Professional Documents
Culture Documents
HIV TB
42 juta 2 milyar
HIV + TB aktif
0
500
1000
1500
2000
India
China
Indonesia
Bangladesh
Nigeria
Pakistan
Philippines
South Africa
Russian Federation
Ethiopia
DR Congo
Viet Nam
Kenya
UR Tanzania
Brazil
Thailand
Myanmar
Zimbabwe
Uganda
Cambodia
Afghanistan
Mozambique
22 negara yg terbeban: 80% dari semua kasus baru
Epidemiologi ko-infeksi TB-HIV
Source: Corbett EL, Watt CJ, Walker N, Maher D, Raviglione MC, Williams B, Dye C. (submitted for publication).
Infeksi TB vs Penyakit TB (TB aktif)
HIV TB
Progresi Penyakit
Mortalitas
Relative life time risk of
tuberculosis
1.0
2.0
3.0
4.0
0
200
400
CD4+/uL
600
800
Efek jumlah CD4 terhadap risiko TB
di antara ODHA
Insidens TB (per 100 /thn)
20
>350 200-350 <200
15
10
0
Italia AS Afrika Selatan
Antonucci JAMA 1995;274:143; Markowitz Ann Int Med 1997;126:123; Badri Lancet 2002;359:2059
TB dan AIDS
Risiko TB
70% selama hidup 60%
60%
50%
40%
30%
20% 10%
10%
0%
PPD+/HIV-negatif PPD+/HIV+
Masalah
Tuberkulosis kedaruratan global
Tuberkulosis di populasi dgn prevalensi HIV
yg tinggi merupakan penyebab utama
morbiditas dan mortalitas di antara ODHA
Ke-2 penyakit menimbulkan stigma
Ke-2 penyakit memerlukan perawatan jangka
panjang
"We cannot win the battle against
AIDS if we do not also fight TB.
TB is too often a death sentence for
people with AIDS.
It does not have to be this way."
500 CD4
HIV awal
Typical Tuberculosis
200 CD4
Atypical
PTB
HIV lanjut EPTB
50 CD4
Manifestasi Klinis TB pada HIV
Dini Lanjut
HIV lanjut
HIV awal (severe immuno-compromise)
Infiltrat interstitial
Limfadenopati hilar
Perbandingan gambaran klinis TB pada
penderita terinfeksi HIV dan tidak terinfeksi HIV
Gambaran HIV (+) HIV (-)
Keluhan respirasi +++ +++
Penyakit ekstra paru +++ +
Kavitas + +++
Foto toraks atipikal +++ +
PPD neg ++ +
Efek samping obat ++ +
Angka mortalitas +++ +
Relaps ++ +
Diagnostik Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan laboratorium
BTA 3 kali
Kultur
Identifikasi
Pemeriksaan BTA satu kali negatif , TB belum
dapat disingkirkan
BTA positif memerlukan pengobatan
Kultur darah bisa positif
20 sampai 40% koinfeksi HIV-TB
Pemeriksaan tiga sputum
adalah optimal
100%
100% 93%
81%
Kumulatif Positifitas
50%
0%
Pertama Kedua Ketiga
Proporsi pasien dgn TB paru yang
mempunyai smear BTA positif
Positifitas BTA pd
70 HIV
pasien TB
Negatif
60
HIV awal
50
40
HIV lanjut
30
20
10
0
TB ekstra-paru dengan HIV
Limfadenopati (sering)
Efusi pleura
Penyakit perikardial
TB milier
Meningitis
Lain-lain
TB ekstra-paru
80
70
60
% pasien
50
40
30
20
10
0
0-100 101-200 201-300 >300
CD4 sel/L
Mycobacteremia
60
50
40
% pasien
30
20
10
0
0-100 101-200 201-300 >300
CD4
TB Ekstra Paru yang sering ditemukan
100
80 Relapses
Kambuh (%)
60
40
20 10.3%
3.4%
0
Pyrazinamide Pyrazinamide (-)
80
Cure Rate (%)
60
40
20
0
2 bulan PZA 4 bulan PZA 6 bulan PZA
Am Rev Respir Dis 1991;143:700-6
Respons terhadap terapi anti TB
Mortalitas lebih tinggi pada smear-negatif
Mortalitas lebih tinggi pada RZHE/HE
daripada RZHE/RH
Angka kekambuhan (recurrence/relapse)
lebih tinggi pada TB-HIV
Memperpanjang pemberian R/??
