You are on page 1of 12

KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA UNTUK PERAWAT


AHMAD TANDZI 15.042)
HILDA RAHMAWATI (15.055)
VIDIA ALIYANI (15.074)
WAHYU HIDAYATI (15.076)
ZUHROH WAFIATUL J. (15.079)

AKADEMI KEPERAWATAN YAKPERMAS BANYUMAS


TAHUN AJARAN 2017/2018
Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah
salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat, bebas, dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas
dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja

Menurut UU Kes. No. 23 Tahun 1992,


menyebutkan bahwa perawat adalah orang yang
memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan
keperawatan.
Pentingnya K3 untuk Perawat

Berdasarkan Undang Undang Republik


Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,
upaya kesehatan kerja ditunjukkan untuk melindungi
perawat agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh perawatan sehingga sudah seharusnya pihak
pengelola rumah sakit menerapkan upaya upaya K3
di rumah sakit. K3 termasuk sebagai salah satu
standar pelayanan yang dinilai dalam akreditasi
rumah sakit, diasamping standar pelayanan lainnya.
Pentingnya K3 untuk Perawat

B K
Kelelahan
E E Teman Kerja
psikomotorik
Perawat B R
A J Asuhan
N A Keperawatan

Pekerjaan, Peralatan dan


Lingkungan
Peralatan K3 untuk Perawat

Alat Pelindung Diri (APD) meliputi sarung


tangan, masker/respirator, pelindung mata
(perisai muka, kacamata), kap, gaun, apron, dan
barang lainya (Tarwaka, 2008).
Cara Memilih APD

Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang


memadai.
Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai
dengan jenis pekerjaannya harus selalu digunakan
selama mengerjakan tugas tersebut atau selama
berada di areal pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang
berada dalam kantor, ruang istirahat, atau tempat-
tempat yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material
yang dipakai.
Cara Merawat APD

1. Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah


selesai digunakan.
2. Melakukan pembersihan secara berkala.
3. Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk
mengetahui adanya kerusakan atau tidak layak pakai.
4. Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk
keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan
yang baru.
5. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
6. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm
kerja yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
1. Menemukan fakta / masalah
2. Menganalisa masalah
3. Memilih dan menetapkan alternatif
Prinsip
pemecahan masalah Penerapan
4. Pelaksanaan K3
5. Pengawasan

1. Pengkajian
2. Rumusan Diagnosa Proses
3. Intervensi (Perencanaan)
4. Implementasi (Pelaksanaan) Keperawatan
5. Evaluasi
Menjaga K3 untuk Perawat

1. Inventarisasi semua perawat dan tempat kerja (bangsal / poli)


2. Laporan perawat yang sakit kronis
3. Jumlah kunjungan perawat yang berobat di Poli
4. Usulan medikal check-up untuk perawat yang sering sakit
5. Usulan skrening test untuk perawat yang bekerja ditempat
kemungkinan tinggi (IGD, dapur, laundry, lab)
6. Usulan vaksinasi perawat, terlebih yang bekerja ditempat resiko
tinggi
7. Usulan kursus K3 dan pelatihan Hiperkes
8. Usulan pembelian APD (topi, masker, pakaian
keselamatan, sepatu safety, sarung tangan)
9. Perbaikan kesejahteraan perawat (makanan penambahan,
fasilitas kesehatan)
Implementasi K3 sehari - hari

1. Memasang gambar atau tanda peringatan pada tempat yang


beresiko
2. Mengetahui simbol simbol K3.
3. Menggunakan APD sesuai kebutuhan
4. Jangan mengangkat posisi membungkuk tapi posisi jongkok
5. Isolasikan pasien sesuai jenis penyakit dan rentan penularan /
bahayanya
6. Hindari tertusuk jarum suntik atau terkena pecahan ampul
7. Mampu menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dengan
benar
8. Tanggap terhadap adanya deteksi dini kebakaran (bau terbakar,
asap, sirine / alarm kebakaran
9. Mengetahui petunjuk evakuasi bila terjadi bencana

You might also like