Professional Documents
Culture Documents
Pengolahan Ikan
Mengapa daging ikan cepat busuk ?
O
C OH H2 -C O - C R2
O
C OH H2-C O C R 3
Glicerol R = C nH2n+1
Perbedaan lemak dan minyak
Lemak : lebih banyak asam lemak jenuh.
Minyak : lebih banyak asam lemak tidak jenuh.
Ketidak jenuhan bisa menurunkan titik lebur adan kekerasan
Lemak pada ikan : adalah terdiri dari asam lemak tidak
jenuh
Contoh Asam lemak tidak jenuh :
Oleat ( C17H33COOH ) O
H3C (CH2)7 = CH (CH2)7 C OH
pH menurun
Pertumbuhan bakteri dg
pesat
Pembusukan
Perubahan-2 yg terjadi setelah ikan mati
Rigormortis
Akibat dr suatu rangkaian perubahan kimia yg komplek
di dalam otot ikan sesudah kematian.
Ikan mati sirkulasi darah berhenti suplai
oksigen berkurang shg terjadi perubahan
glicogen menjadi Asam laktat pH tubuh turun yg
diikuti penurunan jumlah ATP ( adenosin tri posfat ),
serta ketidak mampuan otot mempertahankan
kekenyalan.
Waktu yg diperlukan utk masuk dan melewati fase
rigormortis tergantung pada : Species, kondisi fisik ikan,
ukuran, perjuangan ukan menjelang mati, cara
penangkapan, cara penanganan setelah penangkapan
dan suhu setelah penyimpanan.
Pada fase ini pH tubuh ikan menurun ( 6,2 6,6 ) dari
mula-mula 6,9 7,2. Tinggi / rendahnya tergantung pH
awal ikan, tergantung pd jumlah glikogen yg ada dan
kekuatan penyangga ( buffering power ) pada daging
ikan.
Kekuatan penyangga pd daging ikan disebabkan oleh :
protein, asam laktat, asam fosfat, T M A O dan basa-
basa menguap.
Setelah fase rigormortis pembusukan bakteri
pH daging ikan naik mendekati netral hingga 7,9 8,0 /
lebih.
Tingkat keparahan pembusukan kadar
senyawa-2 yg bersifat basa pH naik.
Semakin singkat proses rigormortis pd ikan, maka
semakin cepat ikan itu membusuk.
Karena oksidasi
Oksidasi lemak timbul aroma / rasa tengik,
perubahan rupa serta warna daging kearah coklat
kusam.
Pengamatan keadaan kematian ikan
Ikan hidup Mati Praregor Rigormortis Post regor Hancur
Lemas kaku lembek hancur
Amat segar