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
Merupakan komponen dari koenzim :
FMN gugus prostetik enzym
FAD oksidasi reduksi
Mengandung satu atau lebih
Rantai respirasi dari logam sebagai kofaktor tambahan
metabolisme sel
metaloflavoprotein
Flavoenzim /flavoprotein

Transport elektron

Flavin adenin dinucleotide (FAD)


ATP ATP Riboflavin adenine
Riboflavin Riboflavin mononucleotide / FMN
dinucleotide / FAD

Reduced substrate FMN or FAD Electron acceptor reduced


(NADH2 succsinate amino acid (cytochrome b-Fe++)
Dehydrogenase

FMNH2 FADH2 Electron acceptor oxidized


oxidized substrate
(cytochrome b-Fe++)

Metabolisme protein
FAD dalam bentuk lebih aktif dalam reaksi yang berkaitan
dengan Asam Amino, Asam Lemak, dan Karbohidrat
Dalam siklus katalitik, akan direduksi secara reversibel
FMNH2 dan FAD H2
DEFISIENSI
Pada pellagra kekurangan niascin + Riboflavin
Fisura pada sudut mulut (cheilosis), lipatan telinga, dan hidung
Glossitis (Lidah bengkak dan merah)
Perlukaan-perlukaan pada kulit
Gangguan pada mata
Vaskularisasi kornea
Fotofobia
Mata kering
Merah

Dapat terjadi oleh karena :


Diet tinggi karbohidrat rendah protein, sumber nabati laiinya
Gangguan pada GIT yang menyebabkan nafsu makan menurun
Proses penyembuhan luka
Masa pertumbuhan, kehamilan, dan meneteki
NIASIN Vitamin B3
Pellagra preventiv (PP) factor
Niasin amid adalah senyawa amida dari niasin
Niasin nama umum dari asam nikotinat
Kristal putih berbentuk jarum
Larut dalam air Dapat mudah menjadi nikotin
Stabil dalam panas amida (turunan pirimidin)
C5H4COOH
Asam piridin 3 karboksilat Komponen yang tidak toksik
dari alkaloid nikotin tembakau
Metabolisme
Absorpsi
Di usus halus Nicotinat

fosforilasi
Dalam sitosol NMN (Nikotinat Mono Nucleotida)

ATP
koenzyme NAD+
Gugus amida glutamin Adenilasi (Nicotin Adenin Dinucleotida)

Fosforilasi

koenzyme NADP+
(Nicotin Adenin Dinucleotida Phospat)
Dapat disintesa dari asam amino triptofan di hepar dan ginjal,
memerlukan piridoksal fosfat (koenzim aktif piridoksin)
60 mg triptofan 1 mg niacin

3-hydroxy kynurenine*--
Tryptophan Kynurenine
(B6 enzyme needed)

Ekskresi Niacin
turunan N metil nikotinamida

Intoksikasi tidak pernah ada


Fungsi
Reaksi biokimia
Niasinamid NAD+ Koenzim dalam reaksi
NADP+ Oksidasi-reduksi

Reaksi Reduksi Oksidasi


Replikasi dan perbaikan DNA Transfer elektron (hidrogen)
Berkaitan erat dengan fungsi
Meningkatkan fungsi saraf FMN
Membantu dalam menurunkan FAD
Triasilgliserol Enzim dehirogenase

Reduced substrate NAD+ FADH(H+)

dehydogenase

Oxidized substrat NADH(H+) FAD


Defisiensi
Demensia
Pellagra
3D Dermatitis
diarrhoea

Golberg Pelaggra Preventive Factor (PPF )


Gejala yang paling umum melibatkan kulit, sistem
pencernaan, dan sistem saraf.
Kulit tebal, bersisik, ruam berpigmen gelap
Sistem pencernaan-lidah merah terang, muntah, dan diare
Neurologis gejala-Sakit kepala, kelelahan, depresi dan
disorientasi
Triptofan
Diet yang mengandung jagung (tidak mengandung triptofan),
Kasein mengalami perbaikan
KEBUTUHAN
Kondisi yang dapat meningkatkan kebutuhan Anda untuk Niasin
adalah:
kanker
diabetes
Bisul perut
demam
diare
Stres berkepanjangan
ASAM PANTOTENAT VITAMIN B5
Berasal dari bahasa Yunani
Pantothen Dimana -mana"
karena banyak ditemukan dalam
sebagian besar makanan.

Sifat nya belum diketahui sampai tahun 1954


Ditemukan pada tahun 1931 oleh R.J. Williams
Stukturnya di tentukan pada tahun 1939
Isolasi pada ragi, pada tahun 1933
Disintesis pada tahun 1940
Juga disebut sebagai provitamin B5 dan pantethenol
Komponen Koenzim A (KoA) yang penting selama proses
metabolisme untuk memecah karbohidrat, protein dan lemak
Kristal putih
Larut air
Stabil dalam larutan netral
Suatu amida dari asam pantoat dan alanin
Stabil dalam pemanasan basah, oksidasi, dan reduksi, tetapi
rusak dalam pemanasan kering pada media asam dan basa
Jarang mengalami intoksikasi
Metabolisme
Diabsopsi Fosforilasi oleh ATP
Penambahan Sistein
Usus Dekarboksilasi Koenzime A
Adenilisasi oleh ATP
Fosforilasi pada bagian ribosa
FUNGSI
Asam pantotenat merupakan bagian penting dari koenzim A (CoA):
Gugus thiol sebagai pembawa dari gugus asil pada
reaksi oksidasi
Sintesa dari
asam lemak
Asetilasi
Proses dekarboksilasi oksidatif
Fungsi KoA di dalam tubuh:
Aktivasi asam asetat
Karbohidrat
Lemak Siklus krebs
Asam amino
Aktivasi asam lemak
Lipogenesis
Oksidasi lemak
Penyediaan energi
Aktivasi asam amino untuk berbagai reaksi sintesis
Aktivasi asetat sebagai prekusor kholesterol
Pembentukan hormon steroid, yang berikatan dengan
kholesterol dan asam asetat
Aktivasi asam asetat untuk kombinasi dengan obat
sulfonamid sehingga mudah untuk di eksresi
DEFISIENSI
Jarang terjadi
Diberikan antagonis asam pentotenat (asam tiopanat) maka
timbul gejala :
Mudah Lelah
Sakit kepala
Depresi mental
Ganguan CV dan GI
Parastesia / anastesia
Sumber
Hati Kacang kacangan
Telur Padi padian
Ginjal Kentang manis
Susu Ragi
Mentega Dalam jumlah kecil pada kentang putih,
tomat dan sekam gandum
PIRIDOKSIN VITAMIN B6
Turunan pirimidin

Pyridoxine Pyridoxal Pyridoxamine

ke tiganya sama aktifnya sebagai pra-piridoksal fosfat


Larut air dan alkohol
Peka terhadap UV dan alkali
Pyridoxine tahan pemanasan
Pyridoxal dan pyridoxamin tidak ada intoksikasi
Pyridoxal Phosphate
METABOLISME
Absopsi Di usus semua jaringan tubuh

Dalam sitoplasma mengalami fosforilasi

ATP Pyridoxal kinase

ADP
Pyridoxal Pyridoxamine
Piridoxal fosfat dan piridoksamin fosfat bentuk lebih poten dan aktif
sebagai koenzym pada metabolisme tubuh
Piridoksal fosfat metabolit utama dalam plasma,

Ekskresi Urine dalam bentuk asam piridoksat


FUNGSI
1. Metabolisme protein,
sebagai koenzym piridoksal phosphat dan piridoksamin phosphat
- Trasaminase dan dekarboksilase Asam Amino
- Deaminasi
2. Piridoksal phosphat digunakan untuk
- Sintesa niassin, Asam Amino Triptofan
- Trasport aktif dalam absopsi AA usus
- Sintesa Hemoglobine, AA + Hem
3. Reaksi Transsulfurisasi,
trasfer sulfur dari metionin ke asam amino serih Sistein
DEFISIENSI
Jarang terjadi, dapat terjadi pada :
TBC, pemakaian INH yg lama
Pellagra
Pemanasan susu formula bayi
Orang tua dan BUMIL
Hipervitaminosis
Dosis 1- 2 g/hari dapat meracuni saraf
BIOTIN VITAMIN B 7

Vitamin H
Kristal berbentuk jarum panjang
Larut dalam air dan alkohol
Tidak larut dalam eter dan kloroforme
Stabil dalam panas
Turunan dari Imidasaol
mengandung sulfur
Keracunan tdak ditemukan

