Professional Documents
Culture Documents
O2 sangat penting
Sebelum dan sesudah persalinan.
Dalam rahim: melalui mekanisme difusi melalui plasenta
yang berasal dari ibu diberikan kepada darah janin.
Sebelum lahir: alveoli paru bayi menguncup dan terisi oleh
cairan . Paru janin tidak berfungsi sebagai sumber oksigen
atau jalan untuk mengeluarkan CO2 ( karbon dioksida)
sehingga paru tidak perlu diperfusi atau dialiri darah dalam
jumlah besar.
Setelah lahir: beberapa saat sesudah lahir paru harus segera
terisi oksigen dan pembuluh darah paru harus berelaksasi
untuk memberikan perfusi pada alveoli dan menyerap
oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Reaksi bayi pada masa transisi normal
Biasanya bayi baru lahir menghirup udara ke dalam paru
nya
Mengakibatkan cairan paru keluar dari alveoli ke
jaringan interstitial di paru sehingga oksigen dapat
dihantarkan ke arteri pulmonal dan menyebabkan
arteriol berrelaksasi
Jika keadaan ini terganggu maka arteriol pulmonal akan
tetap konstriksi dan pembuluh darah arteri sistemik
tidak mendapat oksigen sehingga tidak dapat
memberikan perfusi ke organ organ tubuh yang penting
seperti otak, jantung , ginjal dan lain lain.
Bila keadaan ini berlangsung lama maka akan
menyebabkan kerusakan jaringan otak dan organ lain
yang dapat menyebabkan kematian atau kecacatan
Faktor Resiko
NILAI : FUNGSI :
03 : ASFIKSIA BERAT -UNTUK MENILAI KEBERHASILAN RESUSITASI
46 : ASFIKSIA RINGAN SEDANG -MENENTUKAN PROGNOSIS
7 10 : BAYI SEHAT -TIDAK UNTUK MEMULAI RESUSITASI
1. MEMBERIKAN KEHANGATAN
POSISI KEPALA
B
E
R
S
I
H
K
A
N
J
A
L
A
N
N
A
P
A
S
Rangsangan taktil
Isap Lendir
Nilai bayi
Usaha napas , warna kulit & denyut jantung
Terapi medikamentosa
Epinefrin :
Indikasi:
Denyut jantung bayi <60x/m setelah paling tidak 30 detik
dilakukan ventilasi adekuat dan kompresi dada belum ada
respons.
Asistolik.
Dosis: 0.1-0.3 ml/kg BB dalam larutan 1:10.000 (0.01 mg-
0.03 mg/kg BB)
Cara: IV atau endotrakeal. Dapat diulang setiap 3-5 menit
bila perlu.
Volume ekspander
Indikasi: