You are on page 1of 12

MORBILI

Nama Anggota:
1. Azarella Ballo (1408010037)
2. Desy Lambe (1408010038)
3. Arah Murni Ullu (1408010039)
DEFINISI:
Campak atau morbili adalah suatu penyakit infeksi virus
aktif menular yang disebabkan oleh golongan
paramyxovirus, yaitu virus RNA dari famili Paramixoviridae,
genus Morbillivirus.

Manifestasi Klinis:
Masa inkubasi sekitar 10-12 hari jika gejala-gejala
prodromal pertama dipilih sebagai waktu mulai, atau
sekitar 14 hari jika munculnya ruam yang dipilih, jarang
masa inkubasi dapat sependek 6-10 hari. Kenaikan
ringan pada suhu dapat terjadi 9-10 hari dari hari infeksi
dan kemudian menurun selama sekitar 24 jam.
Penyakit ini dibagi dalam 3 stadium, yaitu

Biasanya stadium ini berlangsung selama 4- 5 hari disertai panas (38,5 C),
Stadium malaise, batuk, nasofaringitis, fotofobia, konjungtivitis dan koriza. Menjelang
akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak
Kataral koplik (berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh
(Prodromal) eritema) yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai.
Lokalisasinya di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah.

Koriza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema atau titik merah di


palatum durum dan palatum mole. Kadang-kadang terlihat pula bercak
Stadium koplik. Terjadinya eritema yang berbentuk makula-papula disertai
Erupsi meningkatnya suhu badan. Diantara makula terdapat kulit yang normal.
Mula-mula eritema timbul dibelakang telinga, di bagian atas lateral tengkuk,
sepanjang rambut dan bagian belakang bawah.

Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua


(hiperpigmentasi) yang lama-kelamaan akan hilang sendiri. Selain
Stadium hiperpigmentasi, pada anak Indonesia sering ditemukan pula kulit yang
bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili.
Konvalesensi Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema dan eksantema ruam kulit
menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai menjadi normal
kecuali bila ada komplikasi.
MIKROORGANISME
Tanda Khas:

Virion (partikel virus lengkap, yang utuh


secara struktural dan menular)
Campak terdiri atas nukleokapsid
berbentuk heliks yang dikelilingi oleh
selubung virus.
Virus campak mempunyai 6 protein
struktural, 3 diantaranya tergabung
dengan RNA dan membentuk
nukleokapsid yaitu; Pospoprotein (P),
proteinukuran besar (L), dan
nukleoprotein (N).
Tiga protein lainnya tergabung dengan
selubung virus yaitu;protein fusi (F),
protein hemaglutinin (H) dan protein
matrix (M). Protein F dan H mengalami
glikolisasi (mereduksi atau bahkan
merusak fungsi berbagai enzim)
sedangkan protein M tidak
Protein F bertanggung jawab
terhadap fusi virus dengan
membran sel hospes, yang
kemudian diikutidengan penetrasi
dan hemolisis.

Protein H bertanggung jawab


pada hemaglutinasi
(penggumpalan sel darah
merah), perlekatan virus, adsorpsi
dan interaksi dengan reseptor di
permukaan sel hospes.

Protein F dan H bersama-sama


bertanggungjawab pada fusi virus
dengan membran sel dan
membantu masuknya virus.

Sedangkan protein M berinteraksi


dengan nukleokapsid berperan
pada proses maturasi virus.
Siklus Hidup:
1.Attachment : Ikatan khas
diantara viral capsid proteins dan
spesifik reseptor
pada permukaan sel inang. Virus
akan menyeranf sel inang yang
spesifik.

2. Penetration : Virus masuk ke sel


inang menembus secara
endytocsis atau
melaluimekanisme lain

3. Uncoating : Proses
terdegradasinya viral kapsid oleh
enzim viral atau host
enzymesyang dihasilkan oleh viral
genomic nudwic acid

4. Replication : Replikasi virus, Litik


atau Lisogenik

5. Release : Virus dilepaskan dari


sel inang melalui lisis
Cara Penularan:

Campak adalah penyakit yang sangat


menular yang dapat menyebar melalui
kontak dengan lendir

Batuk atau bersin dari orang yang


terinfeksi dapat melepaskan virus ke
udara.

Virus ini dapat hidup di permukaan


selama beberapa hari.
PEMERIKSAAN CAMPAK
A. Darah tepi: Jumlah leukosit normal atau meningkat
apabila ada komplikasi infeki bakteri
B. Pemeriksaan serologi untuk mendeteksi antibodi IgM
sebagai tanda adanya infeksi morbili :
- Hemaglutination inhibition test (antigen virus+antibodi
spesifik+eritrosit maka virus diikat dengan reseptor
eritrosit menyebabkan hemaglutinasi)
> Hasil positif jika terjadi aglutinasi
C. Pemeriksaan sitologi: Ditemukan sel raksasa
(multinucleated giant cell) yang diambil dari lapisan
mukosa hidung dan pipi.
Pengobatan:
Simtomatik untuk demam dan gejala-gejala lain
Antibiotik hanya bila timbul infeksi bakteri sekunder
(antibiotik untuk profilaksis tidak efektif dan mungkin
membahayakan)
Antivirus seperti ribavirin (dosis 20-35 mg/kgBB/hari i.v) telah
dibuktikan secara in vitro terbukti bermanfaat untuk
penatalaksanaan penderita campak berat dan penderita
dewasa yang immunocompromissed. Namun
penggunaan ribavirin ini masih dalam tahap penelitian
dan belum digunakan untuk penderita anak.
Terapi (suportif):
Pemberian cairan yang cukup untuk mengembalikan
cairan tubuh yang hilang karena panas dan berkeringat
karena demam.
Suplemen Nutrisi
Pencegahan:

Imunisasi Aktif
Termasuk dalam Program Imunisasi Nasional. Dianjurkan pemberian vaksin
campak dengan dosis 0,5 ml secara subkutan pada usia 9 bulan. Imunisasi
ulangan diberikan pada usia 6-7 tahun melalui program BIAS.

Imunisasi Pasif (Imunoglobulin)


Indikasi :
Anak usia > 12 bulan dengan immunocompromised belum mendapat imunisasi, kontak dengan
pasien campak.
Bayi berusia < 12 bulan yang terpapar langsung dengan pasien campak mempunyai resiko yang
tinggi untuk berkembangnya komplikasi penyakit ini, maka harus diberikan imunoglobulin sesegera
mungkin dalam waktu 7 hari paparan. Setelah itu vaksin MMR diberikan sesegera mungkin sampai
usia 12 bulan, dengan interval 3 bulan setelah pemberian imunoglobulin.

Dosis anak : 0,2 ml/kgBB IM pada anak sehat


0,5 ml/kgBB untuk pasien dengan HIV
maksimal 15 ml/dose IM.
REFERENSI
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Standar Pelayanan Medis
Kesehatan Anak, Edisi I. Jakarta: IDAI, 2004.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku ajar Penyakit Infeksi
Tropis. Jakarta: IDAI, 2004.
Penyakit Tropik dan Infeksi Anak. Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi III Jilid 2. FKUI 2000.
Haryowidjojo. Demam Campak.
Htttp://www.Pediatrik.com. [diakses 22 Agustus 2008]
Lowes R. Three-Fold Increase in Measles Warrants
Vigilance, CDC Says. Medscape Medical News.
Available at
http://www.medscape.com/viewarticle/815514.
Accessed: December 9, 2013

You might also like