You are on page 1of 31

Asuhan keperawatan gawat darurat

pada sisten pendengaran dan


penglihatan
ASKEP KEGAWATAN PADA SISTEM
PENDENGARAN
Definisi
Gawat darurat telinga adalah suatu keadaan yang
menyebabkan terjadinya penurunan pendengaran
bahkan kkehilangan pendengaran yang disebabkan
oleh beberapa factor diantaranya trauma tumpul
seperti kecelakaan lalu lintas
Etiologi
Telinga kemasukan benda asing seperti air, biji bijian, manic manic, bulir
padi, lintah,
Trauma telinga penyebabnya menyelam,trauma tumpul seperti benda keras
yang mengenai telinga dan trauma tajam seperti kecelakaan sehingga
menyebabkan telinga menjadi putus.
Barotrauma (Perbedaan Tekanan)
Racun
Aminoglycoside antibiotics
Ethacrynic acid oral
Aspirin
Chloroquine
Quinidine
Lanjutan...
Keterkaitan dengan Usia:
Keterkaitan karena Usia (presbycusis), manula tidak dapat mendengar
suara yang memiliki frekuensi tinggi
Pekerjaan harian:
Pekerjaan yang berdekatan dengan suara keras yang berlangsung
secara berulang-ulang, hari demi hari dapat mengalami kehilangan
pendengaran yakni kerusakan saraf
Petani yang menggunakan traktor
Musik konser
Perbaikan landas pacuan udara
Mesin kapal, pabrik
Konstruksi
Tanda dan Gejala

1. Telinga kemasukan air


Memang benar kemasukan air
Telinga kurang dengar
Telinga kadang kadang terasa sakit dibagian dalam
Telinga mendengar seperti suara berdengung
Lanjutan...

2. Telinga kemasukan benda asing


Adanya benda yang secara tidak sengaja masuk kedalam telinga
Setelah daun telinga ditarik keatas dan kebelakang akan terlihat
benda asing
Rasa sakit di telinga
Kadang kadang keluar darah dan bengkak
Trauma telinga
Rasa sakit didalam telinga
Patofisiologi

Gangguan pada telinga berawal ketika adanya


invasi bakteri -> infeksi pada telinga tengah -> terjadilah proses
peradangan.

Peradangan inilah yang menyebabkan adanya rasa nyeri pada


telinga tengah. Infeksi telinga tengah juga dapat meningkatkan
produksi cairan serosa,karena adanya akumulasi cairan mucus dan
serosa,hantaran suara udara yang diterima menurun sehingga terjadi
gangguan persepsi sensori.
Penatalaksanaan

Berikan tampon yang mengandung antibiotic,


pembersihan telinga secara menyeluruh ( aural
Toilet ),tetes dekongestan hidung, pemberian
analgesic dan miringiotomi bahkan pembedahan
( mastoidektomi ) dan meminimalkan terjadinya
komplikasi.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a. Data demografi yaitu tempat tinggal, keadaan wilayah, umur, jenis kelamin.
b. Riwayat kesehatan
1. RKS
Nyeri telinga, rasa penuh pada telinga, kehilangan pendengaran, serumen keras, nyeri
berat, bahkan penurunan pendengaran, adanya cairan yang keluar dari kanalis
auditorius eksternus, nyeri tekan pada aural, demam, selulitis, tinnitus, persisten bau
busuk
2. RKD
Adanya infeksi pada laring atau faring, adanya benda asing yang masuk, Trauma
tulang, hantaman keras pada telinga, reaksi alergi, adanya riwayat ISPA.
3. RKK
Adanya riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama pada klien
atau menderita ISPA
Pemeriksaan fisik

Inspeksi
Adanya otorea, dengan otoskopi : eritema, edema, lesi, adanya
benda asing, cairan abnormal yang keluar dan terjadi peradangan
pada membrane timpani dan edema bahkan hematoma pada
sekitar telinga.
Palpasi

