You are on page 1of 61

IMUNISASI CAMPAK DAN

RUBELLA ( MR )

UPTD KESEHATAN PUSKESMAS CIPAKU 2017


PENDAHULUAN

Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu proses
untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dengan cara memasukkan
vaksin, yakni virus atau bakteri yang
sudah dilemahkan, dibunuh, atau
bagian-bagian dari bakteri (virus)
tersebut telah dimodifikasi.
VAKSIN :
Bahan yang terbuat dari
kuman atau racunnya yg telah
dimatikan atau dilemahkan,
dipakai untuk merangsang
pembentukan antibody yang
dimasukkan ke dalam tubuh
melalui suntikan atau tetesan
Imunisasi sering disebut juga
dengan vaksinasi,

yaitu pemberian vaksin ke dalam


tubuh dengan tujuan memberikan
kekebalan terhadap suatu
penyakit tertentu.
TUJUAN IMUNISASI:
Mencegah terjadinya
penyakit tertentu pada
seseorang dan
menghilangkan penyakit
tertentu pd sekelompok
masyarakat atau bahkan
menghilangkan penyakit
tertentu didunia.
MANFAAT IMUNISASI:
Pertahanan yg terbentuk akan dibawa
seumur hidup
CoSt effective ( Murah & efektif )
Tidak berbahaya, reaksi serius /
komplikasi jarang dibanding apabila
terserang penyakit secara alami
Penyakit yg Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I)
Polio Difteri Tetanus

Tuberculosis
Hepatitis B
Pertusis

Campak
LANDASAN HUKUM

UUD 1945
Pasal 28 B ayat 2:
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh & berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.

Pasal 28 H ayat 1:
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir &
batin, bertempat tinggal & mendapatkan
lingkungan hidup yang baik, sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan
MENJADI SEHAT ADALAH
HAK ANAK

ANAK SEHAT ADALAH INVESTASI


MENGAPA
IMUNISASI?
Upaya Pencegahan Paling
Cost Effective

Menggunakan vaksin produksi dlm


negeri sesuai standar keamanan
WHO
KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN IMUNISASI

Penyelenggaraan dilaksanakan oleh pemerintah, swasta


dan masyarakat, dengan prinsip keterpaduan
Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan
melalui perencanaan program dan anggaran terpadu
(APBN, APBD, LSM dan masyarakat)
Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan
sosial, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah
sulit secara geografis
Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio,
Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi
Campak dan Pengendalian Rubella serta Mutu
Pelayanan Sesuai Standar
SASARAN DAN JADUAL IMUNISASI

SASARAN

Imunisasi dasar : Bayi


Imunisasi lanjutan : Batita
Anak SD/MI : Kelas 1-3
Wanita Usia Subur
J ADUAL PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI
Umur Jenis Imunisasi
0 bulan Hepatitis B 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan Pentavalen 1 , Polio 2
3 bulan Pentavalen 2 , Polio 3
4 bulan Pentavalen 3 , Polio 4, IPV
9 bulan Campak/ MR

J ADUAL PEMBERIAN IMUNISASI LANJUTAN PADA


Umur BATITA Jenis Imunisasi
18 bulan (1,5 tahun) Pentavalen
Campak
JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK
SEKOLAH
Kelas Jenis Imunisasi

KLAS 1 CAMPAK , DT

KELAS II Td

KELAS III Td

Jadwal imunisasi WUS


Umur Jenis Imunisasi

15 39 TH TT
Jadwal imunisasi menurut
IDAI:
KEBIJAKAN KAMPANYE DAN
INTRODUKSI IMUNISASI MR
Sejarah Perkembangan Imunisasi
di Indonesia

1974 2013 2016

Hepatitis Haemofilus
Variola TT B influensa tipe
Polio
b
(DPT/HB/Hib)

BCG
DPT DPT/HB
Campak
(Kombinasi)

IPV
KEBERHASILAN
IMUNISASI
Eradikasi penyakit cacar,
tahun 1980 Imunisasi Stop
Eliminasi Maternal dan
Neonatal Tetanus Mei 2016
Tidak dijumpainya lagi kasus
polio sejak tahun 2006 (tahapan
eradikasi polio) Sertifikasi
BEBAS POLIO, 27 Maret 2014
KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
Dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan
masyarakat, dengan prinsip keterpaduan
Anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM dan masyarakat
Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan
sosial, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah
sulit secara geografis
Melaksanakan kesepakatan global : Eradikasi Polio,
Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi
Campak dan Pengendalian Rubella serta Mutu
Pelayanan Sesuai Standar
1. Mempertahankan Eradikasi Polio
Cakupan imunisasi imunisasi rutin yang tinggi dan merata
Melaksanakan Endgame Strategy Eradikasi Polio

