You are on page 1of 14

PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA


LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI
PELAYANAN SOSIAL
LANJUT USIA TRESNA WERDHA
NATAR PROVINSI LAMPUNG PROPOSAL SKRIPSI
TAHUN 2014
Oleh :

ALDILA SUSANTO
NPM. 10320004
LATAR
BALAKANG

Meningkatnya angka harapan


Keberhasilan pemerintah hidup ini berdampak pada
meningkatnya jumlah penduduk lansia.
dalam pembangunan nasional, telah Penduduk lansia di ndonesia tahun
mewujudkan hasil yang positif dalam 1997 berjumlah 8 juta orang dan
berbagai aspek, meliputi adanya menduduki peringkat ke 10 dunia.
kemajuan ekonomi, perbaikan Menurut Kinsella dan Taeuber 1993
lingkungan hidup, kemajuan Ilmu (Maryam, 2012) pada tahun 2000
Pengetahuan dan Teknologi, terutama jumlah lanisa sebesar 7,28% dan di
tahun 2025 di proyeksikan peningkatan
dibidang medis atau ilmu kedokteran jumlah lansia di indonesia 11,34%,
sehingga dapat meningkatkan kualitas bahkan data biro sensus Amerika
kesehatan penduduk serta Serikat memperkirakan indonesia
meningkatkan umur harapan hidup mengalami pertambahan warga lanjut
manusia. Akibatnya jumlah penduduk usia terbesar di seluruh dunia pada
yang berusia lanjut meningkat dan yahun 1990-2025, yaitu sebesar 414%.
Peningkatan jumlah lansia ini
bertambah cenderung lebih cepat ( memerlukan perhatian yang besar baik
Nugroho, 2008 ). dari keluarga, masyarakat maupun
pemerintah (SUSENAS 2007).
Berdasarkan analisis prevalensi yang
dilakukan oleh Puslitbang dan Kebijakan
Kesehatan (2008) di Indonesia prevalensi
hipertensi dikalangan lansia cukup tinggi,
yaitu sekitar 40% dengan kematian sekitar
50% diatas umur 60 tahun. Penelitian
berskala nasional dilakukan perhimpunan
hipertensi Indonesia pada tahun 2002 di
Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan
Bali. Dari 3080 subjek dewasa umur 40 tahun
atau lebih yang berobat pada praktik dokter,
didapatkan prevalensi hipertensi 58,89% dan
37,32% pasien tanpa pengobatan
antihipertensi, selain penduduk dewasa,
hipertensi juga banyak diderita oleh
kelompok lansia. Adapun jumlah lansia di
provinsi lampung, berdasarkan sensus
penduduk tahun 2013 sebanyak 296.815
jiwa. Jumlah penderita hipertensi lansia di
Provinsi Lampung sebesar 19.863 (29,928 %)
(Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2013).
Dari hasil pra survei yang telah
dilakukan peneliti di Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Tresna Werdha Natar
Provinsi Lampung pada tanggal 26
Februari 2014 didapatkan data yaitu RUMUSAN MASALAH:
100 penghuni panti. hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan Berdasarkan uraian dalam
dengan 10 lansia didapatkan 8 lansia latar belakang maka dapat
menderita hipertensi, usia 60-69 dirumuskan permasalahan
tahun sebanyak 4 orang (50%), 70-79 dalam penelitian ini yaitu,
tahun sebanyak 3 orang (37,5%) dan apakah ada pengaruh
usia 80-89 tahun sebanyak 1 orang pemberian senam yoga
(12,5%). Untuk itu pemilihan di terhadap penurunan tekanan
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna darah pada penderita
Werdha Natar Provinsi Lampung hipertensi di Pelayanan Sosial
dipilih sebagai lokasi penelitian karena Lanjut Usia Tresna Werdha
jumlah lansia penderita penyakit Natar Provinsi Lampung Tahun
hipertensi masih cukup tinggi. 2014 ?
Pada saat paru-paru menghirup oksigen baru, sel-sel darah merah yang kosong
setelah melepas karbon dioksida membawa oksigen tersebut kejantung dan
TEKANAN seterusnya bersama dengan plasma darah di salurkan ke seluruh sel tubuh oleh
pembuluh darah aeteri. Tenaga yang ada pada dinding pembuluh darah arteri
DARAH
pada saat darah di alirkan dinamakan tekanan darah. Dengan adanya tekanan
darah inilah , darah yang dialirkan dapat berjalan dengan lancar. (Dewi, S. &
Familia, D. 2010)

Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah darah sistolik lebih dari 140
mmHg, dan tekanan darah diastolik lebih daro 90 mmHg. (Palmer, A & Williams,
HIPERTENSI
B. 2005).

Secara garis besar, yoga berarti usaha mengharmonisasikan element spiritual dan
fisikial seorang manusia untuk mencapai kondisi ideal sehingga memudahkan
SENAM YOGA terjadinya komunikasi dengan sang Maha Pencipta. Dalam yoga, tubuh manusia
terhubung erat dengan pola gerak, napas, serta pikiran yang memungkinkan
terjadinya keseimbangan relaksasi, serta harmoni dalam hidup.

Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur


kehidupan manusia (Budi Anna Keilat, 1999 dalam Maryam, 2008).
LANSIA Sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.13 tahun 1998
tentang kesehatan di katakan bahwa usia lanjut adalah seorang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam, 2008).
Berdasarkan landasan teori diatas maka dapat disusun suatu kerangka teori
sebagai berikut:

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah tinggi/ hipertensi:


Usia, faktor genetik, jenis kelamin, obat-obatan, adat kebiasaan , pekerjaan, ras
atau suku, mengkonsumsi alkohol,tingginya asupan garam, kurang olahraga,
stress.

