You are on page 1of 61

Asuhan Kebidanan Neonatus,

Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah

Kelompok
Amelia Putri Wibisana
Dinniyah Pakarti
Dewi Anggraeni
Puspa Sekar Mentari
Kegawatdaruratan
Asfiksia pada bayi (Resusutasi)
Gangguan nafas pada bayi
BBLR
Perdarahan tali pusat
Kejang
Tetanus neonatorum
Hipotermi dan hipertermi
Infeksi neonatal
Ikterus
Hipoglikemi
ASFIKSIA

DEFINISI
asfiksia adalah keadaan dimana bayi tidak dapat
segera bernapas secara spontan dan teratur. Bayi
dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya
akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah
ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu
hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang
mempengarui kesejahteraan bayi selama atau sesudah
persalinan.
Pengkajian klinis
Menurut Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal (2009) pengkajian pada asfiksia
neonatorum untuk melakukan resusitasi semata-mata
ditentukan oleh tiga hal penting, yaitu:
1. Pernafasan
Skor 0 1 2
2. Denyut jantung Frekuensi jantung Tidak ada <100x/menit >100x/menit

3. Warna Usaha pernafasan Tidak ada Tidak teratur, lambat Teratur,


menangis

Tonus otot Lemah Beberapa tungkai Semua tungkai


fleksi fleksi

Iritabilitas reflex Tidak ada Menyeringai Batuk/menangis

Warna kulit Pucat Biru Merah muda


Interpretasi Catatan
Interpretasi skor

7-10 Normal Asfiksia


4-6 Sedang
Memerlukan tindakan medis segera seperti
penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas,
atau pemberian oksigen untuk membantu
bernapas.

Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif,


0-3 Asfiksia berat
resusitasi segera.
Sindrom Gangguan Pernapasan
Sindrom gangguan napas ataupun sering disebut
sindrom gawat napas (Respiratory Distress Syndrome/RDS)
adalah istilah yang digunakan untuk disfungsi pernapasan pada
neonatus. Gangguan ini merupakan penyakit yang
berhubungan dengan keterlambatan perkembangan maturitas
paru (Whalley dan Wong, 1995). Gangguan ini biasanya juga
dikenal dengan nama Hyaline membrane disease (HMD) atau
penyakit membran hialin, karena pada penyakit ini selalu
ditemukan membran hialin yang melapisi alveoli.
Sindrom gangguan pernapasan adalah kumpulan gejala
yang terdiri dari dispnea atau hiperapnea dengan frekuensi
pernapasan lebih dari 60 kali/menit, sianosis, rintihan pada
ekspirasi dan kelainan otot-otot pernapasan pada inspirasi.
Tanda dan Gejala Sindrom Gangguan Pernapasan
Tanda dan gejala sindrom gangguan pernapasan sering
disertai riwayat asfeksia pada waktu lahir atau gawat
janin pada akhir kehamilan. Adapun tanda dan gejalanya
adalah :
Timbul setelah 6-8 jam setelah lahir
Pernapasan cepat/hiperapnea atau dispnea dengan
frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali/menit
Retraksi interkostal, epigastrium atau suprasternal
pada inspirasi
Sianosis
Grunting (terdengar seperti suara rintihan) pada saat
ekspirasi
Takikardia yaitu nadi 170 kali/menit
Penatalaksanaan RDS atau Sindrom gangguan napas adalah
sebagai berikut:
Bersihkan jalan nafas dengan menggunakan penghisap
lendir dan kasa steril
Pertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus bayi
dengan kaki hangat
Atur posisi bayi dengan kepala ekstensi agar bayi dapat
bernafas dengan leluasa
Apabila terjadi apnue lakukan nafas buatan dari mulut ke
mulut
Longgarkan pakaian bayi
Beri penjelasan pada keluarga bahwa bayi harus dirujuk ke
rumah sakit
Bayi rujuk segera ke rumah sakit
Penatalaksanaan medik maka tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagsai
berikut :
Memberikan lingkungan yang optimal
Pemberian oksigen, tidak lebih dari 40% sampai gejala sianosis
menghilang
Pemberian cairan dan elektrolit (glukosa 5% atau 10%) disesuaikan
dengan berat badan (60-125 ml/kgBB/hari) sangat diperlukan untuk
mempertahankan homeostatis dan menghindarkan dehidrasi
Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder
Pemberian surfaktan oksigen
Untuk mencegah sindrom gangguan pernapasan juga dapat dilakukan dengan
segera melakukan resusitasi pada bayi baru lahir, apabila bayi :
Tidak bernapas sama sekali/bernapas dengan mengap-mengap
Bernapas kurang dari 20 kali/menit
BBLR
Pengertian
BBLR adalah bayi yang lahir
dengan berat kurang dari
2.500 gram. BBLR dibedakan
menjadi dua bagian yaitu
BBLR sangat rendah bila
berat badan lahir kurang dari
1.500 gram dan BBLR bila
berat badan lahir antara
1.501-2.499 gram.
Penatalaksanaan
Pengaturan suhu badan bayi prematuritas atau
BBLR

Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan


panas badan dan menjadi hipotermi karena pusat
pengaturan panas belum berfungsi dengan baik,
metabolisme rendah dan permukaan badan
relatif luas. Oleh karena itu bayi prematuritas
harus dirawat dalam inkubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim, apabila tidak
ada inkubator bayi.
Cegah kehilangan panas pada bayi
dengan upaya antara lain :
1. Segera setelah lahir, keringkan permukaan
tubuh
2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain
bersih, kering dan hangat.
3. Tutupi kepala bayi.
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan
memberikan ASI.
5. Jangan segera menimbang atau memandikan
bayi baru lahir.
6. Tempatkan bayi dilingkungan hangat
7. Rangsangan Taktil
B. Skin To Skin Contact / Kangaroo Mother Care
Hal ini, ditambah menyusu dari ibu,
dipandang penting untuk mencegah penyakit-
penyakit alergi. Apabila bayi diletakkan dalam
inkubator, kulit dan ususnya seringkali
terkolonisasi oleh bakteri yang berbeda dari
bakteri tubuh ibunya.
Tidak ada alasan yang dapat dijadikan
halangan sebagian besar bayi untuk berkontak
kulit dengan ibunya sesegera mungkin setelah
lahir selama paling tidak satu jam. Prosedur
rutin rumah sakit, seperti menimbang bayi,
jangan sampai lebih diutamakan.
PERDARAHAN TALI PUSAT
Pengertian
Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa
timbul sebagai akibat dari trauma pengikatan
tali pusat yang kurang baik atau kegagalan
proses pembentukan trombus normal. Selain
itu perdarahan pada tali pusat juga bisa
sebagai petunjuk adanya penyakit pada bayi.
Penatalaksanaan
Penanganan disesuaikan dengan penyebab
dari perdarahan tali pusat yang terjadi.
Untuk penanganan awal, harus dilakukan
tindakan pencegahan infeksi pada tali pusat.
Segera lakukan inform consent dan inform
choice pada keluarga pasien untuk dilakukan
rujukan.
KEJANG
Pengertian
Kejang adalah suatu kondisi dimana otot
tubuh berkontraksi dan relaksasi secara cepat
dan berulang, oleh karena abnormalitas
sementara dari aktivitas elektrik di otak
(terjadinya loncatan-loncatan listrik karena
berkesinambungannya ion (+) dan ion (-) di
dalam sel otak). Kejang merupakan suatu
gejala yang dapat terjadi karena adanya
kelainan di intracranial, ektrakranial, atau
metabolic.
Tanda atau Gejala Kejang

