You are on page 1of 16

ASAL DAN SEBUTAN

ASPAL BUTON
(ASBUTON) atau Buton
Asphalt (BUTAS) adalah
aspal dari lokasi tambang di
Pulau Buton. BUTAS
adalah aspal alam, karena
langsung terdapat di alam.

PULAU
BUTON
ASPAL BUTON
BENTUK ASPAL ALAM

1. LAKE ASPHALT ( ASPAL DANAU )

Menurut kejadian geologinya pada mulanya danau tersebut berisi


minyak bumi. Sesudah berjuta-juta tahun, minyak ringan, sedang dan
berat menguap sehingga tinggal tersisa aspal. Aspal ini dapat
ditambang langsung. Contohnya di P. Trinidad dan Tobago, di Laut
Cerribia (kepulauan Antilla).

2. ROCK ASPHALT ( ASPAL BATUAN )

Minyak bumi pada mulanya terjadi di permukaan bumi mengisi celah-


celah diantara batuan (rock). Minyak bumi tersebut meresap di antara
batuan. Sesudah ribu/juta-an tahun minyak menguap sehingga tersisa
aspal yang bercampur dengan batuan (disebut sebagai aspal batuan
atau rock asphalt).

Aspal Buton merupakan campuran antara batu kapur (lime stone) dan
aspal.
ASPAL BUTON MERUPAKAN CAMPURAN ANTARA BATU KAPUR
(LIME STONE) DAN ASPAL.

BATU KAPUR
(disebut juga sebagai bahan mineral
asbuton, atau bahan padat asbuton)

pencampuran secara alamiah


BUTAS
(ASBUTON)

Karena cara pencampurannya yang


alamiah maka kandungan bitumen dari
asbuton tidak merata dari satu tempat
BAHAN BITUMEN ke tempat yang lain (dari satu batu ke
(berupa aspal) batu yang lain). Kadar bitumen asbuton
bervariasi dari 9 37% dari total
batuan.
JENIS PRODUK ASBUTON
BERDASARKAN KADAR BITUMEN

JENIS KADAR BITUMEN

ASBUTON B-10 9 11%

ASBUTON B-13 11,5 - 14,5%

ASBUTON B-16 15 - 17%

ASBUTON B-20 17,5 - 22,5%

ASBUTON B-25 23 - 27%

ASBUTON B-30 27,5 - 32,5%

ASBUTON B-35 33 - 37%


Asbuton pada temperatur biasa berwujud batu batu
bongkahan (seperti batu kapur), berwarna hitam. Karena
bahan dasarnya berupa batu kapur yang berpori-pori
maka :
Asbuton mudah di-pecah-2 menjadi kerikil dan bubuk.
Bila bahan bitumen di extract (dipisahkan dari batunya
dengan menggunakan larutan kimia) maka bahan mineral
(agregat)-nya akan terpisah-pisah sendiri-sendiri dengan
gradasi pasir (sebagian besar tertahan ayakan # 200) dan
sebagian kecil bergradasi lanau-lempung.
Jadi bahan dasar dari mineral asbuton pada asalnya
berwujud pasir, kemudian akibat ikatan oleh bahan bitumen
+ tekanan, menjadi batu aspal.
KANDUNGAN MINERAL ASBUTON

MINERAL KANDUNGAN

CaCO3 limestone 81,62 - 85,27 %


MgCO3 (batu kapur) 1,98 - 2,25 %
CaSO4 1,25 - 1,70 %
CaS 1,17 - 0,33 %
Air Hablur 1,30 - 2,16 %
SiO2 6,95 - 8,25 %
Al2O3 + FeO3 2,15 - 2,84 %
Sisa 0,83 - 1,12 %
Jadi kalau bahan bitumen diextract maka batuan asbuton
berubah menjadi pasir (pasir kapur).
Catatan :
gradasi yang dominan adalah pasir, tetapi asbuton juga
mengandung kerikil dan gradasi lempung-lanau (sampai 10%
lolos ayakan # 200).
Bila di extract, bahan bitumen dari asbuton mempunyai
nilai penetrasi hanya sekitar 0 10 (jadi bersifat getas dan
kurang fleksibel, sehingga sebagai bahan jalan tidak baik, jalan
mudah retak- retak, rapuh).
Dengan kenaikan suhu, nilai penetrasi bahan bitumen naik
sehingga aspal menjadi lebih fleksibel dan lunak, batuan
asbuton menjadi lebih plastis.
PENGARUH SUHU TERHADAP ASBUTON

SUHU (Co) SIFAT

30o Rapuh dan mudah dipukul pecah


30 60o Agak plastis dan sukar dipukul pecah
60 100o Bahan bitumen dari asbuton mulai meleleh (hancur)

280o Asbuton akan terbakar

Bagaimana caranya menggunakan asbuton untuk bahan


perkerasan jalan ?
a. Mencairkan bahan bitumen dari asbuton.
(dapat dengan panas ataupun dengan menggunakan minyak
pengencer = modifier).
b. Mencampur bahan-bahan dasar menjadi satu (dapat ditambahi
dengan agregat baru) untuk membekukan kembali bahan
bitumen (dengan pendinginan atau menguapkan bahan
pengencer).
CAMPURAN ASBUTON

NACAS
NACAS

ASBUTON
ASBUTON Non-Aggregated Cold Asbuton

HEAT NAHAS
NAHAS
Pemanasan
Non-Aggregated Hot Asbuton
MODIFIER
MODIFIER
ACAS
ACAS

Aggregated Cold Asbuton


AGREGAT
AGREGAT
HEAT AHAS
AHAS

Aggregated Hot Asbuton

LATASBUM = Lapisan Asbuton Murni


(Lapisan atas dari NACAS atau NAHAS)
LASBUTAG = Lapisan Asbuton Beragregat
(Lapisan perkerasan jalan dari ACAS atau AHAS)
KOMPOSISI YANG DIANGGAP BAIK
UNTUK CAMPURAN LASBUTAG / ACAS

MODIFIER
AGREGAT
TAMBAHAN
B-20 BUNKER OIL (2%)
ASMIN (2%)
KEROSENE (1%) COARSE AGGR.
ASBUTON + ANTI-STRIPPING
+ FINE AGGR.

