You are on page 1of 54

Obat-obat yang Mempengaruhi

Sistem Kardiovaskular
Gagal jantung
Aritmia
Angina
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana
jantung tidak dapat memompa darah yang
mencukupi untuk kebutuhan tubuh.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh gangguan
kemampuan otot jantung berkontraksi atau
meningkatnya beban kerja dari jantung.
Gagal jantung diikuti oleh peningkatan
volume darah yang abnormal dan cairan
interstisial jantung.

Penyebab gagal jantung antara lain penyakit


arteri koronaria (disfungsi sistolik), penyakit
jantung arterosklerosis, penyakit hipertensi,
penyakit katup jantung, penyakit jantung
kongenital.
Dispnea,
Fatigue,
Fluid retention.
Obat inotropik positif (meningkatkan kekuatan
kontraksi otot jantung) :
glikosida jantung (digoksin)
Obat inotropik positif lain yg digunakan pada gagal
jantung :
bipyridine (amrinone dan milrinone) dan
stimulansia adrenoseptor beta (agonis selektif-1) : dobutamin
Obat tanpa efek inotropik positif yang digunakan
pada gagal jantung :
Diuretik
ACE inhibitor
-bloker
Most patients with symptomatic heart failure should
be routinely treated with an angiotensin-converting
enzyme (ACE) inhibitor, a -blocker, and a diuretic.
The benefits of these medications on slowing heart
failure progression, reducing morbidity and mortality,
and improving symptoms are clearly established.
Patients should be treated with a diuretic if there is
evidence of fluid retention.
Treatment with digoxin may also be considered to
improve symptoms and reduce hospitalizations.
Diuretik (menurunkan volume cairan
tubuh sehingga mengurangi kerja jantung)
Inhibitor ACE (mengontrol hipertensi)
Antagonis saluran Ca2+ (vasodilator,
memperbaiki sirkulasi)
-bloker (mengurangi kerja jantung)
Glikosida jantung (memperkuat daya
kontraksi jantung yg lemah, shg memperkuat
fungsi pompa)
Glikosida jantung (Kardiotonik) : Obat yg dpt
meningkatkan kekuatan kontraksi jantung,
terutama digunakan utk pengobatan gagal
jantung.

Tujuan terapi untuk gagal jantung adalah


meningkatkan curah jantung.
Mekanisme Kerja Obat-obat yg Digunakan untuk Gagal Jantung
Otot saat kontraksi
Stimulus Ach lepas dari Ach + Reseptor
dari neuron Vesikel Pd motor end plate
(i.e) (di sel saraf) (di sel otot)

i.e menjalar Na+ masuk Perubahan permeabilitas


ke seluruh Ke sarkoplasma Sarkolema thd Na+
permukaan membran

Ca2+ dibebaskan Ikatan troponin - aktin


Ca2+ + troponin melemah
dari sisterna

Aktin berikatan ATP lepas


kontraksi dgn miosin dari miosin
Sumber glikosida jantung dpt berasal dari tanaman Digitalis
purpurea, Digitalis lanata, Strophantus gratus & Strophantus
kombe
Indeks terapetik glikosida jantung relatif sama, mempunyai
batas keamanan yg sempit, dosis pengobatan 50-60% dosis
toksik
Penggunaan jangka panjang glikosida jantung menimbulkan
intoksikasi digitalis dgn gejala awal penurunan nafsu makan,
salivasi, mual, muntah & diare
Side effect umum : timbulnya hipokalemia
Efek toksik glikosida jantung disebabkan oleh pemasukan ion
Ca yg berlebihan atau kehilangan ion K yg berlebihan, atau
keduanya
Preparat Digitalis
OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN
PERTIMBANGAN
Digitalis Masa Kerja Cepat

Digoksin D: PO: mula2 0,5-1 mg dlm 2 dosis Untuk PJK, artmia atrial. Denyut nadi yg
(Lanoxin) R: 0,125-0,5 mg/hari lambat menunjukkan toksisitas digitaslis.
Lansia: 0,125 mg/hari Kadar terapeutik serum adalah 0,5-2
A (2-10 th): PO: 0,02-0,04 mg/kg dlm ng/mL.
dosis terbagi; Pengikatan pada protein adalah 25%; t1/2
R: 0,012 mg/kg/hari dlm dosis terbagi 2 adalah 30-45 jam
D: IV: sama seperti oral
A: IV: dosis bervariasi
Deslanosid D: IV: 1,2-1,6 mg/hari dlm dosis terbagi 1- Untuk digitalisasi cepat; diikuti dengan
(Cedilanid-D) 2 digoksin atau digitoksin oral; t1/2 adalah
36 jam
Digitalis Masa kerja
Panjang
Digitoksin D: PO:IV: mula2 0,8-1,2 mg/hr, sama Untuk PJK. Kadar terapeutik serum adalah
(Crystodigin) seperti DP 15-30 ng/mL. Pengikatan pd protein
R: D: PO: 0,05-0,3 mg/hr sebesar 95% t1/2 adalah 5-7 hari
Inotropik Positif: Bipiridin

