Professional Documents
Culture Documents
3
Persiapan resusitasi
Mengenali faktor risiko
Pembentukan tim resusitasi
Lingkungan resusitasi
Perlengkapan resusitasi
Pencegahan infeksi
4
Faktor risiko ibu:
KPP, perdarahan , hipertensi, obat, DM, penyakit
kronik, demam, infeksi , korioamnionitis, sedasi berat,
kematian janin yl, tidak pernah ANC
Faktor risiko janin
Kehamilan multiple, prematur, postmatur, besar usia
kehamilan, PJT, penyakit hemolitik aloimun, poli-/oligo
hidramnion, gerakan janin kurang, kelainan
kongenital, infeksi, hidrops fetalis, presentasi bokong,
distosia bahu
Faktor risiko
Pola DJJ meragukan, presentasi abnormal, prolap tali
pusat, kala 2 memanjang, persalinan cepat,
perdarahan antepartum, ketuban mekoneal, obat bius
pada ibu , kelahiran forcep, vakum, sc emergensi
5
Pembentukan tim resusitasi
Komunikasi dan informasi
Informasi mengenai ibu: riwayat kehamilan,
diagnosis USG, riwayat pemeriksaan janin
Informasi mengenai bayi: usia gestasi, perkiraan
jumlah bayi, mekoneum pada ketuban, variasi DJJ,
kelainan kongenital.
Tim resusitasi
pada persalinan risiko tinggi: tim minimal 3 orang
6
Pembentukan tim resusitasi
Orang pertama: kapten/ pemimpin resusitasi
Posisi: di atas kepala bayi
Memiliki pengetahuan resusitasi dan dapat
menginstruksikan tugas
Tanggung jawab : ventilasi (airway, breathing)
Orang kedua: asisten sirkulasi
Posisi : sisi kanan bayi
Tanggung jawab: sirkulasi (mendengar denyut jantung,
mengatur PIP, FiO2, kompresi dada, memasang
kateter umbilikal
7
Pembentukan tim resusitasi
Orang ketiga : asisten peralatan dan obat
Posisi: kiri bayi
Tanggung jawab: menyalakan tombol waktu,
monitor saturasi, suhu, menyiapkan peralatan
suction, persiapan obat dan alat lain
8
Lingkungan resusitasi
Letak berdekatan dengan ruang bersalin /
kamar operasi
Ruang cukup hangat dan terang
Suhu ruang persalinan untuk bayi < 28 minggu
setidaknya 260C
9
Perlengkapan resusitasi
Termoregulasi
Kain pengering dan topi
Handuk hangat
Kantung plastik (untuk neonatus < 1,5 kg)
Infant warmer
Airway
Alat suction tekanan negatif (maks -100 mmHg)
Suction kateter (8F, 10 F, 12 F, 14F)
Aspirator mekoneum
10
Breathing (Ventilasi)
Self inflating bag (Balon mengembang sendiri)
dilengkapi katup PEEP
T piece resusitator
Flow inflating bag (Balon tidak mengembang
sendiri) : balon anestesi /Jackson Rees dapat
digunakan untuk CPAP dini
Sumber oksigen dan udara bertekanan, slang
oksigen, blender, sungkup wajah
11
Peralatan Intubasi
Langingoskop daun lurus, no. 0 (prematur) dan no. 1
(cukup bulan)
Lampu cadangan dan baterai untuk laringoskop
Pipa endotrakeal no. 2.5-, 3.0-, 3,5-, 4.0- mm
Stilet (pilihan)
Gunting
Plester atau alat fiksasi pipa endotrakeal
Kapas alcohol
Alat pendeteksi CO2 atau kapnograf
Sungkup larings
12
Circulation - Drugs
Obat-Obatan
Epinefrin 1:10.000 (0.1 mg/mL)
Cairan kristaloid isotonic (NaCL 0.9% atau
Ringer Laktat
Dextrose 10%,
Larutan NaCl 0.9%
13
Perlengkapan Katerisasi Vena Umbilical
Sarung tangan steril
Pisau atau gunting
Larutan antiseptic
Plester umbilical
Kateter umbilical 3.5F, 5F
Three way stopcock
Semprit, 1,3,5,10,20, 50 mL
Jarum ukuran 25,21,18 atau alat penusuk lain
tanpa jarum
14
Lain-Lain
Sarung tangan dan pelindung lain (masker,
penutup kepala, jubah steril, sepatu boot)
Stop watch / Jam
Stetoskop (untuk bayi baru lahir)
Pulse oxymetri
15
ALUR RESUSITASI
Perawatan rutin:
Bernapas atau Pastikan bayi tetap
3 YA hangat
0 menangis?