Adanya nyeri tekan pada aural dan sekitar telinga


Diagnosa Keperawatan

Nyeri bd inflamasi telinga eksterna atau iritasi local,benda asing


atau infeksi telinga media
Ansietas bd potensial kehilangan pendengaran
Intervensi

a. Nyeri bd inflamasi telinga eksterna atau iritasi local,benda asing


atau infeksi telinga media
Kaji laporan nyeri, catat lokasi, lama intensitas dan karakteristiknya
Berikan tindakan kenyamanan
Lakukan pembersihan telinga dari eksudat dan darah : bilas
telinga,irigasi telinga, tampon telinga, obat tetes telinga dan salf
telinga
b. Ansietas bd potensial kehilangan pendengaran
Kaji tingkat ansietas klien
Dorong klien mendiskusikan ansietas dan gali informasi dari klien
tentang penyebabnya
Ajarkan klien teknik penatalakksanaan stress
Berikan upaya kenyamanan dan hindari aktivitas yyang
menyebabkan stress
Instruksikan klien dalam aspek program pengobatan
ASKEP KEGAWATAN PADA SISTEM
PENGLIHATAN
Definisi
Kedaruratan mata adalah sikap keadaan yang mengancam
tajam penglihatan seseorang berupa penurunan tajam penglihatan
sampai terjadinya kebutaan (Roper- hall, 1990, FI UI 1982, perhimpunan
indonesia 1994).
Klasifikasi
1. Sight threatening condition
kebutaan atau cacat yang menetap dengan penurunan
penglihatan yang berat dalam waktu beberapa detik sampai
beberapa menit saja bila tidak segera mendapatkan pertolongan
yang tepat.
2. Mayor condition
pertolongan harus diberikan tetapi dengan batasan waktu yang
lebih longgar, dapat beberapa jam sampai beberapa hari, jika
tidak akan mengalami sight threatening condition.
3. Monitor condition
Situasi ini tidak akan menimbulkan kebutaan meskipun mungkin
menimbulkan suatu penderitaan subyektif
mungkin dapat masuk kedalam keadaan mayor condition
Etiologi
Ada 2 macam trauma yang dapat mempengaruhi mata,
yaitu:
A. Trauma langsung terhadap mata,terbagi atas :
1. Trauma mekanik
Trauma tajam
Trauma tumpul
Trauma ledakan/ tembakan
2. Trauma non mekanik
Trauma kimia
Ada dua macam, bersifat sam dan basa
Trauma termik
Trauma ini disebabkan seperti panas, umpamanya percikan besi cair
Trauma radiasi
Lanjutan...

B. Trauma tidak langsung, dengan akibat pada mata, misalnya :


1. trauma kepala dengan kebutaan mendadak
2. trauma dada dengan akibat kelainan pada retina
Tanda dan Gejala

1. Tajam penglihatan yang menurun


2. Tekanan bola mata rndah
3. Bilikmata dangkal
4. Bentuk dan letak pupil berubah
5. Terlihat adanya ruptur pada corneaatau sclera
6. Terdapat jaringan yang prolapsseperti caiaran
mata iris,lensa,badan kaca atau retina
7. Kunjungtiva kemotis
Patofisiologi

1. Trauma tembus bola mata bisa mengenai :


Palpebra
Mengenai sebagian atau seluruhnya jika mengenai levator
apaneurosis dapat menyebabkan suatu ptosis yang permanent
Saluran Lakrimalis
Dapat merusak sistem pengaliran air mata dai pungtum lakrimalis
sampai ke rongga hidung. Hal ini dapat menyeabkan kekurangan air
mata.
Lanjutan..

Congjungtiva
Dapat merusak dan ruptur pembuluh darah menyebabkan
perdarahan sub konjungtiva
Sklera
Bila ada luka tembus pada sklera dapat menyebabkan penurunan
tekana bola mata dan kamera okuli jadi dangkal (obliteni), luka
sklera yang lebar dapat disertai prolap jaringan bola mata, bola
mata menjadi injury.
Lanjutan...

