You are on page 1of 32

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
PENDAHULUAN

Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam


rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam
tubuh adalah merupakan salah satu bagian
dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan
cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh
PENGERTIAN

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air


( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).

Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan


partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut
ion jika berada dalam larutan.
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu
proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap dalam
berespons terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan. Cairan dan elektrolit saling
berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri
sendiri jarang trjadi dalam bentuk berlebihan
atau kekurangan. Cairan dan elektrolit sangat
diperlukan dalam rangka menjaga kondisi
tubuhtetap sehat.
CONT

Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh


melalui makanan, minuman, dan cairan
intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh
bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan
elektrolit berarti adanya distribusi yang normal
dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam
seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan
dan elektrolit saling bergantung satu dengan
yang lainnya jika salah satu terganggu maka
akan berpengaruh pada yang lainnya.
FUNGSI CAIRAN DAN ELEKTROLIT BAGI TUBUH

1. Mempertahankan panas tubuh dan


pengaturan temperatur tubuh
2. Transport nutrien ke sel
3. Transport hasil sisa metabolisme
4. Transport hormone
5. Pelumas antar organ
6. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam
sistem kardiovaskuler
JENIS JENIS CAIRAN

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan


intraseluler dan cairan ekstraseluler.
1) Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh
tubuh.
2) Cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri
dari tiga kelompok:
Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler.
Cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel.
Cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
ORGAN YANG BERPERAN DALAM PENGATURAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1. GINJAL
2. KULIT
3. PARU PARU
4. GASTROINTESTINAL
5. SISTEM ENDOKRIN
CARA PERPINDAHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Difusi
Merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam
cairan, gas, atau zat padat secara bebas dan acak.
Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur
dalam sel membrane
Osmosis
Proses perpindahan zat ke larutan lain melalui
membrane semipermeabel biasanya terjadi dari
larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke
larutan dengan konsentrasi lebih pekat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel-sel lemak
4. Stres
5. Sakit
6. Temperatur lingkungan
7. Diet
MASALAH-MASALAH GANGGUAN
KESEIMBANGAN CAIRAN DANELEKTROLIT.
1. Hipovolemik.
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstra seluler
(CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal,
gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemik.
2. Hipervolemik
Adalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat:
a. Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
b. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air.
c. Kelebihan pemberian cairan.
d. Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
e. Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat,
asites, adema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher, dan
irama gallop.
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan gangguan


atau resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi :
Kaji riwayat kesehatan dan kepearawatan untuk identifikasi penyebab
gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
Kaji manifestasi klinik melalui :
- Timbang berat badan klien setiap hari
- Monitor vital sign
- Kaji intake output
Lakukan pemeriksaan fisik meliputi :
- Kaji turgor kulit, hydration, temperatur tubuh dan neuromuskuler
irritability.
- Auskultasi bunyi /suara nafas
- Kaji prilaku, tingkat energi, dan tingkat kesadaran
Review nilai pemeriksaan laboratorium : Berat jenis urine, PH serum,
Analisa Gas
Darah, Elektrolit serum, Hematokrit, BUN, Kreatinin Urine.
2. Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan yang umum terjadi pada


klien dengan resiko atau gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit adalah :
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
ansietas, gangguan mekanisme
pernafasan, abnormalitas nilai darah arteri
Penurunan kardiak output berhubungan dengan
dysritmia kardio, ketidakseimbangan
elektrolit
Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan diare, kehilangan cairan lambung,
diaphoresis, polyuria.
3. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada


pasien gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit adalah :
a. Atur intake cairan dan elektrolit
b. Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi
pasien dan intruksi dokter dengan
memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis
pemberian, komplikasi dari tindakan
c. Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti
:deuretik, kayexalate.
d. Provide care seperti : perawatan kulit, safe
environment.
4 Evaluasi/Kreteria hasil

Kreteria hasil meliputi :


Intake dan output dalam batas keseimbangan
Elektrolit serum dalam batas normal
Vital sign dalam batas normal.
PROSEDUR PEMASANGAN INFUS

A. Persiapan Alat
Sarung Tangan (Handscoon) 1 pasang
Selang Infuse (infus set)
Cairan Parenteral sesuai kebutuhan
Abocath (sesuai ukuran)
Kapas Alcohol
Torniquet
Perlak dan Pengalas
Bengkok 1 buah
Plester / Hypafix
Kasa Steril
Bethadine
Gunting

B. Prosedur Pelaksanaan
Tahap Pra Interaksi
Verifikasi data sebelumnya (bila ada)
Mencuci Tangan

Tempatkan alat dekat pasien

Tahap Interaksi
Berikan Salam
Jelaskan tujuan dan prosedur

Tanyakan kesiapan pasien


Tahap Kerja
Lakukan desinfeksi tutup botol cairan
Tutup saluran pada selang infus
Tusuk saluran infus
Gantungkan botol cairan pada standar infus
Isi tabung reservoir infus
Alirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang
Atur posisi pasien
Pasang perlak dengan pengalasnya
Pilih vena yang akan di insersi
Pasang Torniquet 5 cm dari area yang akan di insersi
Pakai Handscoon
Bersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari dalam keluar atau
menggosok searah)
Pegang abocath dan tusuk vena
Pastikan abocath masuk ke intravena (tarik mandrin kira - kira 0,5 cm)
Sambungkan dengan selang infus
Lepaskan Torniquet
Alirkan cairan infus
Lakukan fiksasi
Desinfeksi area tusukan dan tutup dengan kasa steril yang telah ditetes
bethadine
Atur tetesan cairan infus sesuai program
Tahap Terminasi
Lakukan evaluasi tindakan
Kontrak untuk kegiatan selanjutnya