2. Mencapai Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) Mei 2016


dan pertahankan

3. Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubela/CRS


Pelaksanaan Crash Program Campak di 183 kab/kota 28 provinsi
Agustus 2016
Pelaksanaan Kampanye MR 2017 - 2018
Introduksi Vaksin MR menggantikan vaksin Campak pada imunisasi
rutin
KEBERHASILAN
IMUNISASI
Eradikasi penyakit cacar,
1974 virus cacar terakhir
1980 Imunisasi Stop

Eradikasi Polio
1997 virus polio liar indigenous Indonesia
terakhir
2005 importasi virus polio liar Afrika barat
2006 virus polio liar ex Afrika Barat terakhir
2014 Sertifikasi Bebas Polio Asia Tenggara

Eliminasi Maternal dan Neonatal Tetanus


2016 Asia Tenggara

Latar Belakang
The World Health Assembly (WHA)
menetapkan Global Vaccine Action Plan
(GVAP) dengan tujuan dan target
eliminasi global dan regional tahun
2020.
Indonesia berkomitmen untuk mencapai
eliminasi campak dan pengendalian
Rubela/CRS pada tahun 2020
Target Regional Rubella/CRS Kontrol
Timeline Kampanye dan Introduksi MR

Agst- Okt Agst- Okt


Sept 2017 Sept 2018
2017 2018

Sasaran usia 9 bulan - <15 tahun


Pengertian Kampanye
Imunisasi MR
Kegiatan imunisasi secara masal sebagai upaya
untuk memutuskan transmisi penularan virus
campak dan rubella pada anak usia 9 bulan
sampai dengan <15 tahun,
Tanpa mempertimbangkan status imunisasi
sebelumnya.
Sifatnya wajib dan tidak memerlukan individual
informed consent.
Tujuan Kampanye Imunisasi MR

Meningkatkan kekebalan masyarakat


terhadap campak dan rubella secara
cepat
Memutuskan transmisi virus campak dan
rubella
Menurunkan angka kesakitan campak dan
rubella
Menurunkan angka kejadian CRS
Sasaran Kampanye Imunisasi MR
Sasaran :
Target :
Anak usia 9 bulan s.d <15 tahun 95%
Pelaksanaan:
Lokasi :
Di seluruh wilayah Indonesia (34 provinsi)
Pelayanan imunisasi dilaksanakan di sekolah-sekolah yaitu
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK),
SD/MI/sederajat dan SMP/MTs/sederajat, Posyandu, Polindes,
Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Waktu :
Dibagi ke dalam 2 fase.
Fase 1 : bulan Agustus dan September 2017 di seluruh provinsi P.
Jawa
Fase 2 : bulan Agustus dan September 2018 di seluruh provinsi P.
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan
Papua.
Tempat Pemberian
Kampanye Imunisasi MR

Tahap 1: Bulan AGUSTUS


Imunisasi di seluruh SEKOLAH :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
TK,
SD/MI/sederajat, SDLB
SMP/MTs/sederajat dan SMPLB.

Tahap 2 : Bulan SEPTEMBER


Imunisasi di POS-POS PELAYANAN IMUNISASI LAINNYA :
Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas
pembantu, RS & fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Strategi Pelaksanaan
Kampanye Imunisasi MR

Pelaksanaan kampanye imunisasi MR dibagi menjadi 2 tahap :


Tahap 1: AGUSTUS
Pemberian imunisasi MR di seluruh SEKOLAH yang terdiri dari
sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak,
SD/MI/sederajat, SDLB dan SMP/MTs/sederajat dan SMPLB.

Tahap 2 : SEPTEMBER
Pemberian imunisasi di POS-POS PELAYANAN IMUNISASI
LAINNYA seperti Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas,
Puskesmas pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
Jejaring Kerja dan Koordinasi
Kampanye Imunisasi MR

Pelaksanaan kampanye imunisasi MR melibatkan


berbagai pihak antara lain:
Dinas Pendidikan
DPPKBP3A
Kemenag
PKK

Dibawah Koordinasi Dinkes melalui jejaring kerja dg


pembagian tugas masing-masing utk meningkatkan
kelancaran penyelenggaraan Kampanye MR
Pendanaan
Pendanaan Penyelenggaraan Kampanye
Imunisasi MR bersumber pd anggaran :
APBN,
APBD,
Sumber lain yang tidak mengikat & sah
menurut ketentuan yang berlaku
Dukungan & Peran TP PKK/ GURU
MENGGERAKKAN KADERNYA UNTUK membantu:
Melakukan pendataan Sasaran MR pada anak di sekolah/ diwilayahnya
Melakukan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi MR
Membantu pelaksaan Kampanye MR pada hari H di Pos imunisasi
Menggerakan sasaran ke pos imunisasi
Memberi petunjuk kepada keluarga yang mempunyai anak usia 9 bln < 15
Th untuk diimunisasi MR pada saat Kampanye MR
Membantu pelaksanaan sweeping bagi anak yang belum terimunisasi ,
untuk memastikan bahwa semua anak sudah diimunisasi saat kampanye MR
Membantu mencatat hasil pelaksanaan kampanye MR dan Pelaporannya
Kita Sudah Berhasil Menghilangkan
Penyakit Cacar ( Eradikasi) 25 April 1974

