Teori Health Belief Model (HBM) dan Health Promotion Model digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan dan menjelaskan perilaku pasien. Kedua model menggambarkan pengaruh faktor-faktor seperti demografi, persepsi individu, dan petunjuk untuk tindakan terhadap kemungkinan seseorang melakukan tindakan pencegahan atau promosi kesehatan.
Teori Health Belief Model (HBM) dan Health Promotion Model digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan dan menjelaskan perilaku pasien. Kedua model menggambarkan pengaruh faktor-faktor seperti demografi, persepsi individu, dan petunjuk untuk tindakan terhadap kemungkinan seseorang melakukan tindakan pencegahan atau promosi kesehatan.
Teori Health Belief Model (HBM) dan Health Promotion Model digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan dan menjelaskan perilaku pasien. Kedua model menggambarkan pengaruh faktor-faktor seperti demografi, persepsi individu, dan petunjuk untuk tindakan terhadap kemungkinan seseorang melakukan tindakan pencegahan atau promosi kesehatan.
dikembangkan th 1950-an dari perspektif psikologi sosial utk mkaji mengapa orang tdk berpartisipasi dlm program skrining kesh (Rosenstock, 1974). Model ini dimodifikasi oleh Becker untuk menangani permasalahan kepatuhan pada program pengobatan terapeutik DASAR TEORI Alasan utama dibentuknya model : keberhasilan thd pcegahan peny. dan program penyembuhan yang memerlukan kepatuhan klien untuk berpartisipasi dan keyakinan bahwa kesehatan memang sangat dihargai (Becker, 1990).
Model ini didasarkan pada perkiraan bahwa
prediksi terhadap perilaku kesehatan dapat dilakukan jika ada 4 Variabel utama yang berinteraksi: Persepsi Individu, Faktor Pemodifikasi, Kemungkinan Tindakan Dan Self Efficacy VARIABEL HBM 1. Individual Perceived terdiri dari : Perceived Susceptibility Severity of Disease
2. Modifying Factors terdiri dari :
Variabel demografi (usia, jenis kel, ras, etnis) Variabel sosiopsikologis (kepribadian, lokus kontrol, kelas sosial, tekanan dari kawan sebaya, dan kelompok panutan) Lanjutan Variabel struktural (pengetahuan dan kontak sebelumnya dgn penyakit) Cues of Action Variable, yaitu petunjuk/isyarat untuk tindakan (media massa, berita, surat peringatan, penyakit,bahanbacaan) Perceived Threat (ancaman yang dirasakan )
3. Likelihood Of Action (kemungkinan bertindak)
terdiri dari : Perceived Benefits (manfaat yang dirasakan)
Perceived Barrier (halangan yang dirasakan)
4. Variabel Lain : Self Effcacy (Keyakinan Diri)
HEALTH BELIEF MODEL Penggunaan Model Teori HBM Memprediksi perilaku kesehatan preventif Menjelaskan perilaku peran orang sakit Digunakan sec luas dlm penelitian perilaku kes lintas disiplin spt : kedokteran, psikologi, perilaku sos, dan gerontologi Model ini banyak digunakan utk mpelajari perilaku pasien b/d perilaku preventif dan peny akut serta peny kronis. Redeker (1988) menelaah literatur tentang keyakinan dan kesetiaan kesh. pd peny kronis dan mengungkap studi yg berfokus pd tekanan darah tinggi, peny koroner, diabetes, peny. ginjal, peny. paru, dan paraplegia DASAR TEORI Health Promotion Model yang dikembangkan oleh Pender (1987) telah digunakan khususnya dalam disiplin keperawatan Model ini menggambarkan komponen dan mekanisme yang menjadi faktor penentu pada gaya hidup yang mempromosikan kesh. Dg mewujudkan potensi kesh dan meningkatkan derajat kesh mell pgunaan pendekatan perilaku. Model ini digambarkan sebagai model promosi kesehatan bukan model pencegahan penyakit. DASAR TEORI Urutan faktor diuraikan secara jelas Faktor-faktor pemodifikasi (demografis, biologis, interpersonal, situasional, dan perilaku) akan berdampak secara langsung pada faktor kognitif-persepsi seperti arti penting kesehatan, kontrol kesehatan yang dirasakan, SELF-EFFICACY yang dirasakan, definisi kesehatan, status kesehatan yang dirasakan, manfaat yang dirasa'kan perihal, perilaku yang mempromosikan'kesehatan, halangan yang dirasakan perihal perilaku yang mempromosikan kesehatan. Petunjuk (pemicu) untuk tinclakan akan berdampak secara langsung pada kemungkinan keterlibatan dalam perilaku yang mempromosikan kesehatan. Lanjutan .
Ada kesamaan skematis antara HEALTH BELIEF
MODEL dan HEALTH PROMOTION MODEL
Kedua model menggambarkan kesamaan faktor
pemodifikasi yang berdampak pada persepsi dan kemungkinan pelaksanaan tindakan preventif atau tindakan yang mempromosikan kesehatan.
Petunjuk untuk tindakan dapat memberikan dampak
baik secara langsung maupun tidak langsung pada kemungkinan tindakan.
Akan tetapi, urutan faktor pada masing-masing
model memperlihatkan beberapa perbedaan yang skematis. Dalam penelitian keperawatan, Johnson dkk, (1993) menemukan adanya sebagian dukungan untuk Health Promotion Model. Pada sample yang terdiri dari 3000 orang dewasa, mereka menemukan bahwa faktor pemodifikasi memiliki efek kuat yang langsung pada perilaku yang mempromosikan kesehatan. Model ini, faktor-faktor pemodifikasi yang meliputi usia, pendapatan, pendidikan, dan karakteristik biologis tertentu pada massa tubuh memiliki efek yang tidak langsung pada gaya hidup yang mempromosikan kesehatan. Dukungan penelitian untuk Health Promotion Model diperlihatkan oleh Lusk dkk. (1995), yang menemukan adanya perbedaan yang signifikan pada gaya hidup yang mempromosikan kesehatan dalam sampel yang terdiri dari 638 pekerja menurut golongan pekerjaan (pekerja industri, profesi, dan pekerja profesional). Skor pekeija industri secara signifikan lebih rendah pada gaya hidup yang mempromosikan kesehatan dari skor pekerja dalam golongan pekerjaan lain. Perbedaan yang signifikan dalam gaya hidup yang mempromosikan kesehatan juga ditemukan untuk kelompok genderi kegiiatan, dan tingkat pendidikan, tetapi tidak berbeda pada status perkawinan atau etnis. Temuan ini berimplikasi pada desain program pendidikan di tempat kerja Faz2010