You are on page 1of 20

Pengertian dan Konsep Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah pengkajian kembali literature yang terkait (review of


related literature).
Kajian pustaka berfungsi sebagai pengkajian kembali (review) pustaka (laporan
penelitian dan sebagainya) tentang masalah yang berkaitan dengan penelitian
Kajian pustaka mencakup uraian mengenai kajian literatur yang menimbulkan
gagasan untuk menyusun kerangka pemecahan masalah dan memantapkan serta
menegaskan penelitian yang telah dilakukan.
TUJUAN KAJIAN PUSTAKA

Menentukan dan membatasi permasalahan penelitian.


Menghindari replikasi terhadap penelitian yang pernah dilakukan oleh
peneliti karena hanya merupakan pemborosan.
Menghubungkan penemuan dengan pengatahuan yang ada dan usulan
untuk penelitian lebih lanjut.
SUMBER KAJIAN PUSTAKA

Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria yaitu relevansi,
kelengkapan dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah yang menggunakan
sumber-sumber bacaan lama).
SUMBER
BERDASARKAN ISI BERDASARKAN BENTUK

S primer
S Tertulis
U U
M M
sekunder
B B
E E Tidak tertulis
Tersier R
R
SUMBER PRIMER
Sumber primer adalah deskripsi langsung dari suatu kejadian oleh seseorang
yang benar-benar mengamati atau menyaksikan peristiwa-peristiwa tersebut.
Asal: dari karangan asli yang ditulis oleh orang yang mengalami, mengamati
atau mengerjakan sendiri.
Contohnya: buku harian, tesis/disertasi, laporan penelitian, hasil wawancara,
artikel jurnal, laporan, publikasi dari pemerintah, dan katalog.
SUMBER SEKUNDER
Sumber sekunder adalah setiap publikasi yang ditulis oleh pengarang yang
bukan merupakan hasil pengamatan langsung dari peristiwa-peristiwa yang
dilukiskan.
Contohnya: ensiklopedia, textbooks, kamus, buku pegangan, buku
teks, review dari jurnal dan indeks publikasi.
SUMBER TERSIER

Sumber tersier bisa digunakan sebagai informasi awal dan untuk penelurusan
lebih lanjut.
Contohnya: indeks, abstrak dan bibliografi (sejenis daftar pustaka), handbooks,
dan bibliografi
SUMBER TERTULIS

Sumber tertulis: antara lain buku harian, surat kabar, majalah, buku-buku
pengetahuan, surat-surat keputusan dan lain-lain, yang secara umum dapat
dibedakan atas bahan-bahan yang ditulis tangan dan yang dicetak atau diterbitkan
oleh penerbit, baik yang dipublikasikan secara umum maupun tidak
SUMBER TIDAK TERTULIS

Sumber tidak tertulis: yaitu segala bentuk sumber bukan tulisan antara lain
rekaman suara, benda-benda hasil peninggalan purbakala, film, dan slide.
STRATEGI DALAM KAJIAN PUSTAKA
Mendaftar semua variabel yang akan diteliti.
Mencari setiap variabel pada sumber-sumber kepustakaan.
Memilih deskripsi bahan-bahan pustaka yang diperlukan dari sumber-sumber
yang tersedia.
Memeriksa indeks yang memuat variabel-variabel dan topik masalah yang
diteliti.
LANJUT...
Memeriksa abstrak disertai yang berisi informasi untuk penelitian-penelitian yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Mencari secara lebih khusus artikel-artikel, buku-buku dan bibliografi yang
sangat membantu untuk mendapatkan bahan-bahan pustaka yang relevan dengan
masalah yang diteliti.
Setelah informasi yang relevan ditemukan, mereview bahan pustaka tersebut
dan menyusunnya sesuai dengan urutan kepentingan dan relevansinya dengan
masalah yang sedang diteliti.
LANJUTAN...
Membaca dan mencatat bahan-bahan pustaka tersebut, lalu menyusun dan
menulis kembali hasil kajian.
Menyusun rangkuman dan menulis hasil kajian pustaka tersebut dalam bentuk
esai. Tulisan ini nantinya akan dimasukkan ke dalam laporan penelitian, biasanya
dengan judul kajian pustaka.
TEKNIK PENGUTIPAN DALAM KAJIAN
PUSTAKA

1. Kitipan langsung
2. Kutipan tidak langsung
KUTIPAN LANGSUNG
1. Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris atau tidak lebih dari 40
kata ditempatkan di dalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit oleh
tanda petik dua (....) yang dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan.
Soebroto (1990:123) menyimpulkan ada hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan yang erat antara faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar (soebroto, 1990:123).
LANJUT...

2. Kutipan 40 kata atau lebih


Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari
teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, diketik
dengan spasi tunggal dan nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh:
Tolla (1996:89) menegaskan sebagai berikut.
Perihal perbedaan metode cbsa dalam pengajaran bahasa harus diwarnai oleh aktivitas berbahasa
secara dinamis dan kreatif. Keaktifan secara intelektual tanpa disertai dengan keaktifan verbal tidak
dapat dikatakan CBSA dalam pengajaran bahasa karena hakikat bahasa adalah tuturan lisan yang
kemudian dikembangkan menjadi aturan lisan dan tulisan. Oleh karena itu, CBSA dalam pengajaran
harus diamati dengan kreativitas berbahasa sehingga nama yang paling tepat adalah CBSA
komunikatif.
LANJUTAN...
3. Kutipan yang sebagian dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang,
maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antar mata,
tangan, atau bagian tubuh lain .... yang termasuk gerak manipulatif antara lain
adalah menagkap bola dan menggambar (asim, 1995:315).
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG
Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi; bergantung kepada gaya
bahasa penulis, ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Contoh:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat.
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat
(salimin, 1990:13).
Terima Kasih

You might also like