Pamitan pada pasien

Bereskan alat

Cuci tangan

Catat / dokumentasikan kegiatan


PROSEDUR PEMASANGAN TRANSFUSI DARAH

A. alat
-produksi darah yg bnar sesuai program medis
-set transfusi (tansfusi set)
-botol Nacl 0,9%
-tiang infus
-penghalas
-handscoon
-kapas alkohol 70%
-bengkok
-plester
-gunting plester
-kasa steril
B. tahap pra interaksi
-melakukan verivikasi program pengobatan klien
-mencuci tangan
-menyiapkan alat dan mnempatkan alat didekat
klien

C. tahap orientasi
-memberikan salam dan menyapa nama pasien
-mnjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
-menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
D.tahap kerja
jelaskan prosedur kpd klien. tentukan apakah klien prnah mndapatkan
transfusi sebelumnya dan ctatan reaksi jika ada
minta klien utk melaporkan gejala berikut : menggigil, sakit kepala,
gatal dan kemerahan dngn segera
pstikan bhwa klien tlh mnandatangani prsetujuan
dengan perawat yg lain, identifikasi kbenaran produk darah dan klien
1. periksa kompatibilitas yg tertera pd kantong drah dan informasi pd
kantong itu sendiri utk darah lengkap, periksa golongan ABO dan tipe
RH pd cat. klien
2. periksa ulang produk darah dngn pesanan dokter
3. periksa tnggal kadaluarsa pd kantong darah
4. periksa drah trhadap adanya bekuan / gumpalan darah
tanyakan nama klien dan periksa/ cocokkan dngn gelang tngannya
5. dapatkan data dasar TTV klien
6. gantungkan lruran NaCl 0,9% dlm botol utk digunakan stelah transfusi
darah
7. gunakan selang infus yg mempunyai filter
8. gunakan handscoon
9. lakukan pmberian NaCl 0,9% (baca prosedur pmasangan infus) trlebih dhulu
sbelum pmberian transfusi drah
10. lakukan trlebih dhulu tranfusi darah dngn mmeriksa identifikasi kbenaran
produk drah : priksa kompatibilitas dlm kantong drah, priksa kesesuaian dngn
identfikasi pasien, priksa kadaluarsa dan priksa adanya bekuan
11. buka set pemberian darah utk slang tunggal, klem pengatur pd posisi off
12. tsuk kntong darah
13. tekan ssi balik dngn ibu jari dan jari telunjuk sehingga filter terisi sebagian
buka klem pengatur, biarkan slang infus trisi penuh
14. hbungkan slang transfusi ke kateter IV dngn mmbuka klem pngatur bwh
15. stelah drah msuk, pantau TTV tiap 5 mnit slma 15 mnit prtama, dan tiap
15 mnt slma 1 jam brikutnya
16. stelah drah di infuskan, brsihkan slang dngn NaCl 0,9%
17. monitor TTV :
- dpatkan TTV klien stiap 5 mnt slma 15 mnt prtama transfusi
dan stiap jam utk yg brikutnya mngikuti kbijakan RS
- observasi klien trhadap adanya kemerahan, ruam kulit, gatal,
dispnea, bintik" merah pd kulit
18. lepaskan dan buang handscoon. cuci tangan
19. lanjutkan mengobservasi trhadap reaksi samping/ efek
samping
20. catat produk drah dan pmberian darah. ctat cairan yg
digunakan mngikuti kbijakan RS
21. catat type, jumlah dan komponen drah yg di berikan
E.tahap terminasi
1. mengevaluasi hsl tindakan
2. berpamitan dngn pasien
3. membreskan dan kmbalikan alat ke tmpat
semula
4. mncuci tngan
5. mncatat kgiatan dlm lmbar cat. kperawatan
MENGHITUNG TETESAN INFUS

Tetesan/ Menit
faktor tetes Otsuka 1cc = 15 tetes
faktor tetes Terumo 1 cc = 20 tetes

Jumlah tetesan/menit = (Kebutuhan cairan x faktor tetes)


(jumlah jam x 60menit)
contoh
(Kebutuhan cairan x Faktor tetes) = jumlah tetesan/menit
(Jumlah jam x 60 menit)

Infus set Otsuka (2.500 x 15) = 37.500 = 26 tetes/menit


(24 x 60) 1.440

Infus set Terumo (2.500 x 20) = 50.000 = 35 tetes/menit


(24 x 60) 1.440
Macro
Jika yang ingin dicari tahu adalah berapa tetesan
yang harus kita cari dengan modal kita tahu
jumlah cairan yang harus dimasukkan dan
lamanya waktu, maka rumusnya adalah:
MACRO = 1 cc = 20 tts/mnt
Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus
x 60)
Jika yang dicari adalah lama cairan akan habis,
maka rumusnya adalah sebagai berikut:
Lama Infus: (Jumlah Cairan x 20) / (jumlah
tetesan dlm menit x 60)
Misal
seorang pasien harus mendapat terapi cairan
500 ml dalam waktu 4 jam, maka jumlah tetesan
yang harus kita berikan adalah (500 x 20 ) / ( 4 x
60 ) = 10000 / 240 = 41,7 = 42 tetes/menit
Micro
Selang infuse micro adalah selang infuse yang
jumlah tetesannya lebih kecil dari macro, biasanya
terdapat besi kecil di selangnya, dan biasanya
digunakan untuk bayi, anak dan pasien jantung
dan ginjal. Rumus untuk menghitung jumlah
tetesannya adalah sebagai berikut:
Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) /
(Lama Infus x 60)
Sedangkan rumus lamanya cairan habis adalah
sebagai berikut:
Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah
tetesan dalam menit x 60)

ANY QUESTION
WASSALAM

You might also like