You are on page 1of 38

VENTILATOR MEKANIK

PENGERTIAN

Alat pernafasan bertekanan negatif


atau positif yang menghasilkan
aliran udara terkontrol pada jalan
nafas pasien sehingga dapat
mempertahankan ventilasi dan
pemberian oksigen dalam waktu yang
lama
PENYEBAB gagal nafas
VENTILASI PERTUKARAN GAS
Neuromuscular Pulmonary edema
Disease
Pulmonary embolism
Central Nervous
System disease Pneumonia
Depresi system saraf Multiple trauma
pusat
Musculosceletal Shock
disease Multisystem failure
Ketidakmampuan
Coma
thoraks untuk
ventilasi
Tujuan Pemasangan

Memberikan ventilasi
sehingga terjadi proses difusi
yang adekuat dalam tubuh
Memenuhi kebutuhan
OKSIGENASI tubuh
INDIKASI

Gagal nafas y tdk dpt ditangani scr BIASA


Hipoksemia y tak tertangani dg pemberian
oksigen maksimal
Apneu
Scr Fisiologis
RR: < 10x/mnt or 28-40 x/mnt
Kapasitas Vital: < 10 ml/kg
RR : >35 x/mnt
PaO2 < 60 mmHg FiO2 >60%
PaCO2 > 60 mmHg
Prosedur Pemasangan
Pastikan mesin ventilator siap pakai
Hubungkan dg sumber listrik

Hidupkan mesin ventilator dg menekan


tombol on,kemudian ventilator melakukan
automatik kalibrasi
Setting ventilator sesuai kebutuhan yg
disesuaian dg BB pasien
Persiapkan pasien untuk dilakukn intubasi
Atur posisi tidur pasien dan dekatkan
mesin ventilator
Sambungkan canule ventilator
dengan ujung ETT yg sudah terfixasi
Awasi hemodinamik pasien dan
dokumentasikan.
Ventilator Mekanik
TEKANAN NEGATIVE
Mengeluarkan tekanan (-) pd dada
eksternal udara atmosfer masuk ke
paru-paru
Untuk gagal nafas y berhub dg kondisi
NEUROMUSKULAR (misal: poliomyelitis,
distrofi muscular, sklerosisi lateral
amiotrifik dan miastenia gravis)
TIDAK COCOK u pasien yang tdk stabil
atau memerlukan perubahan mode
secara sering, dan pada pasien dengan
gangguan pada jaringan paru-parunya
(misal ARDS, Oedem Paru dll)
VENT MEKANIK
TEKANAN NEGATIVE
Ventilator Mekanik
TEKANAN POSITIVE
Memberikan TEKANAN POSITIF pd
JALAN NAFAS shg udara tertarik ke dlm
paru-paru.
Memerlukan intubasi jalan nafas buatan
(ET/TT)
Paling banyak digunakan saat ini
fleksibel (mode dapat diubah2 sesuai
kehendak); Cocok u pasien tidak stabil
atau terdapat gangguan pada jaringan
parunya.
Tiga Jenis VM Tekanan Positive : (a)
Volume Cycle; (b) Pressure Cycle; dan
(c) Time Cycle
MODE VENTILASI

(S) CMV

IMV

SIMV

CPAP

PSV
CMV
Conventional Controlled Ventilation

Pengendalian penuh Pasien


tergantung total
ADA 2 : Pressure Cycle & Volume Cycle
(S) CMV & (P) CMV.
Digunakan pada:
Kondisi ketidakmampuan u bernafas
Sengaja dibuat agar pasien tidak
bernafas sendiri (tindakan operasi,
kejang)
PERHATIAN: mungkin membutuhkan
sedasi atau obat pelemas otot.
IMV
Intermitten Mandatory Ventilation
Campuran antara pernafasan
terkontrol dengan spontan
IMV (12) IMV (8) IMV (4)
UNTUK: Psien y tidak mampu
bernafas spontan dlm jngk waktu lama
Tidak ada koordinasi antara Ventilator
dg Pasien respirasi tabrakan.
Dapat digunakan u Program Weaning
SIMV
Synchronized Intermitten Mendatory Ventilation

Sama denga mode IMV


BEDA-nya:
Menggunakan komponen
mikroprosesor sehingg ada koordinasi
antara Ventilator dengan usaha nafas
klien
Mesin akan menghentikan respirasi
jika mendeteksi usaha nafas pasien
PSV
Pressure Support Ventilation

Memberikan tekanan positive pd jalan


nafas saat inspirasi
VT maupun Kecepatan dikendalikan
pasien
UNTUK: Pasien dg usaha nafas y
stabil untuk mengurangi kerja nafas
saja.
Bisa digunakan untuk Progrma
Weaning
CPAP
Continous Positive Airway Pressure

Memberikan tekanan positive pada


jalan nafas selama siklus pernafasan
spontan.
VT dan RR dikendalikan o pasien
Memperbaiki oksigenasi dengan
membuka alveoli yang kolaps pada
akhir ekspirasi spontan
UNTUK: semua pasien yang
teridentifikasi stabil u saat dilakukan
weaning.
FiO2
Fraksi Inspirasi Oksigen
Awalnya diberikan 100% (sblm
diketahui kebutuhan y sebenarnya)
dilakukan AGD stlh 15 menit.
Untuk mencegah toksisitas berikan
FiO2 serendah mungkin SaO2
>90% dan PaO2 > 60%.
VT
Volume Tidal

Volume Pertukaran Udara dalam


tiap pernafasan
Pernafasan Spontan: 8-10 ml/kg
BB
Ventilator : 3-5 ml/kg BB
mencegah volutrauma &
barotrauma.
Penggunaan PEEP dpt
memaksimalkan oskigenasi dg
VT y rendah.
RR
Respiration Rate

Jumlah pernafasan yang dilakukan


ventilator/menit (4-20 x/menit)
Diatur sesuai kebutuhan
Minute Volume (MV) = VT x RR
menentukan ventilasi alveolar.
MV naik PaCO2 turun (digunakan
pd kasus cedera kepala)
MV turun PaCO2 naik (digunakan
pd kasus PPOM)
I:E RATIO
Rasio Inspirasi:Ekspirasi

Menentukan
perbandingan antara
waktu Inspirasi dg
Ekspirasi
Normal 1: 2

Yang digunakan dari 1:2


sd 1: 1,5
Alarm

Bertujuan u melaporkan
adanya Tanda Bahaya
Alarm biasanya melpt: VT,
Tekanan Jalan Nafas,
Pressure Limit, Apneu,
Temperatur u Humadifikasi
PENGKAJIAN
Tanda-tanda vital
Bukti adanya hipoksia
Frekuensi dan pola pernafasan
Bunyi nafas
Status neurologis
Volume tidal, ventilasi semenit, kapasitas
vital kuat
Kebutuhan pengisapan
Upaya ventilasi spontan klien
Status nutrisi
Status psikologis
KOMPLIKASI

VAP

VOLUTRAUMA

AIR WAY BLOCK


VAP
Ventilation Associated Peneumonia
Intubasi:
mengganggu sistem pertahanan normal
Jalan masuk organisme pathogen
Prosedur Suction & Nebulizer menaikan
resiko
Pencegahan:
Jaga sterilitas dalam melakukan tindakan
Kurangi distensi lambung dg orogastrik
dibanding dg NGT
Saat memberikan makan tinggikan kepala thd
bed min 30 drjt kcl ada kontrindikasi
VOLUTRAUMA
Nama lain: alveolar overdistension
akibat VT tinggi.
Menyebabkan
INGA
-INGA
Kenaikan permebilitas mikrosvaskular
& cedera parenkim paru.
Alveoli Ruptur udara bocor ke jar
interstitil paru atelektasis
CEGAH:
Monitoring scr ketat setingan
ventilator
Penggunaan PEEP dpt menurunkan
kebutuhan VT
AIR WAYS BLOCK
INTUBASI

PRODUKSI UJUNG ET-TT SIRKUIT VENT


SEKRET Y TERLALU TERTEKUK /
BERLEBIH DALAM TERSUMBAT

CEGAH:
Suction/BW
Monitoring letak ET/TT
Monitoring sirkuit/pipa respirasi Ventilator
WEANING
Penyapihan

Proses pemisahan
Pasien dari bantuan
Ventilator
Syarat dilakukan
WEANING
Lepas
Ngga..
Lepas
Penyakit dasar sudah
Engga.. tertangani
Hemodinamik stabil
Pasien sadar
PEEP < 5 cm H2O
Pada FiO2 40-50% PaO2 >
60 mmHg
PaCO2 < 45 mmHg
Syarat (Cont.)

