You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN

HIPER DAN HIPO GROWTH


HORMONE
KELOMPOK 13
Tujuan Pembelajaran :
Tujuan Umum
Mampu memahami konsep dan
mengaplikasikan asuhan keperawatan pada
pasien yang menderita gigantisme dan
dwarfisme
Tujuan Khusus
Mengetahui Definis Hormone Pertumbuhan,
Gigantisme dan dwarfisme
Mengetahui defenisi Gigantisme dan
dwarfisme
Mengetahui asuhan keperawatan
DEFENISI
Kelenjar hipofisis/pituitary/master of gland
memiliki 3 lobus, salah satunya yaitu lobus
anterior atau adenohypophysis, menghasilkan
hormone yang didominasi oleh hormone yang
mengatur mengenai pertumbuhan, reproduksi
dan masalah stress.
Hormone pertumbuhan (GH = Growth
Hormone), juga dinamakan Somatotropic
Hormone (SH) atau somatotropin, merupakan
molekul protein kecil yang mengandung 191
asam amino dalam satu rantai dan mempunyai
berat molekul 22.005.
Lanjutan.

Hormone ini menyebabkan pertumbuhan


semua jaringan tubuh yang mampu tumbuh,
meningkatkan penambahan ukuran sel, dan
meningkatkan mitosis bersama peningkatan
jumlah sel.
Hormone ini berfungsi untuk memacu
pertumbuhan terutama pada peristiwa
osifikasi, pada cakraepifise dan mengatur
metabolism lipid dan karbohidrat.
Hipersekresi
Bila kelebihan hormone ini terjadi pada masa
pertumbuhan akan mengakibatkan pertumbuhan
yang tidak terkendali/menjadi lebih cepat.
Pertumbuhan yang seperti ini dikenal dengan
gigantisme.
Sedangkan bila kelebihan hormone ini terjadi
pada masa dewasa akan mengakibatkan
pertumbuhan yang tidak normal pada beberapa
bagian organ tubuh.
Hal yang paling terlihat adalah pertumbuhan
jari tangan yang tidak normal seperti membesar
seperti bengkak serta raut wajah yang kelihatan
lebih tebal kulitnya, dagu memanjang.
Pertumbuhan yang seperti ini dikenal dengan
akromegali.
Hiposekresi
Bila penghasilan hormone ini kurang akan
menyebabkan pertumbuhan kreatinisme dan
dwarfisme yaitu pertumbuhan yang terhambat. Pada
pertumbuhan ini, pertumbuhan berjalan normal,
hanya saja pertumbuhan tulang sangat terhambat.
Selanjutnya, kecepatan sekresi hormone
pertumbuhan meningkat dan menurun dalam
beberapa menit dalam hubungannya dengan keadaan
gizi atau stress seseorang, seperti selama kelaparan,
hipoglikemia, gerak badan, kegelisahan, dan trauma.
Konsentrasi normal hormone pertumbuhan pada
orang dewasa sekitar 3 nanogram per milliliter dan
pada anak-anak sekitar 5 nanogram permililiter. Akan
tetapi, nilai-nilai ini sering meningkat sampai setinggi
50 milimikron per milliliter setelah pengurangan
cadangan protein tubuh atau karbohidrat.
DEFINISI Dwarfisme
Dwarfisme merupakan gangguan pertumbuhan
somatic akibat insufesiensi pelepasan Growth Hormone
yang terjadi pada masa anak-anak
(Rumahorbo,1999).
Adanya kekurangan hormon pertumbuhan ini berkaitan
dengan hipofungsi kelenjar
hipofisis( Hipopituitarisme ). Hipopituitarisme ini dapat
terjadi akibat penyakit pada kelenjar hipofisis sendiri
atau pada hipotalamus Gejalanya berupa badan
pendek (Smeltzer, 2001 ).
Selain itu sering pula ditemukan berbagai derajat
insifisiensi adrenal dan hipotiroidisme, mereka
mungkin akan mengalami kesulitan di sekolah dan
memperlihatkan perkembangan intelektual yang
lamban, kulit biasanya pucat karena tidak adanya MSH
(price, Sylvia. 2006)
DEFENISI Gigantisme
Gigantisme adalah pertumbuhan abnormal, terutama
dalam tinggi badan (melebihi 2,14 m) akibat kelebihan
growth hormone pada anak sebelum fusi epifisis
(Brooker, 2005).
Gigantisme merupakan suatu penyakit kelebihan
pertumbuhan longitudinal tulang skelet yang dijumpai
akibat kelebihan GH sebelum pubertas (Corwin,
2008).
Gigantisme merupakan peningkatan hormone protein
dalam banyak jaringan, meningkatkan penguraian asam
lemak dan jaringan adipose dan kadar glukosa darah
