You are on page 1of 13

TRAUMA PADA LANSIA

WISAM WAFI K
IFA RAHMAWATI
GIGIH ADETYA J.
LANSIA
Menua = suatu yang fisiologis yang akan dialami
oleh setiap orang. Batasan orang dikatakan
lanjut usia berdasarkan UU No 13 tahun1998
adalah 60 tahun. Menurut WHO lansia :
Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok
usia 45 sampai 59 tahun.
Lanjut usia (elderly) antara 60 74 tahun
Lanjut usia tua (old) antara 75 90 tahun
Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun
Lansia sindroma 5i
- Intellectual impairment (gangguan intelektual)
- Imobilitas
- Instabilitas
- Inkontinensia
- Iatrogenic drug reaction (reaksi akibat
penyalahgunaan obat).
Instabilitas jatuh (trauma) pada lansia
Mayoritas kejadian trauma pada lansia adalah
trauma ekstremitas
Trauma ekstremitas
Definisi
Trauma ekstremitas diartikan sebagai trauma
yang mengakibatkan cedera pada ekstremitas
(Boswick,1988).
Macam-macam :
Cedera ekstremitas atas, meliputi bahu, lengan,
tangan
Cedera ekstremitas bawah, meliputi kedua
tungkai bawah, misalnya fraktur femur, trauma
pelvis, dll.
Etiologi
- cedera yang menimbulkan perlukaan di luar
(merobek kulit)
- cedera yang tidak sampai menimbulkan robekan
kulit
Faktor resiko
Setiap aktivitas dalam kehidupan sehari-hari
baik berupa bekerja, berolah raga maupun lalu
lintas memiliki resiko terjadi trauma ektremitas.
Klasifikasi
Trauma mengancam Trauma ekstremitas yg
ekstremitas lain

Patah tulang terbuka dan Kontusio dan laserasi


Trauma Sendi

Trauma vaskuler termasuk


amputasi traumatika

Sindroma Kompartemen

Trauma Neurologi akibat


fraktur-dislokasi
PATOFISIOLOGI
Manifestasi Klinik
fraktur dislokasi
Nyeri Nyeri
Bengkak / edema Perubahan kontur sendi
Memar / ekimosis Perubahan panjang ekstremitas
Spasme otot Kekakuan
Penurunan sensasi Kehilangan mobilitas abnormal
Gangguan fungsi Perubahan sumbu tulang
Mobilitas abnormal
Krepitasi
Deformitas
Pencegahan trauma pada lansia
Pemeriksaan diagnostik
- Pemeriksaan radiologi : Sinar X, CT scan,
MRI, Arteriogram
- Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan DL,
kreatinin, urin, profil koagulasi
- Pemeriksaan neurologis : 5P Pain (rasa sakit),
Palor (kepucatan/perubahan warna), Paralysis
(kelumpuhan/ketidakmampuan untuk
bergerak), Paresthesia (rasa kesemutan),
Pulselessness (tidak ada denyut nadi perifer)
Penatalaksanaan Medis
- Recognition : yakni pengkajian yang bertujuan mengetahui
lokasi, bentuk , menentukan tehnik yang sesuai untuk
pengobatan, komplikasi yang mungkin terjadi selama
pengobatan.
- Reduction atau Reposisi : tindakan untuk
mengembalikan jaringan atau fragmen tulang pada posisi
semula.
Closed Reduction : penggunaan traksi untuk menarik fraktur
kemudian memanipulasi untuk mengembalikan kesegarisan
normal.
Open Reduction : merupakan alat frusasi internal yang digunakan
itu mempertahankan dalam posisinya sampai penyembuhan
tulang yang solid seperti pen, kawat, skrup dan plat.
- Retaining : tindakan imobilisasi atau fiksasi untuk
mempertahankan hasil reposisi dan memberi istirahat pada
spasme otot pada bagian yang sakit agar mencapai
penyembuhan dengan baik.
- Rehabilitation : mengembalikan kemampuan anggota
gerak yang cedera untuk dapat berfungsi kembali.
Komplikasi
Fraktrur ekstremitas :
- Malunion : kesembuhan tulang dlm posisi yg salah
- Delayed union dan nonunion : penyembuhan tulang sangat
lambat/ gagal.
- Syok : akibat dari perdarahan dan kehilangan cairan ekstrasel
ke jaringan yang rusak.
- Terjadi emboli lemak
- Sindrom kompartemen
- Infeksi
- Tromboemboli
- Koagulopati intravaskuler diserminate (KID)
- Nekrosis vaskuler tulang
Kontusio dan laserasi : tetanus
Trauma vaskuler ekstremmitas :
- Oklusi dan perdarahan
- Edem dg nyeri
- Kematian otot dan syaraf
- Infeksi
KASUS DAN ASKEP

You might also like