Professional Documents
Culture Documents
9/21/2017 1
Pendahuluan
Dengue Haemorragic Faver (DHF) atau Demam Berdarah
Dengue (DBD).
Adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh
virus dengue yang termasuk golongan Arthtropod Boon
Virus Grup B yang ditularkan oleh nyamuk aedes
aegypti.
THE SECONDARY INFECTION
DHF terjadi jika seseorang telah mendapat infeksi virus
dengue pertama mendapat infeksi berulang dengan
tipe virus berlainan dalam jangka waktu tertentu.
9/21/2017 2
Data Angka Kejadian di Indonesia
Sebelumnya
Tahun 2005 Jumlah Kab/Kota yang terjangkit
DBD/DHF (330 /75%)
Tahun 2004 angka kejadian 0,43 %
Tahun 2005 angka kejadian 0,34 %
Thun 2007 angka kejadian ?
9/21/2017 3
Patofisiologi
9/21/2017 4
Manifestasi Klinis
1. Demam mendadak disertai gejala klinik yang tidak spesifik : anoreksia, nyeri
punggung, nyeri perut (karena pembesaran hati), nyeri sendi, nyeri kepala. Demam
terjadi 2 - 7 hari.
2. Manifestasi perdarahan muncul pada hari ke 2 atau ke 3.
- Uji torniqet (+).
- Petechie.
- Epitaksis, perdarahan gusi.
- Hematomisis, melena.
3. Hepatomegali.
4. Trombocytopeni nilai trombosit < 100.000/mm
5. Kenaikan nilai hematrokit 20%.
6. Manifestasi lain : nyeri epigastrium dan muntah.
7. Renjatan berat (DSS).
- nadi lemah dan cepat.
- TD menurun.
- Kulit teraba dingin dan lembab ujung hidung, jari tangan dan kaki
- Gelisah kesadaran menurun.
- Sianosis disekitar mulut.
- Oliguri sampai anuri.
9/21/2017 5
Derajat DHF
Ada 4 bagian yaitu :
1. Derajat Ringan : Demam mendadak 2 - 7 hari dengan
gejala klinis lain dan manifestasi perdarahan jaringan,
Test Torniquet (+).
2. Derajat Sedang : Lebih berat dari golongan 1, gejala
perdarahan kulit, manifestasi perdarahan lain
(perdarahan gusi, epitaksis, hematemisis, melena).
3. Derajat Berat: Pasien mengalami renjatan dengan
kegagalan sirkulasi, nadi cepat dan lemah, tekanan
darah menurun, gelisah, kulit dingin.
4. Derajat sangat berat: Gejala tersebut diatas ditambah
renjatan yang dalam dengan tekanan darah tidak
teratur,nadi tidak teraba.
9/21/2017 6
Komplikasi yang sering terjadi
Ensepalopati.
Demam tinggi.
Gangguan kesadaran disertai atau tanpa
kejang.
Disorientasi Prognosanya buruk.
Renjatan / Syok Hipovolemik
9/21/2017 7
Asuhan keperawatan
1. Riwayat penyakit,
2. Pemeriksaan fisik.
- Tingkat kesadaran.
- TTV : suhu, nadi, RR, Td.
- Tes rumple leede.
- Palpasi nyeri tekan dan pembesaran hepar.
- Perdarahan : kulit, gusi, hematemisis, melena.
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Laboratorium : Hb, Ht, Leukosit, trombosit.
- Foto Thorax.
4. Faktor psikososial dan perkembangan.
5. Tingkat pengetahuan klien dan keluarga.
9/21/2017 8
Lingkup Masalah Keperawatan
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri.
3. Keterbatasan aktifitas.
4. Kecemasan anak dan orang tua.
5. Self care deficit.
6. Potensial terjadi syok
Kriteria evaluasi:
Turgor baik, rasa haus hilang, Tronbosit Normal(200.000
300.000/mm)
TD 100/70 140/90 mmHg, Nadi 60 100x/Mt, Respirasi 16-24
x/mt, Produksi urine 30-50 cc/jam
9/21/2017 10
Intervensi Keperawatan.
Pada pasien tampak perdarahan/tanpa syok.
Penggantian cairan beri pasien minum sebanyak 1 - 2 liter/24 jam.
Indikasi pemasangan infus :
Jika pasien muntah terus menerus.
Hematokrit terus meningkat.
Observasi tanda-tanda perdarahan dan tanda-tanda syok.
Observasi tanda-tanda vital setiap jam.
Kompres dingin sesuai suhu tubuh.
Catat intake dan out-put.
Periksa Hb, Ht, L, Tromb setiap 4 - 6 jam.
Cara Pemberantasan.
Nyamuk dengan insektisida (fogging)
Jentik Dengan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)
Kimia abatisasi larvasida.
Biologi : Memelihara ikan pemakan jentik.
Fisik 3M : Menguras, Menutup dan Mengubur
9/21/2017 12