You are on page 1of 33

ASUHAN KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT SISTEM


INTEGUMEN

Oleh : Elpia Risma


NIM : 13010007
1. LUKA BAKAR
A. Pengertian
Luka bakar ialah : luka yang terjadi akibat sentuhan
permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan
panas (api,air panas,listrik) atau zat-zat yang bersifat
membakar.
B. Derajat luka bakar
a. Luka bakar derajat I
Luka bakar merusak sebagian epidermis dan
biasanya disebabkan oleh tersiram air mendidih yang
singkat.
b. Luka bakar derajat II
Luka bakar yang mengenai semua lapisan epidermis
dan sebagian dermis ditandai oleh warna merah dan
melepuh
c. Luka bakar derajat III
Luka bakar ini sangat dalam mengenai seluruh lapisan
kulit, lapisan lemak, otot pembuluh darah dan persyarafan
hingga mengenai tulang-tulang ditandai dengan permukaan
yang kering, liat dan kenyal yang biasanya berwarna coklat,
coklat kemerahan atau hitam bahkan dapat berwarna putih
atau merah.
C. Berat Luka Bakar
1. Ringan/minor: -Luka bakar derajat I
-Luka bakar derajat II seluas<15%
-Luka bakar derajat III seluas<2%

2. Sedang : - Luka bakar derajat II seluas 10-15%


- Luka bakar derajat III seluas 5-10%

3. Berat/mayor: - Luka bakar derajat II seluas >20%


D. Proses penyembuhan luka
1. Fase inflamasi
fase terjadinya luka bakar sampai 3-4 hari
pasca luka bakar.
2. Fase fibi oblastik
fase yang dimulai pada hari ke 4-20 pasca luka
bakar.
3. Fase maturasi
FAKTOR YANG MENDUKUNG FAKTOR YANG MENGHAMBAT
PENYEMBUHAN LUKA PENYEMBUHAN LUKA
1. Penatalaksanaan luka yang tepat 1. Penanganan luka yang kurang
2. Kesehatan menyeluruh yang baik tepat
3. Keseimbangan istirahat dan 2. Faktor psikologis, stress dan takut
latihan 3. Kesehatan secara umum yang
4. Pengetahuan perawat dan pasien kurang baik
5. Usia muda 4. Kurang mobilisasi
6. Kontrol nyeri 5. Usia tua
7. Nutrisi yang adekuat 6. Nyeri
8. Kontrol infeksi 7. Pemakaian alkohol dan perokok
9. Balutan yang sesuai yang berlebihan
10. Higiene yang baik 8. Nutrisi yang kurang baik
9. Higiene yang kurang baik
E. Luas luka bakar
Menentukan ruas luka bakar pada pasien dewasa dengan rure of nine.