Tonus baik? Keringkan bayi
d Lanjutkan observasi
e TIDAK pernapasan, laju
t denyut jantung, dan
i Langkah awal:(nyalakan pencatat
tonus
k waktu)
Pastikan bayi tetap hangat
Keterangan:
Atur posisi & bersihkan jalan napas
Bayi 1500 gram,
Keringkan & stimulasi dibungkus plastik bening
Posisikan kembali tanpa dikeringkan kecuali
wajahnya, dipasang topi.
Bayi dapat distimulasi
Observasi usaha napas, laju denyut walaupun dibungkus
jantung (LDJ), dan tonus otot plastik
16
Tidak bernapas/ megap-megap, Bernapas spontan
3 dan atau LDJ < 100x/ menit
0
d Distres napas Sianosis sentral
e Ventilasi tekanan (Takipnu, retraksi, persisten
t positif (VTP) atau merintih) Tanpa distres napas
i
Pemantauan SpO2
k CPAP Pertimbangkan
PEEP 5-8 cmH2O suplementasi oksigen
Bila LDJ tetap Pemantauan SpO2 Pemantauan SpO2
< 100 kali/ menit
YA TIDAK
19
Langkah awal
1. Berikan kehangatan
20
2. Posisi
21
Keringkan, stimulasi, reposisi
22
Penanganan jalan nafas pada air
ketuban bercampur mekonium
Bayi bugar (nafas , menangis, tonus baik)
tidak menyarankan pengisapan mulut, faring,
endotrakeal
Bayi tidak bugar:
Pengisapan endotrakeal: Bukti yang ada belum
cukup untuk mendukung
Pertimbangan pengisapan dapat menunda
resusitasi
23
Breathing /ventilasi
Cara memegang sungkup wajah
Cara memberikan tekanan positif akhir
ekspirasi pada ventilasi tekanan positif
Melakukan ventilasi tekanan positif
Cara memberikan oksigen
24
Ukuran masker
Rim Hold
Ibu jari dan telunjuk
membentuk huruf C
3 jari lainnya
memegang tepi
rahang bawah dan
melakukan jaw thrust
27
Ventilasi dengan PEEP
28
Pemberian CPAP
29
Pemberian CPAP
30
Kapan menghentikan CPAP dan
dilanjutkan dengan VTP
31
Penggunaan CPAP
Lewat
sungkup Saat resusitasi
wajah
Lewat nasal
Setelah resusitasi untuk
prong transportasi ke ruangan
tunggal
32
Jakson Reese dengan PEEP
33
Cara melakukan ventilasi tekanan
positif
Frekuensi : 40-60 x/menit
Pompa .. Satu.. Dua.. Pompa.. Satu dua
Atau
Satu . Lepas.. Lepas dua .. Lepas.. Lepas
Ventilasi tekananan positif dihentikan bila:
Frekuensi jantung meningkat
Perbaikan warna kulit (saturasi oksigen
meningkat)
Nafas spontan
34
Bila dada tidak mengembang adekuat
Kondisi Tindakan
Lekatan tidak adekuat Pasang kembali sungkup ke wajah
35
Bila ventilasi balon dan
sungkup lebih dari
beberapa menit harus
dipasang pipa orogastrik
Panjang pipa orogastrik :
jarak dari pangkal tulang
hidung ke telinga dan dari
telinga ke prosesus sifoid
36
Prinsip support ventilasi
Ventilasi tekanan
CPAP dini
positif
37
Resusitasi ideal praktek di
negara maju
39
Fasilitas terbatas
Tanpa sumber Tanpa OO2 2
Without
O2 reservoir
Room
air
O2 21%
O2 21% O2 40%
Dengan O2
