Professional Documents
Culture Documents
PERITONITIS
DEFINISI
Peritonitis adalah peradangan yang biasanya
disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga
perut (peritoneum) lapisan membrane serosa
rongga abdomen dan dinding perut bagian
dalam.
ETIOLOGI
Infeksi bakteri
Secara langsung dari luar.
Secara hematogen sebagai komplikasi
KLASIFIKASI
Peritonitis primer/spontan
Peritonitis sekunder
Peritonitis tersier
MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri terutama diatas daerah yang meradang.
2. Peningkatan kecepatan denyut jantung akibat
hipovolemia karena perpindahan cairan
kedalam peritoneum.
3. Mual dan muntah.
4. Abdomen yang kaku.
5. Ileus paralitik
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiografik.
1. Foto polos abdomen.
2. Computed tomography scan
PENATALAKSANAAN
Penggantian cairan
Analgesik
Terapi oksigen
Therapi antibiotik masif
Tindakan pembedahan
KOMPLIKASI
Komplikasi dini
1. Septikemia dan syok septic.
2. Syok hipovolemik.
3. Sepsis intra abdomen rekuren
4. Abses residual intraperitoneal.
5. Portal Pyemia
Komplikasi lanjut
1. Adhesi.
2. Obstruksi intestinal rekuren
KASUS
Nn. X 23 tahun, mahasiswa perempuan, suku Jawa/Indonesia,
alamat jalan raya jabon. Klien datang ke rumah sakit dengan
diantar keluarganya. Klien datang ke rumah sakit dalam
keadaan pingsan. Keluarga mengatakan klien mengeluhkan
nyeri pada seluruh badannya. Sebelumnya klien mempunyai
appendiksitis yang diobati sendiri dengan antibiotik dari
salinan resep dokter selama 3 bulan terakhir. Menurut
keluarganya, klien sebelumya mengeluh mual, sering muntah,
nafsu makan menurun, sulit buang air besar, pusing.
Kesadaran somnolen tekanan darah 90/80 mmhg, pernafasan
16 /menit, nadi 98 /menit dan suhu 39,8C
Identitas
1.Nama pasien : Ny. X
2.Umur : 23 Tahun
3.Jenis kelamin : Perempuan
4.Suku /Bangsa : Jawa/Indonesia
5.Pendidikan : SMA
6.Pekerjaan : Mahasiswa
7.Alamat : Jalan Raya Jabon
Keluhan Utama:
Keluarga klien mengatakan klien mengeluhkan
nyeri pada seluruh badannya
Riwayat Penyakit Sekarang
Kolaborasi:
1. Berikan obat sesuai indikasi:
2.Analgesik, narkotik
3.Antiemetik, contoh hidroksin (Vistaril)
4.Antipiretik, contoh asetaminofen
Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan
trauma jaringan
Tujuan:
Mengurangi infeksi yang terjadi, meningkatkan
kenyamanan pasien.
Kriteria hasil:
a) Meningkatnya penyembuhan pada waktunya,
bebas drainase purulen atau eritema, tidak
demam.
b) Menyatakan pemahaman penyebab individu /
faktor resiko
Mandiri:
1. Catat faktor risiko individu contoh trauma abdomen, apendisitis akut, dialisa
peritoneal.
2. Kaji tanda vital dengan sering, catat tidak membaiknya atau berlanjutnya hipotensi,
penurunan tekanan nadi, takikardia, demam, takipnea.
3. Catat perubahan status mental (contoh bingung, pingsan)
4. Catat warna kulit, suhu, kelembaban.
5. Awasi haluaran urine.
6. Pertahankan teknik aseptik ketat pada perawatan drein abdomen, luka
insisi/terbuka, dan sisi invasif. Bersihkan dengan Betadine atau larutan lain yang
tepat kemudia bilas dengan PZ.
7. Observasi drainase pada luka
8. Pertahankan teknik steril bila pasien dipasang kateter, dan berikan perawatan
kateter/ atau kebersihan perineal rutin.
9. Awasi/batasi pengunjung dan staf sesuai kebutuhan. Berikan perlindungan isolasi
bila diindikasikan.
Kolaborasi:
1. Bantu dalam aspirasi peritoneal, bila diindikasikan.
2. Berikan antibiotik, contoh gentacimin (Garamycyin), amikasin (amikin),
Klindamisin (Cleocin). Lavase pritoneal/IV
3. Siapkan untuk intervensi bedah bila diindikasikan