You are on page 1of 21

Asuhan keperawatan

dengan gangguan sistem


sensori persepsi pada lansia

OLEH: Ns. SATRIA GOBEL, M.Kep, Sp. Kom


8/29/2017 DOC.SATRIA 1
Definisi
Sensori adalah stimulus atau rangsangan yang datang
dari dalam maupun luar tubuh. Stimulus tersebut masuk ke
dalam tubuh melalui organ sensori ( panca indera).
(ners.unair.ac.id)
Persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau
hubungan serta perbedaan antar hal yang terjadi melalui
proses mengamati, mengetahui dan mengartikan setelah
mendapat rangsang melalui indera. (ners.unair.ac.id)

8/29/2017 DOC.SATRIA 2
Melalui panca indra, manusia memperoleh
informasi tentang kondisi fisik dan lingkungan
yang berada di sekitarnya.

8/29/2017 DOC.SATRIA 3
Empat komponen penting pada sensori, yaitu:
Stimulus (rangsangan)
Reseptor
Konduksi
Persepsi

8/29/2017 DOC.SATRIA 4
Tabel : Perubahan Morfologis dan Perubahan Fisiologis

Perubahan Morfologis Perubahan Fisiologis


NO
Pengelihatan
1 Penuurunan jaringan lemak disekitar mata Penurunanan Pengelihatan jarak dekat

2 Penurunan elastisitas dan tonus jaringan Penurunan koordinasi gerak bola mata
3 Penurunan kekuatan otot mata Distorsi bayangan
4 Penurunan ketajaman kornea Pandangan biru merah
5 Degenerasi pada sklera, pupil, dan iris Comprimised night vision
6 Peningkatan frekuensi proses terjadinya penyakit Penurunan ketajaman mengenali warna hijau,
biru dan ungu
7 Peningkatan densitas dan rigiditas lensa Kesulitan mengenali benda yang bergerak

8 Perlambatan proses informasi dari sistem saraf


pusat
8/29/2017 DOC.SATRIA 5
Tabel :
Perubahan Morfologis dan Perubahan Fisiologis

Perubahan Morfologis Perubahan Fisiologis


No
Pendengaran
1 Penurunan sel rambut koklea Kesulitan mendengar suara
berfrekuensi tinggi
2 Perubahan telinga dalam Penurunan kemampuan membedakan
pola titik nada
3 Degenerasi pusat pendengaran Penurunan kemampuan dan
penerimaan bicara
4 Hilangnyya fungsi neuratransmiter Penurunan fungsi membedakan
8/29/2017 DOC.SATRIA 6
ucapan
Tabel :
Perubahan Morfologis dan Perubahan Fisiologis

Perubahan Morfologis Perubahan Fisiologis


Pengecap
Penurunan kemampuan pengecapan Peningkatan nilai ambang untuk identitas benda

Penciuman
Degenerasi sel sensorik mukosa hidung Penurunan sensitivitas nilai ambang terhadapa bau

Peraba
Penurunan kecepatan hantaran saraf Penurunan respon terhadap stimulus taktil
Penyimpangan persepsi nyeri
Resiko terhadap bahaya termal yang
berlebihan
8/29/2017 DOC.SATRIA 7
Masalah Pada Sistem Sensori
Persepsi Pada Lansia

8/29/2017 DOC.SATRIA 8
Mata (Visual) Atau Penglihatan
1. Penurunan kemampuan penglihatan
Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah progesifitas
dan pupil kekunningan pada lensa mata, menurunnya vitous humor

2. ARMD ( Age-related macular degeneration )


ARMD terjadi pada usia 50-65 tahun dibeberapa kasus ini mengalami peningkatan
macula berada dibelakang lensa sedangkan macula sendiri berfungsi untuk
ketajaman penglihatan dan penglihatan warna

3. Glaukoma
Glaukoma adalah suatu keadaaan di mana tekanan mata seseorang demikian tinggi
atau tidak normal sehingga mengakibatkan kerusakan saraf optik dan
mengakibatkan gangguan pada sebagian atau seluruh lapang pandang atau buta.

4. Katarak
Katarak adalah tertutupnya lensa mata sehingga pencahayaan di fokusing
terganggu (retina) katarak terjadi pada semua umur namun yang sering terjadi
pada usia > 55 tahun.

5. Entropi dan eutropi


Entropi dan eutropi terjadi pada lansia, kondisi ini tidak menyebabkan gangguan
penglihatan namun menyebabkan gangguan kenyamanan.
8/29/2017 DOC.SATRIA 9
Telinga (Auditory) Atau Pendengaran
1. Gangguan Pendengaran Tipe Konduktif
Gangguan bersifat mekanik, sebagai akibat dari kerusakan kanalis
auditorius, membrana timpani atau tulang-tulang pendengaran.

2. Gangguan Pendengaran Tipe Sensori-Neural


Penyebab utama dari kelainan ini adalah kerusakan neuron akibat bising
dan lain-lain.