Bentuk kejang dari tiap-tiap


orang dapat berbeda-beda,
tergantung jenis penyakit yang
mendasarinya dan berat
ringannya penyakitnya.
Kejang tonik dicirikan oleh
peningkatan tonus atau
kekakuan.
Pada kejang klonik, terdapat
kontraksi otot secara ritmik.
Perawatan atau pelaksanaan

Mengatasi kejang secepat mungkin


Pengobatan penunjang di rumah
Memberikan pengobatan rumat
Mencari dan mengobati penyebab
Pengobatan akut
Bersamaan dengan mengatasi kejang dilakukan :
Bebaskan jalan nafas, pakaian penderita
dilonggarkan kalau perlu dilepaskan
Tidurkan penderita pada posisi terlentang,
hindari dari trauma. Cegah trauma pada bibir dan
lidah dengan pemberian spatel lidah atau sapu
tangan diantara gigi.
Pemberian oksigen untuk mencegah kerusakkan
otak karena hipoksia.
Segera turunkan suhu badan dengan pemberian
antipiretika (asetaminofen atau parasetamol)
atau dapat diberikan kompres
Cari penyebab kenaikkan suhu badan dan berikan
antibiotic yang sesuai
Tetanus neonatorum
Pengertian
Penyakit tetanus pada bayi baru lahir dengan tanda
klinik yang khas, stelah 2 hari pertama bayi baru
hidup, menangis, dan menyusu secaranormal, pada
hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh
tubuh dengan kesulitan membuka mulut dan
menyusui disusul dengan kejang-kejang yang
dijumpai dengan BBL yang bukan karena trauma,
kelahiran atau afiksia, tetapi disebabkan oleh infeksi
selama masa neonatal yang antara lain terjadi
sebagai akibat pemotongan tali pusat atau
perawatannya yang tidak bersih
Penatalaksanaan
gangguan pemenuhan
gangguan fungsi pernafasan kebutuhan nutrisi dan cairan
Atur posisi bayi dengan kepala ekstensi. karena bayi tidak mampu untuk memenuhi
kebutuhan dengan cara menyusu untuk itu
Berikan oksigen 1-2 liter/ menit dan
dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan
apabila terjadi kejang tinggikan
cairan dapat dilakukan dengan melakukan
kebutuhan oksigen sampai 4 liter/menit.
intervensi melalui infuse dengan cairan
Setelah kejang hilang, turunkan. Lakukan glukosa 10% dan nutrisi biokarbonat apabila
penghisapan lendir dan pasangkan sudip pasien sering kejang atau apnea, apabila
lidah untuk mencegah lidah jatuh kejang sudah berkurang pemberian nutrisi
kebelakang. dapat melalui sonde/pipa lambung dan
Lakukan observasi tanda-tanda vital sejalan dengan perbaikan, pemberian
setiap setengah jam. makanan bayi dapat diubah memakai sendok
Berikan lingkungna dalam keadaan secara bertahap
hangat, jangan membiarkan dalam
keadaan dingin karena dapat
menyebabkan apnea
Hipotermi
Pengertian
Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh dibawah
36,5oC, suhu normal bayi. Baru lahir berkisar 36,5oC
sampai 37 oC pada suhu aksila. Gejala awal hipotermia
apabila suhu < 36 oC atau kedua kaki, dan tangan serba
dingin. Bila suhu tubuh terasa dingin, maka bayi sudah
mengalami hipotermi sedang (suhu 32 oC - 36 oC)suhu
aksila. Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32oC.
hipotermia menyebabkan terjadinya penyempitan
pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya
metabolis anerobik, meningkatkan kebutuhan oksigen,
mengakibatkan hipoksemia dan berlanjut kehamilan.
Gejala hipotermia bayi baru Tanda-tanda hipotermi
lahir

