You are on page 1of 33

PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN

DI RUMAH SAKIT
MAT AZIZ
CURICULUM VITAE
Nama : Mat Aziz
TTL : Magelang, 22 September 1971
Alamat : Cemangklek, Banjarejo, Kaliangkrik,
Magelang,
Pendidikan: SPK DepKes,
DIII Keperawatan Poltekkes Semarang,
S I keperawatan NWU,
Profesi Ners UNIMUS,
S2 MMR UMY
Anak : Akhid IA, Arini DA, Marisa HH, Sultan HR
NO HP : 085729642183
Email : mataziz74@yahoo.co.id
PENDAHULUAN
Lapotan IOM, 2000, Kematian akibat KTD pasien rawat inap
di Amerika Serikat pertahun berkisar 44.000 98.000 orang
(Setiap hari ada 268 orang meninggal ).
Publikasi WHO tahun 2004, mengumpulkan angka penelitian
RS bahwa : 3-16 % pasien rawat inap di rumah sakit terjadi
KejadianTidak Diharapkan (KTD)
Perbandingan :
resiko kesalahan pelayanan di rumah sakit 1 : 200
resiko naik pesawat terbang 1 : 2000
Keselamatan pasien ?
Di Rumah sakit dengan pelayanan yang berkualitas saja masih
terjadi KTD
Menurunkan tuntutan dan proses hukum
Menurunkan tuduhan malpraktek
Mencegah blow-up media masa yang menimbulkan opini
negatif terhadap rumah sakit
Tujuan keselamatan pasien RS
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS
2. Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya kejadianTidak Diharapkan (KTD) di RS
4. Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD
Kondisi rumah sakit
Banyak staf, banyak profesi
Banyak prosedur , banyak tindakan
Banyak jenis obat
Banyak pasien
RESIKO TERJADI KESALAHAN
Seluruh staf RS harus sadar berhati
hati
Contoh kejadian insiden keselamatan
pasien
Operasi /amputasi salah sisi ,salah orang
Salah pemberian jenis obat, salah dosis,
Salah tindakan
Tertinggal alat di dalam tubuh
Pasien jatuh di rumah sakit
Gambar alat tertinggal dalam tubuh
Kebijakan tentang keselamatan pasien
UU. No 44 th 2009 Tentang Rumah Sakit
(ps 2, 3, 29, 43)
Permenkes 1691 / VIII / 2011Tentang ESELAMATAN
PASIEN RUMAH SAKIT (ps 5, 6, Pasal 7 Standar
Keselamatan Pasien, Pasal 8 Sasaran Keselamatan
Pasien, Pasal 9 Tujuh Langkah Menuju Keselamatan
Pasien Rumah Sakit)
Definisi KPRS

Suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman.


Hal ini termasuk: *asesmen risiko, *identifikasi &
pengelolaan hal yg berhubungan dgn risiko pasien,
*pelaporan & analisis insiden, *kemampuan belajar dari
insiden & tindak lanjutnya serta *implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko.
Tahapan penerapan keselamatan pasien di RS

A. PERSIAPAN
1. Direktur menetapkan Kebijakan tentang KPRS
2. Direktur menetapkan Penanggung jawab KPRS
3.Pilih Champion
4. Sosialisasi (buku saku)
Tugas Komite KPRS

Mengembangkan program KPRS


Menyusun kebijakan dan prosedur program KPRS
Melakukan : motivator, educator, konsultasi, monitoring dan
evaluasi implementasi
Melakukan pelatihan internal
Melakukan pencatatan , pelaporan dan analisa masalah terkait
IKP
Pelaporan eksternal
Secara berkala membuat laporan kegiatan ke pimpinan RS
B. Tahap Pelaksanaan

Deklarasi
Program 7 langkah menuju keselamatan pasien
Program penerapan standar keselamatan pasien
Pilot project
Program khusus
Forum diskusi

