You are on page 1of 29

ETIKA/ MORALITAS AGAMA

DALAM PENERAPAN
ETIKA KEDOKTERAN

Abd. Razak Datu


FAK. KEDOKTERAN UMI
ETIKA
Dari segi etimologi (asal usul kata) berasal dari
bahasa Yunani ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adab.
Dalam kamus bahasa Indonesia: ilmu
pengetahuan tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak) Etiket: adalah tata cara (adat,
sopan santun, dll) dalam masyarakat beradab
dalam memelihara hubungan baik antara
sesama manusia
Etika sinonim dengan akhlak yang berarti adat
kebiasaan
KATA ETIKA= ETHICS SERING DIPADANKAN
DENGAN KATA: ADAB atau AKHLAQ

KONSEP ETIKA BERMUARA DARI


PAHAM/FILOSOFI SEKULARISME

KONSEP AKHLAQ DALAM AGAMA BERTOLAK


DARI PAHAM MANUSIA SEBAGAI HAMBA YANG
HARUS TUNDUK DAN PATUH TOTAL KEPADA
PENCIPTA TANPA TERIKAT RUANG DAN WAKTU

KATA AKHLAQ MENGANDUNG MAKNA JAUH


LEBIH LUAS DIBANDING KATA ETIKA=ETHICS
ETIKA KEDOKTERAN UNIVERSAL, JIKA
BERHADAPAN DENGAN SEBUAH FENOMENA
MEDIK, MAKA PERTANYAAN STANDAR YANG
DIAJUKAN:
Apakah tindakan ini etis?= Is this action ethical?
Jawaban dicari dengan mengerahkan
RATIO/REASON

ETIKA KEDOKTERAN DALAM AGAMA, JIKA


BERHADAPAN DENGAN SEBUAH FENOMENA
MEDIK, MAKA PERTANYAAN STANDAR YANG
DIAJUKAN:
Apakah tindakan ini etis?= Is this action ethical?

Jawaban dicari dalam hukum AGAMA: apakah


tindakan itu tergolong: DIBOLEHKAN ATAU
DILARANG
RUANG LINGKUP ETIKA KEDOKTERAN UNIVERSAL
MENGANDUNG 4 ASPEK:

ETIKA DOKTER
KEWAJIBAN DOKTER (terhadap pasien / profesi/
masyarakat/diri sendiri)
HUBUNGAN PROFESIONAL (hubungan pasien
dengan kolega, merujuk pasien, hubungan dgn
perawat, hubungan dgn. profesi kesehatan
lainnya)
KEWAJIBAN DAN HAK PROFESIONAL
KALAU DILANGGAR SANKSI ADMINISTRATIF
RUANG LINGKUP ETIKA KEDOKTERAN DALAM
AGAMA:

AGAMA MENGHARGAI SEPENUHNYA ETIKA


KEDOKTERAN UNIVERSAL ditambah dgn:
HUBUNGAN DOKTER DGN TUHAN ( ALLAH SWT.)

ETIKA KEDOKTERAN TERKAIT DENGAN HUKUM


AGAMA (ISLAM: Halal, haram, subhat, sunnah,
makruh).
KALAU DILANGGAR MENDAPAT SANKSI DUNIA
DAN SANKSI AKHIRAT

PRAKTIK KEDOKTERAN MERUPAKAN IBADAH


ETIKA KEDOKTERAN UNIVERSAL BERTOLAK DARI
EMPAT PRINSIP ETIKA BIOMEDIK = BIOETIK
(bersumber dari Beuchamp & Childress. 1979.
Principle of Bioethics):
1. Asas otonomi profesi/hak individu (respect for
the autonomy/individual rights)
2. Asas amal (beneficence)
3. Asas menjauhi perbuatan jahat (non-
maleficence)
4. Asas keadilan bersama (distributive justice)

Agama bisa menerimanya jika diwarnai dengan


paradigma bahwa manusia sebagai hamba
Yang harus mengabdi kepada TUHAN YG MAHA
Esa
ETIKA KEDOKTERAN ISLAM MENGANUT 4 ASAS
BERIKUT:

1. Asas darurat hal-hal yang dalam keadaan


biasa haram dilakukan, jika terpaksa boleh
dilakukan (Al Baqarah (2): 173)
2. Asas mendahulukan mudharat yang lebih kecil
dibanding yang besar
3. Asas mendahulukan kepentingan umum
dibanding kepentingan pribadi
4. Asas sedapat mungkin tidak menciderai
pasien (asas non-invansif)