(Smeltzer & Bare, 2002).
Jadi, gigantisme adalah suatu penyakit akibat
hipersekresi growth hormone yang terjadi pada anak-
anak sebelum fusi epifise atau lempeng tulang menutup
yang dapat menyebabkan pertumbuhan abnormal.
Diagnosa Keperawatan
Gangguan citra diri berhubungan dengan
perubahan struktur tubuh.
Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan
intrakranial.
Cemas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit.
Resiko cidera berhubungan dengan gangguan
sensori persepsi dan kondisi fisik.
Penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertrofi ventrikel kiri.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelelahan sekunder peningkatan laju
metabolisme tubuh.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Riwayat Keperawatan
Keluhan Utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat Kesehatan
Keluarga
Riwayat psikososial
Diagnosa dan Intervensi
Gangguan citra diri berhubungan dengan
perubahan struktur tubuh.
Tujuan: Pasien mampu menerima dan
beradaptasi dengan perubahan struktur tubuh
setelah dilakukan tindakan keperawatan.
Kriteria hasil:
Pasien mengungkapkan hal positif tentang
dirinya.
Pasien mau bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar tanpa adanya gangguan
citra diri.
Lanjutan.
o Gunakan alat seperti Body Image Instrumen (BII) untuk
mengidentifikasi klien yang memiliki keprihatinan tentang
perubahan citra tubuh.
Rasionalisasi: 5 skala BII (penampilan umum, kompetensi tubuh,
reaksi lainnya untuk penampilan, nilai penampilan, dan bagian
tubuh) dipamerkan sedang hingga tinggi reliabilitas internal dan
validitas konkuren.
Amati mekanisme biasa klien mengatasi selama masa stress yang
ekstrim dan memperkuat penggunaannya dalam krisis saat ini.
Rasionalisasi: Klien shock selama fase akut, dan sistem nilai
mereka sendiri harus dipertimbangkan. Klien sepakat lebih baik
dengan perubahan dari waktu ke waktu.
Akui penolakan, kemarahan, atau depresi sebagai perasaan normal
saat menyesuaikan diri dengan perubahan dalam tubuh dan gaya
hidup.
Rasionalisasi: Perubahan citra tubuh menyebabkan kecemasan.
Orang-orang dalam situasi ini menggunakan berbagai mekanisme
koping sadar untuk berurusan dengan citra tubuh mereka berubah.
Mekanisme pertahanan normal, kecuali mereka digunakan
sehingga mereka mengganggu daripada meningkatkan rasa
percaya diri.
Lanjutan.
Dorong klien untuk membuat keputusan sendiri,
berpartisipasi dalam rencana perawatan, dan
menerima baik kekurangan dan kelebihan.
Rasionalisasi: Hal ini penting bagi klien untuk
terlibat dalam perawatan mereka sendiri. Jika
mereka telah menerima informasi tentang citra
perubahan tubuh mereka, pengobatan dan
rehabilitasi, mereka akan mampu untuk
membuat pilihan mereka sendiri.
Dorong klien untuk melanjutkan rutinitas
perawatan pribadi yang sama yang diikuti
sebelum perubahan citra tubuh.
Rasionalisasi: Mendorong kemandirian pasien
dan meningkatkan percaya diri pasien.
Lanjutan..
Mengidentifikasi klien beresiko untuk gangguan citra
tubuh.
Rasionalisasi: Hasil dari satu penelitian menunjukkan
bahwa pembentukan tubuh laki-laki beresiko untuk
gangguan citra tubuh.
Jangan meminta klien untuk mengeksplorasi perasaan
kecuali mereka telah menunjukkan kebutuhan untuk
melakukannya.
Rasionalisasi: Pasien melaporkan menjaga perasaan
mereka kepada diri mereka sendiri sebagai strategi
koping yang sering digunakan.
Dorong klien untuk membahas konflik interpersonal dan
sosial yang mungkin timbul.
Rasionalisasi: Sebuah persepsi yang baik terhadap citra
tubuh yang terbaik dicapai dalam kerangka sosial yang
mendukung. Klien dengan dukungan jaringan sosial yang
aktif cenderung membuat kemajuan yang lebih baik
TERIMA
KASIH

You might also like