PIP (Peak Inspiratory


Pressure) < 20 cm H2O
RR < 25 x/menit
Vital Capacity : 15 ml/kg BB
Mampu menghasilkan
tekanan negative inspirasi
minimal -30 mmH2O
Secara psikologis sudah siap
METODE WEANING

Proses weaning sebenarnya diawali pada


FiO2-nya

CMV

SIMV

PSV/CPAP

T-Piece
Metode SIMV

Secara bertahap merubah tekanan


positive ventilator Tekanan
Negative Pernafasan Spontan
Menurunkan bantuan nafas dari
ventilator hingga 0
Cocok u pasien dengan gangguan
cardiovascular Perubahan
bertahap tekanan intratorak tdk
meningkatkan venous return ke
Jantung
Metode PSV & CPAP
Pada PSV, tingkat dukungan tekanan
secara bertahap diturunkan dgn
mempertahankan volume tidal.
Selain dgn CPAP, dapat juga
dikombinasikan dengan SIMV dan
PEEP
Cocok u pasien yang mengalami
kelelahan otot pernafasan pasien
merasa lebih nyaman
Kerugian proses penyapihan lebih lama
Metode T-Piece
Pasien dilepaskan dari Ventilator dan
ujung ET dihubungkan dg tabung bentuk
T
Dukungan ventilator diselingi dengan
pernafasan spontan secara progresive
terbebas dr ventilator
COCOK: u pasien COPD (Chronic
Obatructive Pulmonary Desease)
UNTUNG: Proses penyapihan lbh cepat
RUGI : resiko gagal nafas besar,
ketakutan pasien
Weaninge Gagal Maning Son!
Tingkat Kesadaran menurun
TD Sistolik > 180 mmHg (naik >20%)
TD Diastolik > 100 mmHg
HR > 120x/menit (naik > 20 %)
RR > 30x/menit (naik > 50%)
SaO2 < 90%
Timbul tanda2 peningkatan usaha nafas
(dyspneu)
Diaphoresis
Nyeri & Patigue

SEGERA KEMBALIKAN KE MODE AWAL


Penatalaksanaan
KEPERAWATAN

Meningkatkan Pertukaran Gas


Kaji status pertukaran gas : tingkat
kesadaran, tanda & gejala hipoksia
Auskultasi dan interpretasi AGD

Penatalaksanaan Jalan Nafas


Identifikasi jalan nafas dg auskultasi tiap
2-4 jam
Tindakan: suction, fisioterafi dada,
perubahan posisi & mobilisasi pasien.
Humadifikasi & Bronkodilator
Cont.

Pencegahan Trauma & Infeksi


Perawatan selang posisikan shg td tertekuk
atau tertarik
Perawatan trakeostomi minimal/8 jam
Hygiene oral sumber kuman
Posisikan kepala 30 drj dari tempat tidur
cegah aspirasi
Peningkatan Tingkat Mobilitas
Menstimulasi pernafasan & memperbaiki mental
Latihan rentang gerak aktive/pasive tiap 8 jam
mencegah atrofi otot, kontraktur dan statis vena
Cont.

Meningkatkan Kemampuan
KOMUNIKASI optimal
Pendekatan Komunikasi : membaca gerak bibir,
menggunakan kertas dan pensil, bahasa gerak
tubuh, papan komunikasi, papan pengumuman
Meningkatkan Koping Pasien
Kesempatan u mengungkapkan perasaanya
menganai ventilator
Jelaskan setiap prosedur y akan dilakukan
Kegiatan relaksasi: pijat relaksasi, nonton TV,
baca komik, majalah de el el.
MATURNUWUN

You might also like