C. TAHAP EVALUASI
Monev secara periodik
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1. KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)
2. KNC (Kejadian Nyaris Cedera ) :
3. KTC (Kejadian Tidak Cedera) :
4. KPC (Kondisi Potensial Cedera)
5. Sentinel Event :
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN
1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN,
Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus
yang kuat & jelas tentang KP di RS Anda
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO,
Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan
identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah
4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn
mudah dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur
pelaporan kpd KKP-RS.
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN,
Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasien
6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda
utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana &
mengapa kejadian itu timbul
7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan
informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan
perubahan pada sistem pelayanan
TUJUH STANDAR KESELAMATAN
PASIEN RUMAH SAKIT
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan asuhan
berkesinambungan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan
kinerja, untuk melakukan evaluasi dan
meningkatkan KP
5. Peran kepemimpinan dalam
meningkatkan KP
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf
untuk mencapai KP
PRINSIP KESELAMATAN PASIEN
. Safe culture (budaya keselamatan)
aktif melaporkan insiden untuk belajar dari pengalaman
iklim kerja yang bebas dari menyalahkan, individu yang
melaporkan insiden tidak dihukum
komunikasi yang mudah dipahami, diulang dan konsisten
Selalu membicarakan isu keselamatan pasien

Safe care (perawatan yang aman)


Belajar dari kejadian yang tidak diharapkan dan kejadian nyaris
cidera, untuk menyusun tindakan preventif
Menerapkan perawatan yang disesuaikan dengan standar dan
berorientasi pada keselamatan pasien.
LANJUTAN
. Safe staff (staf yang aman)
Selalu berpegang pada prinsip every patients rights, everyones
responsibility (setiap hak pasien adalah tanggung jawab setiap
orang)
Berperan aktif dalam mencegah timbulnya kejadian tidak
diharapkan
Safe support system (sistem pendukung yang aman)
Informasi yang diberikan benar
Dilakukan oleh orang-orang yang kompeten
Sistem layanan yang cepat, tepat, dan responsif
LANJUTAN
Safe place (tempat yang aman)
Tersedianya alat atau sistem pelindung terhadap risiko terjadinya
bencana.
Terlibat aktif dalam melaporkan kondisi alat, bangunan dan
lingkungan yang potensial tidak aman dengan format pelaporan
yang berlaku di RSJ.
Safe patients (pasien yang aman)
Pasien dan keluarga dilibatkan dalam perawatan.
Informasikan pada pasien dan keluarganya apa yang terjadi
dengan sikap empatik.
Libatkan dan anjurkan pasien serta keluarga untuk
menyampaikan keluhan dan saran.
TUJUH MANFAAT PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT MERUPAKAN TOLAK UKUR KEBERHASILAN
KP DI RS
1. Budaya Safety meningkat dan berkembang
(Blame-Free Culture, Reporting Culture,
Learning Culture>>)
2. Komunikasi dengan pasien berkembang
3. KTD menurun, Peta KTD selalu ada dan terkini
4. Resiko Klinis menurun
5. Keluhan & Litigasi berkurang
6. Mutu pelayanan meningkat
7. Citra RS dan kepercayaan masyarakat
meningkat, diikuti kepercayaan Diri yang
meningkat
APA ITU BUDAYA KESELAMATAN PASIEN?

Dalam organisasi ini,keselamatan pasien selalu


menjadi pemikiran utama dalam benak setiap
orang, bukan hanya waktu memberikan layanan
kesehatan tetapi juga pada saat menentukan
tujuan, mengembangkan proses dan
prosedur,membeli peralatan dan produk
baru,meredisain klinik,tempat perawatan,dan
mengembangkan unit-unit baru.
Keselamatan pasien mempengaruhi visi,misi dan
tujuan organisasi secara keseluruhan.
Manchester Patient Safety Assessment Tool (MaPSaT)
E
Tingkat kematangan dalam budaya
keselamatan
D

Manajemen
C risiko
KITA
SELALU
merupakan
WASPADAAK bagian
Kita sudah
B punya sistem AN RISIKO- integral dari
untuk RISIKO semua
A mengelola YANG kegiatan
Kita berbuat risiko yang MUNGKIN yang kita
Mengapa sesuatu jika teridentifika TIMBUL kerjakan
membuang terjadi si
waktu untuk insiden
keselamatan

PATHOLOGICAL REACTIVE BUREAUCRATIC PROACTIVE GENERATIVE


PARADIGMA
Paradigma lama Paradigma baru
Siapa yang Mengapa bisa
melakukan terjadi
Fokus pada bad Fokus pada near
event miss
Top down Bottom up
Yang salah dihukum Perbaiki agar tidak
terulang
AKAR MASALAH IKP
Akar masalah IKP yang ternyata menonjol adalah KOMUNIKASI

Akar masalah lainnya :


Faktor Tim : koordinasi, kinerja Tim
Faktor Staf : kompetensi, kehandalan/skill, kurang pelatihan
Faktor tugas : salah tulis unit/kuantitas, salah tulis resep,
persiapan operasi tdk memakai SOP, dsb
Faktor lingkungan kerja : alat rusak, TT tanpa penghalang
(pasien jatuh)
Faktor Organisasi-Manajemen : keterbatasan SDM
Faktor Pasien : kerjasama kurang
SISTEM PELAPORAN
IDENTIFIKASI KEJADIAN

INCIDENT, ACCIDENT, NEAR MISS ADVERSE EVENT

LAPORAN KEJADIAN

GRADING INCIDENT

RENDAH SEDANG TINGGI EKSTREM

INVESTIGASI SEDERHANA (1 MG) INVESTIGASI KOMPREHENSIF (6 MG)

MENGUMPULKAN

DATA & INFORMASI

MEMETAKAN

KRONOLOGIS KEJADIAN

MENGIDENTIFIKASI

CARE MANAGEMENT PROBLEM

ANALISIS INFORMASI

MELAPORKAN HASIL INVESTIGASI


SASARAN KESELAMATAN PASIEN RS
International Patient Safety Goals
Ketepatan identifikasi Pasien
Kebijakan tentang identitas pasien
Rumah sakit membuat kebijakan penulisan identitas pasien
Pemakaian gelang identitas untuk pasien, foto
Panduan identifikasi
Kapan identifikasi harus dilakukan
Bagaimana cara mengidentifikasi
Dengan pertanyaan terbuka
Dengan mencocokkan gelang pasien
Peningkatan komunikasi yang efektif
Beberapa teknik komunikasi efektif :
Komunikasi verbal
Terapkan TBAK ( Tulis Baca ulang Konfirmasi)
Teknik SBAR (Situation Background - Assessment
Recommendation )

Teknik ini berlaku untuk semua petugas saat melakukan


pelaporan/serah terima tugas
Peningkatan keamanan obat yang
perlu diwaspadai
Rumah sakit membuat daftar obat yang
perlu diwaspadai
Kebijakan tentang penggunaan obat
yang perlu diwaspadai
Penyimpanan obat yang perlu
diwaspadai
Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur
dan tepat pasien operasi
Sign In
Time out
Sign out
Evaluasi kepatuahan
Pengurangan resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
Five moment cuci tangan
6 langkah cuci tangan
Evaluasi kepatuhan cuci tangan
Pengurangan Resiko Jatuh
Kebijakan internal tentang pengurangan resiko jatuh
Assesment resiko jatuh (assesment untuk anak, assesment
untuk dewasa, assesment untuk jiwa, assesment untuk pasien
rawat jalan)
Penanganan terhadap pasien yang mempunyai resiko jatuh
(Pemakaian gelang, Pemberian tanda, penempatan pasien,
pemasangan restrain, monitoring)
Evaluasi pelaksanaan pengurangan resiko jatuh
TERIMA KASIH

KESELAMATAN PASIEN KALAU


TIDAK DIJADIKAN TEMAN
AKAN MENJADI MUSUH YANG
MENAKUTKAN

You might also like