You are on page 1of 61

PENYAJIAN DATA UNIVARIAT

Dalam Bentuk Tabel dan Grafik

Perkuliahan minggu ke-3 (Rabu, 18 Sept 2013)


Pengantar Statistik Sosial, FISIP UI

Yosef Hilarius, M.Si


Contoh Kasus (1)
Hasil ujian Pengantar Statistik Sosial dari 30 mahasiswa di
sebuah kelas adalah sebagai berikut:
45 80 50 90 75 40 85 55 75 45
70 60 40 55 40 60 70 65 40 50
55 50 45 50 50 65 65 70 50 55

Apa yang bisa anda baca dari data ini?


Berapa nilai terendah dan tertinggi?
Paling banyak siswa mendapat nilai berapa?
Lebih banyak yang mendapat nilai bagus atau kurang bagus?
Apakah soal terlalu sulit, sudah cukup, atau terlalu mudah?
Penyajian Lebih baik
Nilai Jumlah %
Siswa 6
6
40 4 orang 13,4 13,4
45 3 orang 10 23,4 5

50 6 orang 20 43,4 4 4
4
55 4 orang 13,4 56,8
3 3 3
60 2 orang 6,7 63,5 3

65 3 orang 10 73,5 2 2
2
70 3 orang 10 83,5
1 1 1
75 2 orang 6,7 90,2 1

80 1 orang 3,3 93,5


0
85 1 orang 3,3 96,8 Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90

90 1 orang 3,3 100


Total 30 100
orang
Contoh Kasus (2)
penghasilan anda dari pekerjaan utama perbulan
PERTANYAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Bagaimana kondisi
Valid 500000
1000000
2
5
3,3
8,3
3,3
8,3
3,3
11,7
penghasilan warga
1100000 1 1,7 1,7 13,3 desa tersebut?
1200000 3 5,0 5,0 18,3
1400000 1 1,7 1,7 20,0 Apakah bisa dikatakan
1500000
1600000
9
3
15,0
5,0
15,0
5,0
35,0
40,0
berpenghasilan cukup
1800000 1 1,7 1,7 41,7 baik?
2000000
Berapa penghasilan
15 25,0 25,0 66,7
2100000 1 1,7 1,7 68,3
2500000 2 3,3 3,3 71,7 tertinggi?
3000000 6 10,0 10,0 81,7
3300000 2 3,3 3,3 85,0 Berapa penghasilan
4000000
4800000
1
1
1,7
1,7
1,7
1,7
86,7
88,3
terendah?
5000000 2 3,3 3,3 91,7 Paling banyak
6000000 1 1,7 1,7 93,3
6600000 1 1,7 1,7 95,0 berpenghasilan
10000000 1 1,7 1,7 96,7 berapa?
15000000 1 1,7 1,7 98,3
20000000 1 1,7 1,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Penyajian yang lebih baik
Penghasilan Per Bulan Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < Rp 1 Juta 2 3,3 3,3 3,3
Rp 1-2 Juta 38 63,3 63,3 66,7
Rp 2-3 Juta 9 15,0 15,0 81,7
Rp 3-4 Juta 3 5,0 5,0 86,7
Rp 4-5 Juta 3 5,0 5,0 91,7
> Rp 6 Juta 5 8,3 8,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Untuk apa data disajikan dengan tabel
dan grafik?
Menyederhanakan tampilan data dalam
suatu susunan (bentuk/format) yang
mudah dibaca, dimengerti, dan
disimpulkan.
Menyederhanakan susunan data hingga
lebih informatif dan mudah dimaknai
(diartikan).
Prinsip Penyajian Data
Sederhana
Menonjolkan informasi penting
yang ingin disampaikan
Mudah dibaca dan dipahami
Dipengaruhi oleh/sesuai dengan
skala variabel data yang ditampilkan
Enak dilihat sehingga tidak bosan
dibaca.
Bentuk penyajian data
Narasi (deskripsi)
Tabel frekuensi (tabel distribusi frekuensi)
T.F, untuk data tunggal
T.F, untuk data berkelompok
Tabel silang
Grafik
Histogram
Pie-chart
Batang-daun
dsb
Peta & gambar
Contoh Narasi Data
Pada tahun 2009 perjudian merupakan kasus
kejahatan yang tercatat paling tinggi jumlahnya
di Kabupaten Sumbawa dengan jumlah
mencapai 198 kasus.
Pada tahun 2010 kasus perjudian di Kabupaten
Sumbawa merujuk pada data kepolisian hanya
sebanyak 33 kasus. Jumlah tersebut menurun
enam kali lipat jumlahnya dari tahun
sebelumnya yang berjumlah 198 kasus. Jumlah
tersebut kembali menyusut dan tercatat hanya 11
kasus perjudian pada tahun 2011.
Contoh Tabel
Tabel Jumlah Kasus Perjudian di Sumbawa
Tahun 2009-2011
Tahun Jumlah Kasus
Perjudian
2009 198 kasus
2010 33 kasus
2011 11 kasus
Disajikan Menggunakan Grafik
Penyajian Menggunakan Peta (mapping)

