Professional Documents
Culture Documents
Tim UKMPPD
Impetigo Bulosa
EKTIMA
Infeksi di epidermis & dermis
Etiologi: Streptococus B
hemolitic
Predileksi : Tempat yg sering
terjadi trauma (tungkai bawah)
Usia : Anak -anak, dewasa
Efloresensi : Eritema
vesikel Pecah Krusta tebal
kekuningan sulit di angkat dan di
bawahnya ada Ulkus dangkal.
FOLIKULITIS, FURUNKEL, KARBUNKEL
ETIOLOGI: Staphilococcus Aureus
FOLIKULITIS FURUNKEL KARBUNKEL
Radang pada folikel rambut Radang folikel rambut & Kumpulan Furunke l
jaringan sekitarnya. Jika > 1 membentuk nodus
Furunkulosis. besar isinya jaringan
nekrotik
MULTIBASILER (MB)
TIPE LESI BATAS PERMUKAAN BTA LEPROMIN
Trauma persalinan
VARICELLA ZOSTER VIRUS
VARICELLA
Etiologi : Virus Varicella Zozter Pemeriksaan penunjang
(VVZ) Tzank test
Masa inkubasi : 17-21 hari Bahan dr kerokan di
Manifestasi Klinis dasar vesikel
Gambaran : Multi
Stasdium Prodromal : Demam,
malaise,nyeri kepala dlm brp jam nukleid giant cell (Sel
timbul erupsi besar berinti banyak)
Stadium Erupsi : Papul
Eritromatous vesikel dgn dasar
eritromatous bentuk seperti
tetesan air (Tear Drop)
menyebar dari badan ke
extremitas.
More Info:
Kriteria dignosa pada bayi di modifikasi menjadi
3 Kriteria mayor: Riwayat atopi keluarga,dermatitis di muka & extensor,Pruritus
3 Kriteria minor: Xerosis, Fisura di belakang telinga,Squama di Scap yg kronis
Tatalaksana
Non-farmakologi
Menemukan faktor resiko, hindari faktor pencetus, hidari stress
psikis,pada bayi kebersihan popok harus di jaga.
Farmakologi
Topikal : Kortikosteroid topikal desodid kream 0,05%
betametason valeat 0,1 % selama 2 minggu)
Oral : Anti-Histamin
DERMATITIS NUMULARIS
Faktor resiko: Pria, Riwayat Penatalaksanaan
trauma, riwayat infeksi kulit Nonfarmakologi:
sebelumnya, stres emosi. Menghindari faktor yang
Predileksi: Tungkai bawah, mungkin memprovokasi
badan, lengan, punggung seperti stres
tangan. Farmakologi : Topikal, Lesi
Efloresensi : Lesi akut: vesikel basah Kompres larutan PK
dan papulo vesikel, berbentuk 1/10000 sampi lesi
uang logam, eritematosa, mengering, Kortokosteroid
sedikit edema, & berbatas topikal. Oral : Antihistamin
tegas. sedatif pilihan utama
NEURODERMATITIS
(Liken Simplex Kronik)
Faktor resiko : Wanita > laki- Tatalaksana
laki ,di hubungkan dgn stress Edukasi pasien jgn di garuk
Psikis ,hindari stress psikis
Keluhan: sangat gatal, sehingga Farmakologi
pendertita akan terus menggaruk
Topikal : Kortikosteroid
sampai luka
topical
Predileksi : Daerah tengkuk,
tangan,tungkai Oral : Anti histamin sedatif
Efloresensi: Lesi awal papul-
eritema, squama , hiperpigmentasi
di pinggir , bentuk lesi umumnya
lentikuler & plakat, khas kulit
menebal spt batang kayu akibat
garukan berulang.
URTIKARIA/ Biduran
Reaksi vaskular pada kulit
Ditandai : edema setempat yang
timbul mendadak dan menghilang
perlahan-lahan,berwarna pucat dan
kemerahan, meninggi di permukaan
kulit, sekitarnya dapat dikelilingi
halo.
Etiologi: obat, makanan, gigitan
serangga, bahan fotosensitizer,
inhalan, kontaktan, trauma fisik,
infeksi, psikis, genetik, atau
penyakit sistemik
Klasifikasi Urtikaria
BERDASARKAN WAKTU
Pemeriksaan-tatalaksana
Pemeriksaan Penunjang
Urtikaria alergi :Skin prick test / IgE RAST
Urtikaria Kontak : Uji gores (Scratch Test) utk melihat
dermografisme
Tes eliminasi makanan
Urikaria dingin : Ice Tube test
Urikaria Kronik : LED,CRP, Test fungsi hati mencari
penyebab urtikaria
Tatalaksana : Anti-Histamin sedatif lini I
Angioderma
Bentuk lebih berat dari urtikaria adalah
angioedema (patofisiologinya sama)
Pada angioedema, terjadi edema di
dalam jaringan subkutis akibat
kebocoran vaskular
Tampilan klinis: Edema berbatas tegas
yang tidak eritema dan tidak gatal.
