Professional Documents
Culture Documents
Sistem Kardiovaskular
Gagal jantung
Aritmia
Angina
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana
jantung tidak dapat memompa darah yang
mencukupi untuk kebutuhan tubuh.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh gangguan
kemampuan otot jantung berkontraksi atau
meningkatnya beban kerja dari jantung.
Gagal jantung diikuti oleh peningkatan
volume darah yang abnormal dan cairan
interstisial jantung.
Digoksin D: PO: mula2 0,5-1 mg dlm 2 dosis Untuk PJK, artmia atrial. Denyut nadi yg
(Lanoxin) R: 0,125-0,5 mg/hari lambat menunjukkan toksisitas digitaslis.
Lansia: 0,125 mg/hari Kadar terapeutik serum adalah 0,5-2
A (2-10 th): PO: 0,02-0,04 mg/kg dlm ng/mL.
dosis terbagi; Pengikatan pada protein adalah 25%; t1/2
R: 0,012 mg/kg/hari dlm dosis terbagi 2 adalah 30-45 jam
D: IV: sama seperti oral
A: IV: dosis bervariasi
Deslanosid D: IV: 1,2-1,6 mg/hari dlm dosis terbagi 1- Untuk digitalisasi cepat; diikuti dengan
(Cedilanid-D) 2 digoksin atau digitoksin oral; t1/2 adalah
36 jam
Digitalis Masa kerja
Panjang
Digitoksin D: PO:IV: mula2 0,8-1,2 mg/hr, sama Untuk PJK. Kadar terapeutik serum adalah
(Crystodigin) seperti DP 15-30 ng/mL. Pengikatan pd protein
R: D: PO: 0,05-0,3 mg/hr sebesar 95% t1/2 adalah 5-7 hari
Inotropik Positif: Bipiridin
Amrinon D: IV: DP: 0,75 mg/kg dlm 2-3 menit Untuk PJK jika digoksin dan diuretik tidak
(Inocor) D: IV: M: 5-10 (tidak efektif.
melampaui 10 mg/kg/hr)
KUNCI: D: dewasa; A: anak2; PO: per oral; IV: intravena: DP: dosis pembebanan; R: dosis rumatan; t1/2: wktu paruh;
PJK: payah jantung Kongestif
Gangguan irama jantung (aritmia jantung)
terjadi ketika impuls listrik dalam jantung
yang mengoordinasi detak jantung tidak
dapat bekerja dengan baik (hantaran
impuls elektrik pada sistem konduksi
jantung terblokir)
Quinidin Sulfat D: PO: 200-400 mg, t.i.d. Untuk disritmia atrium, ventrikel, dan supraventrikel. Kategori
(Cin-Quin) A: PO: 30 mg/kg atau 900 mg/m dlm kehamilan C. Kadar terapeutik serum: 2-6 g/mL. Interaksi obat:
dosis terbagi5 meningkatkan kerja digoksin; t1/2: 8 jam.
Prokainamid D: O: 250-500 mg. setiap 4-6 jam Untuk disritmia atrium, ventrikel. Mempunyai efek hipotensi yg
(Pronestyl, Procan) SR: 250 mg-1 g, setiap 6 jam atau 50 lbh ringan daripada quinidin. Pengikatan pd protein sebanyak
mg/kg dlm dosis terbagi 4 20%; t1/2: 3,5 jam. Kadar terapeutik serum: 4-8 g/mL.
Disopiramid D: PO: 100-200 mg setiap 6jam. Untuk disritmia ventrikel. Kategori kehamilan C. Dapat
(Norpace) A (4-12 thn): PO: 10-15 mg/kg dlm dosis menyebabkan gejala-gejala antikolinergik; t1/2: 8 jam. Kadar
terbagi terapeutik serum: 3-8 g/mL.
IB: Penghambat Rantai (Natrium) Cepat II
Lidokain D: IV: dosis bervariasi Untuk disritmia ventrikel pada keadaan gawat. Kategori
(Xylocaine) kehamilan B; t1/2: 1,5 jam. Batas terapeutik serum: 1,5-6 g/mL.
Fenitoin D: IV: 100 mg, setiap 5-10 menit sampai Untuk disritmia ventrikel akibat digitalis. Tidak disetujui oleh FDA
(Dilantin) disritma berhenti; dosis max adlh 1000 sebagai obat disritma. Kadar serum < 20 mikrogram/mL.
mg
Tokainid D: PO: 400 mg, setiap 8 jam Untuk disritmia ventrikel, terutama (KVP) kontraksi ventrikel
(Tonocard) prematur. Serupa dengan lidokain kecuali dlm bentuk oral. Kadar
serum terapeutik: 4 g/mL.
Meksiletin D: PO: 200-400 mg, setiap 8 jam Untuk disritmia ventrikel, tetapi dpt menimbulkan disritmia
(Mexitil) ventrikel baru. Kategori kehamilan B. Disetujui oleh FDA pd
keadaan yg mengancam nyawa.
OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN PERTIMBANGAN
Enkandin D: PO: 2 mg, setiap 8 jam; dapat Untuk disritmia ventrikel, tapi dapat menyebabkan
(Enkaid) ditingkatkan sampai 50-75 mg setiap 8 jam disritmia ventikular baru. Kategori kehamilan B. Disetujui
FDA untuk situasi yg mengancam jiwa.
II: Penghambat Beta
Propranolol D: PO: 10-30 mg, t.i.d., q.i.d (setiap 6-8 jam) Untuk disrtimia ventrikel, takikardia atrial paroksismal,
(Inderal) Bolus IV: 0,5-3 mg pd 1 mg.menit denyut ektopik atrium dan ventrikel
Asebutolol D: PO: 200 mg, b.i.d., dosis dpt dinaikkan Terutama untuk kontraksi ventrikel prematur.
(Sectral) secara bertahap. Penghamabat beta yg baru yg mempengaruhi reseptor
beta1 pd jantung. Kategori kehamilan B. Dpt
menyebabkan bradikardia dan menurunkan curah
jantung.
III: Obat-obat yg memperpanjang Repolarisasi
Bretilium D: IM: 5-10 mg/kg, setiap 6-8 jam Untuk takikardia dan fibrilasi ventrikel (untuk mengubah
(Bretylol) IV: 5-10 mg/kg, ulangi dlm 15 menit, tetes IV menjadi ritme sinus yg normal). Dipakai jika lidokain dan
atau Bolus IV prokainamid tidak efektif
Amiodaron D: PO: DP: 400-1600 mg/hari dlm dosis Untuk distrimia ventrikel yg mengancam nyawa. Mula2
(Cordarone) terbagi dosis lbh besar dan kmudian diturunkan. Kadar serum: 1-
R: 200-600 mg/hari 2,5 g/mL.
IV: Penghambat Rantai (Kalsium) Lambat
Verapamil D: PO: 240-480 mg/hari dl dosis terbagi 3-4 Untuk distrimia supraventrikel. Kategori kehamilan C.
(Calan) IV: 5-10 mg IV yg didorong Kadar terapeutik serum: 80-300 g/mL atau 0,08-0,3
g/mL
Angina pectoris adalah sindrom yang
dikarakterisasi dengan nyeri dada akibat
ischemia.
Ischemia: kurangnya suplai darah dan oksigen
ke otot jantung yang disebabkan obstruksi
atau spasmus arteri koroner.
Penyakit arteri koroner berupa atherosklerosis
adalah penyebab utama.
Berdasarkan kekambuhan
Angina pectoris
sublingual transdermal
Menghambat masuknya kalsium ke jantung
yang diperlukan untuk kontraksi otot jantung
dan otot polos arteri koroner.
Bila kontraksi otot jantung dihambat,
kebutuhan akan oksigen menurun.
Sehingga mengurangi iskemia
Menghambat reseptor Beta1 me(-) denyut
jantung & kontraktilitas miokard
Utk obat antiangina, antidisritmia,
antihipertensi
Macam2nya:
Penghamat beta tidak selektif (mhmbt beta1 dan beta2)
ex: propanolol(Inderal), nadolol(Cogard), pindolol(Viksen)
Phmbt beta (jantung) selektif mhmbt beta1 ex:
atenolol (Tenormin), metoprolol (Lopresor)
Efek hemodinamika:
Menurunkan kecepatan jantung
Menurunkan tekanan darah
Menurunkan kontraktilitas otot jantung
Sehingga menurunkan kebutuhan oksigen
miokardium
-blockers menurunkan mortalitas pasien
dengan infark miokardium dan memperbaiki
kelangsungan hidup.
Contraindications to Therapy:
Allergy to beta blockers
History of heart block
Asthma/chronic obstructive lung disease
Side Effects
Headache
Leg swelling
Dizziness
Low blood pressure
Nausea
Depression
Drowsiness
Increased uric acid blood levels
Aspirin
Menginhibisi sintesis platelet tromboksan A2
(TBX-A2) yg merupakan penginduksi agregasi
platelet
Tiklopidin, Clopidogrel
Glikoprotein llb / llla inhibitor: abciximab,
tirofiban
Aspirin
Menginhibisi sintesis
platelet tromboksan A2
(TBX-A2) yg merupakan
penginduksi agregasi aspirin
platelet
Unfractionated Heparin
Low Molecular Weight Heparin (LMWH)
OBAT-OBAT ANTIANGINA