ADDITIVE (0,05%)
( 20%)
( 75%)

( 5%)
PERSYARATAN MODIFIER
(untuk campuran dingin saja)

MINYAK Jumlahnya maksimum hanya sampai menyebabkan Pen


BERAT bitumen asbuton mencapai > 60.

Jumlahnya cukup untuk membuat sebagian bitumen


asbuton terencerkan (termobilisir) dalam waktu singkat.
Harus dapat menguap sebanyak-banyaknya dalam waktu
MINYAK singkat.
RINGAN Sebaiknya sudah menguap 100% pada saat jalan dibuka
untuk trafik.

Jumlahnya memenuhi persyaratan minimal initial stability


(2% jumlah berat agregat).
ASMIN Jumlahnya memenuhi kekurangan bitumen yang
dibutuhkan (karena jumlah bitumen asbuton dibatasi akibat
adanya maximum filler content.

ANTI- Menguatkan daya lekat bitumen pada agregat.


STRIPPING
ADDITIVE
FUNGSI MODIFIER
FLUX (PENGENCER)
Melarutkan bitumen
Menaikkan penetrasi sementara selama pencampuran (menurunkan
viscositas)
Catatan :
Fungsi pengencer perlu sebab kalau tidak akan sukar untuk
mencampur bitumen + agregat dari asbuton secara merata sehingga
menjadi satu kesatuan

REJUVENATOR (PEREMAJA)

Menambah bahan (bitumen baru + minyak berat) sehingga


menambah / menaikkan nilai penetrasi untuk jangka panjang
Catatan :
nilai penetrasi bahan bitumen asbuton mula-mula 0-10
nilai Pen yang baik untuk campuran aspal beton 60-70
jadi perlu penambahan aspal cair sehingga setelah bercampur
dengan bahan bitumen asli dari asbuton, campuran
mempunyai Pen 60-70
peristiwa ini disebut sebagai meremajakan asbuton.
KEUNTUNGAN :
Stabilitas dapat dicapai dalam waktu singkat
PANAS (HOT- Dapat digolongkan dalam jenis konstruksi yang
MIX) bermutu (lalu-lintas berat)
KERUGIAN :
Perlu peralatan khusus (pemanasan dan
pemadatan)
Perlu kontrol yang ketat
Mahal
JENIS
PENGOLAHAN
CAMPURAN KEUNTUNGAN :
ASBUTON Dilaksanakan dengan peralatan sederhana
(pencampuran, penghamparan, pemadatan).
Tidak memerlukan keterampilan khusus.
Tidak memerlukan tambahan aspal panas.
Lebih murah.
DINGIN (COLD- KERUGIAN :
MIX) Stabilitas dicapai dalam waktu yang cukup lama
(4 8 bulan).
Perlu pemadatan ulang
(frekuensi lalu-lintas rendah).
PERSYARATAN PADA
HAL & BAHAN YANG
KONDISI AWAL CAMPURAN & PROSES KETERANGAN
DIBUTUHKAN
PENCAMPURAN

Penetrasi bitumen Penetrasi awal campuran Min Minyak berat Jumlah Minyak Berat
Asbuton hanya 2-10 60 (untuk jangka lama) (titik didih > 300C) dibatasi. Minyak
berat: BO, Flux Oil, dll

Bitumen perlu diencerkan Minyak ringan atau Minyak ringan bisa


dan dimobilisir sepenuhnya Pemanasan kerosene (atau
untuk coating permukaan mungkin bensin).
agregat yang ditambahkan.
Viscositas bitumen selama
pencampuran harus cukup
rendah.
Bitumen menyatu (minyak ringan harus Perlu waktu
Viscositas bitumen harus
dengan mineral menguap sebanyak- peneraman (curing).
meningkat mencapai
asbuton viscositas min. pemadatan. banyaknya) Perlu curing di
(seluruh minyak ringan lapangan (tidak
Viscositas bitumen harus
harus sudah menguap). langsung dibuka
meningkat lagi pada saat untuk lalu-lintas
perkerasan in-service

Mineral dasar asbuton Jumlah Asbuton dalam Perlu tambahan Asmin Asmin juga perlu
bergradasi dominan camp. harus dibatasi untuk bila jumlah bitumen untuk initial stability.
memenuhi persyaratan Asbuton kurang dari
pasir (gradasi filler)
jumlah filler. persyaratan.
INITIAL FINAL
PROCESS
PRODUCT PRODUCT

Diencerkan

dicairkan
(di-cut) bahan
BAHAN pengecer
BITUMEN
panas dingin
Padat liat
Pen. 60 70
80 100 Proses Proses
100 120 PERKERASAN
panas dingin Bahan
bitumen =
dibentuk CAMPURAN
dalam
dicampur menjadi + BAHAN
campuran
perkerasan
disaring (diatur gradasinya)

dipadatkan BITUMEN
kembali
Proses Proses Dipadatkan
panas dingin (compaction)
mesin gilas
- Kerikil panas panas pemadatan
- pasir
- mineral
halus Didinginkan
AGGREGATE (perlu waktu)

dingin

You might also like