Memberikan INH pasca pengobatan??
Metabolisme CYP3A4
PI
NNRTI
Metabolisme
Eliminasi
Absorpsi
Interaksi obat2 TB/HIV
Rifampisin
Metabolisme
CYP3A4
PI
NNRTI
Metabolisme
Eliminasi
Efek Rifampisin terhadap obat2 anti
HIV
Protease inhibitor
Saquinavir 80 % berkurang
Ritonavir 35 % berkurang
Indinavir 92 % berkurang
Nelfinavir 82 % berkurang
Amprenavir 81 % berkurang
Nonnucleoside reverse transcriptase
inhibitor (NNRTI)
Nevirapine 37 % berkurang
Efavirenz 26 % berkurang
Reverse transcriptase inhibitor
Tidak ada efek
TB dan HIV:
Pemberian HAART segera vs ditunda
18
16
14
12
Kasus TB per 10
100 org/thn 8 HAART
6 Tanpa HAART
4
2
0
>350 200-350 <200
Jumlah CD4 basis
Terapi TB (DOT)
Profilaksis IO
Fase intensif
Intensive
Dukungan psiko-sosio-ekonomi
Terapi IO
Phase
Pencegahan HIV
ART
Perawatan Pallatif
Fase lanjutan
Perilaku risiko tinggi utk HIV
Infeksi TB
Kel. 1:
HIV + dan TB -
Kel. 5:
HIV - dan
TB aktif
Kel 4:
HIV tetapi
berperilaku risiko
Kel. 2: tinggi dan TB aktif
HIV + dan infeksi
TB laten
Kel. 3:
HIV + dan TB aktif
Perilaku risiko tinggi utk HIV
Infeksi TB
Kel. 1:
HIV + dan TB -
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 1:
HIV (+) dan TB (-)
BCG (utk anak kecil, HIV
asimptomatik)
Perawatan HIV/AIDS
berkesinambungan
Penyuluhan kes utk HIV
(dan TB), termasuk skrining
IMS, promosi kondom dan
NAPZA suntik yg aman
Pemantauan terus
menerus terhadap TB aktif
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 2:
HIV (+) dan infeksi TB laten
Profilaksis primer utk infeksi TB
Perawatan HIV/AIDS
berkesinambungan
Penyuluhan kes utk HIV (dan
TB), termasuk skrining utk IMS,
promosi kondom dan NAPZA
sutik yg aman
Pemantauan terus menerus
terhadap TB aktif
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 3:
HIV (+) dan TB aktif
DOTS
Perawatan HIV/AIDS
berkesinambungan
Penyuluhan kes utk HIV dan TB,
termasuk skrining utk IMS, promosi
kondom dan NAPZA suntik yg aman
Kotrimoksasol selama terapi TB
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 4:
HIV (-) berisiko dan
TB aktif
DOTS
Penyuluhan kes utk
HIV dan TB,
termasuk skrining utk
IMS, promosi
kondom dan NAPZA
suntik yg aman
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 5:
HIV (-) dan
TB aktif
DOTS
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 1:
HIV (+) dan TB (-)
BCG (utk anak kecil, HIV
asimptomatik) Kel. 5:
Perawatan HIV/AIDS HIV (-) dan
berkesinambungan TB aktif
Penyuluhan kes utk HIV (dan DOTS
TB), termasuk skrining utk IMS,
promosi kondom dan NAPZA
suntik yg aman Kel. 4: