You are on page 1of 16

Presentasi Biologi

Psikotropika

Nama Anggota : Hermita Sandika


: Hulda A Koyari
: Septiyani T toam
: Achmad Julsandi
: Ryan I johan
: Paulus Yando
Sedatif-Hipnotik
Hipnotik dan sedatif merupakan golongan obat pendepresi
susunan saraf pusat (SSP). Efeknya bergantung dosis, mulai dari
ringan yaitu menyebabkan tenang atau kantuk, menidurkan,
hingga berat yaitu kehilangan kesadaran, keadaan anestesi, koma
dan mati. Obat-obatan hipnotik sedative adalah istilah untuk
obat-obatan yamg mampu mendepresi sistem saraf pusat. Sedatif
adalah substansi yang memiliki aktifitas moderate yang
memberikan efek menenangkan, sementara hipnotik adalah
substansi yang dapat memberikan efek mengantuk dan yang
dapat memberikan onset serta mempertahankan tidur (Tjay,
2002).
Mekanisme kerja
Efek farmakologi akibat aksi gamma-aminobutyric acid (GABA)
sebagai neurotransmitter penghambat sehingga kanal klorida terbuka
dan terjadi hiperpolarisasi post sinaptik membran sel dan mendorong
post sinaptik membrane sel tidak dapat dieksitasi. Hal ini menghasilkan
efek anxiolisis, sedasi, amnesia retrograde, potensiasi alcohol,
antikonvulsi dan relaksasi otot skeletal (Ganiswarna, 1995).
Indikasi & kontraindikasi
Indikasi
Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan
pada putus alkohol akut, status epileptikus, kejang demam,
spasme otot.

Kontra indikasi.
depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia gravis,
insufisiensi pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis
kronik, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut,
trimester pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh
digunakan sendirian pada depresi atau ansietas dengan depresi.
Efek samping
mengantuk, kelemahan otot, ataksia, reaksi paradoksikal dalam
agresi, gangguan mental, amnesia, ketergantungan, depresi
pernapasan, kepala terasa ringan hari berikutnya, bingung.
Kadang-kadang terjadi: nyeri kepala, vertigo, hipotensi,
perubahan salivasi, gangguan saluran cerna, ruam, gangguan
penglihatan, perubahan libido, retensi urin, dilaporkan juga
kelainan darah dan sakit kuning, pada injeksi intravena terjadi:
nyeri, tromboflebitis dan jarang apneu atau hipotensi.
Farmakodinamik & farmakokinetik
Farmakodinamik
Hampir semua efek merupakan hasil kerja golongan ini pada SSP
dengan efek utama : sedasi, hypnosis, pengurangan terhadap
rangsangan emosi/ansietas, relaksasi otot, dan anti konvulsi.
Farmakokinetik
Sifat fisikokimia dan farmakokinetik sangat mempengaruhi
penggunaannya dalam klinik karena menentukan lama kerjanya.
Semua benzodiazepine dalam bentuk nonionic memiliki
koefesien distribusi lemak : air yang tinggi; namun sifat
lipofiliknya daoat bervariasi lebih dari 50 kali, bergantung
kepada polaritas dan elektronegativitas
Dosis pemberian & rute pemberian
oral: ansietas 2 mg 3 kali/hari, dinaikkan bila perlu sampai 15-30 mg/hari
dalam dosis terbagi.
Untuk LANSIA atau debil dosis setengahnya. Insomnia yang disertai ansietas
5-15 mg sebelum tidur. Injeksi intramuskular atau injeksi intravena lambat
(kedalam vena yang besar dengan kecepatan tidak lebih dari 5 mg/menit)
untuk ansietas akut berat, pengendalian serangan panik akut, dan putus
alkohol akut: 10 mg diulangi bila perlu setelah tidak kurang dari 4 jam.
Dengan melalui Rektal sebagai larutan untuk ansietas akut dan agitasi: 10 mg
(lansia 5 mg) diulang setelah lima menit bila perlu.
Untuk ansietas apabila pemberian oral tidak dapat dilakukan obat diberikan
melalui rektum sebagai supositoria: 10-30 mg (dosis lebih tinggi terbagi).
PSIKOTROPIKA

Psikotropika adalah merupakan suatu zat


atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
Mekanisme kerja
menstimulasi SSP dan memperkuat pernafasan
yang dihambat oleh obat-obat sentral lain.
Bekerja menstimulasi SSP hingga batas
kelelahan fatal dapat dilampaui. Obat ini dapat
menimbulkan euphoria dan perilaku tanpa
kendali
Indikasi & kontraindikasi

Indikasi
pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan
pada putus alcohol akut, status epileptikus, kejang demam,
spasme otot, Digunakan pada serangan grand mal dan status
epilepticus berdasarkan sifatnya yang dapat memblokir pelepasan
muatan listrik di otak.
Kontraindikasi
depresi pernafasan, gangguan hepar berat, miastenia gravis,
insufisiensi pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis
kronik
Efek samping
Efek pusat seperti gelisah, rasa takut, sukar tidur,
kecenderungan berbicara terus, gangguan
lambung usus, reaksi kulit, dan berkurangnya
libido. Penggunaan dosis tinggi dapat
menyebabkan psikose dan depresi hebat. Efek
adrenergic seperti tachycardia, naiknya tensi,
aritmia, mulut kering, dan midriasis, mengantuk,
gangguan GI, pusing, kelemahan otot,
kebingungan.
Farmakokinetik & farmakodinamik

farmakokinetik : diabsorbsi dengan baik bila


diberikan per oral dan parenteral, penyebaran
luas kesemua jaringan dengan kadar tinggi di
paru-paru, hati, dan limpa.
Farmakodinamika : efek hipotensi dan mual
maka setiap pengobatan diberikan bersama obat
hipertensi dan antasida agar mengurangi laju
absorbsi dari kedua obat tersebut.
Dosis pemberian & rute pemberian
i.v 3-10 mg dengan perlahan-lahan (1-2 menit), bila
perlu diulang setelah 30 menit; pada anak-anak 2-5 mg.

oral2-3x 10 gram 0,5 jam sebelum makan. Pada ADHD


anak-anak 6 thn atau lebih permulaan 0,25 mg/kg/hari
dalam 2 dosis lalu dinaikan setiap minggu sampai 2
mg/kg, maksimum 60 mg sehari.
TERIMA KASIH

You might also like