Amrinon D: IV: DP: 0,75 mg/kg dlm 2-3 menit Untuk PJK jika digoksin dan diuretik tidak
(Inocor) D: IV: M: 5-10 (tidak efektif.
melampaui 10 mg/kg/hr)
KUNCI: D: dewasa; A: anak2; PO: per oral; IV: intravena: DP: dosis pembebanan; R: dosis rumatan; t1/2: wktu paruh;
PJK: payah jantung Kongestif
Gangguan irama jantung (aritmia jantung)
terjadi ketika impuls listrik dalam jantung
yang mengoordinasi detak jantung tidak
dapat bekerja dengan baik (hantaran
impuls elektrik pada sistem konduksi
jantung terblokir)

Aritmia jantung (heart arrhythmia)


menyebabkan detak jantung menjadi
terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak
teratur.
Aritmia jantung umumnya tidak berbahaya. Kebanyakan
orang sesekali mengalami detak jantung yang tidak
beraturan kadang menjadi cepat, kadang melambat.
Namun, beberapa jenis aritmia jantung dapat
menyebabkan gangguan kesehatan atau bahkan sampai
mengancam nyawa.
Pengobatan aritmia jantung seringkali dapat
mengendalikan atau menghilangkan denyut jantung
tidak teratur. Selain itu, aritmia juga dapat diatasi dengan
menjalankan gaya hidup sehat.
Obat Kelas I: Na+ channel blocker
Obat kelas IA (quinidine, procainamide, disopyramide) :
memperpanjang masa berlangsungnya potensial aksi
Obat kelas IB (lidocaine, mexiletine, tocainide, phenytoin) :
memperpendek
Obat kelas IC (flecainide) : tidak mempunyai efek atau
diduga menyebabkan peningkatan masa berlangsungnya
potensial aksi secara minimal
Obat Kelas II : -blocker
Obat Kelas III : K+ channel blocker
Obat Kelas IV : Ca2+ channel blocker (menyakat arus
kalsium jantung)
OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN PERTIMBANGAN
IA: Penghambat Rantai (Natrium) Cepat I

Quinidin Sulfat D: PO: 200-400 mg, t.i.d. Untuk disritmia atrium, ventrikel, dan supraventrikel. Kategori
(Cin-Quin) A: PO: 30 mg/kg atau 900 mg/m dlm kehamilan C. Kadar terapeutik serum: 2-6 g/mL. Interaksi obat:
dosis terbagi5 meningkatkan kerja digoksin; t1/2: 8 jam.

Prokainamid D: O: 250-500 mg. setiap 4-6 jam Untuk disritmia atrium, ventrikel. Mempunyai efek hipotensi yg
(Pronestyl, Procan) SR: 250 mg-1 g, setiap 6 jam atau 50 lbh ringan daripada quinidin. Pengikatan pd protein sebanyak
mg/kg dlm dosis terbagi 4 20%; t1/2: 3,5 jam. Kadar terapeutik serum: 4-8 g/mL.

Disopiramid D: PO: 100-200 mg setiap 6jam. Untuk disritmia ventrikel. Kategori kehamilan C. Dapat
(Norpace) A (4-12 thn): PO: 10-15 mg/kg dlm dosis menyebabkan gejala-gejala antikolinergik; t1/2: 8 jam. Kadar
terbagi terapeutik serum: 3-8 g/mL.
IB: Penghambat Rantai (Natrium) Cepat II