MAPPING

12
Penyajian Menggunakan GAMBAR

13
PENYAJIAN DATA
Terkait dengan fungsi statistik deskriptif
yakni mengorganisasi, menyajikan, dan
menganalisa data
Data bisa disajikan dalam bentuk
numerikal (NARATIF DAN TABEL)
ataupun gambar (GRAFIK DAN CHARTS)
Data yang disajikan merupakan data
kuantitatif, atau data kualitatif yang
dikuantifisir
Tabel Frekuensi
Tabel (distribusi) frekuensi
Tabel distribusi frekuensi dapat
digunakan untuk dua jenis data
kuantitatif: data tunggal dan data
kelompok/bergolong
Data tunggal merupakan data yang hanya
memiliki nilai tunggal. Contoh: 1, 2, 3, 4
Data kelompok/bergolong memiliki
interval diantara dua nilai. Contoh: 1-5, 6-
10, 11-15
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI PADA DATA
TUNGGAL
Perusahaan Penjualan (unit)
Toyota 36.358
Daihatsu 15.941
Mitsubishi 11.819
Suzuki 10.008 Data Penjualan
Honda 8.313 Mobil dan Truk Mei
Nissan 5.910 2013
Isuzu 2.682
UD Trucks 142
Peugeot 20
Lain-lain 8.375
Total 99.568
18

Unsur Tabel Frekuensi


Terdiri : judul tabel, badan/isi tabel, catatan kaki
Judul tabel : singkat, jelas, relevan, menjelaskan apa
yg disajikan, dimana,kapan
Badan tabel : lajur baris-kolom, tiap lajur diberi
label, titik temu baris kolom berisi nilai var, ada
lajur berisi jumlah
Catatan kaki : penjelasan label, sumber informasi
dari isi tabel
Nilai Jumlah %
40 4 orang 13,4
45 3 orang 10
50 6 orang 20
Tahun Jumlah Kasus
55 4 orang 13,4
Perjudian
60 2 orang 6,7
2009 198 kasus
65 3 orang 10
70 3 orang 10 2010 33 kasus
75 2 orang 6,7 2011 11 kasus
80 1 orang 3,3
85 1 orang 3,3
90 1 orang 3,3
Total 30 orang 100
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI PADA DATA KELOMPOK/
BERGOLONG
Berat (kg) Jumlah Siswa

