Professional Documents
Culture Documents
Unmet Need
SDKI 2012
Kehamilan Tak
Diinginkan dan
Kehamilan Remaja 6
RISIKO KEHAMILAN USIA REMAJA
Kehamilan remaja 4,5 kali berpeluang terjadinya kehamilan risiko tinggi
Angka perkawinan Preeklamsia 2-5 kali lebih berpeluang terjadi
Usia dini masih tinggi :
Kelompok umur 15-19 tahun Kerusakan otak janin dan gangguan tumbuh kembang bayi
akibat kekurangan yodium
46,7 % Partus macet (Obstucted Labor)
Disproporsi panggul dengan kepala janin
(Cephalo pelvic disproportion)
5% Malposisi Janin
Jabar memiliki masalah kecukupan jumlah dokter dan bidan. Walaupun setiap Puskesmas di
Jabar sudah memiliki dokter namun masih kurang dokter, bila memperhatikan rasio 1 dokter ;
2500 penduduk. Posyandu relatif cukup 93,4% desa di Jabar memiliki 4 Posyandu.
Pembangunan Kesehatan Provinsi Jawa Barat menurut IPKM 2013 11
Kota Cimahi
Kesehatan Reproduksi Jabar Terbaik
1. Cakupan MKJP Provinsi Jawa Barat 10,25%; angka ini dibawah angka nasional
(11,28). Perlu peningkatan konseling yang berkualitas dan memanfaatkan
ANC untuk promosi KB pasca persalinan yang diarahkan pada MKJP.
2. Bila dilihat dari cakupan K4, masih terdapat 35,69 % ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin sesuai standar (1-1-2) , angka ini lebih rendah dibandingkan dengan angka
nasional (39,07%).
3. Dari total ibu hamil yang ada, yang terdeteksi KEK masih tinggi (19,95%), walaupun dibawah angka
nasional (20,97%).
MKJP
MKJP Prov.
Prov. Jawa
Jawa Barat
Barat
Tahun
Tahun 2013
2013 (10,25%)
(10,25%)
dibawah
dibawah capaian
capaian nasional
nasional
(11,28%).
(11,28%). Jika
Jika dilihat
dilihat dari
dari
cakupan
cakupan MKJP
MKJP Kab/Kota
Kab/Kota di di
Prov.
Prov. Jawa
Jawa Barat,
Barat, masih
masih
terdapat
terdapat gap
gap yang
yang sangat
sangat
besar
besar dimana
dimana cakupan
cakupan
tertinggi
tertinggi adalah
adalah Kota
Kota Cimahi
Cimahi
(23,93%)
(23,93%) dan
dan terendah
terendah
adalah
adalah Kab.
Kab. Karawang
Karawang
(4,91%)
(4,91%)
148
119
118 113
117 116 114
83
28 27
21 25 22
22
22
18
14 14 11 16
2
GAMBARAN INDIKATOR KIA GIZI KOTA DEPOK 2011 - 2015
INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 2015
UHH 73,12 73,12 73,46 73,75 74,10
IPM 79,64 79,83 80,02 80,58 80,79
KEMATIAN 22/37.129 22/40.425 17/42.661 17/46.679 14/40.186
IBU KH KH KH KH KH
KEMATIAN 23 14 11 16 2
ANAK
22
TANTANGAN PROGRAM KB
Masih rendahnya permintaan atas pelayanan KB
akibat terjadinya perubahan nilai tentang jumlah
anak ideal dalam keluarga
Masih tingginya kejadian kehamilan yang tidak
diinginkan akibat tingginya unmet need dan
ketidaksinambungan penggunaan kontrasepsi.
Masih tingginya kejadian kehamilan dan persalinan
pada remaja perempuan usia 15-19 tahun
Masih tinggi nya penggunaan kontrasepsi non MJP
yang berdampak DO Tinggi, hamil, risiko tinggi
muncul komplikasi
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
STRATEGI KESEHATAN
DALAM OPTIMALISASI PROGRAM KB
Strategi Penurunan Kematian Ibu
28
4 Pilar Safe Motherhood
Safe Motherhood
Bersih dan
Persalinan
Obstetri Esensial
Antenatal
Asuhan
Aman
Berencana
Pelayanan
Keluarga
Pelayanan
Kesehatan Dasar
Pemberdayaan Perempuan
29
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
32
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
MEMPERKUAT PROGRAM KB
Penguatan PKRT
Pelayanan Penguatan Pelaksanaan KIE Kesehatan
Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin
Penguatan Kespro Situasi Bencana
Reproduksi (PPAM)
Terpadu Responsif Pencegahan Penanganan Kekerasan
Gender Terhadap Perempuan dan Anak
(PPKtP/A
Penguatan Pelaksanaan KB
Pelayanan KB Pasca Persalinan
Berkualitas Penguatan MKJP
Penguatan Konseling ABPK
Manajemen Pelayanan KB
Paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial
(PKRE):
1. Kesehatan Ibu dan Anak baru lahir
2. Keluarga Berencana
3. Kesehataan Reproduksi Remaja
4. Pencegahan dan penanggulangan Infeksi Saluran
Reproduksi/Penyakit Menular Seksual (PMS) termasuk
HIV/AIDS
20 mantap
35
URUTAN PEMILIHAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
Kegiatan Strategis:
Kegiatan Strategis: