You are on page 1of 12

Tower crane merupakan salah satu alat yang sangat

diperlukan dalam pembangunan gedung bertingkat. Pada


Proyek Gedung Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah
Malang yang memiliki satu basemen dan sembilan lantai
ini sangat dibutuhkannya tower crane sebagai alat yang
digunakan untuk memudahkan pekerjaan. Tower crane
sendiri adalah sebuah alat berat yang digunakan untuk
mengangkat benda atau material yang pada umumnya
tidak dapat diangkat oleh manusia, secara vertikal
maupun horizontal ke tempat yang tinggi dengan ruang
gerak yang terbatas. Pada Proyek Gedung Pasca Sarjana
Universitas Muhammadiyah Malang tower crane digunakan
pada pekerjaan pengangkatan tulangan dari tempat
suplai yang berada pada tingkat paling bawah,
pengangkatan bekisting dan pada proses pengecoran
tower crane digunakan untuk mengangkut concrete
bucket dari tingkat bawah.
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka
dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu:
Bagaimana kinerja penggunaan tower crane pada
Proyek Gedung Pasca Sarjana Universitas
Muhammadiyah Malang?

Alat berat yang akan diteliti adalah tower crane


yang berlokasi di Proyek Gedung Pasca Sarjana
Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian pada
kinerja tower crane meliputi efektivitas waktu dan
biaya pemakaian.
Tower Crane adalah suatu alat bantu yang ada
hubungannya dengan akses bahan dan material
konstruksi dalam suatu proyek. Bila dijabarkan lebih
lanjut, fungsinya lebih dekat terhadap alat mobilisasi
vertikal-horisontal yang amat sangat membantu
didalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Visualisasi tower crane seperti terlihat dibawah
ini.
Tower Crane memiliki banyak model yang
disesuaikan dengan kondisi proyek. Ada empat jenis
tower crane yaitu :

1. Self Supporting Static Tower Crane

2. Supported Static Tower Crane

3. Travelling Tower Crane

4. Climbing Tower Crane


1. Tipe ropes, kawat yang
berfungsi untuk
menahan jib agar tetap
lurus 90 derajat
terhadap tiang utama
2. Counter weight adalah
penyeimbang beban
3. Counter jib adalah tiang
penyeimbang
4. Kabin operator adalah
ruang untuk operator
mengoperasikan tower
crane
5. Slewing ring berfungsi untuk memutar jib
6. Jib adalah tiang horizontal yang panjangnya
ditentukan berdasarkan jangkauan yang
diinginkan.
7. Trolley adalah alat yang bergerak sepanjang jib
8. Hook merupakan pengait material atau alat yang
akan diangkat
9. Climbing device merupakan alat untuk
menambah ketinggian crane
10. Mast merupakan tiang vertikal yang berdiri di atas
base atau dasar
11. Footing block adalah tempat pijakan tower crane
1. Kondisi proyek
2. Bentuk struktur bangunan
3. Kemudahan operasional baik pada saat
pemasangan maupun pembongkaran
4. Kapasitas tower crane
Tipikal tower crane memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Tinggi maksimum berdiri sendiri 80 meter
2. Jangkauan maksimum 70 meter
3. Daya angkat maksimum 18 ton atau 300 ton-meter
4. Counter weight 20 ton

Tower crane dilengkapi dengan dua


tombol limit untuk memastikan operator tidak
mengangkat beban berlebih:
1. Tombol beban maksimum, untuk memonitor
tarikan pada kabel dan memastikan beban tidak
melebihi 18 ton
2. Tombol momen beban, untuk memastikan
operator tidak melebihi prinsip ton-meter ketika
beban digerakkan pada jib.
Proyek Gedung Pasca Sarjana Universitas
Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas No.
246, Malang.

1. Observasi dan wawancara


2. Studi pustaka

1. Data umum, yaitu berisi gambaran proyek secara


umum seperti nama proyek, lokasi, jumlah jam kerja,
jumlah hari kerja, durasi sewa tower crane dan luas
tanah proyek
2. Data proyek, berisi tentang denah gedung, lebar dan
tinggi gedung, ketinggian antar lantai, serta jarak
antar kolom
3. Data tower crane yang dipakai, berisi tentang nama
dan jenis tower crane yang dipakai, letak tower
crane, efisiensi kerja serta cek jangkauan tower
crane terhadap luas gedung.
4. Data biaya operasional tower crane mencakup
biaya sewa, biaya operator, biaya pelumas dan
biaya listrik.
5. Jenis pekerjaan, yaitu pekerjaan tulangan, bekisting,
pengecoran dan lain-lain.

You might also like