You are on page 1of 25

FONDASI MENTAL BERWIRAUSAHA

1. BERFIKIR
PERUBAHAN
2. BERFIKIR KREATIF DAN
INOVATIF
3. BERORIENTASI PADA
TINDAKAN
4. BERANI MENGAMBIL
RESIKO
Berfikir Perubahan

Berfikir perubahan mrp.


keharusan agar tak terjebak
pada pemikiran yang
menghancurkan diri sendiri, dan
berdampak pada sabotase
keberhasilan kita.
Pemikiran yang menghancurkan
diri :

Melihat secara hitam-putih


Overgeneralisasi
Mental filter
Tidak menganggap penting hal positif pada dirinya
Melompat ke kesimpulan
Membesar-besarkan
Menarik kesimpulan berdasarkan emosi
Memaksa segalanya berjalan sempurna
Menyalahkan diri sendiri
Langkah-langkah mentransformasi
persepsi ke arah perubahan :
1. Mengikuti pelatihan usaha.
2. Ikut anggota komunitas bisnis.
3. Mencari informasi dunia binis di internet.
4. Merenungkan sebab-sebab internal yang
menyebabkan pengalaman negatif pada
usaha yang dijalani.
5. Menyimak acara-acara talkshow seputar
dunia bisnis dan pengembangan diri.
6. Menyimak kisah-kisah keberhasilan dan
kegagalan usaha yang dialami sahabat
atau kerabat.
Tinggalkan yang lama
dan akrabi yang baru

melahirkan pola pikir baru


Kunci berorientasi pada perubahan :

kemampuan untuk menciptakan sesuatu


yang baru dan berbeda dari yang sudah
ada saat ini, walaupun resiko mungkin
terjadi, tetap tabah untuk mencari
peluang dan tantangan demi perubahan
masa depan
Berfikir kreatif dan
inovatif
Menurut Zimmerer, 2008 :
Kreativitas adalah kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan
menemukan cara-cara baru dalam melihat
masalah dan peluang.

Inovasiadalah kemampuan untuk


menemukan solusi kreatif terhadap
masalah dan peluang untuk meningkatkan
atau memperkaya kehidupan.
Suryana(2003) :
Kreativitas merupakan berfikir sesuatu
yang baru atau kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan
menemukan cara-cara baru dalam
memecahkan persoalan dan
menghadapi peluang.

Inovasi adalah kemampuan menerapkan


kreativitas dalam rangka memecahkan
persoalan dan peluang untuk
memperkaya dan meningkatkan
Orang yang kreatif
adalah orang memiliki
daya cipta
Orang yang kreatif biasanya
berpenampilan ceria,
optimis, percaya diri dan
dapat mengatasi setiap
masalah.
Ciri-ciri orang kreatif :
Bersikap mandiri dan tidak tergantung
pada orang lain
Selalu mencoba dan banyak akal
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Memanfaatkan waktu luang
Selalu mencari dan menerima cara-cara
baru
Penuh perhatian
Berupaya keras dalam mencapai tujuan
Hemat (tidak boros)
Mengembangkan kreativitas
hendaknya berpedoman
dengan semboyan:
Kegagalan Adalah Awal
Dari Keberhasilan .
Langkah-langkah
menumbuhkan sikap
kreatif :

Berani dan mau belajar dari orang lain


Berani mencoba cara/ide baru
Belajar dari kegagalan dan keberhasilan
orang lain
Mau meniru keberhasilan orang lain
Berfikir positif dan jauh kedepan/proaktif
Menerima saran dan kritik orang lain
Penghambat kreativitas
yang sering terjadi :

Rendah diri dan penakut


Malu bertanya dan lebih suka diam
Tidak menerima pendapat atau temuan baru
Merasa dirinya paling benar
Tidak berani menanggung resiko
Boros
Cepat puas dengan apa yang dicapai
Kurang informasi terbaru
Berorientasi pada
tindakan
Bagaimana membangun mental
yang berorientasi tindakan ?
Membangun mentalitas yang berorientasi
pada tindakan sesungguhnya adalah hal
yang mudah, dan yang dibutuhkan
adalah :

tidak suka kalau tidak berbuat


sesuatu / menganggur dan tidak
menghasilkan sesuatu yang
Jadiyang
diperlukan :........................