Upaya menurunkan

Sumber : (Muhammadun, 2010).


Hipetensi tekanan darah

Farmakologis Non
Nonfarmakologis
farmakologis
Pemberian obat yang bersifat : Olahraga
Olahragasecara
secarateratur
teratur
Penanganan
Penanganan faktorpsikologis
faktor psikologisdan
danstress
stress
Diuretik dengan melakukan relaksasi.
dengan melakukan relaksasi.
Beta blocker ( atenolol (tenorim), Berhenti
Berhentimerokok
merokok
capoten (captropil)) Tidak
TidakMengkonsumsi
MengkonsumsiAlkohol
Alkohol
blocker calcium antagonis. (norvasc Diet
Dietrendah
rendahlemak
lemakdandangaram
garam
(amlodipin), capoten angiotensinconverting Terapi
Terapi komplementer: terapiherbal,
komplementer: terapi herbal,terapi
terapi
enzyme (ACE)). nutrisi, relaksasi progresif, meditasi, terapi
nutrisi, relaksasi progresif, meditasi, terapi
tawa,
tawa,hypnoteraphy,
hypnoteraphy,dan danterapi
terapimusik.
musik.
Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Tekanan darah
Pengaruh senam yoga Sistolik
Diastolik

Ha:
Ada pengaruh senam yoga terhadap penurunan tekanan darah lansia penderita
hipertensi di Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Provinsi Lampung
Tahun 2014.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif,
jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian untuk mendapatkan
gambaran yang akurat dari sebuah karakteristik masalah yang
mengklasifikasikan suatu data dan pengambilan data yang berhubungan
dengan angka-angka, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun
dari nilai suatu data yang diperoleh (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian ini telah dilakukan di Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna


Werdha Natar Provinsi Lampung dan waktu penelitian ini dilakukan
pada bulan mei 2014

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis, quasi eksperimen dengan


rancangan one group pretest posttest design. Ciri dari desain penelitian ini adalah
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok
subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian
diobservasi kembali setelah intervensi (Nursalam, 2011)
Subyek Penelitian :
POPULASI Sampel

Sampel merupakan sebagian dari


Populasi adalah keseluruhan dari obyek
keseluruhan objek atau populasi. Lima
penelitian. Pemilihan populasi dan sampel
merupakan salah satu faktor yang belas subjek pada setiap kelompok
mempengaruhi berhasil atau tidaknya dianggap minimum untuk riset
suatu penelitian (Notoatmodjo, 2010). eksperimental (Dempsey, 2002).
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Sehingga jumlah sampel dalam
lansiayang ada di Pelayanan Sosial Lanjut penelitian ini adalah 20 orang yang
Usia Tresna Werdha Natar Provinsi mengalami tekanan darah tinggi /
Lampung yang berjumlah 100 orang. hipertensi.

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Lansia dengan hipertensi / mempunyai tekanan darah tinggi.
2. Lansia yang berumur 60 tahun.
3. Lansia yang bersedia menjadi responden.
4. lansia sadar atau kapabel.
5. Lansia yang tidak sedang diterapi obat antihipertensi.
6. Lansia yang tidak menderita penyakit magh atau gastritis.
Teknik Sampling
Teknik sampling pada penelitian ini adalah
jenis purposive sampling yaitu suatu teknik
penetapan sampel dengan cara memilih
sampel di antara populasi sesuai dengan yang
dikehendaki peneliti, sehingga sampel
tersebut dapat mewakili karakteristik populasi
yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,
2008).
Definisi operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
Independen:
Penerapan senam yoga - -
Penerapan
dalam 12 kali , dengan
senam yoga itensitas latian 2-3 hari
dalam seminggu.

Dependen:
Tekanan darah tinggi Lembar Diukur dengan cara Sesuai dengan Rasio
Tekanan darah
merupakan tekanan Observasi mengukur tekanan darah hasil pengukuran
Tinggi / tekanan darah dengan menggunakan tekanan darah
hipertensi sistolik 160 mmHg dan spygnomanometer air raksa - Systolik
tekanan diastolik 90 dan stetoskop dengan posisi - Diastolik
mmHg. berbaring (supine).
Pengukuran dilakukan
dengan 2 sesi yaitu pada
hari pertama sebelum (pre)
perlakuan dan rata-rata
pengukuran sesudah (post)
perlakuan dari hari kedua
sampai hari ke 12 pada
perlakuan.
ANALISA UNIVARIAT

Data yang ada dikelompokkan dan dikategorikan dengan sebuah skala


tertentu kemudian dicari kelompok responden dengan kategori tertentu yang jumlah
respondennya terbanyak dan paling sedikit (Arikunto, 2006).

ANALISA BIVARIAT

Analisis Bivariat digunakan untuk membuktikan hipotesis apakah ada


pengaruh senam yoga terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi. Maka uji stastistik yang digunakan adalah t-test. Hasil analisa ditampilkan
dengan distribusi cut of point data normal, dengan nilai rata-rata (Mean). Dalam
penelitian ini nilai yang dipakai adalah nilai mean. Pengolahan data bivariat dengan
menggunakan komputerisasi.
Dari hasil uji statistik dikatakan ada pengaruh senam yoga jika didapatkan
p-value 0,05 dengan kesimpulan sebagai berikut:
Ha: Gagal ditolak apabila nilai p-value <0,05 yang artinya ada pengaruh senam yoga
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
TERIMAKASIH
VIDEO SENAM YOGA

You might also like