ETIKA KEDOKTERAN ISLAM LEBIH


KOMPREHENSIF DAN PUNYA PANDUAN YAITU
AL QURAN DAN HADIS
QS Al Baqarah (2) : 173

Q.S. Albaqarah (2): 173


Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan
bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang ketika disembelih disebut
(nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam
keadaan terpaksa sedang ia tidak
menginginkannya dan tidak pula melampaui
batas, maka tidak ada dosa baginya,
Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi
maha penyayang.
ETIKA KDOKTERAN ISLAM PUNYA 5 PRINSIP TUJUAN
HUKUM (maqasid al shariat) YANG SESUAI DENGAN
5 TUJUAN KEDOKTERAN
(Kasule, 2004. Medical ethics from maqasid al
shariat)
1. Asas memelihara agama dan moral
2. Asas memelihara hidup dan kesehatan
3. Asas memelihara keturunan
4. Asas memelihara akal
5. Asas memelihara kekayaan

SEMUA TINDAKAN MEDIK HARUSLAH MEMENUHI


TUJUAN DI ATAS JIKA DILANGGAR MAKA
TINDAKAN TSB TERGOLONG TINDAKAN TIDAK
ETIK
PRINSIP ETIKA DASAR ISLAM
1. PRINSIP NIAT
2. PRINSIP KEPASTIAN
3. PRINSIP KERUGIAN
4. PRINSIP KESUKARAN
5. PRINSIP KEBIASAAN
1. PERINSIP NIAT
Tiap tindakan dinilai berdasarkan
niatnya. Prinsip ini meminta dokter
untuk berkonsultasi dengan hati
nuraninya. Seorang dokter dapat
melakukan suatu prosedur dengan
alasan mungkin masuk akal namun
sesungguhnya memiliki niat yang
berbeda namun tersembunyi
2. PRINSIP KEPASTIAN
Ketidak pastian dalam kedokteran : baik pada
diagnosis,pemilihan terapi tdk mencapai
standar YAQEEN yang diminta oleh hukum.
Kepastian (yaqeen) yang merupakan suatu
situasi dimana sama sekali tidak ada keraguan,
tidak ada dalam kedokteran.
Kemungkinan dan relativitas: Semua hal
(dalam Kedokteran) bersifat suatu
kemungkinan dan relatif
Keputusan pengobatan dilakukan pada
pertimbangan probabilitas terbaik, Tapi
keputusan medis bukanlah tebakan, karena
keputusan medis didasarkan analisa yang hati-
hati dan dengan diimbangi bukti-bukti empiris.
Hal ini menunjukkan bahwa pengobatan
merupakan suatu seni.
Pengijinan: Semua prosedur medis dianggap
boleh dilakukan kecuali jika ada bukti yang
melarangnya
3. PRINSIP KERUGIAN
1. Intervensi Medis: Intervensi medis dibolehkan
dengan prinsip dasar bahwa jika muncul suatu
kelainan, seharusnya dihilangkan. Namun, dokter
sebaiknya tidak menyebabkan adanya kerugian
pada saat melakukan pekerjaannya.
2. Menyebabkan luka untuk menghilangkan luka:
suatu luka/kelainan sebaiknya tidak boleh
dihilangkan dengan prosedur medis yang akan
menyebabkan luka dengan derajat yang sama
sebagai efek samping.
3. Keseimbangan antara yang dilarang dan
diperbolehkan. Dokter kadang
dihadapkan dengan intervensi medis
yang memiliki efek yang dilarang
namun juga memiliki efek yang
diperbolehkan. Jika keduanya muncul
bersamaan dan harus diambil sebuah
keputusan, maka petunjuk hukum
adalah bahwa yang dilarang memiliki
prioritas lebih tinggi untuk dikenali
4. Pilihan antara dua keburukan:
Jika dihadapkan dengan dua situasi
medis dimana keduanya akan
menyebabkan kerugian dan tidak ada
pilihan lain, maka dilakukan yang
kurang merugikan. Hal yang sama
intervensi medis yang memiliki
kepentingan umum diutamakan di
atas kepentingan individu
4. PRINSIP KESUKARAN
Keperluan melegalisir yang terlarang:
Intervensi medis yang awalnya dilarang akan
dibolehkan atas nama prinsip
kesukaran/kesulitan jika ada keperluan darurat.
Kesulitan (dalam hal medis) diartikan sebagai
kondisi apapun yang akan menyebabkan
adanya gangguan serius pada kesehatan fisik
dan mental jika tidak segera disembuhkan
Batas-batas prinsip kesukaran: melakukan
tindakan yang normalnya dilarang seharusnya
tidak melewati batas-batas yang diperlukan
untuk mempertahankan tujan hukum yang
merupakan dasar legalisir. Jika hambatan
telah dilewati, tindakan medis yang dilarang
kembali menjadi terlarang.
Delegasi: mendelegasikan tugas kepada orang
lain untuk melakukan tindakan yang
membahayakan adalah tindakan ilegal.
5. PRINSIP KEBIASAAN
Standar perawatan yang diterima secara
umum: Telah menjadi kebiasaan umum untuk
menuliskan suatu panduan praktik untuk
perawaran klinis (standar pelayanan)
S.O.P.(standard operatinal procedure)
Kebiasaan memiliki Autoritas: prinsip dasar
adalah bahwa kebiasaan memiliki kekuatan
hukum, dengan demikian standar yang
diterima secara umum untuk perawatan klinis
dianggap kuat oleh hukum
PRINSIP DALAM IMPLEMENTASI ILMU
KEDOKTERAN ISLAM:

1. Menekankan kesucian nyawa manusia


sebagaimana disebutkan dalam surat
al Maidah (5): 32
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan
seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara nyawa seluruh umat manusia

2. Kalau sakit, wajib berobat, sesuai dengan


sunnah Nabi saw:

Berobatlah, sesungguhnya Allah menciptakan


penyakit disertai dengan obatnya kecuali satu
yaitu tua
QS Almaidah (5): 32






QS Almaidah (5): 32
032. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani
Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia,
bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan
dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-
olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami
dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas,
kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-
sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka
bumi.
DALAM ISLAM, MASALAH ETIKA KEDOKTERAN
TIDAK HANYA BERDIMENSI MORAL SEMATA
(apalagi kalau sifatnya sekuler) TAPI KARENA
SETIAP TINDAKAN MEDIK HARUS SESUAI DENGAN
HUKUM ISLAM (karena tindakan tsb merupakan
bagian dari ibadah), MAKA ETIKA KEDOKTERAN
ISLAM MERUPAKAN BAGIAN DARI HUKUM ISLAM:
boleh (halal), tak boleh (haram), mubah, makruh
atau sunnah
MORAL DAN ETIKA DALAM ISLAM BERSIFAT
ABSOLUT KARENA BERSUMBER DARI ALLAH SWT
ITU SENDIRI
MORAL DAN ETIKA DALAM ISLAM TAK DAPAT
DIPISAH DARI HUKUM ISLAM
WALAU SUDAH PUNYA KEJELASAN BERBAGAI
ASAS DIATAS, DALAM PRAKTEK BANYAK
KESULITAN DITEMUI

DIPERLUKAN IJTIHAAD BARU DAN UPAYA TSB


HARUS BERLANDASKAN:
SUMBER HUKUM ISLAM PRIMER: AL QURAN
DAN HADIS NABI
SUMBER HUKUM ISLAM SEKUNDER
BERDASARKAN TRANSMISI, (masaadir
naqliyyat): IJMA DAN QIYAAS
ISU-ISU MEDIK YANG MEMERLUKAN FATWA DAN
PERATURAN PERUNDANGAN DARI BADAN
YANG BERWENANG:
1. KESEHATAN REPRODUKSI: aborsi, berbagai
cara KB, morning after pill, kloning, ibu
tumpangan, bayi tabung, penundaan haid, bank
sperma, dsb.
2. KEPASTIAN MATI (brain death): euthanasia,
mechanical life support
3. DONASI/TRANSPALANTASI ORGAN TUBUH
(hidup atau mati): bank zigot/kulit/darah
4. RISET GENETIKA: sel induk = sel punca (stem
cell), DNA rekombinan, proyek genome, terapi
gen dsb.
Sumber Bahan Bacaan
Al- Quranul Karim
Fikih Kesehatan : Kloning, eutanasia, Transfusi Darah,
Transplantasi organ, dan experimen pada Hewan : Dr. Abdul
Fadl Mochsin Ebrahim
Beberapa problem Kontenporer dalam pandang Islam : Abdul
Qadim Zallun
Etika Medis : John Rogers; Suatu perpektif Kristen
Islamic Medical Ethics : Omar Hasan Kasule

You might also like