Terdiri 2 cincin
Ureido ring

Thiophene ring Valeric acid side chain


Absopsi
Dalam makanan didapatkan dalam bentuk bebas dan terikat
Terikat pada protein
Dicerna oleh enzyme
Proteolysis oleh pepsin
Protease
Passive diffusion (dosis farmakologis)
Sodium-dependent multivitamin transpoter (SMVT)
disintesis oleh
Bakteri
Ragi
Jamur
Juga diproduksi dalam jumlah kecil di usus besar manusia
Di ilium
Kacang kedele dan jagung dapat diserap langsung
Gandum tdk dapat diambil
Ekskresi
Urine
faces
3-6 x lebih banyak daripada yang dimakan
Fungsi
Terutama sebagai koenzim dalam metabolisme
lemak,
protein
karbohidrat
Koenzim N karboksi biotinil lisin
komponen spesifik dari sub unit multi enzim yang
mengkatalisa reaksi karboksilasi
Enzym piruvat karboksilasi
Propionil ko A karboksilase
-metil krotonil ko A karboksilase
Koenzim pada proses deaminasi gugus AA
Asam Aspartat
Serin
Treonin
Membantu dalam mempertahankan gula darah
Menjaga rambut, kuku, kulit, dan kelenjar keringat
Membantu mengurangi rasa nyeri otot
Mencegah kebotakan rambut dan beruban
Pertumbuhan sel dan replikasi DNA dan RNA

DEFISIENSI
Pemberian anti biotika yang membunuh flora usus
Pemberian putih telur yang berlebihan Avidin (protein
tahan panas dan mengikat biotin)
1. Dermatitis
2. Gangguan pertumbuhan
3. Otot kehilangan kontrol
INOSITOL Vitamin B 8

Senyawa Heksahidrosikloheksan
Monositol

Terdapat pada
Jaringan Otot
Eritrosit
Jaringan mata

Defisiensi
Gangguan pertumbuhan badan
Gangguan rambut
ASAM FOLAT VITAMIN B 9

Senyawa berwarna kuning


Sedikit larut dalam air , tidak larut dalam lemak
Pada larutan netral dan alkali, tahan terhadap panas
Larutan asam bersifat tidak stabil
Sensitif terhadap sinar
METABOLISME
Asam folat ada dalam bentuk polyglutamate. Pada sel mukosa usus
beberapa residu glutamat di hilangkan melalui action dari enzim
lisosomal, conjugase.

Hewan Tidak dapat mensintesa PABA atau


menggabungkan Asam Glutamat
pada Asam Pteroat Asam Folat
dalam dietnya

X Tanaman Poliglutamat yang mengandung 3


7 gugus glutamat sukar
diabsopsi

Mikroorganisme hanya bisa


Sulphonamide dan anti biotika mensintesis folacin
Akan memblok penggabungan PABA
dengan cara competitive inhibition
METABOLISME
Absopsi
Di dalam usus (sel usus) Asam folat
Hidrolisa oleh enzym fosfil poliglutamat
NADPH+H+
hidogenase pteroil monoglutamat Dihydrofolat
reductase
Direduksi tetra hydofolat (H4 folat),
memerlukan enzim dihydrofolat reduktase dan NADP+
NADPH Dihydrofolat
Metilasi N5 Metil H4 folat
Hepar Dihydrofolat
NADPH+H+
Dalam bentuk terkonjugasi dengan penta glutamil reductase
Ginjal
NADP+
Glomerulus ginjal sebagain kecil di reabsopsi oleh
tubulus Tetrahydrofolat

Urine
Ekskresi
Empedu
Pemberian oral
Kenaikan konsentrasi N5 metil H4 Folat plasma
Asam Folinat (N5 formil H4 Foliat )
Bentuk stabil
Dapat diberikan per oral atau parentral
Bentuk asam tereduksi, tanpa bantuan folat reduktase
Pembawa karbon tunggal
Dalam usus gugus formil diganti menjadi metil
FUNGSI
Pembawa molekul C tunggal
Menyediakan gugus metil pada oksidasi uridilat timidilat
yaitu prazat untuk sintesa DNA
Menyediakan gugus hidroksi metilen untuk glisin maka
dihasilkan sebaliknya serin dan H4 Folat
Serin H4 Folat, gugus hidroksimetilen N5 N10 metilen
H4 Folat + glisin Asam folat
Peranan enzim dihydrofolat reduktase dapat
X
NADPH+H +
Dihydrofolat
dihambat oleh reductase Asam askorbat