3. Prebiakusis
Hilangnya pendengaran terhadap nada murni berfrekwensi tinggi.

4. Tinitus
Suatu bising yang bersifat mendengung, bisa bernada tinggi atau rendah,
bisa terus menerus atau intermiten.

5. Persepsi Pendengaran Abnormal

6. Gangguan Terhadap Lokalisasi Suara


8/29/2017 DOC.SATRIA 10
Hidung (Olfactory) Atau Penciuman
Masalah yang sering terjadi pada
lansia adalah gangguan pada penciuman
terhadap bau-bauan. Kenikmatan makan
akan didukung oleh indra pembau,
makan yang dibau akan merangsang
mukosa hidung untuk menghantar
impuls ke otak untuk menyimpulkan
bahwa makan itu enak atau tidak. Ini
juga akan berpengaruh terhadap
keinginan pemenuhan nutrisi.
8/29/2017 DOC.SATRIA 11
Lidah (Gustatory) atau Pengecapan

Adanya iritasi yang


kronis dari selaput lendir,
atropi indera pengecapan,
hilangnya sensitifitas dari
syaraf pengecap dilidah
terutama rasa manis dan
asin, hilangnya sensitivitas
dari syaraf pengecap.

8/29/2017 DOC.SATRIA 12
Kulit (Tactile) atau Peraba
Penurunan respon terhadap
stimulus taktil
Penyimpangan persepsi nyeri
Resiko terhadap bahaya
termal yang berlebihan

8/29/2017 DOC.SATRIA 13
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN
SISTEM SENSORI PERSEPSI
PADA LANSIA

8/29/2017 DOC.SATRIA 14
Pengkajian
1. Identitas diri klien

2. Struktur keluarga : Genoogram

3. Riwayat keluarga

4. Riwayat kesehatan : riwayat kesehatan klien sekarang, riwayat


kesehatan dahulu dan riwayat kesehatan keluarga

5. Kaji semua faktor yang mempengaruhi fungsi sensori

6. Kaji kebiasaan promosi kesehatan .

7. Kaji fungsi sensori pada klien.


8/29/2017 DOC.SATRIA 15
Diagnosa keperawatan
1. Hambatan komunikasi verbal

2. Resiko jatuh

3. Resiko injury

4. Gangguan citra tubuh

8/29/2017 DOC.SATRIA 16
Dx 1 : hambatan komunikasi verbal
Tujuan dan criteria hasil Intervensi
NOC : NIC :
Sensory fungsional : hearing and vision Communication Enhancement
Fear self control Gunakan penerjemah jika diperlukan
Setelah dilakukan tindakan selama klien dapat Dorong klien untuk berkomunikasi secara perlahan
berkomunikasi dengan criteria hasil : dan untuk mengulangi permintaan
Komunikasi : penerimaan, intreprestasi dan ekspresi Gunakan kartu baca, kertas, pensil, bahasa tubuh,
pesan lisan, tulisan, dan non verbal meningkat gambar, daftar kosakata, computer dan lain-lain
untuk memfasilitasi komunikasi dua arah yang
Gerakan terkoordinasi : mampu mengkoorninasikan
optimal
gerakan dengan menggunakan isyarat
Beri anjuran kepada klien atau keluarga tentang
Mampu menajemen kemampuan fisik yang dimiliki
penggunaan alat bantu bicara
Mampu mengkomunikasikan kebutuhan dengan
Berikan pujian positif bila diberlukan
lingkungan sosial
Anjurkan keluarga dan orang terdekat secara teratur
untuk memberi stimulus komunikasi
8/29/2017 DOC.SATRIA 17
Dx 2 : Resiko Jatuh
Tujuan dan criteria hasil Intervensi
NOC : NIC :
Knowledge : Personal Safety Environmental Management safety
Safety Behavior : Fall Prevention Sediakan lingkungan yang aman untuk klien
Safety Behavior : Physical Injury Identifikasi kebutuhan keamanan klien, sesuai dengan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama. klien kondisi fisik dan fungsi kognitif klien dan riwayat
tidak mengalami trauma dengan kriteria hasil: penyakit terdahulu klien
Klien terbebas dari trauma fisik Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan)
Memasang side rail tempat tidur
Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah
dijangkau klien.
Memberikan penerangan yang cukup
Menganjurkan keluarga untuk menemani klien.
Mengontrol lingkungan dari kebisingan
Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
Berikan penjelasan pada klien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan
penyebab penyakit.
8/29/2017 DOC.SATRIA 18
Dx 3 : Resiko Injury
Tujuan dan criteria hasil Intervensi
NOC : NIC :
Risk Kontrol Environment Management (Manajemen lingkungan)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama. Klien Sediakan lingkungan yang aman untuk klien
tidak mengalami injury dengan criteria hasil: Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan
Klien terbebas dari cedera kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat
Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah penyakit terdahulu klien.
injury/cedera Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan)
Klien mampu menjelaskan factor risiko dari
Memberikan penerangan yang cukup
lingkungan/perilaku personal
Menganjurkan keluarga untuk menemani klien.
Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injury
Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Berikan penjelasan pada klien dan keluarga atau
Mampu mengenali perubahan status kesehatan
pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan
8/29/2017 DOC.SATRIA penyebab penyakit. 19
Dx 4 : Gangguan Citra Tubuh
Tujuan dan criteria hasil Intervensi
NOC: NIC :
Body image Body Image Enhancement
Self esteem Kaji secara verbal dan non verbal
Setelah dilakukan tindakan keperawatan respon klien terhadap tubuhnya
selama.......x24 jam klien menghargai Monitor frekuensi mengkritik dirinya
dirinya dengan kriteria hasil : Dorong klien mengungkapkan
Body image positif perasaannya
Mendiskripsikan secara factual Fasilitasi kontak dengan individu lain
perubahan fungsi tubuh dalam kelompok kecil
Mempertahankan interaksi sosial
8/29/2017 DOC.SATRIA 20
Terima kasih

8/29/2017 DOC.SATRIA 21

You might also like