Berikutnya adalah
Penyakit Campak dan Rubella
ELIMINASI CAMPAK DAN
PENGENDALIAN RUBELLA
Apakah Campak?
Definisi: penyakit infeksi virus akut,
sangat menular yang ditandai dengan 3
stadium, yaitu stadium inkubasi,
prodormal dan erupsi

Penyebab : virus campak Myxovirus


Viridae Measles
Cara penularan : percikan ludah dan
melalui jalan napas.

Komplikasi berat : radang paru,


https://jdc325.wordpress.com/2011/04/25/european-immunization-
radang otak, diare, radang telinga,
dehidrasi, kematian
week/
Gejala Campak?
Gejala :

- Demam,
- Bercak kemerahan ,
- Batuk, pilek,
- Konjungtivitis (mata merah)
- Selanjutnya timbul ruam pada
muka dan leher, kemudian menyebar
ke tubuh dan tangan serta kaki.

BAB 2 42
Bahaya Penyakit Campak

sakit berat kematian


tidak mau makan minum gizi buruk
diare berat
infeksi paru (pneumonia) kematian
memperberat penyakit Tb paru
radang otak
Dapat menimbulkan wabah/KLB
DIAGNOSIS BANDING
Rubella
Eksantema subitum
Erupsi obat
Apakah Rubella?
Definisi: penyakit infeksi virus akut, sangat
menular yang biasanya berupa penyakit ringan
pada anak.

Penyebab : virus Rubella


Cara penularan : melalui saluran napas pada
saat batuk atau bersin

Komplikasi berat : bila menulari ibu hamil


pada trimester pertama atau awal kehamilan,
dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan
pada bayi yang dilahirkan yang dikenal sebagai
Sindroma Rubella Kongenital atau Congenital
Rubella Syndrome (CRS)
Courtesy of PGPKT
Gejala Rubella?
Gejala : Bila terjadi pada:

- Demam ringan, Anak sering hanya menimbulkan


-Bercak kemerahan/rash gejala demam ringan atau bahkan
makulopapuler di kulit terutama di tanpa gejala sehingga sering tidak
wajah, lengan dan kult kepala terlaporkan,
mirip campak biasa karenanya Wanita dewasa sering
sering disebut campak Jerman, menimbulkan arthritis atau
-Ruam hanya 2-3 hari dan hilang artharalgia
sendiri (disebut campak 3 hari) Wanita hamil terutama trimester 1
- Pembesaran kelenjar limfe di dapat mengakibatkan abortus atau
belakang terlinga, leher belakang bayi lahir dengan CRS
dan sub oksipital.

47
Apakah Congenital Rubella Syndrome (CRS)?

Definisi: sindrom kecacatan pada bayi


baru lahir yang meliputi kelainan pada
jantung dan mata, ketulian dan
keterlambatan perkembangan

Penyebab : ibu hamil terutama


trimestes 1 yang terinfeksi virus Rubella
Cara penularan : ibu hamil menulari
janin melalui placenta
Ibu hamil terinfeksi di usia kehamilan
<12 minggu risiko janin tertular 80-90%
Jika infeksi di kehamilan 15-30 minggu,
risiko janin tertular 10-20%
Pencegahan Penyakit
Campak dan Rubella
ASI eksklusif
Nutrisi lengkap dan seimbang, sesuai umur
Kebersihan badan, lingkungan
Hindari kontak terutama ibu hamil
Imunisasi MR
Dasar : umur 9 bulan
Lanjutan : umur 18 bulan
BIAS : kelas 1 SD/MI dan yang sederajat
tambahan (kampanye MR)
PENYAKIT RUBELLA

Demam dan rash ringan, jarang ada sequelae.


50% kasus asymptomatic.
Tingkat penularan tinggi, karakteristik epidemiologi mirip campak
Kekebalan setelah imunisasi seumur hidup
Pada masyarakat yang naive (tidak terisolir, tanpa imunisasi),
>95% mempunyai antibodies terhadap rubella pada usia15 th.
Immunity gap pada umur lebih tua/dewasa tinggi bila:
Terjadi perubahan epidemiology rubella akibat imunisasi
selective di sektor swasta
Bila infeksi rubella rendah di kelompok masyarakat terisolir
tersebar.
CONGENITAL RUBELLA SYNDROME (CRS)

Bila Infeksi Rubella terjadi pada wanita hamil terutama pada


trimester pertama dapat berakibat :
Aborsi spontan atau
Berbagai kelainan kongenital :
Retardasi mental,
Kelainanan jantung,
Tuli dan/atau
Gangguan penglihatan seperti katarak congenital.