NADP+
Trimetroprim
Ametopterin(methotrexat) Dihydrofolat

NADPH+H+

X
Dihydrofolat
reductase Asam askorbat

NADP+

Tetrahydrofolat
N5N10 metilen H4Folat pada metabolisme
Direduksi menjadi N5metil H4Folat
berperan dalam fungsi kobalamin donor metil dalam
homosistein
Dehidoksilasi menjadi N5H10 metenil H4Folat menyediakan
karbon pada posisi 8 purin
Purin komponen nucleoprotein
N5N10 metenil H4Folat isomerisasi N10 formil H4Folat
penyedia karbon pada posisi 2 cincin purin atau
N5formil H4 = asam folinat
asam folinat, dapat dibentuk dari H4Folat yang
menerima gugus formimino glutamat N5 formino
H4 Folat, deaminasi N5 H10 metenil H4 Folat,
isomerisasi folinat
Serin, sumber C tunggal bagi H4 Folat, gugus hidroksimetilen
N5 N10 metilen H4 Folat + glisin
Active center (N5 and N10)
DEFISIENSI
Masukan kurang adekuat
Absopsinya terganggu (gangguan usus)
Metabolisme yang abnormal
Megaloblastik anemia
Glositis
Ganguan GIT
Nural tube defects

Pemberian asam folat pada penderita anemia pernisiosa


(kekurangan vit. B12) tetapi tidak mengurangi gejala neurologis
VITAMIN B10 PABA (Para Aminobenzoic Acid)
Bagian dari Asam Folat
Penting dalam sintesa asam folat
Struktur mirip
Dapat mencegah rambut dan bulu cepat putih
Dapat memblokir efek obat sulfanilamid
KOBALAMIN VITAMIN B 12

Sejarah
1822, J.S. Combe mengambarkan tentang anemia pernicious
1926, George Minot dan William Murpy
Memberikan tambahan diet hati yang baru dimasak pada penderita anemia
pernisiosa
1928, W.B. Castle, intrinsic factor
1940,
Mary Shorb, mengidentifikasi species bakteri memerlukan zat ini untuk
pertumbuhannya.
Combs and Norris, close to isolation
1948, mulai di isolasi dalam bentuk kristal, oleh
E Lester Smith di Inggris
Edward Rickes dan Karl Folkers di Amerika Serikat
1970: de novo synthesis
10 tahun kemudian Struktur kompleksnya diperkenalkan
Sifat fisik dan kimia
Vitamin pernicious anemia = faktor intrinsik dari Castle
Cicicin terapirol dari porfisin dengan ion cobal dibagian
tengahnya
5.6 dimetil benzimidazole
Ribosa
fosfat
Gugus CN dapat diganti dengan gugus lain seperti
Cobalt + sianida Vitamin B12a (Cyanocobalamin)
VitaminB12b
Cobalt + hydroxyl
(Aquocobalamin/Hydroxycobalamin)
Cobalt + nitrit Vitamin B12c (Nitrocobalamin)