Biasanya menyerang wajah dan bibir,
tapi bisa juga menyerang saluran GI dan
laring (kegawatdaruratan).
Tatalaksana
Ringan: antihistamin generasi 2
Sedang: difenhidramin IV + kortikosteroid
Berat: epinefrin
Pemphigus Vulgaris
Bullous Pemphigoid
DERMATO ERITRO SQUAMOSA
Psoriasis Vulgaris 3A
Ptiriasis Rosea Psoriasis 4A
Dermatitis Seboroik 4A
Ptiriasis Rosea
PSORIASIS VULGARIS
Patofisiologi
Genetik: berkaitan dengan HLA\
Imunologik: diekspresikan oleh limfosit T,sel penyaji antigen dermal,
dan proliferasi keratinosit peningkatan turn over epidermis
Pencetus: stress, infeksi fokal, trauma, endokrin, gangguan
metabolisme, obat, alkohol, dan merokok
Tanda khas
A. Fenomena tetesan lilin skuama yang digores seperti lilin yang digores
B. Fenomena Kobner: trauma pada kulit normal menimbulkan lesi
psoriasis
C. Tanda Auspitz: pengerokan lesi bertahap menyebabkan tampak bintik-
bintik pembuluh darah (papilomatosis)
Tatalaksana
Topikal: Preparat ter,
kortikosteroid, ditranol, tazaroen,
emolien.
Sistemik
Kortikosteroid
Sitostatik (metotreksat), levodopa.
PUVA (UVA + psoralen)
PTIRIASIS ROSEA
Dermatitis eritroskuamosa yang
disebabkan oleh infeksi virus (self-
limiting disease)
Bentuk klinis
Dimulai dengan lesi inisial
berbentuk eritema berskuama halus
dengan kolaret (herald patch)
Disusul dengan lesi yang lebih
kecil di badan, paha dan lengan
atas, tersusun sejajar costae, spt
pohon cemara (inverted christmas
tree appearance)
Tatalaksana : Simtomatis (self-
limiting disease)
DERMATITIS SEBOROIK
Definisi : Kelainan kulit yg di dasari oleh faktor konstitusi
predileksi pada tempat yg byk kel sebumnya.
Faktor presdiposisi : Genetik, stres emosional, defisiensi
imun, Jenis kelamin pria lebih sering dari pada wanita,kurang
tidur.
Predileksi : Kulit kepala, dahi, glabela, alis mata,k elopak
mata
Klinis : Awalnya berupa ketombe ringan pada kulit , sampai
keluhan lanjut berupa keropeng yang berbau tidak sedap &
terasa gatal.
Efloresensi : Papul sampai plak eritema, Skuama berminyak
agak kekuningan, batas tidak tegas .
Tatalaksana
Non-farmakologi: Hidari faktor
presdiposisi
Farmakologi
Topikal
o Bayi : asam salisilat 3%, Krim
Hidrokortison 1%
o Dewasa pada kulit kepala:
Shampo Selenium sulfida 1.8
jika terjadi inflamasi
betametason valeat 0, 1%)
Oral : Antihistamin
AKNE ROSASEA- MILIARIA
Akne Vulgaris ringan 4A
Akne Vulgaris
Akne Vulgaris sedang-berat 3A
Rosasea Rosasea 4A
Miliaria 4A
AKNE VULGARIS
Inflamasi kronik folikel pilosebasea yg di tandai dgn komedo,
papul, pustul, nodus & kista.
Faktor
Perubahan pola keratinisasi dalam folikel
produksi sebum
peningkatan jumlah flora folikel (Propionibacterium acnes
pembentukan circulating antibodies, kadar hormon androgen,
stress psikis, faktor lain (usia, ras, familial, makanan, cuaca)
Predileksi: Muka, bahu, dada atas, punggung atas
Gejala klinis
Tanpa peradangan komedo, papula tidak beradang
Meradang : pustula, nodus, kista beradang
Derajat-Tatalaksana Acne
DERAJAT RINGAN DERAJAT SEDANG DERAJAT BERAT