You are on page 1of 19

Sindrom nefrotik umumnya dialami anak usia 1 6

tahun. Satu penelitian berbasis populasi, menemukan


angka insiden 2 /100.000 dan prevalensi 16/100.000.
Di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 per tahun.
Perbandingan anak laki laki dan perempuan 2:1. Di
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI / RSCM
Jakarta, sindrom nefrotik merupakan kunjungan
sebagaian besar pasien di Poliklinik Khusus
Nefrologi. Selain itu, merupakan penyebab gagal
ginjal anak yang dirawat antara tahun 1995 2000.
( Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
UI, 2007 )
Arteri Renalis --> membentuk Arteri
interlobularis --> mengalir diantara piramida
ginjal --> arteri arkuarta melewati korteks dan
medulla --> arteriol aferen --> membentuk
glomerulus --> arteriol eferen --> membentuk
jaring-jaring kapiler peritubuler --> mengelilingi
tubulus kontortus distal dan proksimal pada
nefron --> mengalir ke dalam vena korteks -->
membentuk vena interloburalis --> menuju vena
arkuarta --> bermuara kedalam vena renalis -->
meninggalkan ginjal --> menuju vena kava
inferior
Ginjal mendapat persarafan dari fleksus
renalis ( vasomotor ) yang berfungsi untuk
mengatur jumlah darah yang masuk ke ginjal.
Ekskresi sisa metabolik dan toksin.
Pengaturan keseimbangan elektrolit.
Pengaturan keseimbangan asam dan basa
tubuh.
Pengaturan produksi sel darah merah.
Pengaturan tekanan darah.
Miksi
Sindrom nefrotik atau nefrosis bukan satu
penyakit, tetapi sekelompok gejala, termasuk
albuminuria, hipoalbuminemia, edema,
hiperlipidemia, dan lipuria. Sindrom nefrotik
dikaitkan dengan reaksi alergi, infeksi,
penyakit sistemik, masalah sirkulasi, kanker,
transplantasi ginjal, dan kehamilan. ( Mary,
2008 )
Sindrom nefrotik merupakan salah satu
penyakit ginjal yang sering terjadi pada anak,
terdiri dari gejala klinis berupa proteinuria
masif 40 mg/m2/jam, hipoalbuminemia
2,5 g/dl, hiperkolestrolemia 200 mg/dl. (
Alatas, 2005)
Penyakit metabolik atau kongenital : DM
Infeksi : streptokokus
Toksin dan alergen : logam berat
Penyakit sistemik bermediasi imunologik :
lupus eritematosus
Neoplasma : tumor paru
1. Berdasarkan etiologi 2. Berdasarkan
: klinisnya :
Sindrom nefrotik sindrom nefrotik
primer sensitif steroid
Sindrom nefrotik sindrom nefrotik
sekunder resisten steroid
Sindrom Nefrotik Kelainan Minimal
Glomeruloskerosis Fokal Segmental
Nefropati Membranosa
Sembab Hipoalbuminemia
Oligouria Hiperlipidemia
Urin gelap, berbusa Hipertensi
Nyeri perut BB meningkat
Anoreksia Kulit pucat
Asites berat Diare
Proteinuria Letargi
Patofisiologi.doc
Infeksi
Thrombosis
Hernia umbilikus dan inguinalis
Distres pernafasan
Peritonitis
Malnutrisi
Syok akibat sepsis, emboli, atau hipovolemia
Gagal ginjal
Efek samping steroid, misalnya osteoporosis,
sindrom cushing, gangguan emosi dan perilaku
Pemeriksaan urinalis
Pemeriksaan darah
Biopsi ginjal
Radiografi
USG renal
1. Penatalaksanaan medis :
- Diitetik
- Diuretik
- Antibiotik profilaksis
- Imunisasi
- Pengobatan dengan kortikosteroid
2. Penatalaksanaan keperawatan
- Anjurkan pasien untuk istirahat
- Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan
- Pencegahan kerusakan kulit
- Pencegahan infeksi
Pengkajian Keperawatan.doc
Diagnosa Keperawatan.doc
Rencana Keperawatan.doc
Implementasi keperawatan
Evaluasi keperawatan

You might also like