+ sianida Vitamin B12

Cyanocobalamin
Kristal merah
Tahan terhadap pemanasan
Larut dalam air, alkohol, aseton, tidak larut dalam chloroform
Stabil dalam panas (larutan netral), pada larutan asam dan
alkali mudah rusak
Tidak mempunyai rasa dan bau
Digestion/Absorption
Lambung
Cobalamins yang tertelan harus dibebaskan dari matrik
makanan
Yang Terikat di popipeptida di makanan
Dibebaskan oleh pepsin
Berfungsi pada pH
Membutuhkan produksi yang memadai HCl
Cobalamin yang dibebaskan berinteraksi dengan
R-binders (R-protein), Transcobalamin (TC), Haptocorrin (HC)
R protein (found in saliva and gastric juice)
Non-specific
Complex moves from stomach into SI
In duodenum, R protein is hydrolyzed by proteases,
Inhibited by pancreatic insufficiency
Proximal intestine
Cobalamin berikatan dengan IF di proximal intestine
Cobalamin-IF complex travel to ileum
Binds to receptors and is slowly absorbed into enterocyte
Dapat melalui passive diffusion, ketika pemberian berdasarkan
jumlah farmakologis diberikan
Used for people not producing IF
In Circulation
Cobalamins bound to one of three proteins called
transcobalamins
TC-I = binds 90% of vitamin B12 and may function as circulating
storage form (hoptocorrin)
TC-II = carries newly absorbed cobalamin to tissues and helps
with uptake of cobalamin
Receptors on cells for TCII
TCI-II = delivers cobalamin from periphery back to liver
Methylcobalamin and adenosylcobalamin found primarily in
blood
Transport
TC receptors are degraded upon cellular uptake to release B12.
All vitamin within cell is bound to protein:
Methionine synthetase (cytosol) and methymalonyl-CoA
mutase (mitochondria)
Distribution in tissues
Total body store 2-5mg
Liver (60%)
Long biological half life: 350-400 days in human.
Low reserve in infant: about 25 g.
Plasma: methylcobalamin (60-80% of total
Malabsorption oleh karena
Achlorydia
Lack of IF
Pancreatic insufficiency
Absorption rate decreases with increased intake (80% to 3%)
FUNGSI
1. Koenzim
a. Metilasi homo sistein mentolin (disitoplasma)
Metil kobalamin koenzim
N5 metil N4 folat sumber metil
b. Pada isomerisasi (metil-malonil Ko A suksinil Ko A)
L metil-melomil Ko A enzym
5 deoksi adenosil kobalamin koenzym
2. Hematopoiesi
pembentukan sel-sel darah merah (tidak langsung)
aktivasi ko-enzim asam folat
3. Pada hewan, mempercepat pertumbuhan
DEFISIENSI
Malabsorpsi
Pelepasan pada jaringan terganggu
Penumpukan N5 dan H4 folat anemia megaloblastik
metilasi homosistein N5 metil H4 folat terganggu
Homosistinuria dan metil melonil aciduria defisiensi
metinoin neurologis
Faktor intrinsik dari Castle cobalamin tidak dapat
diserap anemia pernisiosa

Sumber
Hati, susu, telur, ikan, tiram
Bakteri usus sintesis, dalam hati metil kobalamin
Tubuh tumuhan tidak dapat mensintesis kobalamin
Sources
Seldom, menemukan di makanan yang berasal dari tanaman
Sintesis terbatas pada bakteri
Sintesis rumen mikroba tergantung pasokan dari kobalt
dalam diet
Animal products
Memperoleh cobalamin dari mikroorganisme
Meat, poultry, fish, shellfish, eggs, milk, milk products
Liver adalah sumber terbaik
Supplements
Cyanocobalamin and hydroxycobalamin
KHOLIN
Bagian dari lisetin
Senyawa phospholitik
Komponen membran sel
Dihidrolisa dari asetil kholin
Diperlukan dalam akitfitas dari sistim saraf
Defisiensi
Perdarahan mata
Perdarahan ginjal
Perlemakan hati
BIOFLAVONOID
Disebut juga vitamin P ( permebilitas )
Citrin bahan aktifnya adalah hesperdin
Bahan
Flavonon
Flavon Aktivitas bioflavonoid
Flavanol
Berperan dalam pemeliharaan
Permebilitas pembuluh darah

Mencegah distruksi
oksidatif asam ascorbat
Fungsi
Mencegah aging
Penyakit yang berhubungan dengan usia
Deficits in brain performance
ALFA LIPOIC ACID (ALA)
Asam lemak mengandung -S
Esensial koenzim dari
Piruvat dehidrogenase
Alfa ketoglutarat dehidrogenase
Reaksi percabangan dari rantai alfa asam keton
FUNGSI
Peningkatan energi di TCA cyle
Cell menurunkan hydrolipoic acid anti oksidan poten
Meningkatkan aktifitas adenylate kinase
PPAR
PPAR
Ikut dalam metabolisme karbohidrat Dekarboksilasi oksidatif
asam piruvat dan asam ketoglutarat, Sebagai koenzim
LTPP (Lipo Thiamine Pyro Phosphat) atau POF (PIRUVAT
OXIDATION FACTOR)

You might also like