Bayi tidak mau minum Aktifitas berkurang, latergis


Bayi tampak lesu dan Tangisan lemah
ngantuk Warna kulit tampak tida rata
Tubuh bayi teraba dingin Kemampuan menghisap
Dalam keadaan berat, lemah
denyut jantung bayi Kaki teraba dingin
menurun dan kulit tubuh Hipotermi berlanjut akan
bayi mengeras menimbulkan cedera dingin
Pencegahan hipotermi
Melakukan 7 rantai hangat, yaitu:
Menyiapkan tempat melahirkan yang hangat, kering,
bersih, penerangan cukup
Member ASI sedini mungkin dalam waktu 30 menit setelah
melahirkan agar bayi memperoleh kalori
Mempertahankan kehangatan pada bayi
Member perawatan bayi baru lahir yang memadai
Melatih semua orang yang terlibat dalam persalinan dan
perawatan bayi baru lahir
Menunda memandikan bayi baru lahir
Pada bayi normal tunda memandikan sampai 24 jam
Pada BBLR tunda memandikan lebih lama
Pengobatan hipotermi
Mengatasi bayi hipotermi dilakukan dengan cara

Melaksanakan metode kanguru yaitu bbl dipakaikan


popok dan tutup kepala diletakan didada ibu agar
tubuh bayi menjadi lebih hangat karena terjadi kontak
kulit langsung. Bila tubuh bayi masih terasa dingin, bisa
ditambahkan selimut
Bbl menggunakan pakaian dan selimut yang sudah
disetrika atau dihangatkan diatas tungku
Menghangatkan bayi dengan lampu pijar 40-60 watt
yang diletakan pada jarak setengah meter diatas bayi
Merujuk ke rumah sakit
Hyperthermia
Pengertian

Hipertermia adalah suhu tubuh yang tinggi dan


bukan disebabkan oleh karena mekanisme
pengaturan panas hipotalamus, mungkin
disebabkan oleh meningkatnya produksi panas
endogen . infeksi sitemik selalu dipertanyakan
pad abyi dengan kenaikan suhu inti tubuhnya.
Gejala
suhu tubuh lebih dari 37,5 oC
frekuensi pernafasan > 60 x/ menit
berat badan turun, tugor kulit berkurang,
pengeluaran urine berkurang
terasa kehausan, mulut kering, kedinginan,
lemas, anoreksia atau tidak selera makan, nadi
cepat, dan pernafasan tidak teratur.
Tindakan atau pengobatan
Bila suhu diduga karena pemaparan panas yang berlebihan
Letakan bayi di ruangan dengan suhu lingkungan normal
(25oc-28 oC)
Lepaskan sebagian atau seluruh pakaian bila perlu
Periksa suhu aksiler setiap jam sampai tercapai suhu dalam
batas normal
Bila suhu sangat tinggi ( < 39 oC) bayi dikompres atau
dimandikan selama 10-15 menit dalam air yang suhunya 4
oC lebih rendah dari suhu tubuh bayi

Bila bayi pernah diletakan dibawah pemancar pansa atau


incubator
Turunkan suhu alat penghangat bila bayi didalam inkubator
Infeksi Neonatorium
Pengertian
infeksi neonatorum adalah suatu infeksi bakteri
berat yang menyebar ke seluruh tubuh bayi baru
lahir. Sepsis terjadi pada kurang dari 1% bayi
baru lahir tetapi merupakan penyebab dari 30%
kematian pada bayi baru lahir. sakit)
Gejala
Gejala umum:
Bayi tampak lesu, tidak kuat menghisap, denyut
jantungnya lambat dan suhu tubuhnya turun-
naik. Gejala lainnya:
Gangguan pernafasan
Kejang
Jaundice (sakit kuning)
Muntah
Diare
Perut kembung
Ikterus
Pengertian
Ikterus adalah warna kuning yang dapat terlihat pada sklera,
selaput lendir, kulit atau organ lain akibat penumpukan
bilirubin. Keadaan ini merupakan penyakit darah. Bilirubin
merupakan hasil penguraian sel darah merah di dalam darah.
Penguraian sel dara merah merupakan proses yang dilakukan
oleh tubuh manusia apabila sel darah merah sudah berusia
120 hari. Hasil penguraian hti (hepar) dan disingkirkan dari
badan melalui buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).