mengembangkan rasa tidak


suka menganggur dan tidak
menghasilkan sesuatu yang
bernilai (Mubarok, 2012).
Beberapa mitos :

Urusan rejeki sudah ada yang mengatur, buat


apa terlalu serius memikirkan sejak sekarang.
Urusan mencari pekerjaan nanti saja
dipikirkan setelah lulus, sekarang konsentrasi
kuliah agar nilainya bagus dan IPK tinggi.
Kalau saya sudah lulus, saya punya ijasah dan
dengan ijasah tersebut mudah bagi saya
untuk mencari pekerjaan.
Manusia dilahirkan untuk bertindak
dan bukan untuk dilayani. Manusia
yang tidak bertindak ditakdirkan untuk
menjadi korban dari mereka yang
bertindak, sehingga selalu kalah.
Berani Mangambil
resiko
Resiko dan Ketidakpastian

Ketidakpastian (unexpected risk) ??


merupakan resiko atas kejadian yang
tidak diduga sebelumnya.
misal : -resiko akibat bencana alam
-perubahan cuaca berakibat pada
pengiriman barang terlambat.
Resiko (expected risk) ??

Keadaan yang bersifat tidak pasti


maupun bersifat pasti yang dapat
dikalkulasi secara kuantitatif.
Contoh :
- Kerugian akibat barang hilang
-Penurunan pendapatan karena
Perbedaan resiko dan
turunnya penjualan
ketidakpastian adalah seberapa
sempurna informasi diperoleh dan
pendugaan terjadinya resiko
Klasifikasi orang dalam menghadapi resiko

1. Risk Avoider (risk free)


Orang tidak senang menghadapi resiko (cenderung
menghindari resiko)
2. Risk calculator
Orang berani mengambil keputusan bila resiko dan
dampaknya dapat dikalkulasi
3. Risk Taker
Orang berani dan spekulatif mengambil keputusan
resiko (mengukur resiko berdasar intuitif saja)
4. Risk manajer
Orang berani dan mampu mengambil keputusan
dg menghitung terlebih dahulu tingkat resiko dan
ketidakpastian dg mengandalkan intuisinya untuk
keuntungan bisnis.
Klasifikasi Resiko :
1. Resiko murni
mengakibatkan kemungkinan kerugian
dan terjadinya resiko dapat dicegah.
Contoh : kerugian akibat kerusakan
mesin, mati listrik, dsb
2. Resiko spekulatif
resiko mengakibatkan terjadinya
berbagai kemungkinan kerugian
Contoh : kerugian nilai tukar rupiah
Dampak resiko :
1. Resiko sistematis
resiko berdampak lebih komplek/luas
Contoh : penurunan penjualan.......

2. Resiko spesifik
mempunyai dampak spesifik atau
khusus dan tak dapat dihindari tetapi
dapat diminimalkan resikonya.
Contoh : penurunan penjuan AC, es
krim saat musim hujan.
Faktor penyebab timbulnya resiko

1. Perubahan :
a. Lingkungan dan globaliasasi
b. Sosial ekonomi
c. Persaingan
d. Gaya hidup
e. Tren pasar
f. Teknologi
g. Budaya
2. Kesalahan strategi dan perencanaan
3. Keputusan yang tidak tepat
4. Persiapan kurang matang
5. Kelengkapan pribadi atau penanggung
jawab
Mengatasi dan memperkecil
resiko
Gunakan pengetahuan anda untuk mengetahui
secara dini dampak yang akan terjadi
Gunakan pengalaman sebagai guru terbaik
Berfikir kreatif dan inovatif segala sesuatu pasti
ada penyelesaiannya
Asuransikan yang perlu
Gunakan keahlian menganalisa, menelaah,
menilai, menguraikan sebab akibat dan
keyakinan diri mengambil resiko
Proaktif dan antisipatif adalah kunci penting
mengelola resiko

You might also like