Kornea
Bila ada tembus kornea dapat mengganggu fungsi penglihatan
karena fungsi kornea sebagai media refraksi. Bisa juga trauma tembus
kornea menyebabkan iris prolaps, korpusvitreum dan korpus ciliaris
prolaps, hal ini dapat menurunkan visus
Lensa
Bila ada trauma akan mengganggu daya fokus sinar pada retina
sehingga menurunkan daya refraksi dan sefris sebagai penglihatan
menurun karena daya akomodasi tisak adekuat.
Lanjutan...
Iris
Bila ada trauma akan robekan pada akar iris (iridodialisis), sehingga
pupil agak kepinggir letaknya, pada pemeriksaan biasa teerdapat
warna gelap selain pada pupil, tetapi juga pada dasar iris tempat
iridodialisis.
Pupil
Bila ada trauma akan menyebabkan melemahnya otot-otot sfinter
pupil sehingga pupil menjadi midriasis
Retina
Dapat menyebabkan perdarahan retina yang dapat menumpuk
pada rongga badan kaca, hal ini dapat muncul fotopsia dan ada
benda melayang dalam badan kaca bisa juga teri oblaina retina.
Manifestasi Klinis
1. Lebam atau hematoma
2. Oedema
3. Nyeri
4. Lakrimasi
5. Adanya benda asing
6. Pupil bergeser ( t io meningkat)
7. Adanya zat kimia
8. Perubahan visus
Komplikasi
Mengancam penglihatan kerusakan permanen

Benda asing (kornea


1. glaukoma kronik atau intra okuler)
2. perdarahan vitreus Abrasi kornea
3. eksoftalmus Laserasi bola mata
unilateral Infeksi konjungifitis
berat, selulitis orbita
4. kelainan saraf
Penyumbatan arteri
Pengelupasan retina
Ensoftalmus
Penatalaksanaan

Trauma oftalmik
Jangan lakukan penekanan, bila ada kecurigaan adanya laserasi,
cedera tembus, ruptur bola mata, penekanan dapat diakibatkan
ekstrusi isi intraokule dan kerusakan yang tidak dapat
diperbaiki,letakkan ibu jari dan jari telunjuk pada atas dan bawah
orbita jika robekan kelopak mata
Lanjutan...

Cedera bola mata


Hindari manipulasi mata sampai saat perdarahan, pasang balutan
ringan (tanpa tekanan) dan perisai logam yang bersandar pada
tulang orbita diplester kedahi dan pipi, jaga jarak bola mata
minimal, pembalutan bilateral, antibiotik, analgesik, anti tetanus
dll, kolaborasi bila ruptur bola mata sudah teratasi periksakan
struktur lain dapat dilakukan, penjahitan jika Laserasi kelopak mata
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Pemeriksaan fisik
Inspeksi : Pemeriksaan penunjang
Infeksi palpebra lebih teliti Pemeriksaan lapang
bagi memar/ laserasi panjang
Periksa mata bagi cedera Pemeriksaan oftalmoskopi
untuk melihat mata
Periksa kornea bagi
laserasi/ kekeruhan Pemeriksaan neurologi/
syaraf-syaraf pada mata
Inspeksi iris
Lihat kedalam pupil
Periksa konjungtifa dan
sklera dalam tiap
kuadran
Diagnosa Keperawatan

Nyeri B.D cidera, inkontinuitas jaringan,


peningkatan tekanan intra okuler
Resiko perdarahan B.D kerusakan pembukuh
darah mata sekunder terhadap trauma mata,
peningkatan tekanan intraokuler
Intervensi

Nyeri B.D cidera, inkontinuitas jaringan, peningkatan


tekanan intra okuler
Pasang balutan mata cukup terang
Atur pencahayaan
Anjurkan untuk tidak melihat TV, membaca,pakai kacamata gelap
Anjurkan istirahatkan mata atau turunkan TIO
Anjurkan tidak lakukan gerakan tiba-tiba mengejan, angkat berat,
(hindari gerakan valsava manauver)
Kolaborasi
Lanjutan...

Resiko perdarahan ( hemoragi ) B.D kerusakan pembukuh


darah mata sekunder terhadap trauma mata, peningkatan
tekanan intraokuler
Fiksasi tidak terlalu ketat
Pasang balutan mata
Kompres dingin
Hindari gerakan valsava maneuver
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
THE END

ANY QUESTIONS ??

You might also like