TOTAL : 100%
F. Penanganan luka bakar
1. Pada saat penderita ditemukan biasanya api sudah mati.
Apabila penderita masih dalam keadaan terbakar
maka dapat ditempuh dengan cara :
- menyiram dengan air dengan jumlah
banyak apabila api disebabkan oleh bensin atau minyak
maka menyiram dengan air dalam jumlah sedikit hanya
akan memperbesar api.
- Menggulingkan penderita, kalau bisa dalam
selimut basah.
2. Hentikan proses luka bakar
luka bakar akan mengalami pendalaman, walaupun api
sudah mati. Untuk mengurangi proses pendalaman luka
dapat disiram dengan air bersih untuk pendinginannya.
3. Circulation
kulit yang terbuka akan menyebabkan penguapan air yang
berlebih dari tubuh,dengan akibatnya akan terjadinya
dehidrasi. Maka pemasangan infus pada luka bakar >15%
merupakan indikasi.
4. Airway
Pada permulaannya airway besarnya tidak terganggu.
Dalam keadaan ekstrem bisa saja airway terganggu
misalnya karena lama berada dalam ruangan tertutup yang
terbakar sehingga terjadi pengaruh panas yang lama
terhadap jalan nafas. Bila menimbulkan sesak berat(apabila
dapat monitor saturasi O2 dan kurang dari 95%)maka ini
indikasi mutlak untuk segera intubasi.
5. Breathing
Gangguan breathing yang timbul cepat dapat disebabkan
oleh :
-Inhalasi partikel panas yang menyebabkan
proses peradangan dan edema pada saluran jalan
nafas yang paling kecil.
- Keracunan COKarbon Monok-Oksida
Asap dari api mengandung CO.
Bila diduga keracunan CO, Maka diberikan O2 100%
dengan non-rebrething mask atau bila perlu ventilasi
tambahan dengan BVM yang ada reservoir O2.
6. Survei Sekunder
a. Anamnesis
Penting untuk menanyakan dengan teliti hal disekitar
kejadian.
b. Pemeriksaan ujung rambut-ujung kaki
G. Penanganan Pertama Luka Bakar di Unit Gawat Darurat
Tindakan yang harus dilakukan terhadap pasien pada 24 jam
pertama yaitu ;
a. Penilaian keadaan umum pasien perhatikan
c;circulationsirkulasi a;airwayjalan nafas
b;breathingpernafasan.
b. Penilaian luas dan kedalaman luka bakar
c. Kaji adanya kesulitan menelan atau bicara
d. Kaji adanya edema saluran pernafasan
e. Kaji adanya faktor lain yang memperberat luka bakar
ex;adanya riwayat penyakit sebelumnya.
f. Pasang infus
g. Pasang kateter urin
h. Pasang NGT jika diperlukan
i. Pemberian terapi cairan intravena(kolaborasi dgn dokter)
j. Pemberian terapi oksigen sesuai kebutuhan
k. Periksa laboratorium darah
l. berikan suntikan ATS/toxoid
m. Perawatan luka
n. Pemberian obat-obatan
o. Mobilisasi secara dini(ROM)
p. Pengaturan posisi
LUKA BAKAR KARENA PAKAIAN TERBAKAR

Tindakan yang dilakukan :


1. Usahakan korban segera terbaring
2. Gunakan pemadam kebakaran yang berisi bubuk kering jika
punya atau coba padamkan api dengan benda berat
3. Jangan gunakan kain atau bahan nilon
4. Jangan mengguling-gulingkan korban ditanah karena
dapat memperluas daerah luka yang terbakar
Setelah padam segera lakukan pendingin yang cepat :
1. Pakaian panas dapat menyebabkan luka bakar yang serius
jadi tinggalkan atau gunting atau dinginkan dengan air
2. Dinginkan korban dengan menyiram air dingin selama 10
menit
3. Lakukan ambulasi
4. Periksa jalan nafas
5. Tutup luka bakar dengan pembalut yang bersih untuk
mengurangi resiko infeksi
6. Berikan air minum jika klien sadar untuk menggantikan
cairan yang keluar.
LUKA BAKAR SUHU TINGGI DAN TERKENA
CAIRAN PANAS

Tindakan yang dilakukan :


1. Lepas atau gunting pakaian yang menutupi kulit yang terbakar
2. Lepaskan semua benda yang mengganggu : Gelang, Cincin,
Arloji sebelum terjadi pembengkakan
3. Taruh bagian terbakar dibawah kran air dingin alirkan selama
10 menit
4. Jangan mengoleskan mentega, salep, odol, atau lotion
5. Jangan menarik untuk membuang apa saja yang lengket pada
luka bakar
LUKA BAKAR KARENA BAHAN KIMIA

