You are on page 1of 10

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

HERPES ZOSTER
Oleh kelompok 1
Definisi
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus varicella zoster yang
menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini
merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah
infeksi primer. Herpes zoster disebut juga
singles.
Etiologi
Reaktivasi virus varicella zoster, herpes zoster
disebabkan oleh virus varicella zoster. Virus
varicella zoster terdiri dari kapsid berbentul
ikosahaedral dengan diameter 100 mm.
Infeksiositas virus ini dengan cepat dihancurkan
oleh bahan organic, deterjen, enzim proteolitik,
panas dan suasana pH yang tinggi. Masa
inkubasinya 14-21 hari.
Manifestasi Klinis
1. Gejala prodomal
Keluhan biasanya diawali dengan gejala prodomal
yang berlangsung 1- 4 hari
Gejala yang mempengaruhi tubuh : demam, sakit
kepala, fertigo, malaise, kemerahan, sensitive,
penekanan kulit, nyeri, rasa terbakar atau tertusuk,
gatal dan kesemutan.
Nyeri bersifat segimental dan dapat berlangsung terus
menerus atau hilang timbul. Nyeri juga bisa terjadi
selama erupsi kulit
Gejala yang mempengaruhi mata: berupa kemerahan,
sensitive terhadap cahaya, pembengkakan kelopak
mata, kekeringan mata, pandangan kabur, penurunan
sensasi penglihatan dan lain-lain.
Lanjutan,,
2. Timbul erupsi kulit
Lesi dimulai dengan macula eritroskuamosa,
kemudian terbentuk papul-papul dan dalam waktu 12
24 jam lesi berkembang menjadi krusta dalam 7-10
hari. Krusta dapat bertahan sampai 2-3 minggu
kemudian mengelupas. Pada saat ini nyeri segmental
juga menghilang.
Lesi baru dapat terus muncul sampai hari ke 4 dan
kadang sampai hari ke 4 dan kadang-kadang sampai
hari ke 7.
Erupsi kulit yang berat dapat meninggalkan macula
hiperpigmentasi dan jaringan parut (pitted scar)
Pada lansia biasanya mengalami lesi yang lebih parah
dan mereka lebih sensitive terhadap nyeri yang
dialami.
PATOFLOW DIAGRAM
Penatalaksanaan
1. Pada stadium vesicular diberi bedak salicyl 2% atau bedak
kocok kalamin untuk mencegah vesikel pecah.
2. Bila vesikel pecah dan basah, diberikan kompres terbuka
dengan laruta antiseptic atau kompres dingin dengan
larutan burrow 3 x sehari selama 20 menit.
3. Apabila lesi berkrusta dan agak basah dapat diberikan
salep antibiotic (basitrasin/polysporin) untuk mencegah
infeksi sekunder selama 3 x sehari.
4. Kuku jari tangan harus dipotong untuk mencegah
terjadinya infeksi sekunder akibat garukan.
5. Pemberian antivirus dapat mengurangi lama sakit,
keparahan dan penyembuhan akan lebih singkat.
6. Pemberian obat antivirus sebaiknya dalam jangka waktu
kurang dari 48-72 jam setelah erupsi dikulit muncul.
7. Golongan antivirus yang dapat diberikan yaitu asiklovir,
valasiklovir dan famasiklovir.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Identitas
2. Riwayat kesehatan
3. Imunisasi
4. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
5. Pemeriksaan fisik (head to toe)
6. Data penunjang
Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan proses
penyakit dan reaksi inflamasi virus
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
adanya lesi pada kulit dan perubahan
pigmentasi kulit.
3. Nyeri akut berhubungan dengan proses
inflamasi dan lesi pada kulit.

You might also like