reservoir
O2 90% - 100%
40
oksigen 100% vs 21%
Rekomendasi WHO
41
Cara Memberikan Oksigen
42
Cara Memberikan Oksigen
43
Tabel Konsentrasi Oksigen
untuk Campuran Udara dan Oksigen
Udara Bertekanan (liter/menit)
%
kons. O2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 80% 68% 61% 55% 51% 47% 45% 43% 41% 39%
4 84% 74% 66% 61% 56% 52% 50% 47% 45% 44%
Oksigen (liter/menit
5 86% 77% 70% 65% 61% 57% 54% 51% 49% 47%
6 88% 80% 74% 68% 64% 61% 57% 54% 53% 51%
7 90% 82% 76% 71% 67% 64% 61% 58% 56% 54%
8 91% 84% 78% 74% 70% 66% 63% 61% 58% 56%
9 92% 86% 80% 76% 72% 68% 65% 63% 61% 58%
10 93% 87% 82% 77% 74% 70% 67% 65% 63% 61%
44
INTUBASI ENDOTRAKEAL
Tentukan lokasi glotis, letak pita suara dan karina
Menekan krikoid ke bawah dengan jari kelingking, dapat
membantu visualisasi glotis
Pemasangan ETT dibatasi hanya dalam 20 detik
Glotis
Epiglotis
Esofagus
Pita suara
1000 2000 78
2000 - 3000 89
47
Intubasi endotrakeal
48
FIKSASI PIPA
ENDOTRAKEAL
49
FIKSASI PIPA ENDOTRAKEA
51
Kompresi dada
Posisi jari : 1/3 bawah tulang dada/sternum
Penekanan : 1/3 diameter anterior-
posterior dada
Kecepatan : satu siklus terdiri dari 3 kompresi
+ 1 ventilasi (waktu 2 detik) 90 kompresi
& 30 ventilasi per menit
Satu - Dua - Tiga - Pompa - Satu - Dua -Tiga -
Pompa
Hentikan bila FJ > 60 /menit
52
kompresi dada
Butuh 2 penolong :
Teknik ibu jari
Teknik dua jari
53
Drug (obat-obatan)
Obat
Berikan epineprin sambil kompresi dada dan ventilasi.
A. Epinefrin :
kontraksi jantung
vasokonstriksi perifer aliran darah ke arteri
koronaria dan ke otak.
Jalur : melalui endotrakeal atau IV
Dosis : 0,1 0,3 mL/kg larutan 1 : 10.000
(0,01 0,03 mg/kg)
Kecepatan : secepat cepatnya
54
2. Volume expander ( NaCl 0,9%)
Indikasi
Curiga kehilangan darah. Bayi tampak syok (pucat,
perfusi jelek, pulsasi nadi lemah DAN
Respon tidak adekuat setelah prosedur lain
55
3. Bicarbonate
Tunda pemberian sampai didapatkan
asidosis metabolik yang bermakna pada
pemeriksaan analisis gas darah
Diberikan setelah ventilasi dan sirkulasi
yang adekuat
1-2 mmol/kg (2-4 mL from bicarbonate
solution 4,2%) injeksi intravena secara
perlahan
56
SIRKULASI
Pada bayi yang tidak bugar
pikirkan pemasangan infus
Sentral / Perifer
Posisi kateter umbilikal sementara
58
Kasus yang perlu diresusitasi
atau tidak?
Severe ill
Sangat
Severe infants with
Anencepha imatur
Congenital very poor
ly survival
anomalies long term
rendah
outcome
59
Harus
Do Not didokumentasi
Resuscitation kan pada rekam
(DNR) medik dan di ttd
orang tuda
60
PENGHENTIAN TINDAKAN
RESUSITASI
Bila bayi tidak respon dan detak
jantung tidak ada setelah 10 menit
tindakan resusitasi yang maksimal
61
TERIMA KASIH