You are on page 1of 20

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN

PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA


PEGAWAI PADA DINAS PARIWISATA DAN
KEBUDAYAAN PEMERINTAH KABUPATEN
TASIKMALAYA

Putri Nur Saadah


A10130210
Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Latar Belakang

Masih terdapat pegawai yang terlambat masuk kantor setelah jam


istirahat.

Banyaknya pegawai yang menyelasaikan tugas mereka tidak tepat


waktu.

Indikasi menurunnya pengembangan karier pegawai dikarenakan


banyaknya aturan yang ada.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya ?

2. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas


Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya ?

3. Bagaimana pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja pegawai


Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya ?

4. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja, motivasi dan pengembangan


karier terhadap kinerja pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya ?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai


Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya

3. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja


pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten
Tasikmalaya

4. Untuk mengetrahui pengaruh disiplin, motivasi kerja dan pengembangan


karier terhadap kinerja pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya
Kegunaan Penelitian
Bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi organisasi dalam upaya
mencapai kinerja karyawan yang baik dan profesional.

Bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam praktik, khususnya yang berkaitan dengan
kinerja pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.

Bagi Almamater

Dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan bahan penelitian untuk menambah litelatur
penelitian tentang disiplin kerja , motivasi dan pengembangan karier terhadap kinerja pegawai
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.
Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah


Kabupaten Tasikmalaya dimana akan dianalisa tentang permasalahan dari
Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya mengenai: disiplin kerja, motivasi
dan pengembangan karier apakah berpengaruh pada kinerja Pegawai Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dengan alat
analisis berupa analisis korelasi, analisis regresi berganda, uji validitas, dan
uji reliabilitas.
Tinjauan Pustaka
Disiplin kerja
Kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku. (Hasibuan, 2013:193)
Motivasi
Gomez-Mejia (2012:20) menyatakan bahwa motivasi adalah keinginan seseorang
untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin atau mengerahkan upaya maksimal
untuk melakukan tugas yang diberikan.
Pengembangan Karier
Pengembangan karier merupakan upaya pribadi seorang karyawan untuk
mencapai suatu rencana karier (Kadarisman, 2013).
Kinerja
Menurut Wilson Bangun (2012:231) kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai
seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requirement)
Kerangka Pemikiran
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumber Daya
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Manusia

Permasalahan yang terjadi:

1. Masalah kedisiplinan: adanya keterlambatan waktu masuk kerja


2. Masalah motivasi: adanya tugas yang terbengkalai karena kurangnya
motivasi
3. Masalah pengembangan karier: pegawai memiliki keterbatasan dalam
pencapaian karier yang lebih tinggi.

Disiplin Kerja (X1)

Kinerja
Motivasi (X2)
(Y)

Pengembangan Karier
(X3)
Hipotesis Penelitian
1. Ho : Disiplin kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaann Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya.

Ha : Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaann Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya.

2. Ho : Motivasi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaann Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya.

Ha : Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaann Pemerintah Kabupaten
Tasikmalaya.

3. Ho : Pengembangan karier tidak berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaann
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

Ha : Pengembangan karier4. berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaann
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

4. Ho : Disiplin kerja, motivasi dan pengembangan karier tidak berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas
Pariwisata dan Kebudayaann Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

Ha : Disiplin kerja, motivasi dan pengembangan karier berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pariwisata
dan Kebudayaann Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Dinas Pariwisata dAan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang beralamat di Jl.
Perintis Kemerdekaan Km.6 No. 283 B Kawalu Kota Tasikmalaya. Waktu penelitian berlangsung dari bulan Oktober 2016
sampai dengan bulan Januari 2017.

Populasi

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh pegawai yang bekerja di Dinas Pariwisata dan Kebudayan

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah pegawai sebanyak 40 orang.

Sampel

Dalam penelitian ini tidak digunakan teknik sampling karena sampel yang diteliti adalah keseluruhan dari populasi yang

ada atau disebut dengan sensus. Mengingat jumlah populasinya hanya sebesar 40 orang, maka layak untuk diambil

keseluruhan untuk dijadikan sampel tanpa harus mengambil sampel dalam jumlah tertentu. Sehingga sampel dari

penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten

Tasikmalaya.
Jenis dan Sumber Data
Data Primer
Kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan
daftar pertanyaan-pertanyaan kepada responden. Dalam penelitian ini data primer diperoleh
dengan menyebar kuisioner kepada para pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya.

Wawancara, dimana penulis mendapatkan data berupa informasi dari subbag umum dan
kepegawaian, dan pegawai lainnya.

Data Sekunder

Data yang digunakan sebagai landasan teori dari penelitian, yang diperoleh dari buku-buku,
jurnal, makalah lainnya.

Data untuk variabel-variabel penelitian yang diambil dari rumusan buku-buku, jurnal, makalah,
dan penelitan sebelumnya.
Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuisioner dengan
skala disiplin kerja, motivasi, pengembangan karier dan kinerja. Jenis skala yang digunakan
adalah skala Likert.

Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif karena analisis ini
digunakan untuk mendeskripsikan penelitian responden dan distribusi item-item masing-
masing variabel.

Teknik Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan
kuantitatif digunakan karena data yang akan digunakan untuk menganalisis pengaruh antar
variabel dinyatakan dengan angka. Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk
menelaah pembuktian analisis kuantitatif.
Komponen Pengukuran

1. Variabel Independent : X1= Disiplin Kerja

X2= Motivasi

X3= Pengembangan Karir

2. Variabel Dependent : Y= Kinerja Pegawai

Uji Validitas

Pada penelitian ini kriteria validitas yang digunakan adalah validitas konstruk karena
membutuhkan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan
teori dimana pengujian dirancang. Dan dengan jenis validitas convergent validity karena
validitas ini terjadi ketika skor yang dihasilkan oleh dua buah instrumen yang mengukur
konsep yang sama memiliki kolerasi yang tinggi.
Uji Reliabilitas

Kriteria stabilitas ukuran, pada penelitian ini jenis realibilitas termasuk bentuk paralel karena

respon dari dua pengukuran yang sebanding dalam menyusun konstruk yang sama memiliki kolerasi

yang tinggi.

Analisis Korelasi

Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat

hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Jadi tidak mempersoalkan apakah suatu variabel

tertentu tergantung kepada variabel lain.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara

variabel dependent terhadap variabel-variabel indipendent.


Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel adalah memecah variabel-variabel yang terkandung dalam

masalah tersebut menjadi bagian-bagian terkecil sehingga dapat diketahui

klasifikasi ukurannya, hal ini dilakukan untuk mempermudah mendapatkan data yang

diperlukan dalam penelitian. Ada dua jenis variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)


Tabel Operasionalisasi Disiplin Kerja
Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
Kejelasan tujuan
Tujuan dan Beban kerja
kemampuan

Teladan Keteladanan pimpinan


pimpinan
Kepuasan terhadap balas jasa
Balas Jasa Ordinal
yang diberikan
Kesadaran dan kesediaan Adanya persamaan hak dan
seseorang mentaati semua Keadilan kewajiban
peraturan perusahaan dan Keaktifan pimpinan dalam
Disiplin (X1) norma-norma sosial yang Waskat
berlaku. melakukan pengawasan

( Hasibuan,2013:193) Sanksi hukum Pelaksanakan hukuman ketika
melakukan kesalahan

Ketegasan Ordinal
Penindakan yang konsisten dalam
melaksanakan peraturan

Hubungan Keharmonisan hubungan


kemanusiaan
Tabel Operasionalisasi Motivasi
Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

Penyederhanaan pekerjaan

Desain Perluasan pekerjaan
pekerjaan Rotasi kerja
Pengayaan pekerjaan
Keinginan seseorang untuk
Kerja tim
melakukan pekerjaan sebaik
Keterampilan
mungkin atau mengerahkan Kesesuaian
Kemampuan
Motivasi (X2) upaya maksimal untuk pekerjaan Ordinal
Pengetahuan
melakukan tugas yang
Insentif
diberikan. (Luis R.Gomez-
Penghargaan Peningkatan gaji
Mejia, 2012:20)
Pengakuan
Peringatan lisan
Tindakan Peringatan tertulis
disiplin Pemotongan gaji
Tabel Operasionalisasi Pengembangan Karier
Vriabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
Tahap Penilaian Penilaian Diri
Penilaian Organisasional

"Pengembangan
Karier
Tahap Konseling Karier
merupakan
Pengarahan Individu
upaya pribadi
Layanan Informasi
seorang
Pengembangan
karyawan untuk Ordinal
Karir (X3)
mencapai suatu
rencana karier
Mentoring
(Kadarisman,
Pelatihan
2013). Tahap
Rotasi Pekerjaan
Pengembangan
Program Bantuan

Pendidikan
Tabel Operasionalisasi Kinerja
Konsep
Variabel Dimensi Indikator Skala
Variabel
Jumlah Kemampuan dalam meningkatkan jumlah
pekerjaan pekerjaan
Hasil Kualitas pekerjaan yang dihasilkan
pekerjaan Kualitas
yang dicapai pekerjaan
seseorang Tempat waktu dalam menyelesaikan
Ketepatan
berdasarkan pekerjaan
waktu
persyaratan-
Kinerja (Y) Ordinal
persyaratan Kehadiran karyawan sesuai waktu yang
pekerjaan (job Kehadiran ditentukan
requirement)
(Wilson Kerjasama antar karyawan
Bangun
2012:231) Kemampuan
kerjasama
Proses pra-analisis
1. Penyuntingan data
Dengan melakukan pengumpulan keterangan dari pihak pihak yang mengetahui masalah
yang akan disunting, dan melakukan pengamatan langsung ke objek yang akan disunting yaitu
pegawai pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
2. Pengembangan variabel
Tahap pengumpulan data mencari faktor faktor yang dapat memengaruhi kinerja karyawan.
Dari beberapa faktor yang ada diambilah disiplin kerja, motivasi dan pengembangan karier.
Dari ketiga tersebut diturunkan menjadi variabel variabel untuk analisis yang berkaitan
dengan tujuan studi.
3. Data coding
Menerjemahkan data dalam kode, misalnya dalam kode kuisioner variabel keselamatan dan
kesehatan kerja ,1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju, 5=sangat
setuju. Biasanya kode yang bertujuan untuk memindahkan data tersebut kedalam media
penyimpanan data dan analisis komputer lebih lanjut. Dan untuk mempermudah analisis
penelitian.
4. Cek kesalahan
Data yang telah diberi kode khusus harus dicek kembali untuk mendeteksi kemungkinan
kesalahan. Dan apabila terjadi kesalahan maka harus segera diperbaiki agar tidak terjadi
kesalahan.

You might also like