41-50 98 Penghasilan Per Bulan Responden


51-60 159
Cumulative
61-70 111 Frequency Percent Valid Percent Percent
71-80 100 Valid < Rp 1 Juta 2 3,3 3,3 3,3
81-90 83 Rp 1-2 Juta 38 63,3 63,3 66,7
91 9 Rp 2-3 Juta 9 15,0 15,0 81,7
Rp 3-4 Juta 3 5,0 5,0 86,7
Total 560
Rp 4-5 Juta 3 5,0 5,0 91,7
> Rp 6 Juta 5 8,3 8,3 100,0
Data Berat Badan Total 60 100,0 100,0
Siswa SMA A
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
Untuk tabel distribusi frekuensi yang
lebih detail disajikan pula nilai
tengah kelas, frekuensi relatif,
frekuensi mutlak kumulatif, frekuensi
relatif kumulatif
Tabel Penilaian Kinerja Karyawan PT ABC

Nilai Nilai Frekuensi Frekuensi Kumulatif Frekuensi Frekuensi Relatif


Kinerja Tengah Mutlak Relatif (%) Kumulatif

Positif Negatif Positif Negatif

25-35 30 3 3 50 6% 6% 100%

36-46 41 5 8 47 10% 16% 94%

47-57 52 7 15 42 14% 30% 84%

58-68 63 7 22 35 14% 44% 70%

69-79 74 17 39 28 34% 78% 56%

80-90 85 7 46 11 14% 92% 22%

91-101 96 4 50 4 8% 100% 8%

Total 50 100%
GRAFIK
GRAFIK DAN CHART

Merupakan cara penyajian data visual


sehingga lebih mudah untuk dipahami
Beberapa bentuk grafik dan chart yang
banyak digunakan untuk
mempresentasikan data adalah histogram,
garis/poligon, ogive, batang daun, kotak
garis dan lingkaran (pie chart).
Penyajian Data Dengan Grafik
Kelebihan dan kekurangan melakukan penyajian
dengan grafik
Kelebihan Kekurangan
lebih mudah diingat informasi tidak detail
lebih menarik atau hanya gambaran
informasi visual dan umum
dapat diperbandingkan dipengaruhi skala
menyajikan perubahan
hubungan
26

Unsur Grafik
Terdiri : judul grafik, badan/isi grafik, catatan
kaki /keterangan
Judul grafik : singkat, jelas, relevan, menjelaskan
apa yg disajikan, keterangan tempat,keterangan
waktu
Badan grafik :tampilkan var dgn warna menarik,
batasi jumlah var yg ditampilkan, lengkapi dgn
legenda yg menjelaskan artinya.
Catatan kaki : penjelasan label, sumber informasi
dari isi grafik
Bentuk grafik

Bentuk Skala pengukuran data

Bar, Pie, Pictogram Kategorikal :


( Nominal, Ordinal )
Garis, Histogram, Ogive Kontinyu :
Interval, Rasio

27
Bar Chart
Data yang variabelnya berbentuk kategori atau
atribut sangat tepat disajikan dalam diagram batang
Data tahunan pun dapat pula disajikan dalam
diagram ini asalkan tahunnya tidak terlalu banyak.
Untuk menggambar diagram batang diperlukan
sumbu datar dan sumbu tegak yang berpotongan
tegak lurus
Skala pada sumbu tegak dengan skala pada sumbu
datar tidak perlu sama.
Kalau diagram dibuat tegak, maka sumbu datar
dipakai untuk menyatakan atribut atau waktu. Nilai
data digambar pada sumbu tegak
Bar Chart (Tunggal)
Penduduk kecamatan Sarudu Menurut
Agama Frekuensi % Agama
Islam 547 46,9 Tahun 2011
600
Protestan 233 20,0 547

Katolik 315 27,0 500

Hindu 56 4,8 400

Budha 15 1,3 315


300
Total 1166 100 233

200

100
56
15
0
Islam Protestan Katolik Hindu Budha
Bar Chart Agama
Islam
Sarudu
547
%
46,9
Duri %
623 42,5
(Komparasi) Protestan 233 20,0 344 23,4
Katolik 315 27,0 415 28,3
Hindu 56 4,8 45 3,1
Budha 15 1,3 40 2,7
Total 1166 100 1467 100

700
623
600
547

500
415
400
344
315 Sarudu
300 Duri
233

200

100
56 45 40
15
0
Islam Protestan Katolik Hindu Budha
50.0
46.9

45.0
42.5

40.0

35.0

30.0 28.3
27.0

25.0 Sarudu
23.4
Duri
20.0
20.0

15.0

10.0

4.8
5.0
3.1 2.7
1.3

0.0
Islam Protestan Katolik Hindu Budha
.
Jumlah penderita DB menurut wilayah desa kota di propinsi X pada bulan
Januari-April Tahun Y

90
80
70
60
50 Kota
40 Desa
30 Desa+Kota
20
10
0
jan feb mar april

32
33

Pie Chart (Lingkaran)


Penyajian data statistik dalam persen atau
derajat menggunakan diagram lingkaran.
Untuk skala nominal/ordinal
Biasa digunakan untuk kategori yang tidak
terlalu banyak (maksimal 5-6 kategori)
Apabila terlampau banyak akan sulit
dibaca/menjadi tidak jelas
Yang dilihat ada persentase (%)
Kategori dalam pie chart : (n/N) x 360o atau
(n/N) x 100%
PIE CHARTS
Grafik lingkaran atau pie chart merupakan bentuk
diagram lingkaran yang dibagi berdasarkan besaran
kategori atau kelasnya. Diperlukan ketepatan skala
untuk membagi lingkaran ke dalam komposisi yang
proporsional karena perlu diperhitungkan bahwa
satu lingkaran penuh bersudut 360 derajat. Apabila
tabel distribusi frekuensi ingin ditransformasikan
kedalam bentuk lingkaran maka perlu
diperhitungkan komposisi frekuensi kedala bentuk
360%.
Sebagai contoh apabila frekuensi kategori atau kelas
bernilai 25% dari total data maka transformasinya
dalam lingkaran adalah 90 derajat
Nilai derajat = 25 x 360
100
Pangsa Pasar Selular
Kelebihan
Diagram lingkaran sangat berguna untuk
menunjukkan dan membandingkan
proporsi dari data
Tempat untuk membuat diagram lingkaran
tidak terlalu besar (tidak makan tempat
dalam penyajian)
Kekurangan
Diagram lingkaran tidak dapat
menunjukkan frekuensinya.
Pie diagram

Source: Michigan Department of


Community Health, Bureau of
Epidemiology, HIV/AIDS Surveillance
Section; reported cases as of July 1,37
2006
Histogram
Histogram merupakan diagram balok
Untuk skala interval/rasio
Titik-titik digunakan dari nilai tengah
data
Histogram menghubungkan antara tepi
kelas interval dengan pada sumbu
horizontal (X) dan frekuensi setiap kelas
pada sumbu vertikal (Y)
Mudah untuk melihat trend peningkatan
atau penurunan.
Grafik Histogram

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)


1 215 2122 14
2 2123 4030 3
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1
Poligon/garis
Grafik garis atau poligon juga kerap digunakan untuk
mempresentasikan tabel distribusi frekuensi. Bentuknya
seperti garis patah-patah, dan juga menggunakan dua
sumbu utama absis dan ordinat yang bersinggungan pada
90 derajat. Fungsi sumbu absis dan ordinat juga sama
seperti pada histogram baik untuk data tunggal ataupun
data bergolongan.
Data Penjualan Supermarket X
Grafik Polygon
Menggunakan garis yang mengubungkan titik
titik yang merupakan koordinat antara
nilai tengah kelas dengan jumlah frekuensi
pada kelas tersebut.
Memudahkan melihat trend

Kelas Nilai Jumlah


Tengah Frekuensi (F)
1 1168.5 14
2 3076.5 3
3 4984.5 1
4 6892.5 1
5 8800.5 1
Polygon
Jumlah Frekuensi (F)

16
14
12
10
Jumlah
8
Frekuensi (F)
6
4
2
0
1 2 3 4 5
Poligon (data tunggal)
4500
Tahun Produksi Padi (ton) 4200
4100
1990 2700 4000 4000
3800 3800
1991 3500 3600 3600
3500 3500
1992 3200 3400 3400
3200
1993 3600 3000 3000
1994 2800 2700
2800

1995 4000 2500

1996 4100
2000
1997 4200
1998 3000 1500
1999 3400
2000 3800 1000

2001 3600
500
2002 3400
2003 3800
0
Trend penderita diare berdarah di Kabupaten Y
Tahun 2007-2008

120
Cases
100

80

60

40

20

0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr

2007 2008 44
Grafik garis

45
OGIVE
Berbeda dengan histogram Jumlah Siswa
dan garis, ogive
menggunakan dasar dari
tabel distribusi frekuensi
kumulatif sebagai acuannya.
Sehingga bentuknya tidak
naik turun seperti grafik
garis tapi cenderung naik
atau turun secara gradual
sesuai dengan frekuensi
kumulatif yang positif atau
negatif.
OGIVE (poligon kumulatif)

Merupakan grafik dari distribusi frekuensi kumulatif.


Nilai data disajikan pada garis horisontal (sumbu-x).
Pada sumbu vertikal dapat disajikan:
Frekuensi kumulatif, atau
Frekuensi relatif kumulatif, atau
Persen frekuensi kumulatif
Frekuensi yang digunakan (salah satu diatas)masing-
masing kelas digambarkan sebagai titik.
Setiap titik dihubungkan oleh garis lurus.
Merupakan diagram garis yang menunjukan
kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi
47
kumulatif
Kurva Ogive

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif


Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1


9754.5 20 0
Contoh Kurva Ogive
Frekuansi Kumulatif

25
20
15 Kurang dari
10 Lebih dari
5
0
1 2 3 4 5 6
Interval kelas
BATANG DAUN
Grafik batang daun dapat lebih memperjelas
penggolongan data daripada histogram, karena
dapat menampilkan nilai-nilai aslinya. Pada
histogram data digolongkan dalam sebuah
kategori berdasarkan batasan nilai, jadi untuk
melihat data aslinya seringkali harus melihat
kembali catatan data awal.

Dengan batang daun dapat dilihat


pengelompokan data dan juga tampilan nilai asli
data. Untuk menggunakan interval kelas pada
histogram, digunakan konsep batang untuk
menampilkan nilainya dan apabila nilainya
masih lebih maka dituliskan kemudian disebelah
kanannya menjadi daun.
Berikut tahapan membuat grafik batang daun
(Siagian dan Sugiharto, 2002, hal 33
Pilih nilai yang akan dijadikan batang (perhatikan
agar batang dapat mencakup semua nilai yang ada
dalam gugus data). Umumnya nilai batang antara 0-
9.
Urutkan nilai batang dari terkecil hingga terbesar
(urutan memungkinkan untuk dibalik sesuai dengan
keperluan penyajian data).
Buat garis pemisah vertikal antara batang dan daun.
Untuk setiap pengamatan nilai, catat nilai yang
merupakan batang dan letakkan sisanya di sisi
kanannya (daun).
Kemudian susun urutan nilai yang ada di daun dalam
urutan menaik.

Perhatikan contoh di bawah ini.


Batang Daun Batang Daun
0 0
1 2619 1 1269
2 4290 2 0249
3 639 3 369
4 590 4 059
5 23 5 23

Pada batang daun di sisi kiri merupakan hasil awal pengurutan


dari nilai yang kemudian dirapikan menjadi urutan menaik
seperti yang terlihat pada batang daun sisi kanan.
KOTAK GARIS
Kotak garis didapatkan dari hasil pencarian 5 nilai yaitu
nilai minimum, nilai kuartil bawah, median (nilai tengah),
nilai kuartil atas dan nilai maksimum.

Nilai kuartil berarti nilai perempatan, dimana untuk


mendapatkannya maka data harus diurutkan dari nilai
terkecil hingga terbesar. Setelah diurutkan maka untuk
mencari nilai kuartil bawah adalah menentukan nilai yang
merupakan 25% dari seluruh gugus data. Nilai median
merupakan 50% dari gugus data dan kuartil atas
merupakan nilai 75% dari keseluruhan data.

Setelah mendapatkan nilai kuartil bawah, median dan


kuartil atas, kemudian ditentukan batas nilai minimum
dan maksimum dengan menggunakan pendekatan Tukey
Data Penjualan
SELESAI
Latihan
Beberapa Alasan siswa SMU merokok

No Alasan Persen
1 Coba-coba 87,2
2 Iseng 69,2
3 Mencari ketenangan 59,0
4 Ikut teman 59,0
5 Menambah keberanian 20,5
6 Dipaksa seseorang 10,3

Sumber : Survey pada siswa SMA di kota X tahun 12

Sebaiknya dibuat menggunakan grafik apa? Lihat skalanya?


56
Latihan

LATIHAN :
Berikut dilaporkan sebaran data waktu keterlambatan 50
pegawai yang tidak mengikuti apel pagi (menit
20.8 25.3 23.7 21.3 19.7 22.8 20.7 20.3 21.5 24.2
21.9 22.5 23.6 23.1 22.8 22.0 21.2 19.0 19.9 20.7
20.7 23.8 25.1 24.2 23.8 20.9 23.3 25.0 24.1 23.3
25.0 20.0 19.5 19.8 21.1 22.2 22.9 24.1 23.9 20.9
22.8 23.5 24.2 22.8 21.6 20.1 19.5 21.8 23.9 22.7

Buatlah - Tabel Distribusi Frekuensi


- Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Latihan :

Contoh :

Data berikut merupakan nilai ujian Mata Kuliah


Pengantar Statistika Sosial dari 34 siswa sosiologi

71 75 57 88 64 80 75 82 90
68 90 88 71 75 71 81 81 48
82 72 62 68 74 79 84 75 57
75 75 68 65 68 75 80 74 58
Langkah kerja
Lihat data terkecil dan terbesar
Lihat batas bawah data terkecil dan batas atas
data terbesar
Tentukan interval data:
1. Cari range data (batas atas data max- batas
bawah data min)
2. Pilih dan tentukan interval data
Data terkecil (48), data terbesar (90)
Data terkecil: Batas bawah 47,5 ; batas atas 48,5
Data terbesar: Batas bawah 89,5 ; batas atas 90,5
Tentukan interval
* 90,5-47,5 = 43
* mau kelasnya banyak? Interval 3 dg 15 kelas,
interval 4 dg 12 kelas
* mau kelasnya sedikit? Interval 5 dg 9 kelas, atau
interval 6 dg 8 kelas, interval 7 dengan 7 kelas,
atau interval 8 dengan 6 kelas

Dalam memilih interval perhatikan sebaran data,


usahakan jangan sampai ada kelas yang kosong
Batas kelas Nilai f Titik f f ( F
pengamatan tengah (rel) kum) (rel)
kelas
47,5 52,5 48 1 50 0,03 1 0,03
52,5 57,5 57,57 2 55 0,06 3 0,09
57,5 62,5 58, 62 2 60 0,06 5 0,15
62,5 67,5 64,65 2 65 0,06 7 0,21
67,5 72,5 68,68,68,68, 71,71, 8 70 0,22 15 0,43
71, 72
72,5 77,5 74,74, 75, 75, 75, 9 75 0,25 24 0,68
75, 75, 75, 75
77,5 82,5 79, 80, 80 81, 7 80 0,19 31 0,87
81, 82, 82
82,5 87,5 84 1 85 0,03 32 0,90
87,5 92,5 88,88, 90, 90 4 90 0,11 36 1,00

You might also like