Lidokain D: IV: dosis bervariasi Untuk disritmia ventrikel pada keadaan gawat. Kategori
(Xylocaine) kehamilan B; t1/2: 1,5 jam. Batas terapeutik serum: 1,5-6 g/mL.
Fenitoin D: IV: 100 mg, setiap 5-10 menit sampai Untuk disritmia ventrikel akibat digitalis. Tidak disetujui oleh FDA
(Dilantin) disritma berhenti; dosis max adlh 1000 sebagai obat disritma. Kadar serum < 20 mikrogram/mL.
mg
Tokainid D: PO: 400 mg, setiap 8 jam Untuk disritmia ventrikel, terutama (KVP) kontraksi ventrikel
(Tonocard) prematur. Serupa dengan lidokain kecuali dlm bentuk oral. Kadar
serum terapeutik: 4 g/mL.
Meksiletin D: PO: 200-400 mg, setiap 8 jam Untuk disritmia ventrikel, tetapi dpt menimbulkan disritmia
(Mexitil) ventrikel baru. Kategori kehamilan B. Disetujui oleh FDA pd
keadaan yg mengancam nyawa.
OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN PERTIMBANGAN
Enkandin D: PO: 2 mg, setiap 8 jam; dapat Untuk disritmia ventrikel, tapi dapat menyebabkan
(Enkaid) ditingkatkan sampai 50-75 mg setiap 8 jam disritmia ventikular baru. Kategori kehamilan B. Disetujui
FDA untuk situasi yg mengancam jiwa.
II: Penghambat Beta

Propranolol D: PO: 10-30 mg, t.i.d., q.i.d (setiap 6-8 jam) Untuk disrtimia ventrikel, takikardia atrial paroksismal,
(Inderal) Bolus IV: 0,5-3 mg pd 1 mg.menit denyut ektopik atrium dan ventrikel
Asebutolol D: PO: 200 mg, b.i.d., dosis dpt dinaikkan Terutama untuk kontraksi ventrikel prematur.
(Sectral) secara bertahap. Penghamabat beta yg baru yg mempengaruhi reseptor
beta1 pd jantung. Kategori kehamilan B. Dpt
menyebabkan bradikardia dan menurunkan curah
jantung.
III: Obat-obat yg memperpanjang Repolarisasi

Bretilium D: IM: 5-10 mg/kg, setiap 6-8 jam Untuk takikardia dan fibrilasi ventrikel (untuk mengubah
(Bretylol) IV: 5-10 mg/kg, ulangi dlm 15 menit, tetes IV menjadi ritme sinus yg normal). Dipakai jika lidokain dan
atau Bolus IV prokainamid tidak efektif
Amiodaron D: PO: DP: 400-1600 mg/hari dlm dosis Untuk distrimia ventrikel yg mengancam nyawa. Mula2
(Cordarone) terbagi dosis lbh besar dan kmudian diturunkan. Kadar serum: 1-
R: 200-600 mg/hari 2,5 g/mL.
IV: Penghambat Rantai (Kalsium) Lambat

Verapamil D: PO: 240-480 mg/hari dl dosis terbagi 3-4 Untuk distrimia supraventrikel. Kategori kehamilan C.
(Calan) IV: 5-10 mg IV yg didorong Kadar terapeutik serum: 80-300 g/mL atau 0,08-0,3
g/mL
Angina pectoris adalah sindrom yang
dikarakterisasi dengan nyeri dada akibat
ischemia.
Ischemia: kurangnya suplai darah dan oksigen
ke otot jantung yang disebabkan obstruksi
atau spasmus arteri koroner.
Penyakit arteri koroner berupa atherosklerosis
adalah penyebab utama.
Berdasarkan kekambuhan

Angina pectoris

Angina varian/ Angina tidak stabil


Angina stabil
Prinzmetal
Nyeri dada berulang yang tidak berubah baik ciri, frekuensi,
intensitas atau durasi untuk beberapa minggu.
Merupakan tipe paling umum dan muncul bertahap. Pasien
lebih beresiko terhadap serangan jantung.
Arteri koroner yang aterosklerotik tidak dapat berdilatasi
untuk meningkatkan alirannya saat kebutuhan oksigen
meningkat.
Peningkatan kerja jantung
Stress mental
Tingkat aktivitas atau stress yang dapat menimbulkan angina
dapat diprediksi.
Nyeri biasanya hilang saat menghentikan aktivitas
Disebabkan oleh vasospasmus yang mempengaruhi
aliran darah ke jantung.
Biasanya muncul akibat aterosklerosis
Sering timbul saat tidur atau istirahat, bukan karena
aktivitas fisik dan stress emosional.
Berhubungan dengan infark miokardiak, aritmia
jantung parah termasuk takikardia dan fibrillasi dan
kematian
Nyeri dada yang bervariasi, terjadi peningkatan
frekuensi atau intensitas dan waktu atau durasi
yang tidak tentu.
Tidak muncul secara bertahap, pertama kali
muncul sebagai episode yang parah.
Kombinasi angina stabil dan angina varian.
Dapat muncul pada aktivitas fisik maupun
istirahat.
Nyeri dada: rasa sesak, terbakar,
tertekan pada daerah dada
Serangan terjadi 0.5 30 menit
Nyeri dada dapat menyebar ke
pundak, leher, rahang, lengan
(umumnya bahu dan lengan kiri) dan
punggung
Gejala lain: keringat dingin, sukar
bernafas, dan mual
Mengurangi gejala
Memelihara fungsi & kesehatan jantung
Meminimalkan efek samping pengobatan
Mencegah terjadinya Infark Miokardium
Sasaran
Meningkatkan suplai O2 ke jantung
Menurunkan kebutuhan O2 ke jantung
Nitrat organik
Antagonis saluran kalsium
bloker
Anti agregasi platelet
Antitrombin
Nitrogliserin
Isosorbid dinitrat
Amil nitrit
Nitrogliserin relaksan otot polos (vena,
arteri dan arteriolar)