Tujuan utama Eliminasi Rubella adalah ELIMINASI CRS.


Semua/hampir semua Wanita Usia Subur harus kebal
terhadap rubella.
IMUNISASI RUBELLA

Seperti halnya dengan campak, waktu imunisasi rubella masuk


dalam imunisasi rutin, epidemiology rubella akan berubah
jumlah kasus rubella turun, umur kasus bergeser ke yang lebih
tua
Bila tanpa catch up campaign, atau cakupan imunisasi rendah,
maka immunity gap pada kelompok WUS tetap ada, dan rubella
bersirkulasi pada kelompok WUS, risiko CRS meningkat.
Contoh: Yunani dan Costa Rica introduksi MMR kedalam
imunisasi rutin tanpa catch up campaign, cakupan < 80%.
Hasil: muncul cluster CRS
Kesimpulan: introduksi vaksin rubella vaccine berbahaya
bila tanpa didahului dengan catch up campaign.
Manfaat Vaksin MR

Kerusakan
otak

Ketulian

Kebutaan
Peran Tenaga Kesehatan
Memastikan sasaran anak 9 bulan sampai dengan <15 tahun
menerima imunisasi MR
Memastikan kondisi rantai vaksin terpelihara dengan baik dalam
suhu 2 - 8 derajat celcius
Memastikan vaksin dan pelarut berasal dari pabrik yang sama dan
memeriksa tanggal kadaluarsanya
Memeriksa kondisi VVM vaksin MR (pastikan dalam kondisi A dan
B)
Melarutkan vaksin dan mencatat waktu pelarutan tiap vial
Memberikan penyuntikan vaksin MR dengan benar (sub kutan)
Melakukan pengolahan limbah imunisasi (tajam dan tidak tajam)
secara aman
Memantau dan menangani kasus KIPI
Memeriksa register pelaksanaan imunisasi dan melengkapinya
pada akhir kegiatan.
Mengawasi dan membina guru dan kader dalam melaksanakan
tugasnya
Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat
Menunggu di tempat pelayanan minimal 30 menit untuk merespon
jika ada kasus KIPI
Peran Guru
Memberikan informasi pada orangtua/wali murid melalui Pertemuan
Orangtua Murid atau surat edaran yang berisi pemberitahuan
manfaat imunisasi MR dan tanggal pelaksanaannya. Contoh Surat
Edaran dapat dilihat pada lampiran 2.
Membantu memberikan penyuluhan kepada orangtua/ wali / murid
Memberikan data murid yang akan diberikan imunisasi termasuk
data anak yang putus sekolah
Menyeleksi anak yang berumur <15 tahun dan anak yang sedang
sakit atau tidak masuk sekolah karena alasan lainnya
Membantu menyiapkan ruangan untuk penyuntikan dan ruang
tunggu setelah penyuntikan
Membantu mengatur alur pelayanan imunisasi
Membantu pencatatan hasil imunisasi dan memberi tanda pada
ujung bawah jari kelingking kiri dengan pen marker

Melaporkan pada petugas bila ditemukan kasus diduga KIPI


Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan kegiatan dilakukan terpisah dari kegiatan


rutin,
Dilaporkan setiap hari.
Pelaporan dilakukan berjenjang dan bertahap dari pos
pelayanan hingga ke Pusat.
Pencatatan dan pelaporan pada kegiatan ini adalah hasil
cakupan dihitung berdasarkan data pusdatin maupun data
pendataan sasaran, dan pemakaian logistik
Rekapitulasi laporan per kelompok sasaran
9 bulan 6 tahun
7 -12 tahun (SD)
13 - <15 tahun (SMP)
Introduksi Imunisasi MR

Vaksin MR menggantikan vaksin campak


pada kegiatan imunisasi rutin
Sasaran :
Seluruh bayi usia 9 bulan,
Seluruh anak usia 18 bulan,
Seluruh anak usia SD/MI/sederajat/SDLB
kelas 1
Dilaksanakan segera setelah kampanye
imunisasi MR selesai
Jadwal Imunisasi setelah
Introduksi Imunisasi MR
Usia Anak Jenis Imunisasi
<24 jam Hepatitis HBO
1 bulan BCG, OPV1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, OPV 2
3 bulan DPT-HB-Hib 2, OPV 3
4 bulan DPT-HB-Hib 3, OPV 4 dan IPV
9 bulan MR
18 bulan MR, DPT-HB-Hib
Kelas 1 MR, DT
Kelas 2 Td
Kelas 5 Td
Terima kasih

You might also like