Tanda-tanda :
1. Rasa menyengat pada kulit
2. Terjadi noda dan berubah warna dengan cepat
3. Kulit memerah melepuh dan mengelupas
Prosedur merawat luka :
1. Segera dan tuntas cuci badan yang terkena dibawah kran
2. Sementara mencuci gunting pakaian yang terkena zat
3. Tutup luka bakar dengan kain atau pembalut bersih.
LUKA BAKAR KARENA LISTRIK
Posedur tindakan :
1. Matikan arus, tarik keluar kabel dengan segera matikan listrik pada saklar jika ingin
lebih cepat
2. Gunakan tangkai sapu atau tongkat atau kursi kayu, sementara anda berdiri diatas
alas karpet yang kering atau buku atau lipatan koran untuk memisahkan anggota
badan korban dengan titik kontak listrik.
3. Bila telah aman, periksa nafas dan detak jantung korban
4. Berikan bantuan hidup dasar
5. Taruh korban dalam posisi pemulihan jika pingsan
6. Rawat luka bakar yang tersengat aliran listrik dengan mendinginkannya dengan air
7. Tempel bantalan steril atau bersih kemudian perban
8. Jangan menggunakan air bila korban masih tersambung dengan arus listrik.
ASUHAN KEPERAWATAN LUKA BAKAR
PENGKAJIAN
Data yang harus dikumpulkan adalah
Bagaimana luka bakar dapat terjadi
Kapan terjadinya luka bakar
Berapa lama kontak dengan bahan yang membakar
Lokasi yang menyebabkan luka bakar ex: ruang tertutup
Tingkat kegawatan atau derajat luka bakar
Luas dan kedalaman luka bakar (% luas yang terbakar)
Umur pasien
BB pasien
Bagian tubuh mana yang terkena luka bakar
Bahan yang menyebabkan luka bakar seperti api listrik dan bahan kimia
Riwayat kesehatan yang lalu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Jalan nafas tidak efektif b/d pembengkakan atau edema jalan
nafas bagian atas akibat luka bakar
2. Gg rasa nyaman nyeri pada area kulit yang terbakar b/d
kerusakan kulit
3. Gg nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pengeluaran
cairan yang berlebihan dan kurang nafsu makan
4. Resiko infeksi b/d luka bakar terbuka
5. Gg mobiitas fisik b/d adanya atrofi dan kontraktur akibat luka
bakar
2. GIGITAN ULAR
Biasanya ular menggigit pada senja hari atau fajar yaitu ketika
ular keluar dari persembunyiannya untuk mencari mangsa.
Bekas gigitan ular dapat memberi petunjuk tentang jenis
ularnya jika ular berbisa maka akan meninggalkan luka
taring yang nyata.
Cara mengetahui jenis ular yang menggigit :
1. Ular yang tidak berbisa (Ular sanca, ular sawah )Tidak ada
bekas luka taring.
2. Berbisa Ada bekas luka taring Ular sendok, kobra dan
ular laut.
Macam macam ular : Ular tidak berbisa
Ular kawat Ular karung

Ular kepala dua Ular sanca


Ular berbisa
Ular sendok Ular belang

Ular cabai Ular-ular laut


Ular tanah Ular bandotan
TINDAKAN PERTOLONGAN

Ketika digigit ular korban harus diam jangan bergerak


terutama bagian tubuh yang digigit. Bila perlu pasang bidai
agar bagian yang terluka tidak dapat bergerak. Segera
baringkan penderita.
Usahakan agar korban tetap tenang karena jika gelisah atau
panik bisa ular akan cepat masuk kebagian tubuh yang lain.
Berikan penekan(pasang torniqet) diatas tempat luka
gigitan.
Torniqet ini dimaksudkan untuk mencegah aliran darah yang
sudah tercemar bisa ular tidak menuju kearah jantung
karena jika terjadi akan sangat berbahaya. Penekanan atau
pembalutan dilakukan secukupnya,jangan terlalu keras
untuk menghindari terhentinya aliran darah dan yang
penting ada penekanan.Khusus untuk gigitan ular sendok
atau kobra,torniqet dipasang dengan cukup kencang seperti
tindakan pertolongan pada perdarahan pembuluh darah
arteri.
Lalu dengan pisau yang sudah disterilkan buatlah irisan
pada dikulit tepat di bekas luka taring atau gigitan ular
memanjang sedalam 5mm dan panjang 15mm. Kemudian
irisan itu ditekan-takan atau diisap dengan mulut untuk
mengeluarkan bisa ularnya. Bisa ular tidak berbahaya bagi
mulut yang sehat(tidak ada luka).
Bagian tubuh yang digigit ular dapat dikompres dengan air
dingin atau es batu yang dibungkus tindakan ini bertujuan
menghambat penjalaran bisa ular,mengurangi nyeri dan
mencegah pembengkakan.
THANK YOU!

You might also like