2. Sumirat Nurcahyani (P07120216047) 3. Noviani Dwi Wahyuningsih (P07120216048) 4. Nur Mustika Aji Nugroho (P07120216049) 5. Galuh Ayu Nur Widati (P071202160580 Pengertian Mobilisasi Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas ( Kosier, 1989). Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk sekelas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya sekelas mungkin berjalan (Soelaiman, 1993). Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian (Carpenito, 2000). Tujuan Mobilisasi 1. Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia 2. Untuk mencegah terjadinya trauma 3. Untuk mempertahankan tingkat kesehatan 4. Untuk mempertahankan interaksi social dan peran sehari hari 5. Untuk mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh Pengkajian a. Aspek biologis 1) usia 2) riwayat keperawatan 3) Pemeriksaan fisik, meliputi rentang gerak, kekuatan otot, sikap tubuh, dan dampak imobilisasi terhadap sistem tubuh. b. Aspek psikologis c. Aspek sosial kultural d. Aspek spiritual ..Next e. Kemunduran musculoskeletal f. Kemunduran Kardiovaskuler g. Kemunduran Respirasi h. Perubahan-perubahan integument i. Perubahan-perubahan fungsi urinaria j. Perubahan-perubahan Gastrointestinal k. Faktor-faktor lingkungan Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan sensori presepsi 2. Nyeri akut berhubungan dengan cidera fisik 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum 4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler Rencana Keperawatan 1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan sensori presepsi Latihan Kekuatan Ajarkan dan berikan dorongan pada klien untuk melakukan program latihan secara rutin Latihan untuk ambulasi Ajarkan teknik Ambulasi & perpindahan yang aman kepada klien dan keluarga. Sediakan alat bantu untuk klien seperti kruk, kursi roda, dan walker Beri penguatan positif untuk berlatih mandiri dalam batasan yang aman. Latihan Keseimbangan Ajarkan pada klien & keluarga untuk dapat mengatur posisi secara mandiri dan menjaga keseimbangan selama latihan ataupun dalam aktivitas sehari hari.
Latihan mobilisasi dengan kursi roda
Ajarkan pada klien & keluarga tentang cara pemakaian kursi roda & cara berpindah dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya. Dorong klien melakukan latihan untuk memperkuat anggota tubuh Ajarkan pada klien/ keluarga tentang cara penggunaan kursi roda
Perbaikan Posisi Tubuh yang Benar
Ajarkan pada klien/ keluarga untuk mem perhatikan postur tubuh yg benar untuk menghindari kelelahan, keram & cedera. Rencana Keperawatan 2. Nyeri akut berhubungan dengan cidera fisik Pain Management Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Kurangi faktor presipitasi nyeri Ajarkan tentang teknik non farmakologi Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Tingkatkan istirahat Rencana Keperawatan 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum Managemen Energi Tentukan penyebab keletihan: :nyeri, aktifitas, perawatan , pengobatan Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktifitas. Evaluasi motivasi dan keinginan klien untuk meningkatkan aktifitas. Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktifitas : takikardi, disritmia, dispnea, diaforesis, pucat. Monitor asupan nutrisi untuk memastikan ke adekuatan sumber energi. Monitor respon terhadap pemberian oksigen : nadi, irama jantung, frekuensi Respirasi terhadap aktifitas perawatan diri. Letakkan benda-benda yang sering digunakan pada tempat yang mudah dijangkau Kelola energi pada klien dengan pemenuhan kebutuhan makanan, cairan, kenyamanan / digendong untuk mencegah tangisan yang menurunkan energi. Kaji pola istirahat klien dan adanya faktor yang menyebabkan kelelahan. Terapi Aktivitas Bantu klien melakukan ambulasi yang dapat ditoleransi. Rencanakan jadwal antara aktifitas dan istirahat. Bantu dengan aktifitas fisik teratur : misal: ambulasi, berubah posisi, perawatan personal, sesuai kebutuhan. Minimalkan anxietas dan stress, dan berikan istirahat yang adekuat Kolaborasi dengan medis untuk pemberian terapi, sesuai indikasi Rencana Keperawatan
. 4 Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler
a)Bantuan Perawatan Diri: Mandi, higiene mulut, penil/vulva, rambut, kulit
b)Bantuan perawatan diri : berpakaian c)Bantuan perawatan diri : Makan-minum d)Bantuan Perawatan Diri: Toileting Evaluasi Evaluasi yang diharapkan pada pasien adalah : 1. Nyeri dapat berkurang atau hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan. 2. Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal. 3. Infeksi tidak terjadi / terkontrol