Professional Documents
Culture Documents
TN. F
DENGAN CHF DAN CO2 NARKOSE
DI RUANG ICU
RSUD PASAR REBO
DS : -
Akumulasi secret Bersihan jalan nafas tidak
DO : efektif
TTV :
TD : 62/35 mmHg, N : 53
x/menit kuat angkat dan
reguler ,
SO 2 : 82 %, RR : 10x/ menit
Kesadaran soporcoma
ronkhy (+) pada paru Dex + Sin
CRT < 3 detik, akral dingin
Laboratorium :
AGD :
PH :7. 338 mm Hg
PCO2 :55. 7 mmHg
PO2 :206 mmHg
HCO3 :29 mmHg
SO2 : 99 %
LANJUTAN
DS : -
Perubahan Gangguan pertukaran gas
DO : berhubungan dengan
TTV : membran alfeolar
TD : 62/35 mmHg, N : 53
x/menit kuat angkat dan
reguler ,
SO 2 : 82 %, RR : 10x/ menit
Kesadaran soporcoma
ronkhy (+) pada paru Dex + Sin
CRT < 3 detik, akral dingin
Laboratorium :
AGD :
PH :7. 338 mm Hg
PCO2 :55. 7 mmHg
PO2 :206 mmHg
HCO3 :29 mmHg
SO2 : 99 %
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung B. D
Disfungsi miocard dan penurunan
Kontraktilitas jantung
2. Gangguan pertukaran gas B. D
Perubahan membran alfeolar dan
retensi secret
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif B.
D Akumulasi secret
INTERVENSI DX 1
Mandiri
a. Observasi suara paru dan jantung
b. Kaji status kesadaran, adanya kekacauan dan disorientasi
c. Observasi hemodinamik: nadi, TD, CVP
d. Catat kualitas nadi perifer, capillary refill, suhu dan warna kulit
e. Observasi irama EKG
f. Hitung balance cairan dan berat badan harian
g. Monitor efektivitas terapi oksigen
h. Berikan posisi semifowler
i. Monitor pola dan jumlah tidur/istirahat
j. Perhatikan efek samping pemberian obat inotropik
k. Siapkan peralatan dan obat-obat emergency yang mudah dijangkau
Kolaborasi
l. Berikan obat-obatan nitrat, glikosida, vasodilator, diuretic, dan antihipertensi
sesuai program
m. Kolaborasi obat-obat laxative
n. Kolaborasi pemeriksaan EKG, dan enzim jantung
INTERVENSI DX 2
Mandiri :
a. Observasi status pernafasan secara periodik : RR (frekuensi
nafas), suara nafas, keteraturan nafas, kedalaman nafas,
penggunaan otot bantu nafas, ekspansi dada dan kesimetrisan gerak
dada.
b. Monitor tanda-tanda hipoksia. Pantau SaO2 , pantau adanya
kemungkinan pasien tampak sesak, sianosis.
c. Pantau HR / denyut nadi. Catat kemungkinan perubahan irama
jantung
d. Observasi tingkat kesadaran pasien. Adakah apatis, gelisah,
bingung, somnolen
e. Cek AGDA setiap 10 30 menit setelah perubahan setting
ventilator
f. Monitor hasil AGDA selama periode penyapihan / weaning
ventilator
Kolaborasi :
g. Berikan obat sesuai indikasi. Contoh steroid, antibiotik,
bronkodilator, ekspentoran.
INTERVENSI DX 3
Mandiri
a. Lakukan suctioning sesuai indikasi dengan prinsip 3A (atraumatic,
asianotic, aseptic).
b. Ubah posisi pasien secara periodik
c. Observasi penurunan ekspansi dinding dada dan adanya peningkatan
fremitus.
d. Catat karakteristik bunyi napas
e. Catat karakteristik dan produksi sputum.
f. Pertahankan posisi tubuh/kepala dengan tepat.
g. Observasi status respirasi : frekuensi, kedalaman nafas, reguralitas, adanya
dipsneu
Kolaborasi
h. Berikan oksigen yang lembab, cairan intravena yang adekuat sesuai
kemampuan pasien
i. Berikan terapi nebulizer dengan obat mukolitik, bronkodilator sesuai
indikasi
j. Bantu dengan/berikan fisioterapi dada, perkusi dada/vibrasi sesuai
indikasi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN