You are on page 1of 25

Kelompok 2

Uterotonik
adalah zat yang
meningkatkan kontraksi uterus
a) Alkaloid ergot (Berasal dari jamur gandum clavikus
purpurea)
b) Oksitosin
c) Prostaglandin
Berdasarkan efek dan struktur kimia alkaloid ergot dibagi
menjadi 3 :
a) Alkaloid asam amino (ergotamin) Merupakan obat
yang paling kuat dari kelompok alkaloid asam amino
b) Derivat dihidro alkaloid asam amino (dihiro
ergotamin)
c) Alkaloid amin(ergonovin)
a) Mempengaruhi otot uterus berkontraksi terus-menerus
sehingga memperpendek kala III (kala uri).
b) Menstimulsi otot-otot polos terutama dari pembuluh
darah perifer dan rahim.
c) Pembuluh darah mengalami vasokonstriksi sehingga
tekanan darah naik dan terjadi efek oksitosik pada
kandungan mature.
Alkaloid asam amino, yaitu ergotamin di absorpsi
secara lambat dan tidak sempurna melalui saluran
cerna. Obat ini mengalami metabolisme lintas pertama,
sehingga kadarnya dalam darah sangat rendah. Kadar
puncak plasma dicapai dalam 2 jam. Pemberian 1 mg
ergotamin bersama 100 mg kafein akan meningkatkan
kecepatan absorpsi dan kadar puncak plasma ergotamin
sebesar dua kali, namun biovailibitasnya tetap di bawah
1 persent.
Semua alkalid ergot meningkatkan kontraksi uterus dan
ekeknya sebanding dengan dosis yang diberikan
Kepekaan uterus terhadap alkaloid ergot bervariasi
tergantung maturitas dan umur kehamilan
Indikasi Oksitosik : Sebagai stimultan uterus pada perdarahan
paska persalinan atau paska abortus, yaitu :
a) Induksi partus aterm
b) Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan.
c) Merangsang kontraksi setelah operasi caesar/operasi
uterus lainnya
d) Induksi abortus terapeutik
e) Uji oksitoksin
Persalinan kala I dan II :
a. Hipersensitif
b. Penyakit vascular
c. Penyakit jantung parah
d. Fungsi paru menurun
e. Fungsi hati dan ginjal menurun
f. Hipertensi yang parah
g. Eklampsia
a) Oral: Oral 0,2 -04 mg, 2-4 kali sehari selama 2 hari (mulai
kerja selama 10 menit)
b) Injeksi: 1V 0,2 mg intravena (mulai kerja 40 detik) dan boleh
diulang 2-4 jam bila perdarahan hebat
c) IM : 0,2 mg dan boleh diulang 2-4 jam bila perdarahan hebat
(mulai kerja 7-8 menit). Hal ini lebih menguntungkan karena
efek samping lebih sedikit.
Ergotamine merupakan ergotamin merupakan alkaloid
yang paling toksik.
a) Dosis besar dapat menyebabkan : mual, muntah, diare, gatal,
kulit dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar
b) Keracunana dapat terjadi dengan dosis 26 mg per oral
selama beberapa hari, atau dosis tunggal 0,5-1,5 mg
parenteral
c) Gejala keracunan kronik: perubahan peredaran darah (
tungkai bawah, paha, lengan dan tangan jadi pucat), nyeri
otot, denyut nadi melemah, gangren, angina pectoris,
bradikardi, penurunan atau kenaikan tekanan darah
d) Keracunan biasanya disebabkan: takar lajak dan peningkatan
sensitivitas
Oksitosin merupakan hormone peptide yang disekresi
olah pituitary posterior yang menyebabkan ejeksi air
susu pada wanita dalam masa laktasi. Oksitosin diduga
berperan pada awal kelahiran.
Membuat Kontraksi uterus pada kehamilan aterm yang
terjadi lewat kerja langsung pada otot polos maupun lewat
peningkatan produksi prostaglandin
Membuat Konstriksi pembuluh darah umbilicus
Membuat Kontraksi sel-sel miopital ( refleks ejeksi ASI )
Oksitosin bekerja pada reseptor hormone antidiuretik (
ADH )* untuk menyebabkan :
Peningkatan atau penurunan yang mendadak pada
tekanan darah diastolik karena terjadinya vasodilatasi
Retensi air
Oksitosin memberikan hasil baik pada pemberian
parenteral. Pemberian oksitosin intranasal, meskipun
kurang efisien lebih disukai daripada pemberian
parenteral. Oksitosin diabsorpsi dengan cepat melalui
mukosa mulut sehingga memungkinkan oksitosin
diberikan sebagai tablet hisap. Cara pemberian nasal
atau tablet hisap dicadangkan untuk penggunaan pasca-
persalinan.
Indikasi oksitosik.
a) Induksi partus aterm
b) Mengontrol perdarahan dan atuni uteri pasca persalinan
c) Merangsang konstraksi uterus setelah operasi Caesar
d) Uji oksitoksik
e) Menghilangkan pembengkakan payudara.
a) Distress janin
b) Prematurisasi
c) Letak bayi tidak normal
d) Disporposi sepalo pelvis
e) Predisposisi lain untuk pecahnya rahim
f) Obstruksi mekanik pada jalan lahir
g) Preeklamsia atau penyakit kardiovaskuler dan terjadi pada
ibu hamil yang berusia 35 tahun
h) Resistensi dan mersia uterus
i) Uterus yang starvasi
j) Gawat janin
Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit
dinaikkan menjadi 5-20 mg menit sampai terjadi pola
kontraksi secara fisiologis. Untuk perdarahan uteri
pasca partus, ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5
% dextrose, dan kecepatan infuse dititrasi untuk
mengawasi terjadinya atonia uterus. Kemungkinan lain
adalah, 10 unit dapat diberikan secara intramuskuler
setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi
pengaliran susu, 1satu tiupan ( puff ) disemprotkan ke
dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-3
menit sebelum menyusui.
a) Spasme uterus ( pada dosis rendah )
b) Mual,muntah, aritmia, anafilaksis, ruam kulit, aplasia
plasenta, emboli amnion.
c) Kontraksi pembuluh darah tali pusat
d) Kerja antidiuretik
e) Reaksi hipersensitifitas
f) Reaksi anafilaktik Hiperstimulasi uterus yang
membahayakan janin : kerusakan jaringan lunak
/rupture uterus
Misoprostol adalah suatu analog prostaglandin Elsintetik
yang menghambat sekresi asam lambung dan nmenaikkan
proteksi mukosa lambung.
Setelah penggunaan oral misprostol diabsobrsi secara
ekstensif dan cepat dide-esterifikasi menjadi obat aktif :
asam misoprostol.Kadar puncak serum asam
misoprostol direduksi jika misoprostol diminum
bersama makanan
a) Induksi partus aterm
b) Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca
persalinan
c) Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi
uterus lainya
d) Induksi abortus terapeutik
e) Uji oksitosin
f) Menghilangkan pembengkakan mamae
a) Terdapat ruptura membran amnion
b) Adanya riwayat sikatris
c) Apabila telah ada perdarahan antepartum yang
signifikan (perdarahan vagina selama kehamilan) atau
dimana terdapat plasenta previa dengan atau tanpa
perdarahan, prostaglandin tidak digunakan
d) Dalam kondisi mata yang dikenal sebagai glaukoma
e) jika ada infeksi pada jalan lahir
f) Pada kehmilan melintang sungsang atau miring
a) Karbopros trometamin: Injeksi 250 ug/ml
b) Dinoproston (PGE): Supositoria vaginal 20 mg
c) Gemeprost: Pesari 1mg ( melunakan uterus)
d) Sulpreston: Injeksi 25, 50, 100 ug/ml IM atau IV
a) Hiperstimulasi uterus
b) Pireksia
c) Inflamasi
d) Sensivitas terhadap rasa nyeri
e) Diuresis+kehilangan elektrolit
f) Efek pada sistem syaraf pusat( tremor merupakan efek
samping yang jarang terjadi )
g) Pelepasan hormon hipofise renin steroid adrenal
h) Sakit persisten pada punggung bawah dan perut

You might also like