Hiperbilirubinemia adalah kadar bilirubin yang dapat


menimbulkan efek patologi pada setiap bayi berbeda-beda.
Dapat juga diartikan sebagai ikterus dengan konsentrasi
bilirubin, yang serumnya mungkin menjurus kearah terjadinya
kern ikterus bila kadar biirubin tidak dapat dikendalikan.
Tanda klinis hiperbilirubinemia
Sclera, puncak hidung, mulut, dada, perut dan
ekstremitas berwarna kuning
Letargi
Kemampuan menghisap turun
Kejang
Penilaian
1. Pengamatan ikterus kadang-kadang
agak sulit apalagi dalam cahaya
buatan. Paling baik pengamatan
dilakukan dalam cahaya matahari
dan dengan menekan sedikit kulit
yang akan diamati untuk
menghilangkan warna karena
pengaruh sirkulasi darah. Ada
beberapa cara untuk menentukan
derajat ikterus yang merupakan
resiko terjadinya kern ikterus
dengan cara klinis (kramer) yang
dilakukan dibawah sinar biasa
(daylight)
Daerah gambar Luas ikterus Kadar bilirubin

1 Kepala dan leher 5

2 Daerah 1 (+) badan 9


bagian atas
3 Daerah 1,2 (+) 11
badan bagian bawah
dan tungkai
4 Daerah 1,2,3 (+) 12
lengan dan kaki
dibawah dengkul
5 Daerah 1,2,3,4 (+) >12,5
tangan dan kaki
2. Pemeriksaan diagnostik
Test coombs pada tali pusat bayi baru lahir
Golongan darah bayi dan ibu
Biirubin total
Perotein serum total
Hitung darah lengkap
Glukosa
Pencegahan dan penanganan
Early feeding
Terapi sinar matahari
Terapi sinar
Transfusi tukar
Sebelum dan sesudah transfuse tukar beri terapi
sinar, bila tidak berhasil transfuse tukar
Bilirubin < 5 mg% selalu observasi.
Bilirubin > 5 mg% penyebab ikterus perlu
diselidiki.
Hipoglikemi
Pengertian
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula
darah (glukosaria) secara abnormal rendah. Dalam
keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula
darah antara 70-110 mg/Dl. Kadar gula darah yang
rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh
mengalami kelainan fungsi. Otak merupakan organ
yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang
rendah karena glukosa merupakan sumber energi otak
yang utama. Otak memberikan respon terhadap kadar
gula darah yang rendah dan melaui sistem saraf,
merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan
epinefrin (adrenalin) agar melepaskan gula agar
kadarnya dalam darah tetap terjaga. Jika kadarnya
menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.
Penyebab Penatalaksaan

Prosedur penatalaksanaan
Pelepasan insulin yang bayi dengan hipoglikemia
berlebihan oleh pankreas adalah sebagai berikut:
Berikan bayi air gula 30cc
Dosis insulin atau obat lainnya setiap kali pemberin dan
yang terlalu tinggi, yang observasi keadaannya,
diberikan kepada penderita pertahankan suhu tubuh
diabetes untuk menurunkan dengan membungkus bayi
dengan kain hangat, jauhkan
kadar gula darahnya dari hal-hal yang dapat
Kelainan paa kelenjar hipofisa menyerap panas bayi, segera
atau kelenjar adrenal berikan ASI, lakukan observasi
tanda0tanda vital, warna kulit,
Kelainan pada penyimpanan reflek dan gejala hipoglikemia.
karbohidrat atau Bila dalam 24 jam tidak ada
pembentukan glukosan di hati perubahan, rujuk bayi ke
rumah sakit.
TERIMA KASIH

You might also like