Nitrogliserin mengalami first past efek


shg diberikan scr sublingual

Bentuk lain: ointment, patch transdermal dan


IV
nitrogliserin

sublingual transdermal
Menghambat masuknya kalsium ke jantung
yang diperlukan untuk kontraksi otot jantung
dan otot polos arteri koroner.
Bila kontraksi otot jantung dihambat,
kebutuhan akan oksigen menurun.
Sehingga mengurangi iskemia
Menghambat reseptor Beta1 me(-) denyut
jantung & kontraktilitas miokard
Utk obat antiangina, antidisritmia,
antihipertensi

Macam2nya:
Penghamat beta tidak selektif (mhmbt beta1 dan beta2)
ex: propanolol(Inderal), nadolol(Cogard), pindolol(Viksen)
Phmbt beta (jantung) selektif mhmbt beta1 ex:
atenolol (Tenormin), metoprolol (Lopresor)
Efek hemodinamika:
Menurunkan kecepatan jantung
Menurunkan tekanan darah
Menurunkan kontraktilitas otot jantung
Sehingga menurunkan kebutuhan oksigen
miokardium
-blockers menurunkan mortalitas pasien
dengan infark miokardium dan memperbaiki
kelangsungan hidup.
Contraindications to Therapy:
Allergy to beta blockers
History of heart block
Asthma/chronic obstructive lung disease

Side Effects
Headache
Leg swelling
Dizziness
Low blood pressure
Nausea
Depression
Drowsiness
Increased uric acid blood levels
Aspirin
Menginhibisi sintesis platelet tromboksan A2
(TBX-A2) yg merupakan penginduksi agregasi
platelet
Tiklopidin, Clopidogrel
Glikoprotein llb / llla inhibitor: abciximab,
tirofiban
Aspirin
Menginhibisi sintesis
platelet tromboksan A2
(TBX-A2) yg merupakan
penginduksi agregasi aspirin
platelet
Unfractionated Heparin
Low Molecular Weight Heparin (LMWH)
OBAT-OBAT ANTIANGINA

Obat Dosis Lazim Efek samping Kontraindikasi


Nitrat
Nitrogliserin sublingual 0,3-0,6 mg Flushing, sakit kepala Intoleransi terhadap efek
samping, hipotensi
Isosorbid dinitrat SR 40 mg Flushing, sakit kepala, Seperti di atas
toleransi setelah 24 jam
Nitrogliserin transdermal 5-100 mg Flushing, sakit kepala, Seperti di atas
toleransi setelah 24 jam
Beta blocker
propranolol 20-80 mg qid Depresi, konstipasi, Asma, Blok konduksi AV,
impotensi, bronkospasmus, gagal jantung
gagal jantung, bradikardi.
metoprolol 25-200 mg bid Seperti di atas Seperti di atas
atenolol 50-150 mg sekali sehari Seperti di atas Seperti di atas

Calcium channel blocker


Nifedipin XL 30-90 mg sekali sehari Hipotensi, flushing, edema, Hipotensi, intoleransi
angina lebih parah terhadap efek samping
Diltiazem SR 60-120 mg bid Konstipasi, blok konduksi AV, Blok konduksi AV, fungsi LV
memperparah gagal jantung tidak normal,bradikardi
Verapamil SR 180-240 mg sekali sehari Konstipasi, blok konduksi AV, Konduksi AV lambat, fungsi
memeprparah gagal jantung LV tidak normal, bradikardi.
Harrisons-Principles of Internal Medicine
mengurangi kerja jantung
menurunkan bobot badan
mengontrol hipertensi
menurunkan volume cairan tubuh
mengurangi intake Na+
memperbaiki sirkulasi

You might also like